Emma Setiyo Wulan
STIKES Cendekia Utama Kudus

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD RAA SOEWONDO PATI Emma Setiyo Wulan; Wiwin Nur Rohmah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 2 (Oktober 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.457 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i2.410

Abstract

Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditunjukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwa. Di ruang Intensive Care Unit  (ICU) juga telah menyediakan  sarana dan prasarana serta peralatan khusus dengan menggunakan keterampilan staf medik dan perawat yang berpengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan secara intensif.Pelayanan rumah sakit hakekatnya adalah memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat selaku pemakai jasa pelayanan kesehatan. Bila kebutuhan mayarakat ( pasien) belum terpenuhi, misalsikapperawat yang dinilaikurangcaringdengan pasien sehingga pasien akan merasa kurang puas. Perawatbertanggungjawabterhadappelayanandanasuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden  atau kasus yang kebetulan ada atau tersedia. Sampel dalam penelitian iniadalahsejumlah 20perawat.Caring perawat di ruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD RAA Soewondo Pati Tahun 2017 sebagian besar baik sebanyak 15 orang (75%), caring cukup 3 orang (15%)  sedangkan yang caring perawat kurang sebanyak 2 orang (10%).Caring perawat di ruang ICU (Intensive Care Unit)  dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan. Kata Kunci : Caring perawat, ICU, Asuhan Keperawatan
PERUBAHAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AROMA TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATI KABUPATEN KUDUS Emma Setiyo Wulan; Nasikhatul Wafiyah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.981 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v0i0.209

Abstract

Hipertensi memiliki tanda dan gejala yang tidak khas, sehingga hipertensi disebut silent killer karena pada suatu hari hipertensi bisa menjadi stroke dan serangan jantung hingga menyebabkan penderitanya meninggal.  Penatalaksanaan hipertensi dengan cara farmakologi atau non farmakologi bertujuan mengontrol tekanan darah. Aromaterapi merupakan cara non farmakologis yang digunakan untuk mengurangi tekanan darah karena efek aroma yang membuat relaks.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan pre experimental designs dengan one group pretest and posttest. Penelitian ini dilakukan di Desa Pasuruan Lor yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jati Kudus dengan jumlah responden sebanyak 33 pasien yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan pada hipotesis menggunakan uji paired t test. Pasien diukur tekanan darahnya sebelum diberikan aromaterapi menggunakan sphygmomanometer digital merk beurer. Setelah itu pasien diminta menghirup minyak esens rose selama 10 menit. Tekanan darah pasien kembali diukur dan dicatat.Hasil uji statistik menjelaskan hasil tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum diberikan aromaterapi diperoleh hasil rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 164,70 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 90,03 mmHg. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah pada pasien hipertensi setelah diberikan aromaterapi diperoleh hasil rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 157,30 mmHg dan tekanan darah diastolik 92,18 mmHg. Dapat disimpulkan ada perubahan tekanan darah sistole pada pasien hipertensi yang diberikan aromaterapi dengan p value 0,000. Sedangkan pada tekanan darah diastole, tidak ada perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi yang diberikan aromaterapi dengan p value 0,315.
PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK MELALUI PEMBERIAN TERAPI MUSIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD KUDUS Renny Wulan Apriliyasari; Emma Setiyo Wulan; Noor Faidah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.768 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.257

Abstract

Stroke Iskemik merupakan cedera otak yang disebabkan adanya obstruksi dengan gejala awal gangguan memori jangka pendek. Stimulasi auditori diberikan melalui pemberian terapi musik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian terapi musik terhadap memori jangka pendek pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan rancangan pretest-posttest without control group. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 34 responden. Hasil penelitian ini dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan memori jangka pendek sebelum dan sesudah diberikan terapi musik, dengan p value 0,000 (α =0,05). Pada penelitian ini direkomendasikan bahwa penerapan terapi musik efektif digunakan sebagai stimulasi auditori pada pasien stroke iskemik. Kata Kunci: Memori Jangka Pendek, Stroke Iskemik, Terapi Musik
PERUBAHAN INTENSITAS NYERI MELALUI PEMBERIAN TERAPI MUSIK GAMELAN PADA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD dr. LOEKMONOHADI KUDUS Emma Setiyo Wulan; Renny Wulan Apriliyasari
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 1 (Maret 2020) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i1.509

Abstract

Selama periode perawatan di ruang intensif, pasien memerlukan pemantauan dan terapi yang intensif, oleh sebab itu pasien menjalani banyak prosedur rutin dan perawatan, yang sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri. Manajemen nyeri dilakukan dengan penatalaksanaan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi diantaranya adalah dengan menggunakan terapi musik, dimana penelitian ini menggunakan terapi musik gamelan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan intensitas nyeri pada pasien yang diberikan terapi music gamelan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 25  responden pada kelompok yang diberikan terapi musik gamelan. Instrumen yang digunakan adalah Verbal Discriptor Scale (VDS) dan Critical-Care Pain Observational Tool (CPOT).Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi musik gamelan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui perubahan intensitas nyeri adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan dengan terapi musik gamelan terjadi perubahan intensitas nyeri baik menggunakan VDS maupun CPOT dengan nilai p= 0,001 dan p=0,002. sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre test dan post test intensitas nyeri pada kelompok tersebut. Hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perawat dalam manajemen nyeri non farmakologi bagi pasien. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan kelompok budaya lain, atau membandingkan terapi musik gamelan jawa dengan musik klasik yang lain. Kata Kunci : Nyeri, Musik Gamelan
PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIET HIPERTENSI Renny Wulan Apriliyasari; Emma Setiyo Wulan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.20

Abstract

Hipertensi merupakan faktor yang dalam perkembangannnya paling banyak berkontribusi dalam tingkat kejadian penyakit kardiovaskular. Hipertensi perlu penatalaksanan yang baik agar pasien tidak mengalami komplikasi yang memperparah keadaan hipertensi yang dideritanya. Salah satu aspek penatalaksanaan hipertensi yang dapat dilakukan pasien secara mandiri adalah modifikasi diet yang merupakan bagian dari modifikasi gaya hidup. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi di wilayah puskesmas Jati Kabupaten Kudus. Program pengabdian masyarakat ini telah dilakukan melalui: penyuluhan tentang penyakit hipertensi, bahaya hipertensi dan diet pada pasien hipertensi. Selain itu, diadakan pula demonstrasi pemeriksaan tekanan darah sebagai bentuk pendampingan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini terlihat dengan adanya peningkatan kemandirian masyarakat akan pentingnya mengatur pola makan dalam rangka mengatur tekanan darah dan mencegah bahaya hipertensiKata Kunci : Hipertensi, diet hipertensi dan Kemandirian
Studi Fenomenologi : Pengalaman Perawat Saat Terkonfirmasi Covid 19 di Ruang IGD RSUD dr. R Soetrasno Rembang: Phenomenology: Nurse's Experience When Confirmed Covid-19 in the emergency room of dr. R. Soetrasno Rembang Wahyu Dwi Prasetyo; Emma Setiyo Wulan
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i2.116

Abstract

All nurses during the pandemic who carried out treatment for COVID-19 and non-covid-19 patients had sacrificed their personal and family interests. The high workload in dealing with COVID-19 cases and the use of level 3 personal protective equipment (PPE) greatly affect the decline in body immunity, so the risk of contracting the virus increases. This study was to find out phenomenology: the experience of nurses when confirmed Covid-19 in the IGD Room of RSUD dr. R. Soetrasno Rembang. The research method used in this study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The sample used was 3 participants with purposive sampling technique. It was found that there were 5 themes in this study, namely feelings that were ignored when newly diagnosed with covid-19, transmission of covid-19, how to deal with covid-19 disease, how to prevent it from infecting other people and stigma or other people's assumptions about the covid-19 disease. ABSTRAK Seluruh perawat pada masa pandemi yang melakukan perawatan pada pasien covid-19 maupun non covid 19 telah mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga. Tingginya beban kerja dalam menangani kasus covid-19 serta penggunaan alat pelindung diri (APD) level 3 sangat berpengaruh terhadap menurunnya imunitas tubuh, sehingga risiko tertular virus semakin meningkat. Penelitian ini untuk mengetahui mengetahui fenomenologi : pengalaman perawat saat terkonfirmasi Covid-19 di Ruang IGD RSUD dr. R. Soetrasno Rembang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel yang digunakan sebanyak 3 partisipan dengan tehnik purposive sampling. Ditemukan ada 5 tema dalam penelitian ini yaitu perasaan yang dialami ketika baru terdiagnosa covid-19, penularan covid-19, cara mengatasi penyakit covid-19, cara mencegah agar tidak menularkan orang lain dan stigma atau anggapan orang lain tentang penyakit covid-19.
Gambaran Tingkat Nyeri pada Pasien yang Terpasang Ventilasi Mekanik di Intensive Care Unit Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus: Description of Pain Levels in Patients on Mechanical Ventilation in the Intensive Care Unit Mardi Rahayu Kudus Hospital Yustina Heny Widiyastuti; Emma Setiyo Wulan
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.113

Abstract

Pain is a real problem in critically ill patients. Patients in the intensive care unit have a variety of complex and life-threatening conditions, which are often associated with pain and discomfort. Unremitting pain causes discomfort to the patient, rest/sleep disturbance, disorientation, fatigue and physiological consequences. Several sources of pain have been identified, such as acute illness, surgery, trauma, invasive equipment (mechanical ventilation), medical care interventions, and mobilization. This study aims to describe the level of pain in patients who are mechanically ventilated at Mardi Rahayu Kudus Hospital. This type of research is descriptive with a cross sectional design. The population of this study were all patients who were mechanically ventilated at Mardi Rahayu Hospital. The sampling technique was purposive sampling and the sample size was 86 respondents. Data collection with the CPOT (Critical-Care Pain Observation Tool) instrument. Statistical data analysis with descriptive analysis. The results of this study showed that patients who were mechanically ventilated in the ICU experienced moderate pain in 45 respondents (52.3%), mild pain in 33 respondents (38.4%) and severe pain in 8 respondents (9.3%). Patients on mechanical ventilation experienced pain ranging from moderate, mild to severe pain. It is hoped that nurses can provide appropriate interventions to reduce the level of pain. ABSTRAK Rasa nyeri adalah masalah nyata pada pasien sakit kritis. Pasien di unit perawatan intensive memiliki berbagai pengalaman yang kompleks dan kondisi yang mengancam jiwa, yang sering dikaitkan dengan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Nyeri yang tak henti-hentinya menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien, gangguan istirahat/ tidur, disorientasi, kelelahan dan konsekuensi fisiologis. Beberapa sumber nyeri telah diidentifikasi, seperti penyakit akut, pembedahan, trauma, peralatan invasif (ventilasi mekanik), intervensi perawatan medis, dan mobilisasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang terpasang ventilasi mekanik di Rumah Sakit Mardi Rahayu.Teknik sampling dengan purposive sampling dan besar sampel sebanyak 86 responden. Pengumpulan data dengan instrument CPOT ( Critical-Care Pain Observasion Tool). Analisa data secara statistik dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang terpasang ventilasi mekanik di ICU mengalami nyeri sedang sebanyak 45 responden (52.3%), nyeri ringan sebanyak 33 responden (38.4%) dan nyeri berat sebanyak 8 responden (9.3%). Pasien yang terpasang ventilasi mekanik mengalami nyeri dengan berbagai rentang sedang, ringan hingga nyeri berat. Diharapkan perawat dapat memberikan intervensi yang tepat untuk menurunkan tingkat nyeri tersebut.
PENGARUH TINDAKAN SUCTION TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN YANG DI RAWAT DI RUANG ICU RSUD RAA SOEWONDO PATI Emma Setiyo Wulan; Nanang Nurul Huda
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Profesi Keperawatan
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v9i1.115

Abstract

Tindakan suction merupakan implementasi utama untuk pasien yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lender terhadap kebersihan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan oksigen, apabila tindakan suction tidak di lakukan dengan gangguan bersihan jalan nafas, maka pasien tersebut akan mengalami kekurangan suplai oksigen (Hipoksemia). Untuk mengetahui hipoksemia perlu dengan pemantuan kadar saturasi oksigen (SpO2) yang  dapat mengkur presentasi O2 yang mampu di bawa oleh hemoglobin. Penelitian ini adalah Eksperimen dengan jenis rancangan pre experimental designs dengan one group pretest and posttest, penentuan sample dengan teknik Non-Probability dengan Accidental dengan jumlah sample 16 responden. Analisa data dilakukan menggunakan uji Wilxocon tes. Hasil yang di peroleh rata-rata sebelum suction terdapat 93.38%  setelah suction sebesar 94.19%. di dapatkan nilai mean rank 4,50% artinya nilai posttes lebih tinggi dari nilai pretest. dengan nilai p value = 0.009 (?< 0,05). Terdapat pengaruh suction terhadap saturasi oksigen pada responden yang di rawat di ICU RSUD RAA Soewondo Pati.
TINDAKAN DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE (DBE) TERHADAP SATURASI OKSIGEN PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RSUD RAA. SOEWONDO PATI Noor Faidah; Emma Setiyo Wulan
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Profesi Keperawatan
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v8i2.102

Abstract

Penyakit paru obtruktif kronik (PPOK) merupakan suatu penyakit paru kronis yang ditandai dengan adanya hambatan udara pada saturan pernafasan yang bersifat progresif dan berhubungan dengan respon inflamasi kronis saluran pernafasan dan paru-paru akibat partikel atau gas tertentu. Inflamasi kronik ini mengakibatkan perubahan sktruktur dan penyempitan jalan nafas. Keadaan tersebut menyebabkan penderita PPOK mengalami hipoksemia karena ketidaksesuain ventilasi perfusi dan keterbatasan difusi sehingga menyebabkan penurunan saturasi oksigen. Maka penatalaksanaan untuk meningkatkan saturasi oksigen sangat diperlukan agar tidak terjadi gangguan proses difusi. Salah satu penalataksanaan non-farmakologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan saturasi oksigen yaitu dengan memberikan latihan otot-otot pernafasan misalnya menggunakan diaphragmatic breathing exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tindakan diaphragmatic breathing exercise terhadap saturasi oksigen pasien PPOK di RSUD RAA. Soewondo Pati. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperiment dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 28 responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji paired T-test. Hasil statistik didapatkan bahwa rata-rata nilai saturasi oksigen sebelum diberikan diaphragmatic breathing exercise sebesar 95,18% dan rata-rata nilai saturasi oksigen sesudah diberikan diaphragmatic breathing exercise sebesar 97,07%. Hasil uji paired T-test diperoleh nilai p-value 0,000 < ? 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa  ada keefektifan diaphragmatic breathing exercise terhadap saturasi oksigen pasien PPOK di RSUD RAA. Soewondo Pati. Kata Kunci : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Saturasi Oksigen, Diaphragmatic Breathing Exercise (DBE)
PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS Emma Setiyo Wulan; Sri Wahyuni
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Profesi Keperawatan
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v9i2.110

Abstract

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Manifestasi stroke ditemukan 80% penderita stroke mengalami defisit neuromotor yang terlihat timbulnya gejala kelumpuhan sebelah badan (hemiparase) dengan tingkat kelemahan bervariasi dari yang lemah hingga berat. Upaya perawatan dalam meningkatkan kekuatan otot perlu dilakukan intervensi latihan ROM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan otot pasien stroke di RS Mardi Rahayu Kudus. Jenis penelitian praeksperimen dengan desain One Group Pre test dan post test. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke di RS Mardi Rahayu Kudus sebanyak 53 orang. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling, sehingga besar sampel sebanyak 46 responden. Teknik analisa data dengan Wilcoxon. Hasil analisa data mendapatkan nilai p 0.000. Latihan ROM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot pasien stroke dengan hemiparase di RS Mardi Rahayu Kudus.Kata Kunci : Range Of Motion, Kekuatan Otot, Stroke.