Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Aktivitas Antioksidan Superoksida Dismutase pada Tikus Hiperglikemi dengan Asupan Tempe Koro Benguk (Mucuna pruriens L.) Christiana Retnaningsih; Darmono Darmono; Budi Widiarnoko; Siti Fatimah Muis
agriTECH Vol 33, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1742.15 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9803

Abstract

Hyperglycemia is associated with oxidative stress and the pathogenesis of diabetic complications. To reduce the hyperglycemia, modern treatment combined with traditional therapies through functional foods need to be considered, particularly to repair the damaged pancreas beta cells. A foodstuff that has a functionality potential is velvet beans (Mucuna pruriens L), espcially when it is in the form of a fermented product, i.e. tempe. The aim of study was to prove the effect of velvet beans tempe intake on blood glucose levels and superoxide dismutase antioxidant status. This research used randomized controlled group pre test- post test design using 50 male Sprague Dawley (SD) rats aged 2-3 months. The rats were subdivided into 5 groups, 10 rats per group, by means of random allocation. Group 1 is negative control (C-), group 2 is positive control (C+), group 3 is X1-TK10%, group 4 is X2-TK20%, group 5 is X3-TK30%. The groups of C+,X1, X2, X3 are induced by 40 mg/kg body weight stereptozotocin dose by intra peritoneal injection. The research was conducted for 30 days. The data were analyzed with Paired T Test, One-way Anova and continued by the Duncan’s Multiple Range Test. The results showed that streptozotocin injection increased the level of blood glucose and reduced the level of serum superoxide dismutase antioxidant activity. Bioassay experiment demonstrated that velvet bean tempe diet reduced the level of blood glucose. On the other hand velvet bean tempe diet improved the level of superoxide dismutase antioxidant activity.ABSTRAKHiperglikemi menimbulkan stress oksidatif dan patogenesis komplikasi diabetes. Untuk menurunkan hiperglikemi perlu dipertimbangkan kombinasi antara pengobatan modern dengan terapi tardisional melalui pangan fungsional guna mengurangi kerusakan sel beta pankreas. Bahan pangan yang memiliki potensi fungsional tersebut adalah biji koro benguk (Mucuna pruriens L) yang difermentasi menjadi bentuk tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh asupan tempe koro benguk terhadap kadar glukosa darah dan status antioksidan serum pada tikus hiperglikemi. Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus jantan jenis Sprague Dawley umur 2-3 bulan. Tikus dibagi ke dalam 5 kelompok dengan cara random alokasi. Kelompok 1 kontrol negatif (C-), kelompok 2 kontrol positif (C+), kelompok 3 adalah X1-TK10%, kelompok 4 adalah X2-TK10%, kelompok 5 adalah X3-TK10%. Tikus kelompok C+, X1, X2, X3 diinduksi streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kg BB secara inta peritoneal. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Data dianalisis dengan Paired T test, One way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STZ meningkatkan kadar glukosa darah dan menurunkan aktivitas antioksidan SOD serum. Hasil analisis in vivo pada tkus menunjukkan bahwa asupan tempe koro benguk menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan aktivitas antioksidan SOD serum. 
Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Yang Mengalami Kerugian Akibat Megkonsumsi Makanan Dan Minuman Kemasan Di Kota Semarang Nor Faizah; Christiana Retnaningsih; A. Joko Purwoko
SOEPRA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.918 KB) | DOI: 10.24167/shk.v1i1.1286

Abstract

Perkembangan teknologi pengolahan pangan disatu pihak membawa hal yang positif seperti peningkatan pengawasan mutu, perbaikan sanitasi, standarisasi pengepakan, labeling serta grading, dilain pihak membawa dampak negatif karena semakin tinggi risiko tidak aman bagi pangan yang dikonsumsi konsumen. Teknologi tersebut mampu membuat pangan sintetis, menciptakan berbagai zat pengawet, zat additivies, dan zat-zat flavor. Zat tersebut akan ditambahkan ke dalam produk-produk pangan tersebut sehingga akan lebih awet, indah, lembut dan lezat. Konsumen perlu dilindungi secara hukum dari kemungkinan kerugian yang dialaminya, sebagai wujud perlindungan konsumen pemerintah mengeluarkan Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris (sociological jurisprudence). Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Aspek yuridis yang diteliti adalah ketentuan hukum tentang perlindungan kosumen. Aspek sosiologis yang diteliti adalah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen yang mengalami kerugian akibat mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan di Kota Semarang.Hasil penelitian diperoleh bahwa konsumen yang mengalami kerugian akibat mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan belum memperoeh haknya untuk mendapatkan ganti rugi secara optimal. Secara yuridis konsumen berhak mendapatkan ganti rugi dan perlindungan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pelindungan Konsumen dan KUHPerdata pada Pasal 1238, 1365, 1370 dan 1371. Upaya hukum yang dilakukan konsumen dapat melalui jalur litigasi dan non litigasi. Konsumen melakukan upaya hukum melalui jalur non litigasi diselesaikan dengan cara mediasi.Kesimpulannya perlindungan hukum terhadap konsumen dapat dilakukan pada saat sebelum transaksi (no conflict/pre purchase) dan/atau pada saat setelah terjadinya transaksi (conflict/post purchase). Perlindungan hukum terhadap konsumen yang dapat dilakukan pada saat sebelum terjadi transaksi (no conflict/pre purchase) dapat dilakukan dengan cara legislationdan voluntary self regulation. Perlindungan hukum terhadap konsumen pada saat setelah terjadi transaksi (conflict/post purchase) dapat dilakukan melalui jalur Pengadilan Negeri (PN) atau di luar Pengadilan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) berdasarkan pilihan para pihak yang bersengketa. Upaya yang dilakukan konsumen diantaranya melepaskan hak, menuntut pelaku usaha secara langsung, mengadukan ke BPOM dan LP2K, penyelesaian sengketa dilakukan secara mediasi
Hubungan Body Dissatisfaction dan Perilaku Diet pada Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Meiliana Meiliana; Vionna Valentina; Christiana Retnaningsih
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 1, No 1: September 2018
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v1i1.1628

Abstract

Body dissatisfaction reflects negative body image which may promote behavior changes in order to improve appearance. This study investigates the association between body dissatisfaction and dietary behavior of young adults. College students (n=379) completed a survey on body dissatisfaction and dietary behavior in a cross-sectional research design and convenience non-probability sampling method. Information about nutritional status, reasons of dieting, dieting methods, dietary behavior scale, and body dissatisfaction scale were collected. Most respondents had normal weight status, poor dietary behavior, and body dissatisfaction. Obtaining attractive body shape was the most voted reason of dieting, while cutting eating frequency was the most frequent dieting method. There was a weak and contradicting (r=-0.095) association between body dissatisfaction and dietary behavior which meant that body dissatisfaction was followed by poor dietary behavior
Cookies Tepung Komposit Mocaf Dan Tempe Koro Gude (Cajanuscajan) Ditinjau Dari Sifat Sensori, Kimia Dan Aktivitas Antioksidan Christiana Retnaningsih; Talentea Cezar Juniarti; Meiliana -
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 3, No 1: September 2020
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v3i1.2758

Abstract

Cookies dari tepung mocaf dan tepung koro gude dimaksukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan pangan local. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap produk cookies mocaf dan tepung tempe koro gude, serta mengetahui karakteristik fisikokimia dari produk tersebut..Metode yang digunakan penelitian ini meliputi pembuatan tepung tempe koro gude, pembuatan cookies mocaf dan tepung tempe koro gude, uji organoleptik, analisa kimia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian uji organoleptik terhadap lima formulasi cookies F0, F1, F2, F3, dan F4, pada parameter rasa, warna dan overall menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan pada tingkat kepercayaan 95% (p≤0,05). Dua formulasi terbaik cookies mocaf dan tepung tempe koro gude pada semua parameter dihasilkan oleh F2 dan F3 dan dilanjutkan dengan analisa kimia dan aktivitas antioksidan. Hasil uji kadar air nilai tertinggi didapat sampel cookies F3 sebesar 4,99%, kadar protein nilai tertinggi didapat sampel cookies F3 sebesar 7,59% dan aktivitas antioksidan nilai tertinggi didapat sampel cookies F3 sebesar 21,13%, nilai signifikansi menunjukkan ada beda nyata antar perlakuan pada tingkat kepercayaan 95% (P