Sri Waskito
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan kulit untuk label Ignatius Sunaryo; Sri Waskito; Syakir Hasyimi; Kasmin Nainggolan
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2200.767 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v17i1-2.253

Abstract

This research is aimed to produce leather for label which is needed by market demand ant to disseminate this technology to industries. There were 10 sides of wet salted cow hides for this research. Those hides were divided into 3 groups, each group consisted of 3 sides that were serially tanned by 3%, 4% and 5% and one side for control. Those hides were then mixed and divided into 3 groups, each group consisted of 3 sides and were then tanned by 6%, 8% and 10% of mimosa. The rest one side was tanned by 6% chrome and 8% mimosa for control. One side of label leather was taken from market used for comparison. Organoleptical, physical and chemical leather testing were carried out in IRDLAI laboratory. The result showed that the quality of the label leather from this research were better than label leather from market. Beside this it could be found out the technology of label manufacture which could produce good quality of label leather that were tanned by 5% chrome and re-tanned by 8% of mimosa INTISARI Penelitian pembuatan kulit untuk label ini bertujuan untuk mendapatkan kulit label yang kwalitasnya sesuai dengan pangsa pasar, dan juga untuk menyebar luaskan teknologi ini ke masyarakat. Untuk penelitian ini digunakan kulit sapi awet garam sebanyak 10 lembar tengahan yang dibagi ke dalam 3 kelompok masing-masing ada 3 lembar tengahan yang disamak krom 3%, 4% dan 5%. Sesudah itu kulit diacak lagi dan dibagi dalam 3 kelompok dan setiap kelompok kulit disamak dengan mimosa 6%, 8% dan 10%. Sisanya 1 lembar tengahan disamak dengan krom 6% dan mimosa 8% untuk kontrol. Ada satu lembar tengahan kulit label diambil dari pasar sebagai tolok ukur. Pengujian secara organoleptis, fisis dan khemis di lakukan di BBKKP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit label hasil penelitian mempunyai kwalitas lebih baik dibanding kulit label yang diambil dari pasar. Di samping itu dapat diperoleh cara pembuatan kulit label dengan hasil yang baik yakni kulit label yang disamak 5% krom dan mimosa 8%. 
Penentuan kapasitas minimal paddle ditinjau dari sudut tekno ekonomi Syakir Hasyimi; Titik Purwati Widowati; Sri Waskito; Marjiana Marjiana
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v10i20.440

Abstract

The objective of these experiment is to calculate the minimale capacity of paddle from techno-economical stand point. Technically, the quality of the liming product by paddle were better quality than the leather processed by using drum. Usually paddle machine were made of teac wood or brick wall. Based on economic evaluation, the production price of the paddle that were made of teac wood (1000 dm3 and 1500 dm3scale) were Rp. 334,46 and Rp. 285,45 respectivelly, made of brick wall  (1000 dm3 and 1500 dm3scale)were Rp. 317, 83 and Rp. 273,56 and used of drum Rp. 353,56. Therefore the paddle machine made of brick wall in 1500 dm3 scale was the most economic machine.   INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas minimal berbagai jenis paddle ditinjau dari sudut tekno-ekonomi. Secara teknis, produk proses pengapuran dengan paddle lebih terjaga kualitasnya dari pada menggunakan drum. Berdasar hasil studi lapangan paddle umumnya dibuat dari bahan kayu jati atau pasangan batu bata. Berdasar evaluasi ekonominya ongkos proses pengapuran menggunakan paddle kayu jati 1000 dm3 dan 1500 dm3 masing-masing Rp. 334,46 / lembar dan Rp. 285,45/ lembar. Sedangkan paddle pasangan batu bata masing-masing Rp. 317,83/ lembar dan Rp. 273,56/lembar dan ongkos pengapuran menggunakan drum Rp. 353,56/ lembar. Dengan demikian pengapuran menggunakan paddle yang dibuat dari batu bata volume 1500 dm3 adalah yang paling ekonomis.