Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK oktaviani, juwita; indarto, eddy; nugroho, satrio
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1427.453 KB)

Abstract

Olahraga termasuk salah satu bidang yang dapat menaikkan citra bangsa di mata dunia, salah satunya Bulutangkis. Kepopuleran olahraga ini dimulai ketika Indonesia berhasil menorehkan tinta emasnya di kejuaraan-kejuaraan olahraga dunia di era tahun 80-an. Dan sampai sekarang, dengan kemenangan atlet Indonesia di ajang Yonex All England Open Badminton Championship 2014, menjadi bukti bahwa PBSI mampu menjaga kejayaan dunia perbulutangkisan. Namun, membina atlet menjadi pemain Pofesional membutuhkan penggojlokan seperti di Pusdiklat, dan kebetulan Semarang tidak mempunyai Pusat Pelatihan, sehingga sulit bersaing dengan daerah lain. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Bulutangkis, pengertian dan standar-standar mengenai GOR Bulutangkis, serta studi banding beberapa Pusdiklat yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang, perkembangan Pusdiklat di kota tersebut, serta program-program pemerintah yang mendukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan penekanan desain Arsitektur Bioklimatik dengan konsep Taman oleh Garret Eckbo sebagai acuan yang dipilih dalam mengembangkan Pusdiklat Bulutangkis ini. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan menggunakan matriks pembobotan. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
RUMAH SUSUN DI MUARAREJA KOTA TEGAL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS desyanti, anitya; budi, agung; indarto, eddy
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1647.652 KB)

Abstract

Rumah susun khusus bagi nelayan dan masyarakat yang berpenghasilan rendah menjadi solusi terhadap permasalahan komplek hunian yang produktif. Sedangkan definisi Rumah Susun menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) adalah:“Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan dipergunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian,yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.” Menurut Pemkot setempat, Kota Tegal saat ini memiliki rencana jangka menengah dalam mengatasi permukiman padat penduduk dan perumahan kumuh dengan pendirian hunian vertikal untuk buruh dan nelayan permukiman kumuh, sehingga dapat menciptakan kota yang bersih dan tertata dengan baik. Hal ini dikarenakan, kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Kawasan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi diantara Kawasan lainnya (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal 2009-2021). Dengan konsep yang mengerti keadaan iklim di Indonesia maka, arsitektur tropis menjadi penekanan desain yang cocok dalam pengadaan rumah susun ini.
SPA HOTEL DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR arum, ariesta; budi, agung; indarto, eddy
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5123.426 KB)

Abstract

Sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah, Kota Semarang merupakan salah satu kota Metropolitan di Pulau Jawa yang memiliki penduduk terpadat di Jawa Tengah, dengan demikian pertumbuhan serta interaksi masyarakat di kota ini semakin meningkat setiap tahunnya. Ditambah lagi adanya Pelabuhan Tanjung Mas, Bandara Internasional Ahmad Yani, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, dan Terminal Bus Banyumanik menjadikan Kota Semarang sebagai kota industri, perdagangan, serta pariwisata karena dengan adanya fasilitas transportasi yang lengkap ini memudahkan akses keluar masuknya para wisatawan maupun sarana dan prasarana perdagangan. Tidak salah apabila Kota Semarang dijadikan sebagai kota tujuan wisata maupun bisnis. Konstribusi terbesar terhadap Penghasilan Aset Daerah (PAD) berasal dari sektor pariwisata yakni dalam hal penyediaan fasilitas komersil seperti jasa penginapan berupa hotel berbintang. Banyaknya pendatang di Kota Semarang baik tujuan wisata maupun berbisnis ini perlu adanya wadah untuk menampung para pendatang sebagai tempat istirahat sementara sehingga dapat digunakan sebagai tempat transit maupun menginap dengan sistem sewa. Dimana didalamnya terdapat fasilitas pelayanan rekreasi dan relaksasi bagi tamu serta konsep bangunan yang ekologis sesuai iklim di Kota Semarang.
TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA KULONPROGO, YOGYAKARTA prasetyawan, arieffian; nugroho, satrio; indarto, eddy
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.782 KB)

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta  merupakan salah satu  provinsi  di Indonesia  dengankeistimewaan  sebagai  sebuah provinsi  Daerah Istimewa,  menjadi  salah satu  provinsi  yang masihmempertahankan nilai budaya Jawa dengan nilai Keraton yang nyata dan masih kental di Indonesia,dapat dilihat dengan Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja menduduki jabatan Gubernur sebuahprovinsi Hal  tersebut membuat  Yogyakarta  memiliki  daya tarik  pariwisata baik  domestik maupunmancanegara. Dibuktikan dengan tingkat jumlah pengunjung Yogyakarta yang semakin meningkat ditiap tahunnya.Selain berbagai  fasilitas  tersebut,  transportasi  menjadi  hal  yang tidak kalah penting untukmendukung potensi kepariwisataan sebayai suatu daerah. Selain transpotasi dalam provinsi saranadan prasarana transportasi sebagai gerbang masuk juga tidak kalah penting. Salah satunya Bandarudara. Bandar  Udara  sebagai  salah satu  media  transportasi  udara  sudah menjadi  pendukungkebutuhan transportasi masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi untuk berpindah darisatu kota ke kota yang lain. Selain sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat yang supersibuk, Saatini peran Bandar Udara menjadi sangat penting dalam perkembangan suatu kota bahkan provinsi yaitusebagai salah jalur masuk baik wisatawan maupun pembisnis. Tidak terkecuali di salah satu provinsidengan keistimewaan daerahnya, Yogyakarta.Adi  Sucipto merupakan  Bandara  eksisting yang dimiliki Yogyakarta  sebagai  akses  masukmelalui  udara  ke  Yogyakarta.  Akan tetapi  kondisi  bandara  tersebut dirasa  kurang dapat  memadaikebutuhan aksesibilitas lintas  domestik dan akses masuk dalam  skala  kegunaan puluhan tahunmendatang. Maka dari itu terdapat perencanaan untuk merencanakan pembuatan Bandara Yogyakrtabaru di Kulonprogo dengan skala yang lebih besar untuk dapat mendukung perkembangan pariwisataalam dan budaya Yogykarta puluhan tahun yang akan datang.Daerah Istimewa Yogyakarta  merupakan salah satu  provinsi  di Indonesia  dengankeistimewaan  sebagai  sebuah provinsi  Daerah Istimewa,  menjadi  salah satu  provinsi  yang masihmempertahankan nilai budaya Jawa dengan nilai Keraton yang nyata dan masih kental di Indonesia,dapat dilihat dengan Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja menduduki jabatan Gubernur sebuahprovinsi Hal  tersebut membuat  Yogyakarta  memiliki  daya tarik  pariwisata baik  domestik maupunmancanegara. Dibuktikan dengan tingkat jumlah pengunjung Yogyakarta yang semakin meningkat ditiap tahunnya.Selain berbagai  fasilitas  tersebut,  transportasi  menjadi  hal  yang tidak kalah penting untukmendukung potensi kepariwisataan sebayai suatu daerah. Selain transpotasi dalam provinsi saranadan prasarana transportasi sebagai gerbang masuk juga tidak kalah penting. Salah satunya Bandarudara. Bandar  Udara  sebagai  salah satu  media  transportasi  udara  sudah menjadi  pendukungkebutuhan transportasi masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi untuk berpindah darisatu kota ke kota yang lain. Selain sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat yang supersibuk, Saatini peran Bandar Udara menjadi sangat penting dalam perkembangan suatu kota bahkan provinsi yaitusebagai salah jalur masuk baik wisatawan maupun pembisnis. Tidak terkecuali di salah satu provinsidengan keistimewaan daerahnya, Yogyakarta.Adi  Sucipto merupakan  Bandara  eksisting yang dimiliki Yogyakarta  sebagai  akses  masukmelalui  udara  ke  Yogyakarta.  Akan tetapi  kondisi  bandara  tersebut dirasa  kurang dapat  memadaikebutuhan aksesibilitas lintas  domestik dan akses masuk dalam  skala  kegunaan puluhan tahunmendatang. Maka dari itu terdapat perencanaan untuk merencanakan pembuatan Bandara Yogyakrtabaru di Kulonprogo dengan skala yang lebih besar untuk dapat mendukung perkembangan pariwisataalam dan budaya Yogykarta puluhan tahun yang akan datang.
STASIUN MASS RAPID TRANSIT Merliana, Anashia; indarto, Eddy; nugroho, satrio
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.496 KB)

Abstract

Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian di Indonesia sudahseharusnya sejajar dengan kota-kota di dunia. Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi tiaptahunnya, menjadikan kota Jakarta sebagai salah satu kota tersibuk di dunia.Mass Rapid Transit Blok M sebagai salah satu kawasan yang mendukung pengembangan tahap 1
PERENCANAAN INDOOR SPORTHALL UNDIP Soleh, Mohammad; Indarto, Eddy; Nugroho, Satrio
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.188 KB)

Abstract

Perkembangan mutu pendidikan di sebuah Universitas menuntut kelengkapan saran dan prasarana sebagai faktoe penunjang baik dari segi akademis maupun non akademis. Salah satu kegiatan non akademis yang ada di setiap Universitas adalah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yaitu wadah dimana mahasiswa bisa menyalurkan bakat dan hobinya secara terstruktur dan teroganisir dengan baik. Bahkan dimasa ini banyak diadakan perlombaan antar Universitas yang bergerak dibidang non akaemis, dalah satunya di bidang Olahraga. Oleh karena itu diperlukan sarana olahraga untuk menunjang kegiatan pletihan maupun pertandingan para atlet UKM OR. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Sporthall, standar-standar mengenai tata ruang dalam Sporthall, studi banding beberapa Sporthall di Semarang dan di dunia. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Gereja Santo Petrus Sambiroto Semarang dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Hi-Tech. Tapak yang digunakan adalah tapak yang menurut RIP (Rencana Induk Pengembangan) UNDIP memang diperuntukkan sebagai area pembangunanan sarana olahraga. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Indoor Sport Hall Universitas Diponegoro”. Konsep perancangan ditekankan desain Arsitektur Hi-tech, yaitu aliran Dimana Material bangunan didominasi material- material pabrikan dengan teknologi terbaru. Untuk bangunanSportHall sendiri, dirancang dengan konsep gubahan masa berbentuk menyerupai sorban diponegoro, dengan sistem penerapan struktur sistembeton danspacefrem sebagai rangka atapnya.
DISAIN ASRAMA SEKOLAH SMP ISLAM TERPADU YATAAMA AL-FIRDOUSI GUNUNG PATI - SEMARANG (LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Prianto, Eddy; Sujono, Bambang; Indarto, Eddy; Setyowati, Erni; Hardiman, Gagok; Sukawi, Sukawi; Septana, Septana
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 4 No 2 (2017): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v4i2.424

Abstract

Salah satu bentuk aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi seorang dosen adalah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Yayasan Yataama Al-Firdousi merupakan mitra dari kegiatan ini, mereka memiliki lahan yang direncanakan untuk mengembangkan area kampus pendidikan berbasis Islam. Diawal tahun 2016 pengelola yayasan memohon pada dosen Departement Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang untuk mewujudkan sebuah document perencanaan bangunan Asramanya. Teknis pelaksanaan kegiatan ini, diawali dengan survey lapangan dan bimbingan teknis perencanaan arsitektur hingga terwujudnya document disain bangunan Asrama berarsitektur Islam. Pesantren atau bangunan asrama berbasis islam ini ditandai dengan 3 karakter : pewarnaan warna hijau, atap bangunan entrance berbentuk kubah dan lengkungan pada balok diantara pilar-pilarnya. Sedangkan effesiensi ruang diaplikasikan dengan bentuk bangunan bersusun, dimana bagian bawah untuk aktifitas makan dan belajar dan bagian atasnya untuk hunian.
Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang Indarto, Eddy; Dwiyanto, Agung; Nugroho, Satrio
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4016.012 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.11-20

Abstract

Abstrak Perumahan merupakan kebutuhan pokok khususnya bagi penduduk/masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan rumah tempat tinggal tersebut selalu berada jauh dibawah kebutuhan rumah tempat tinggal sesuai laju pertumbuhan penduduk, terutama didaerah perkotaan baik yang diakibatkan oleh pertumbuhan alamiah maupun akibat adanya urbanisasi. Pada hakekatnya seiring dengan pemenuhan kebutuhan rumah tempat tinggal tersebut, terutama didaerah perkotaan, berkembang pesat pula pengembang perumahan. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian, mengingan pembangunan perumahan akan membutuhkan bahan baku dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Demikian juga pada proses pembangunannya tentunya akan memproduksi limbah yang sedikit banyak akan mencemari lingkungan disekitar. Oleh karena itu beberapa perusahaan telah mengembangkan teknologi baik material bahan bangunan maupun teknologi dalam metode pelaksanaan pembangunan yang dapat menekan kerusakan lingkungan maupun upaya mencegah/menekan limbah pada saat proses pembangunannya. Salah satunya adalah “Fly-Slab” yang sedang mengembangkan metode pre-fab untuk rumah tinggal, mulai dari sub-structure sampai dinding, yang telah teruji keamanannya (struktur dan konstruksi) dan kecepatan dalam proses pembangunannya. Ruangan dalam rumah tempat tinggal haruslah terjaga prifasinya tidak saja secara visual tetapi juga privasi akustiknya, agar ruangan tersebut secara akustik tidak terganggu suara suara dari luar ruangan, atau sebaliknya suara yang timbul di suatu ruangan juga tidak mengganggu ruangan lainnya bahkan ruang luar dari bangunan rumah tempat tinggal tersebut. Dengan demikian maka, penting untuk diketahui kualitas akustik suatu dinding pembatas ruangan, salah satunya dinding yang sedang dikembangkan oleh “fly-slab” yang menggunakan material dan teknologi baru dalam metode pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu diketahui Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang. Kata Kunci : dinding, kualitas akustik
KETEPATAN ORIENTASI GEDUNG ICT UNDIP BERDASARKAN STANDAR KONSERVASI ENERGI SELUBUNG BANGUNAN Bagus Pribadi, Septana; Indarto, Eddy
MODUL Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6712.548 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.1.2013.1-8

Abstract

Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), dan Indonesia telah memiliki standar tentang konservasi energi melalui selubung bangunan/tampilan bangunan  (SNI 03-6389-2000), namun demikian dalam perencanaan dan perancangan belum sepenuhnya hal ini menjadi perhatian bagi para arsitek dan owner di Indonesia, dengan maraknya selubung bangunan yang didominasi oleh kaca.Demikian juga dengan bangunan-bangunan baru yang ada di Undip, sebagai contoh gedung kembar (ICT) yang juga berfungsi sebagai “pintu gerbang” masuk ke kawasan kampusUndip Tembalang. Walaupun sisi memanjang menghadap Utara dan Selatang, akan tetapi perlu dilakukan kajian apakah tampilan, material (terutama kaca) dan orientasi bangunan “gedung kembar” tersebut sudah tepat, dalam artian memenuhi ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung yang sudah ditetapkan.Penelitian ini merupakan penelitian di bidang arsitektur, maka metodologi penelitian yang digunakan diacu dari Architectural Research Methods (Groat 2002). Sesuai dengan substansi dan karakter penelitian, maka metode penelitian akan menggunakan metode Experimental Research yang termasuk dalam penelitian positifistik kuantitatif.Hasil penelitian ini diharapkan mengetahui apakah tampilan bangunan ICT, material yang digunakan, serta orientasi hadap bangunan sedah tepat sesuai dengan ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung (OTTV) yang sudah ditetapkan. Kata kunci : selubung dan orientasi bangunan, OTTV
KESESUAIAN POSISI ORIENTASI DAN KEMIRINGAN SOLAR SEL PADA BIDANG SELIMUT BANGUNAN DALAM MANIFESTASI ARSITEKTUR AKTIF DESAIN Indarto, Eddy; Hardiman, Gagoek; Murtomo, Bambang Adji
MODUL Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3053.355 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.1.2015.13-22

Abstract

Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), oleh karena itu konsep desain dalam rangka hemat energi dalam arsitektur terdapat desain pasif dan desain aktif. Pemanfaatan solar sel sebagai energi alternatif, paling tidak dapat membantu sementara pada saat listrik padam, sehinnga pekerjaan tetap dapat dilakukan walaupun terjadi pemadaman listrik. Selain itu, pemanfaatan solar sel ini merupakan sumber energi listrik alternatif yang terbarukan, tidak mengeluarkan emisi, dan tentunya ramah lingkungan. Agar fungsi solar sel ini dapat maksimal dalam mengasilkan listrik, maka posisi orientasi dan kemiringan 30O sesuai kemiringan atap pada umumnya menjadi fariabel pokok. Hal ini tentunya berkaitan dengan penempatan elemen solar sel tersebut pada bangunan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian tentang “posisi orientasi sesuai kemiringan atap” ini agar dalam penempatan dan perancangannya pada selimut bangunan dapat serasi dan sesuai dengan kaidah arsitektur, akan tetapi tetap efektif menghasilkan energi listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan tegangan untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Barat-Laut, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap Barat; b) sesuai kemiringan atap pada umumnya, solar-sel secara efektif menghasilkan arus untuk orientasi solar-sel yang menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang orientasinya menghadap ke arah Barat; dan c) Daya semu (VA) yang dihasilkan solar-sel dengan kemiringan sesuai kemiringan atap pada umumnya, secara efektif adalah yang orientasinya menghadap ke arah Utara, urutan berikutnya adalah yang menghadap ke arah Barat