Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Bobot Hidup dan Bobot Karkas Sapi Madura Malikah Umar; Selvia Nurlaila; Joko Purdiyanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.45 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i3.8712

Abstract

ASBTRAKKarkas merupakan bagian dari ternak yang telah disembelih yang terdiri dari daging dan tulang, tanpa kepala, kaki, kulit dan jeroan. Berat karkas yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh perlakuan ternak sebelum dipotong.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bobot hidup terhadap bobot karkas, rasio karkas sapi madura terhadap bobot hidupnya, dan memperoleh formulasi pendugaan bobot karkas berdasarkan bobot hidup. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan 50 ekor sapi yang dipotong di tempat pemotongan tersebut. Metode penelitian menggunakan metode observasi. Variabel yang diukur pada penelitian ini meliputi bobot hidup dan bobot karkas sapi madura. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara menimbang sapi yang akan menjadi sampel untuk memperoleh bobot hidup. Data dianalisis dengan menggunakan analisis persamaan regresi linier dan korelasi dengan menggunakan microsoft excel for Windows 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot hidup memiliki hubungan yang erat dengan bobot karkasnya dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0.889 dan persamaan regresi linier y = 0,4716x + 12,295 dengan bobot karkas mencapai 143,0 kg (52,14%) dengan bobot hidup rata-rata 275 kg.  Bobot hidup dapat digunakan untuk memprediksi bobot karkas pada sapi Madura.Kata Kunci:  bobot karkas, bobot hidup, estimasi, sapi madura  ABSTRACTThe carcass is part of cattle that have been slaughtered consisting of meat and bones, without head, legs, skin, and viscera. The carcass weight obtained is strongly influenced by the treatment of livestock before slaughter. This study aims to determine the relationship of life weight to carcass weight, the ratio of the carcass to live weight, and to obtain a formulation of carcass weight estimation based on the life weight of madura cattle. The study was conducted in Waru District Pamekasan Regency using 50 madura cattle. The survey method was used in this study. The variables measured in this study include life weight and carcass weight of Madura cattle. For data collection, cattle were weighed to obtain life weight.  Data were analyzed using linear regression equations and correlations using the Microsoft Excel for Windows 2010.  The results showed that life weight had a close relation with carcass weight with a coefficient of determination of 0.889 and linear regression equation y = 0.4716x + 12.295 on carcass weight reached 143.0 kg (52.14%) with an average body weight of 275. Live weight can be used to predict carcass weight in Madura cattle.Keywords: carcass weight, estimation, life weight, madura cattle 
EFEK PENAMBAHAN POLLARD DENGAN ARAS YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKTIVITAS KAMBING JAWARANDU Malikah Umar; Bambang Kurnadi; Mohammad Faqih Nafis Romadhani
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 7, No 1 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.517 KB)

Abstract

Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pollard dengan aras yang berbeda terhadap produktivitas kambing Jawarandu. Materi yang digunakan adalah 12 ekor kambing Jawarandu jantan umur ± 1 tahun dengan bobot badan rata-rata 20,74 kg (CV = 13,60%). Pakan yang digunakan berupa hijauan (30%) yaitu rumput gajah dan konsentrat (70%) yang berupa dedak padi, tepung gaplek dan pollard. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anava. Hasil analisis statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penambahan pollard dengan aras yang berbeda tidak memberikan pengaruh (P≥0,05) terhadap produktivitas kambing Jawarandu. Akan tetapi, pada penambahan pollard sebanyak 60% dari dari pemberian 70% konsentrat cenderung memberikan pertambahan harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni sebesar 89,63 g/ekor/hari, nilai konversi 21,50, dan efesiensi pakan sebesar 11%. Penambahan pollard pada pakan kambing Jawarandu cenderung meningkatkan pertambahan bobot badan harian (PBBH), efesiensi pakan dan nilai konversi semakin baik.
KUALITAS FISIK DAN KUALITAS KIMIA UMB (UREA MOLASES BLOCK) YANG DIBERI ISI RUMEN SAPI PADA MASA SIMPAN YANG BERBEDA Mohammad Syafari; Nurul Hidayati; Malikah Umar
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 7, No 1 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.707 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan juni sampai agustus 2021 yang berlokasikan di laboratorium Kimia Dasar Fakultas Pertanian Universitas Madura. Jl Raya Panglegur KM. 3,5 Pamekasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik deskriptif yang diukur pada penelitian ini meliputi ratarata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum. Dengan 6 perlakuan 5 ulangan dengan susunan sebagai berikut P0 : UMB isi rumen sapi tanpa disimpan, P1 : UMB isi rumen sapi penyimpanan 7 hari, P2 : UMB isi rumen sapi penyimpanan 14 hari, P3 : UMB isi rumen sapi penyimpanan 21 hari, P4 : UMB isi rumen sapi penyimpanan 28 hari, P5 : UMB isi rumen sapi penyimpanan 35 hari. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif masa simpan UMB yang diberi isi rumen sapi dapat berpengaruh terhadap kualitas fisik UMB meliputi : warna, aroma, dan tekstur. Pada panyimpana yang terlalu lama dapat merubah kualitas warna dan aroma. Pada perlakuan P4 dan P5 sudah mengalami perubahan warna dan aroma dengan lama penyimpanan 28 hari sampai 35 hari. Sedangkan pada kualitas kimia, Masa simpan UMB yang diberi isi rumen sapi dapat berpengaruh terhadap kualitas kimia UMB meliputi : lemak kasar, protein kasar, serat kasar, dan kadar air. Semakin lama penyimpanan kandungan lemak kasar, protein kasar,dan serat kasar semakin tinggi. Sedangkan pada kualitas kadar air semakin menurun Sehingga UMB isi rumen sapi yang paling baik dapat disimpan selama 21 hari
Pemberdayaan Kelompok Wanita Mawar Melalui Teknologi Pengolahan Produk Ayam Pedaging Selvia Nurlaila; Joko Purdiyanto; Malikah Umar; Bambang Kurnadi
Jurnal ABM Mengabdi Vol 8 No 1 (2021): Juli
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31966/jam.v8i1.856

Abstract

Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat dapat memberikan informasi, teknologi dan penerapannya dengan harapan adanya program ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok wanita Mawar serta bisa berkompetisi dengan menghasilkan produk berdaya jual tinggi dan dapat memasarkannya. Desa Bukek merupakan salah satu Desa di Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Mayoritas pekerjaan masyarakat adalah bertani dan beternak. Rata-rata pendapatannya diperoleh melalui kepala keluarga, dan kebanyakan ibu rumah tangga tidak memiliki pekerjaan. Komoditas ternak yang dipelihara antara lain sapi, kambing, domba, kelinci, ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging dan itik. Dalam pemeliharaan tidak jarang perempuan mengambil alih pekerjaan ini. Produksi ayam pedaging menjadi salah satu produk ternak unggas di wilayah ini. Awalnya mereka kurang menyukai mengkonsumsi daging ayam ras namun seiring pengetahuan yang mereka dapatkan akan gizi ayam pedaging timbul keinginan untuk mengetahui cara pengolahan produk ayam pedaging ini sehingga semua produk dari ayam pedaging dan hasil ikutannya menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.
ESTIMASI BOBOT HIDUP DITIMBANG YANG DIBANDINGKAN DENGAN FORMULA BOBOT HIDUP PADA SAPI MADURA Ach Rubit Rida'i; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1591

Abstract

Sapi Madura merupakan sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Umar et al., 2015), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Umar et al., 2011). Penelitan ini bertujuan untuk memperoleh formulasi yang tepat untuk menduga bobot hidup sapi Madura betina dengan memanfaatkan formulasi bobot hidup.Materi penelitian menggunakan sapi Madura betina mulai dari PI0 sebanyak 25 ekor, PI1 sebanyak 9 ekor, PI2 sejumlah 55 ekor, PI3 sebanyak 34 ekor, dan PI4 sebanyak 58 ekor. Metode menggunakan purposive random sampling dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variabel yang di ukuran adalah panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada. Formula bobot hidup yang digunakan antara lain Schroll, Winter dan pita ukur. Hasil penelitin menunjukkan nilai rata – rata penyimpangan dari masing-masing formulasi sebesar 39,77% untuk formula Schroll, 13,26% untuk formulasi Winter dan sedangkan pita ukur -9,00% (lebih rendah) dari bobot sebenarnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa formulasi dari Schroll dan pita ukur tidak dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi bobot hidup, karena nilai penyimpangan yang kurang tepat.
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KELAPA FERMENTASI TERHADAP PERTUMNUHAN ANAK KAMBING KACANG LEPAS SAPIH Jawaharul Aknun Al Jailani; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 6, No 2 (2021): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v6i2.1740

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui laju pertumbuhan kambing kacang jantan lepas sapih yang di pelihara secara intensif didaerah pesisir. Materi penelitian berupa 12 ekor anak kambing kacanag jantan lepas sapih, yang diteliti dengan metode kuantitatif dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian pakan (hijauan dan konsentrat) dengan imbangan yang berbeda sebagai P0 (100% Rumput Lapang), P1(70% rumput lapang + 30% konsentrat) P2 (50% rumput lapang + 50% konsentrat) dan P3 (30% rumput lapang + 70% konsentrat) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (3 x 4) yang dipelihara di kandang metabolis dengan model panggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan pada masing-masing perlakuan sebesar 14,21 kg dengan tingkat keretan sebesar y = 0,147x + 13,71, dan koefisien determinasi sebesar 60,5%, lingkar dada (51,5) dengan koefisien determinasi y = 0,274x + 50,02, dan regresinya 74,9%, panjang badan (51,7)dengan koefisien determinasiy = 0,505x + 46,39, dan regresinya 98,7%,tinggi badan(53,7) dengan koefisien determinasiy = 0,418x + 51,44, dan regresinya 98,7%, dalam dada (20,3) dengan koefisien determinasi y = 0,414x + 17,99, dan regresinya85,7%, lebar dada (12,0)dengan koefisien determinasiy = 0,188x + 11,00 dan regresinya 94,7% dan tinggi pinggul (57,0) dengan koefisien determinasiy = 0,385x + 54,90dan regresinya 98,3%. dapat di simpulkan pola pertumbuhan kambing kacang jantan lepas sapih yang dipelihara intensif jika dilanjutkan perlakuan penelitian semakin lama maka semakin meningkat pertumbuhan dan ukuran – ukuran tubuh terhadap ternak.
Performa Reproduksi Sapi Persilangan Berdasarkan Ketepatan Waktu IB Di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Bambang Kurnadi; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2028

Abstract

Cattle are one of the primary needs in order to meet the needs of meat. To meet the needs of beef, it is necessary to increase the cattle population as an effort to meet the needs, so the government launched a program, namely Artificial Insemination. Artificial Insemination (AI) is the process of inserting sperm into the female reproductive tract with the aim of making the female pregnant without the need for natural mating to occur. This study aims to determine the reproductive performance of crossbreed cattle based on timeliness of AI. This research was conducted in Angsanah Village, Palengaan District, Pamekasan Regency. This research is a quantitative descriptive study with a total sample of 87 acceptors. Reproduction performance based on service per conception (S/C) and conception rate (CR). The results showed that the S/C and CR numbers at IB 1-8 hours, 9-16 hours and 19-24 hours respectively were S/C 1.1; 1.06; and 1.2 while CR 86%; 93% and 78%. From the results of research data that the best implementation of AI time is 9 -16 hours after the cattle lust.
ESTIMASI BOBOT BADAN BERDASARKAN DIMENSI TUBUH SAPI MADURA BETINA Fahmi Zoelfan; Malikah Umar; Desi Maharani Agustini
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 2 (2023): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v8i2.2036

Abstract

Sapi Madura sebagai salah satu ternak lokal di Indonesia yang memiliki kesempatan baik untuk dikembangkan, mengingat tingkat kontribusinya yang relative tinggi dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.  Akan tetapi kelemahan dan keterbatasan sapi Madura terdapat pada pertumbuhan yang cukup lambat, hal tersebut dikarenakan manajemen pemberian pakan yang kurang tepat sehingga sapi Madura tumbuh tidak sesuai dengan potensi genetiknya (Umar, 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keeretan hubungan dimensi tubuh terhadap bobot badan sapi Madura betina. Materi penelitian menggunakan sapi Madura betina mulai dari PI0 sebanyak 25 ekor, PI1 sebanyak 9 ekor, PI2 sebanyak 55 ekor, PI3 sebanyak 34 ekor, PI4 sebanyak 58 ekor.. Metode dan Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan metode surve. Variabel yang di ukur adalah panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada.  Hasil penelitin rataan lingkar dada, tinggi badan, panjang badan dan bobot badan sapi Madura betina yaitu dapat diketahui bahwa semakin tua sapi maka rata-rata lingkar dada semakin bertambah. Nilai korelasi bobot badan dengan lingkar dada pada PI0 sebesar  0,91, PI1 sebesar 0,82, PI2 sebesar 0,85, PI3 sebesar 0,86 dan PI4 sebesar 0,85.  Dengan demikian lingkar dada dapat dijadikan sebagai alat penduga bobot badan karena memiliki keeratan dimensi.
Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif Ternak Ruminansia Dari Bahan Lokal Di Desa Prekbun Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan A. Yudi Heryadi; Selvia Nurlaila; Nurul Hidayati; Malikah Umar; Desi Kurniati Agustina; Bambang Kurnadi
NGABDIMAS UNIRA Vol 3, No 2 (2023): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v3i2.2142

Abstract

Desa Prekbun  merupakan salah satu desa yang wilayahnya luas dan cukup tersedia sumberdaya hijauan lokal sebagai pakan ternak sehingga sangat cocok bagi pengembangan ternak. Jenis ternak yang dipelihara yakni sapi, kambing dan unggas. Hasil pertanian yang dihasilkan di desa ini antara lain padi, jagung, kacang tanah, dan singkong. Pada saat musim hujan banyak hijauan pakan ternak namun tidak diolah menjadi pakan yang berdaya simpan lama sehingga pada musim kemarau Desa Prekbun kekurangan pakan pada ternak. Alternatif dari permasalahan ini adalah pelatihan pembuatan pakan alternatif supplement ternak (kue sapi) dan Biouerine sebagai pupuk cair untuk membantu pertumbuhan rumput/pakan ternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah penyuluhan disertai dengan praktek pembuatan pakan alternatif untuk ruminansia; praktek pembuatan supplement ternak (kue sapi)  dan Pembuatan Biourine. Kegiatan pengabdian yang dilakukan melalui penyuluhan serta praktek (demonstrasi pembuatan pakan silase dan pembuatan supplement ternak) serta pengaplikasian pakan  alternative; supplement (kue sapi)  pada ternak ruminansia; dan pengaplikasian Biourine pada HMT (Hijauan Makanan Ternak).