This Author published in this journals
All Journal MODUL IMAJI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

RUSUNAWA KODAM IV/DIPONEGORO Reni, Fransisca; Indraswara, Sahid; Bagus Pribadi, Septana
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.721 KB)

Abstract

Konflik kepentingan rumah negara antara penghuni rumah negara (Purnawirawan dan Wredatama) dengan Satker di lingkungan Kemhan dan TNI sebagai pengelola, sangat mencolok dan sempat booming pemberitaannya di media cetak dan media elektronik, sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra atas pemberitaan tersebut. Permasalahan itu timbul karena masih banyak anggota TNI dan PNS aktif yang belum mendapatkan atau menghuni rumah negara, sementara anggota TNI yang telah pensiun tidak menyerahkan rumah yang dihuninya kepada satker atau ke institusi. Dalam upaya mengatasi permasalahan penyediaan kebutuhan perumahan anggota TNI dan PNS aktif tersebut, khususnya di lingkungan TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dengan mempertimbangkan juga bahwa Kota Semarang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga menyebabkan pula pada pertumbuhan permintaan rumah tinggal, maka membangun hunian vertikal merupakan salah satu solusi efektif untuk menyelesaikan masalah perumahan di tengah kelangkaan tanah di pusat kota. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan perumahan anggota TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dilakukan melalui pengadaan perumahan siap huni berupa rumah susun sederhana sewa atau Rusunawa.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Rusunawa, tinjauan rumah negara, tinjauan pendayagunaan rumah dinas TNI-AD Kodam IV/Diponegoro, studi banding RusunawaKodam Jaya/Jayakarta dan Rusunawa Kodam V/Brawijaya serta dua Rusunawa di Kota Semarang. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Rusunawa Kodam IV/Diponegoro dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Tropis. Tapak yang digunakan di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong Semarang (Jalan Raya Semarang – Solo) yang secara umum berada di Komplek Perumahan Prajurit Diponegoro (Komplek Perumahan Wiratama) dan tepat berada di depan Makodam IV/Diponegoro. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rusunawa Kodam IV/Diponegoro”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Tropis, dirancang untuk memodifikasi iklim tropis luar yang tidak nyaman menjadi iklim tropis yang nyaman di dalam bangunan. Bangunan yang didesain nantinya diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dengan mengantisipasi iklim di lokasi bangunan, menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, nyaman bagi penggunanya serta memiliki perfoma tinggi.
REDESAIN SMKN 11 SEMARANG fatoni, muhammad; bagus pribadi, septana; indriastjario, indriastjario
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.912 KB)

Abstract

Pada tahun 2007 Depdiknas menargetkan perbandingan atau porsi antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 70% dan Sekolah Menengah Umum (SMA) sebesar 30%. SMKN 11 Semarang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang di proyeksikan kedalam sekolah bertaraf internasional, karena itu SMKN 11 Semarang perlu berbenah dalam kurikulum maupun dari segi sarana prasarana pendidikan.Oleh karena itu diperlukan desain sekolah yang memenuhi sekolah bertarap internasional dalam hal ini SMKN 11 Semarang untuk membantu keberlangsungan proses belajar mengajar untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang diharapkan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya.Redesain ini diawalai dengan kajian mengenai standar-standar kebutuhan Sekolah Betaraf Internasional (SBI), studi banding beberapa sekolah beraraf Internasional khususnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 Semarang, studi ruang mengenai kebutuhan sekolah bertaraf Internasional, Analisa Tapak yang dilakukan pada tapak existing yaitu tapak SMKN 11 Semarang yang terletak di Jalan Grafika. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, sirkulasi, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Redesain SMKN 11 Semarang”.Konsep perancangan yang digunakan adalah konsep arsitektur Neoverkaular, yaitu aliran yang suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Karena bangunan SMKN 11 merupakan bangunan sekolah yang bersifat resmi, maka wujud desain yang ditampakkkan adalah desain dengan kesan formal dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria desain sekolah
SEKOLAH LUAR BIASA TIPE D DI KOTA SEMARANG Fajri Setiani, Rahmalia; bagus pribadi, septana; setyowati, erni
IMAJI Vol 2, No 1 (2013): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.446 KB)

Abstract

Kota Semarang merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Tengah yang pastinya mengalami pertumbuhan kota yang lebih pesat dari kota-kota lain di Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan jaman yang disertai dengan perkembangan di berbagai sektor diantaranya perindustrian, transportasi dan kesehatan di Indonesia khususnya di Semarang, terdapat kecenderungan akan semakin meningkatnya jumlah kecelakaan pada sektor-sektor tersebut dimana adanya kecacatan khususnya cacat tubuh merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut. Para penyandang cacat tubuh yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat pun tetap harus diperhatikan dan diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat melaksanakan fungsi social/berinteraksi secara wajar dalam keberadaan mereka di masyarakat masyarakat, sehingga kecacatannya tidak menjadi halangan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Pola kehidupan masyarakat kota yang modern, banyaknya jumlah penyandang cacat tubuh yang ada dikota Semarang, dan kurangnya fasilitas yang ada ini sudah selayaknya mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu perlu adanya sebuah tempat pendidikan yang terpadu dari pendidikan hingga rehabilitasi untuk para penyandang cacat di Kota Semarang ini. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang penyandang cacat, pengertian tentang sekolah luar biasa, pengelompokkan penyandang cacat berdasarkan kecacatannya, perbedaan sekolah biasa dan sekolah luar biasa dalam hal bangunan yang menyesuaikan dan kurikulum yang ada juga mempelajari standar-standar yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah sekolah luar biasa tipe-D. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Perilaku Penyandang Cacat dalam Arsitektur dengan substansi penerapan Universal Design dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip Universal Design dan contoh-contoh penerapannya dalam bangunan. Selain itu, dilakukan dengan pendekatan fungsional, kontekstual, teknis dan kinerja. Sebagai kesimpulan, program ruang yang diperlukan, tapak terpilih serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
KETEPATAN ORIENTASI GEDUNG ICT UNDIP BERDASARKAN STANDAR KONSERVASI ENERGI SELUBUNG BANGUNAN Bagus Pribadi, Septana; Indarto, Eddy
MODUL Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6712.548 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.1.2013.1-8

Abstract

Sepanjang sejarah , iklim, energi, dan kebutuhan kebutuhan sumber daya merupakan hal fundamental dalam seni dan tatanan arsitektur. Walaupun kesadaran tentang keterbatasan sumberdaya alam dan keterbatasan energi sudah dimulai sejak tahun 1973 (Altore (2002), dan Indonesia telah memiliki standar tentang konservasi energi melalui selubung bangunan/tampilan bangunan  (SNI 03-6389-2000), namun demikian dalam perencanaan dan perancangan belum sepenuhnya hal ini menjadi perhatian bagi para arsitek dan owner di Indonesia, dengan maraknya selubung bangunan yang didominasi oleh kaca.Demikian juga dengan bangunan-bangunan baru yang ada di Undip, sebagai contoh gedung kembar (ICT) yang juga berfungsi sebagai “pintu gerbang” masuk ke kawasan kampusUndip Tembalang. Walaupun sisi memanjang menghadap Utara dan Selatang, akan tetapi perlu dilakukan kajian apakah tampilan, material (terutama kaca) dan orientasi bangunan “gedung kembar” tersebut sudah tepat, dalam artian memenuhi ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung yang sudah ditetapkan.Penelitian ini merupakan penelitian di bidang arsitektur, maka metodologi penelitian yang digunakan diacu dari Architectural Research Methods (Groat 2002). Sesuai dengan substansi dan karakter penelitian, maka metode penelitian akan menggunakan metode Experimental Research yang termasuk dalam penelitian positifistik kuantitatif.Hasil penelitian ini diharapkan mengetahui apakah tampilan bangunan ICT, material yang digunakan, serta orientasi hadap bangunan sedah tepat sesuai dengan ketentuan SNI 03-6389-2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung (OTTV) yang sudah ditetapkan. Kata kunci : selubung dan orientasi bangunan, OTTV
RUSUNAWA KODAM IV/DIPONEGORO Fransisca Reni; Sahid Indraswara; Septana Bagus Pribadi
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.721 KB)

Abstract

Konflik kepentingan rumah negara antara penghuni rumah negara (Purnawirawan dan Wredatama) dengan Satker di lingkungan Kemhan dan TNI sebagai pengelola, sangat mencolok dan sempat booming pemberitaannya di media cetak dan media elektronik, sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra atas pemberitaan tersebut. Permasalahan itu timbul karena masih banyak anggota TNI dan PNS aktif yang belum mendapatkan atau menghuni rumah negara, sementara anggota TNI yang telah pensiun tidak menyerahkan rumah yang dihuninya kepada satker atau ke institusi. Dalam upaya mengatasi permasalahan penyediaan kebutuhan perumahan anggota TNI dan PNS aktif tersebut, khususnya di lingkungan TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dengan mempertimbangkan juga bahwa Kota Semarang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga menyebabkan pula pada pertumbuhan permintaan rumah tinggal, maka membangun hunian vertikal merupakan salah satu solusi efektif untuk menyelesaikan masalah perumahan di tengah kelangkaan tanah di pusat kota. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan perumahan anggota TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dilakukan melalui pengadaan perumahan siap huni berupa rumah susun sederhana sewa atau Rusunawa.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Rusunawa, tinjauan rumah negara, tinjauan pendayagunaan rumah dinas TNI-AD Kodam IV/Diponegoro, studi banding RusunawaKodam Jaya/Jayakarta dan Rusunawa Kodam V/Brawijaya serta dua Rusunawa di Kota Semarang. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Rusunawa Kodam IV/Diponegoro dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Tropis. Tapak yang digunakan di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong Semarang (Jalan Raya Semarang – Solo) yang secara umum berada di Komplek Perumahan Prajurit Diponegoro (Komplek Perumahan Wiratama) dan tepat berada di depan Makodam IV/Diponegoro. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rusunawa Kodam IV/Diponegoro”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Tropis, dirancang untuk memodifikasi iklim tropis luar yang tidak nyaman menjadi iklim tropis yang nyaman di dalam bangunan. Bangunan yang didesain nantinya diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dengan mengantisipasi iklim di lokasi bangunan, menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, nyaman bagi penggunanya serta memiliki perfoma tinggi.
ART CENTER YOGYAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN NEO-VERNACULAR Ardian Putra; Titien Woro Murtini; Septana Bagus Pribadi
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.027 KB)

Abstract

Yogyakarta, bila mendengar kata kota tersebut dalam pikiran pastilah kota tujuan wisata keseniandan kebudayaan. Kesenian di Daerah Istimewa Yogyakarta sangatlah kental dikarnakan masyarat yang masihmenjungjung tinggi nilai seni dan budaya. Yogyakarta memiliki banyak macam kesenian yang antara lain hampir punah dikarnakan tidak adnyaregenerasi yang melanjutkan kebudayaan dan kesenian tersebut dalam Website Provensi DIY terdapat kesenian yang 30% diantaranya hanya di ketahui orang – orang tua. Yogyakarta juga terkenal akan seniman –seniman besar yang memiliki karya –karya yang tidak hanya dikenal oleh orang dalam negri melainkan jugadikenal di dunia internasional.
SEKOLAH LUAR BIASA TIPE D DI KOTA SEMARANG Rahmalia Fajri Setiani; septana bagus pribadi; erni setyowati
IMAJI Vol 2, No 1 (2013): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.446 KB)

Abstract

Kota Semarang merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Tengah yang pastinya mengalami pertumbuhan kota yang lebih pesat dari kota-kota lain di Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan jaman yang disertai dengan perkembangan di berbagai sektor diantaranya perindustrian, transportasi dan kesehatan di Indonesia khususnya di Semarang, terdapat kecenderungan akan semakin meningkatnya jumlah kecelakaan pada sektor-sektor tersebut dimana adanya kecacatan khususnya cacat tubuh merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut. Para penyandang cacat tubuh yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat pun tetap harus diperhatikan dan diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat melaksanakan fungsi social/berinteraksi secara wajar dalam keberadaan mereka di masyarakat masyarakat, sehingga kecacatannya tidak menjadi halangan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Pola kehidupan masyarakat kota yang modern, banyaknya jumlah penyandang cacat tubuh yang ada dikota Semarang, dan kurangnya fasilitas yang ada ini sudah selayaknya mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu perlu adanya sebuah tempat pendidikan yang terpadu dari pendidikan hingga rehabilitasi untuk para penyandang cacat di Kota Semarang ini. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang penyandang cacat, pengertian tentang sekolah luar biasa, pengelompokkan penyandang cacat berdasarkan kecacatannya, perbedaan sekolah biasa dan sekolah luar biasa dalam hal bangunan yang menyesuaikan dan kurikulum yang ada juga mempelajari standar-standar yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah sekolah luar biasa tipe-D. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Perilaku Penyandang Cacat dalam Arsitektur dengan substansi penerapan Universal Design dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip Universal Design dan contoh-contoh penerapannya dalam bangunan. Selain itu, dilakukan dengan pendekatan fungsional, kontekstual, teknis dan kinerja. Sebagai kesimpulan, program ruang yang diperlukan, tapak terpilih serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
REDESAIN SMKN 11 SEMARANG muhammad fatoni; septana bagus pribadi; indriastjario indriastjario
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.912 KB)

Abstract

Pada tahun 2007 Depdiknas menargetkan perbandingan atau porsi antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 70% dan Sekolah Menengah Umum (SMA) sebesar 30%. SMKN 11 Semarang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang di proyeksikan kedalam sekolah bertaraf internasional, karena itu SMKN 11 Semarang perlu berbenah dalam kurikulum maupun dari segi sarana prasarana pendidikan.Oleh karena itu diperlukan desain sekolah yang memenuhi sekolah bertarap internasional dalam hal ini SMKN 11 Semarang untuk membantu keberlangsungan proses belajar mengajar untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang diharapkan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan nasional pada umumnya.Redesain ini diawalai dengan kajian mengenai standar-standar kebutuhan Sekolah Betaraf Internasional (SBI), studi banding beberapa sekolah beraraf Internasional khususnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), Tinjauan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 Semarang, studi ruang mengenai kebutuhan sekolah bertaraf Internasional, Analisa Tapak yang dilakukan pada tapak existing yaitu tapak SMKN 11 Semarang yang terletak di Jalan Grafika. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, sirkulasi, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Redesain SMKN 11 Semarang”.Konsep perancangan yang digunakan adalah konsep arsitektur Neoverkaular, yaitu aliran yang suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Karena bangunan SMKN 11 merupakan bangunan sekolah yang bersifat resmi, maka wujud desain yang ditampakkkan adalah desain dengan kesan formal dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria desain sekolah