Dian Anggraini Indrawan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu, No. 5 Bogor, 16610, Tlp. 0251- 8633378, Fax 0251-8633413

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENYEMPURNAAN SIFAT PAPAN SERAT KERAPATAN SEDANG DARI PELEPAH NIPAH DAN CAMPURANNYA DENGAN SABUT KELAPA Indrawan, Dian Anggraini; Roliadi, Han; Tampubolon, Rossi Margareth; Pari, Gustan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 2 (2013):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8156.963 KB)

Abstract

Dewasa ini, potensi bahan serat konvensional (khususnya kayu) untuk pembuatan papan serat berkerapatan sedang (MDF) semakin terbatas dan langka. Penggunaan bahan serat alternatif yang tersedia berlimpah dan belum banyak dimanfaatkan, yaitu pelepah nipah dan sabut kelapa, telah dicoba untuk MDF, menggunakan perekat urea formaldehida (UF). Akan tetapi, sifat produk MDF sebagian besar tidak memenuhi persyaratan JIS dan ISO. Sebagai kaitannya, percobaan perbaikan sifat MDF dilakukan dengan tetap menggunakan ke dua macam bahan serat tersebut. Mula-mula masing-masing bahan serat diperiksa sifat dasarnya yaitu berat jenis, komposisi kimia, dan dimensi serat dan nilai turunannya. Pengolahan pulp untuk MDF menerapkan proses semi-kimia soda panas terbuka (bertekanan atmosfir) pada 2 taraf konsentrasi alkali (8% dan 12%). Pulp yang dihasilkan kemudian ditambahkan bahan aditif berupa alum 5%, bahan perekat tanin formaldehida (TF) baik dikombinasikan dengan arang aktif 5% atau tidak; dan selanjutnya dibentuk menjadi lembaran MDF dengan cara basah. MDF tersebut lalu diperiksa sifat fisis-mekanis dan emisi formaldehida. Hasil pencermatan sifat fisis-mekanis mengindikasikan bahwa serat pelepah nipah lebih prospektif untuk MDF dibandingkan sabut kelapa. Arang aktif berakibat penurunan sifat kekuatan/mekanis MDF dan emisi formaldehida, tetapi memperbaiki kestabilan dimensinya. Sifat MDF dari pelepah nipah 100% paling banyak mendekati persyaratan (JIS dan ISO). Meskipun demikian, sabut kelapa diharapkan bisa prospektif untuk MDF dengan mencampurnya bentuk pulp) dengan pulp pelepah nipah pada proporsi (b/b) 25%+75% dan 50%+50%. MDF yang menggunakan perekat TF memiliki sifat lebih baik dibandingkan MDF percobaan sebelumnya (menggunakan perekat UF), antara lain kekuatan lebih tinggi, emisi formaldehida lebih rendah, dan lebih banyak memenuhi persyaratan JIS dan ISO.
POTENSI TEKNIS PEMANFAATAN PELEPAH NIPAH DAN CAMPURANNYA DENGAN SABUT KELAPA UNTUK PEMBUATAN PAPAN SERAT BERKERAPATAN SEDANG Roliadi, Han; Indrawan, Dian Anggraini; Pari, Gustan; Tampubolon, Rossi Margareth
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 3 (2012):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6170.825 KB)

Abstract

Kayu hutan alam tropis Indonesia masih merupakan bahan baku konvensional papan serat berkerapatan sedang (MDF), di mana potensinya semakin berkurang dan langka. Oleh karena itu penggunaan bahan baku serat alternatif perlu dipertimbangkan, di mana potensinya berlimpah dan sebagian besar belum dimanfaatkan, seperti pelepah nipah dan sabut kelapa. Dalam kaitannya, telah dilakukan percobaan pemanfaatan dua macam bahan serat tersebut untuk MDF. Masing-masing bahan serat tersebut mengalami tahapan persiapan, dan pemeriksaan sifat dasar (berat jenis, komposisi kimia, dan dimensi serat berikut nilai turunannya), lalu dilakukan pengolahanpulp menggunakan proses semi-kimia soda panas terbuka, dilanjutkan dengan penggilingan hingga pulp mencapai derajat kehalusan 600-700 ml CSF. Pada pulp ditambahkan bahan aditif (alum 4%, perekat urea formaldehida 3%, dan arang aktif 5%) dan kemudian dibentuk menjadi lembaran MDF dengan cara basah. Selanjutnya dilakukan pengempaan panas, conditioning, dan pengujian sifat MDF. Pencermatan terhadap sifat fisis dan kekuatan MDF menunjukkan bahwa serat pelepah nipah lebih prospektif untuk MDF dari pada serat sabut kelapa. Penggunaan arang aktif menurunkan emisi formaldehida MDF tetapi menurunkan sifat kekuatannya. Sifat MDF dari serat pelepah nipah lebih banyak memenuhi persyaratan standar (JIS) dibandingkan dari serat sabut kelapa. Meskipun demikian, serat pelepah nipah bisa bermanfaatan untukMDF, dengan mencampurmya (bentuk pulp) dengan pulp pelepah nipah (b/b) pada proporsi: 25%+75%dan 50%+50%.
PEMBUATAN PAPAN ISOLASI DARI CAMPURAN PULP LIMBAH PEMBALAKAN HUTAN DAN ARANG AKTIF DENGAN BAHAN PEREKAT KHITOSAN CANGKANG UDANG Roliadi, Han; Siagian, Rena M; Indrawan, Dian Anggraini; Tampubolon, Rosi M.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 1 (2012):
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3389.823 KB)

Abstract

Telah dilakukan percobaan pembuatan papan isolasi menggunakan bahan baku campuran limbah pembalakan kayu HTI (Hutan Tanaman Industri) jenis Eucalyptus hybrid dan arang aktif, dengan Limbah pembalakan dibuat menjadi serpih, lalu diolah menjadi pulp menggunakan proses semi- kimia soda panas terbuka pada kondisi: konsentrasi NaOH 8%, nilai banding bahan baku serpih dengan larutan pemasak 1 : 8 (b/v), dan suhu pemasakan maksimum 100OC yang dipertahankan selama 3 jam. Pembentukan papan isolasi menggunakan cara basah dari campuran pulp limbah pembalakan HTI dan arang aktif dengan komposisi (b/b) 100% + 0%, 97,5% + 2,5%, 95% + 5%, 92,5% + 7,5%, dan 90% + 10%. Sebelum dibentuk lembaran, pada campuran tersebut ditambahkan dua macam perekat (khitosan dan tapioka) secara terpisah masing-masing sebanyak 5%. Sifat fisis dan mekanis papan isolasi dengan perekat pati lebih baik dibandingkan dengan perekat khitosan. Semakin tinggi porsi campuran arang aktif pada pulp limbah pembalakan, cenderung menurunkan kerapatan dan sifat kekuatan (MOR), meningkatkan kadar air, tetapi memperbaiki kestabilan dimensi. Papan isolasi yang memenuhi persyaratan JIS adalah dengan perekat pati pada porsi campuran pulp limbah pembalakan-arang aktif 97,5% + 2,5%, dan papan isolasi dengan perekat khitosan tetapi dari pulp limbah pembalakan 100%.  
PEMBUATAN PULP UNTUK KERTAS BUNGKUS DARI BAHAN SERAT ALTERNATIF Indrawan, Dian Anggraini; Efiyanti, Lisna; Tampubolon, Rossi Margareth; Roliadi, Han
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2015.33.4.283-302

Abstract

Konsumsi kertas Indonesia, termasuk kertas bungkus, diperkirakan meningkat di masa mendatang dan akan menimbulkan tantangan pada kemampuan produksi kertas bungkus domestik karena potensi bahan baku serat konvensional (kayu hutan alam) semakin langka.  Diperlukan sumber serat alternatif lainnya yang tersedia berlimpah, antara lain jenis kayu pohon pionir yang berpotensi untuk hutan tanaman (HTI), seperti  jabon dan terentang; limbah pembalakan HTI sengon; sludge (limbah padat industri pulp/kertas); dan serat daun nenas.  Sebagai kaitannya telah dilakukan percobaan menggunakan pulp dari serat alternatif untuk bahan kertas bungkus. Mula-mula, tiap bahan serat alternatif diperiksa sifat dasarnya (berat jenis, komposisi kimia, dan dimensi serat/nilai turunannya). Pengolahan pulp bahan serat menerapkan proses semi-kimia soda panas (kecuali sludge). Lembaran pulp bergramatur target 60 g/m2 dibentuk dari campuran pulp kayu jabon, pulp kayu terentang, pulp limbah kayu sengon, sludge, dan pulp serat daun nenas pada proporsi tertentu (b/b); lalu ditambahkan bahan aditif (alum/tawas 2%, pati tapioka 4%, kaolin 5%, emulsi lilin 3%, dan sabun rosin 3%) pada setiap proporsi; lembaran yang terbentuk diuji sifat fisis, kekuatan, dan optiknya. Hasil penelitian menunjukkan proporsi campuran yang paling berprospek untuk ketas bungkus adalah pulp kayu terentang (20%), pulp kayu jabon (20%), pulp kayu sengon (40%), pulp serat daun nenas (20%). Untuk memanfaatkan sludge, proporsi yang bisa ditolerir adalah sludge (20%), pulp terentang (20%), pulp jabon (20%), pulp sengon (20%), pulp serat daun nenas (20%). Sludge telah diindikasikan kuat mengandung logam berat yang berbahaya/beracun sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengeliminir/menurunkan kandungan logam pada sludge, sebelum digunakan untuk kertas bungkus.        
PENYEMPURNAAN SIFAT PAPAN SERAT BERKERAPATAN TINGGI DARI CAMPURAN RUMPUT GELAGAH, TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT, DAN BAMBU Indrawan, Dian Anggraini; Roliadi, Han; Tampubolon, Rossi Margareth; Pari, Gustan; Santoso, Adi; Iqbal, Mohamad
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2015.33.3.193-214

Abstract

Papan serat hardboard (HB) dari campuran Rumput Gelagah (RG), Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan bambu andong berpotensi untuk dikembangkan. Namun, percobaan pendahuluan menunjukkan HB tersebut tidak memenuhi persyaratan produk HB dari Japanese Industrial Standard (JIS) dan International Standard Organization (ISO). Tulisan ini mempelajari modifikasi pembuatan HB agar memenuhi standar produk tersebut. Modifikasi yang dilakukan meliputi penambahan konsentrasi alkali dalam pemasakan pulp dan merubah komposisi perekat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas HB modifikasi meningkat dan mampu memenuhi persyaratan standar JIS dan ISO. Campuran serat pulp RG dan bambu andong/betung dimasak dengan konsentrasi alkali 10,5% dan 12% untuk serat dari TKKS. Campuran perekat yang digunakan adalah tannin-resorsinol-formaldehida (TRF), alum (tawas) dan emulsi lilin. Campuran serat yang paling banyak memenuhi standar adalah RG pulp (50%) + TKKS pulp (50%), diikuti RG pulp (100%), TKKS pulp (50%) + pulp bambu andong (50%), RG pulp (50%) + pulp bambu betung (50%). Serat yang masih kurang prospektif (bambu betung) diharapkan dapat diperbaiki melalui penggunaan perekat TRF dalam jumlah lebih banyak, arang aktif berukuran nano dan cross-linking agent.    
Synthesis and Application of a Sulfonated Carbon Catalyst for a Hydrolisis Reaction Efiyanti, Lisna; Indrawan, Dian Anggraini; Arif, Zulhan; Hutapea, Devandri; Septina, Ane Dwi
Indonesian Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2020): IJOST: VOLUME 5, ISSUE 3, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijost.v5i3.25275

Abstract

Biomass, such as wood waste, is one of the resources that can be potentially converted into a carbon product for catalyst applications. In this study, the sulfonated carbon was obtained through the pyrolysis method for wood waste at the temperature of 350°C, which was later sulfonated through the use of  H2SO4 (8N) on the reflux for 4 h. The sulfonated carbon was then analyzed and characterized including its water content, ash content, volatile matter, fixed carbon, iodine adsorption as well as the H+ (acidity) capacity using ammonia adsorptions and functional groups and the Fourier Transform Infra-Red (FTIR) instrument. The catalyst application was carried out during the kempili pulp hydrolysis process using a microwave with the ratio of catalyst to a pulp of 1:1 (5g:5g), with the power conditions of 300, 400, and 600 watt for 3, 5, and 7 min. The results showed that the sulfonated carbon catalyst had water content, volatile matter, ash content, fixed carbon, iodine adsorption as well as the catalyst acidity as much as 3.48%; 11.70%; 4.21%; 84.62%; 690.88 mg/g; and 6.45 mmol/g, respectively with the highest glucose content of 160.83 ppm. The carbon-based catalyst is expected as an alternative catalyst, can be further developed for hydrolysis reactions, and can serve as a green technology product in the future.
Manufacture and Analysis of Pulp With Palm Tree Fiber Raw Material on aLaboratory Scale Indrawan, Dian Anggraini
Kreator Vol. 10 No. 1 (2023): Kreator
Publisher : P3M Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/kreator.v10i1.760

Abstract