This Author published in this journals
All Journal Teknika
Indiah Kustini
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rencana Tata Tanam Dalam Upaya Hemat Air Di Ji. Jepun UPTD Lenteng Kabupaten Sumenep Indiah Kustini, ; Retno Widorini,
Teknika Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan dalam upaya melaksanakan hemat air,  karena tahun demi tahun, kebutuhan air makin bertambah sedang siklus air tetap dan banyak mengalami gangguan alam.  Salah satu tanaman yang  kehidupnya tergantung dari air  adalah tanaman semusim yaitu padi, palawija dan tembakau yang pemberian airnya melalui jaringan irigasi. Sebagai obyek penelitian adalah rencana tata tanam di  jaringan irigasi  Jepun UPTD Lenteng,  Kabupaten Sumenep dengan baku sawah 1396 ha.  1396 ha.  Pola tanam yang ada padi – palawija/tembakau – palawija, dengan tanaman tembakau 40 – 60 % dengan intensitas yang ada 220 %. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif kualitatif dengan didukung data sekumder  dan data lapangan   kemudian dianalisis  dengan  teori yang ada kemudian dibuat beberapa alternatip kebutuhan air tanaman padi. Faktor yang mempengaruhi agar memiliki kebutuhan air yang minimum antara lain:   pelaksanaan awal rencana tata tanam, baku sawah dibagi menjadi 3 golongan yang dilaksanakan secara rotasi, penyiapan lahan untuk pembibitan atau yang perlu digenangi dalam 1 bulan hanya 1/20 lahan dan pemberian air pada MK dilaksanakan secara giliran. Hasil penelitian menyatakan bahwa   kebutuhan air tanaman di sawah pada MH/normal setiap ha  0,23 s/d 0,29, minimal 0,20 lt/dt pol , yang sebelum dilapangan (hasil pengamatan) 0,29 s/d 0,35, minimal 0,25 lt/dt.pol  jadi didapat hemat air   0,06 lt/dt.pol. Hemat air 0,06 lt/dt dapat dimanfaatkan.untuk menaikkan intensitas pada musim kemarau  60 % dari  intensitas tanaman  220 % menjadi 280 %  per tahun. The purpose of intend expedient to compare water economical, because year in year to increase water requirement just water circulate constant and experiences earth obstruction.  Any thing vegetation that water is subsistence vegetation season this rice plant, crop and tobacco that water supply from irrigation net work.  The obyek  of the research is to practise agriculture in irrigation net work Jepun UPTD Lenteng Kabupaten  Sumenep with plant areal 1396 ha. Design practise agriculture this one rice-crop/tobacco-crop, with vegetation tobacco 40 – 60 % with intensitas 220 %.The method this research is descriptive qualitative which is supported by numeric data or percentage, that is analisis data space whith theory than artificials net field water requirement. The factor which influence product minimum water requirement are the:  perfumes  to practise agriculture in November, for tree group area rice field which rotasi method, land preparation wich substratum or stagnant water 1 month 1/20 land rice and dry season water supply too rotasi metod. The result of this research is that net field water requirement rainy season  per hectar 0,23 - 0,29 , minimal 0,20 lt/sec/crop, before income data space  0,29 - 0,35 , minimal 0,25 lt/sec/crop, so possible expendient economical water vegetation   0,06 lt/sec. Economical water 0,06 lt/sec, to make possible ascend intensitas dry season  60 % form  intensitas vegetation 220 % up to 280 %  per year
Kajian Tingkat Keasaman Air Hujan Di Kota Surabaya Titiek Winanti, ; Indiah Kustini,
Teknika Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air hujan adalah sumber air utama dalam hidup dan untuk kehidupan. Hujan terjadi karena terjadinya penguapan semua unsur H2O di atas permukaan bumi baik yang yang berbentuk air maupun bersarang dalam pepohonan, bangunan, melayang di trophosphere  dan stratosphere. Dalam proses membubungnya uap air ke angkasa  untuk kemudian berkondensasi terbuka kesempatan bergabungnya  polutan yang dikeluarkan oleh kegiatan manusia seperti transportasi, industri, domestic, kegiatan pantai, pertambangan, sampah, dan lain-lain. Kejadian seperti itulah yang membuat air hujan tidak prima lagi.Penelitian ini bertujuan mengkaji  pH (keasaman)   air hujan  kaitannya dengan kegiatan masyarakat kota Surabaya yang didominasi oleh transportasi, industri, kegiatan pantai, kepadatan penduduk yang banyak mengeluarkan, Sulfur,  CO dan CO2. Hipotesis yang diajukan di lokasi yang disebutkan tadi air hujannya akan lebih asam (pH < 5,6) dari pada lokasi yang sebaliknya.Pengambilan sample air hujan dilakukan dua kali yaitu saat hujan sedang deras-derasnya dan saat hujan akan berakhir. Variabel yang diukur adalah: warna, rasa, bau (sebagai indicator air bersih) dan pH.Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan diterima, Sebagai contoh di daerah padat penduduk yang diduga air hujannya asam ternyata bagus. Di daerah yang jauh dari kegiatan masyarakat diduga air hujan  bersifat netral ternyata asam. Namun semuanya memenuhi syarat sebagai air bersih karena tak berasa, tak berbau dan tak berwarna.  Karena setelah polutan membubung ke angkasa terbawa arus angin masuk dalam sirkulasi regional. Hal ini semakin memperkuat pernyataan para peneliti terdahulu bahwa hujan asam itu terjadi di tempat yang jauh dari sumber penyebabnya. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk peta. Dapat digunakan bagi masyarakat yang ingin langsung memanfaatkannya atau meggolah air hujan untuk suatu kepentingan misalnya bahan baku kondensor pabrik, atau bahan baku industri minuman. Rain water is a main water resources to life. Rain was happen when evaporation process from surface water and plants. In this process inable polutant material fusion into evaporate, its influenced by people activity like industrial, transpotation, waste/garbage, tourism area.  Evaporate will increase until the condensation limit and than fall as the rain.  Because polutant intrusion to rainwater make the rainwater not fresh.The aim of this research to study of pH or acid concentrasion in rainwater related with people activities in Surabaya city. There activities potencial make impact polutant like sulfure, carbonmonoxide, carbondioxide and so on. This research construct hypotesis “ When the place contaminited by polutant the rainwater is acid”Rain water sample was taken  twice, first in the hard rain periode and the second in the end rain periode. Variables in this research are colour, taste, smell, and acid (pH). This researh found that the place with full actvities uncertain acid, but many place   found normal water (not colour, not taste, not smell, and not acid). This research found to strength previous researchers that acid rainwater happen so far from polutant resources. Rainwateracid condition in Surabaya show in map.