Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN ARTIKEL: BUKTI KESAHIHAN DAN KEANDALAN ALAT UKUR: TANGGAPAN ATAS ARTIKEL "TES KETRAMPILAN OLAHRAGA JUDO BAGI MAHASISWA" Djemari Mardapi
Jurnal Kependidikan Vol. 32, No.1 (2002)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6460.405 KB) | DOI: 10.21831/jk.v32i1.5001

Abstract

KAJIAN ARTIKEL: BUKTI KESAHIHAN DAN KEANDALAN ALAT UKUR: TANGGAPAN ATAS ARTIKEL "TES KETRAMPILAN OLAHRAGA JUDO BAGI MAHASISWA"
Komparasi Metode Penyetaraan Tes Menurut teori Respons Butir Erna Miyatun; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 2, No 3 (2000)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v2i3.2083

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan metode penyetaraan tes dengan teori respons butir yang paling akurat. Sebelum dilakukan pengujian keakuratan metode penyetaraan tes, terlebih dahulu dilakukan: 1) Pemeriksaan setara atau tidaknya perangkat tes, 2) Penemuan persamaan konversi antarpaket soal yang tidak setara dan 3) Estimasi parameter butir. Penentuan metode penyetaraan tes yang akurat didasarkan pada besarnya kesalahan standar penyetaraan (SEE); yang paling akurat adalah metode penyetaraan tes yang mempunyai SEE paling kecil. Dalam penelitian ini, terdapat dua macam objek penelitian yaitu paket soal dan jawaban peserta EBTANAS. Soal EBTANAS terdiri dari 3 paket soal utama, 1 paket soal susulan, dan 1 paket soal cadangan. Peserta EBTANAS SLTP di Jawa Tengah Tahun Ajaran 1998/1999 terdiri dari 370.187 siswa. Teknik Purposive Sampling digunakan untuk menentukan sampel paket soal, yaitu ketiga paket soal utama terpilih sebagai sampel penelitian. Teknik Cluster Stratified Systematic Random Sampling digunakan untuk menentukan sampel jawaban peserta EBTANAS. Jawaban peserta sebanyak 8.251, terpilih sebagai sampel penelitian. Paket soal EBTANAS SLTP bidang studi Matematika dan data jawaban peserta tes, diperoleh melalui pengambilan data dokumentasi. Keparalelan tes diuji dengan analisis varians, uji Scheffe, dan uji Levene. Penyetaraan tes dilakukan dengan metode: Rerata dan Sigma, Rerata dan Sigma Tegar, dan Kurva Karakteristik. Estimasi parameter butir dilakukan dengan analisis program Bilog. Hasil analisis menunjukkan, pasangan paket soal utama-1 dan 2 serta pasangan paket soal utama-1 dan 3 tidak paralel, sehingga diperlukan proses penyetaraan. Pasangan paket soal utama-2 dan paket soal utama-3 bersifat paralel. Oleh karena itu tidak diperlukan proses penyetaraan. Penyetaraan paket soal utama-1 ke paket soal utama-2, dengan metode Rerata dan Sigma didapatkan persamaan konversi X2 - 1,19495 X] + 0,25766; dengan metode Rerata dan Sigma Tegar, X2 = 0,71710 Xi - 0,00081, sedangkan dengan metode Kurva Karakteristik, X2 = 1,05199 Xt + 0,03012. Penyetaraan paket soal utama-1 ke paket soal utama-3, dengan metode Rerata dan Sigma didapatkan persamaan konversi X3 = 1,49581 Xj + 0,42366; dengan metode Rerata dan Sigma Tegar, X3 = 0,60018 X] - 0,00157, sedangkan dengan metode Kurva Karakteristik diperoleh persamaan konversi X3 = 1,05391 Xt + 0,03232. Penyetaraan paket soal utama-1 ke paket soal utama-2, dengan metode Rerata dan Sigma didapatkan nilai SEE - 0,030574, dengan metode Rerata dan Sigma Tegar, SEE = 0,04933, dan dengan metode Kurva Karakteristik, SEE8 0,032968. Penyetaraan paket soal utama-1 ke paket soal utama-3, dengan metode Rerata dan Sigma didapatkan nilai SEE = 0,045906, dengan metode Rerata dan Sigma Tegar SEE= 0,106431, dan dengan metode Kurva Karakteristik SEE -0,05585. Hasil tersebut menunjukkan, metode Rerata dan Sigma merupakan metode paling akurat, diikuti metode Kurva Karakteristik, dan metode Rerata dan Sigma Tegar.
Evaluasi Program Pendidikan Ketermapilan PKK pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Kabupaten Sleman Kapti Asiatun; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 3, No 4 (2001)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v3i4.2074

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh program pendidikan keterampilan PKK dapat dilaksanakan. Aspek yang diamati adalah: ketepatan dan kelayakan rancangan program, kesiapan segenap sumber yang terlibat dalam melaksanakan program, partisipasi siswa dan guru, strategi pelaksanaan proses pembelajaran, tingkat ketercapaian tujuan, serta hasil dan dampaknya bagi siswa setelah mengikuti program. Metode penelitian menggunakan pendekatan sistem dengan model CBPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam. Populasi penelitian adalah seluruh SLTP yang melaksanakan program pendidikan keterampilan PKK di Kabupaten Sleman. Sampel ditentukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Responden dipilih sebagai sampel sebanyak 234 orang siswa, dan 9 orang guru bidang studi dari sekolah dan siswa yang terpilih sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang dilengkapi dengan dokumentasi, pengamatan, dan wawancara. Bukti kesahihan angket untuk siswa diperoleh berdasarkan penilaian para ahli, dan kesahihan konstruk dengan analisis faktor. Keandalan tiap faktor diperoleh dengan rumus koefisien Alpha dari Cronbach, dan keandalan gabungan semua faktor dengan rumus keandalan gabungan berdasarkan sistem kombinasi linier dari Nunnaly. Khusus untuk aspek pengetahuan, bukti kesahihan dan keandalannya diperoleh dengan program Iteman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pendidikan keterampilan PKK pada SLTP di Kabupaten Sleman sangat relevan sebagai media yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Pelaksanaan program dinilai belum berhasil. Jika dilihat dari minat siswa, minat gum, partisipasi siswa ataupun strategi pelaksanaan dinilai cukup baik. tetapi penilaian terhadap ketersediaan fasilitas masih sangat kurang. Terlebih lagi jika dilihat dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan siswa setelah mengikuti program. Dari 234 orang responden baru 105 orang (44.8%) yang memperoleh nilai cukup dan nilai tinggi, dan 129 orang (55,2%) memperoleh nilai kurang serta nilai rendah. Kata kunci: evaluasi program, keterampilan PKK.
Estimasi Kesalahan Pengukuran Ebtanas Mata Pelajaran IPA SLTP di Kotamadia Surakarta Nurul Kamilati; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 2, No 3 (2000)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v2i3.2089

Abstract

Penelitian ini bcrtujuan untuk mengetahui cstimasi kesalahan pcngukuran pcrangkat EBTANAS mala pclajaran IPA SLTP di Kotamadia Surakarta tahun pelajaran 1997/1998 dengan menggunakan teori tcs klasik dan teori respons butir. Selain itu ingin mengetahui hubungan harga cstimasi kesalahan pcngukuran teori tcs klasik dcngan interval sckor murni peserta EBTANAS dan hubungan harga cstimasi kesalahan pcngukuran teon respons butir dengan interval tingkat kemampuan peserta EBTANAS. Pcrangkat EBTANAS mata pclajaran IPA yang dianalisis tcrdiri dari 45 butir soal pilihan ganda. Populasi penelitian ini bcrjumlah 13.681 lembar jauaban. Pcngambilan sampcl dilakukan dcngan tcknik cluster stratified proportional systematic sampling dipcroleh sampcl berjumlah 3.681 lembar jawaban. Data penelitian yang berupa rcspons jauaban peserta EBTANAS dipcroleh melalui dokumentasi. Estimasi kesalahan pcngukuran dengan teori tcs klasik Model Fcldt terhadap pcrangkat EBTANAS mempcrhatikan klasifikasi dan pcrangkat EBTANAS tanpa memperhatikan klasifikasi dilakukan dengan membagi kedua pcrangkat menjadi dua belahan yang tidak sama panjang. asalkan memcnuhi asumsi homogcnitas dari sisi tingkat kcsukaran butir soal. Estimasi kesalahan pcngukuran teori rcspons butir model logislik tiga parameter pcrangkat EBTANAS yang scmua butir soainya dianalisis dan pcrangkat EBTANAS yang butir-butirnya cocok dengan model logistik tiga parameter dilakukan dcngan menghitung harga fungsi informasi butir soal pada tiap tingkat kemampuan peserta 0 dari -4 sampai +4. Selanjutnya dipcroleh harga fungsi informasi perangkat EBTANAS dan estimasi kesalahan pengukurannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut teori tcs klasik Model Feldt. harga cstimasi kesalahan pcngukuran pcrangkat EBTANAS mempcrhatikan klasifikasi dan tanpa memperhatikan klasifikasi bcrturul-turut adalah 2.2791 dan 2.9233. Interval kepcrcayaan sckor murni peserta EBTANAS pada tingkat kepcrcayaan a = 0.05 adalah X - 4.4670 T X + 4,4670 untuk pcrangkat EBTANAS mempcrhatikan klasifikasi dan X - 5.7297 T X + 5.7297 untuk perangkat EBTANAS tanpa mempcrhatikan klasifikasi. Estimasi kesalahan pengukuran dcngan teori rcspons butir model logistik tiga parameter menunjukkan cstimasi kesalahan pcngukuran terendah tcrjadi pada tingkat kemampuan peserta 0 = 0,5. Interval tingkat kemampuan peserta EBTANAS pada tingkat kepcrcayaan a = 0,05 dan tingkat kemampuan 0=0.5 untuk pcrangkat EBTANAS yang semua butir soainya dianalisis dan perangkat EBTANAS yang butir-butir soainya cocok dengan model logistik tiga parameter bcrturut-turut adalah -0,1256 sampai dengan 1,1256 dan -0,1504 sampai dcngan 1.1504.
Keberfungsian Butir Diferensial Perangkat Tes Ebtanas Kimia Sekolah Menengah Umum di Jawa Tengah Purwo Susongko; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 3, No 4 (2001)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v3i4.2072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik butir dari perangkat tes Kimia pada Ebtanas SMU di Jawa Tengah tahun pelajaran 1998/1999 ditinjau dari teori respons butir, (2) keberfungsian butir diferensial yang terjadi antara peserta tes dari rayon-rayon nonkodya dan peserta tes dari rayon kodya. Populasi penelitian ini adalah seluruh lembar jawaban peserta tes yang menggunakan perangkat tes Kimia pada Ebtanas paket utama I dengan kode U1/D15/99 di Jawa Tengah tahun Pelajaran 1998/1999 yang berjumlah 17.134 lembar jawab berasal dari 6 rayon kodya dan 3 rayon nonkodya. Pengambilan sampel ditempuh melalui dua tahap. Tahap pertama untuk menentukan wilayah, tahap kedua untuk menentukan jawaban peserta tes Ebtanas Kimia SMU paket utama I (U1/D15/99) tahunpelajaran 1998/1999. Hasil analisistes denganD/Fmenunjukkan: 1)       Tujuh butir menguntungkan peserta tes dari rayon Kodya Surakarta, sedangkan 3 butir yang lain menguntungkan peserta tes dari rayon-rayon nonkodya. 2)       Tiga butir menguntungkan peserta tes dari rayon Kodya Salatiga, sedangkan 5 butir yang lain menguntungkan peserta tes dari rayon-rayon nonkodya. 3)       Empat butir menguntungkan peserta tes dari rayon Kodya Semarang, sedangkan 2 butir yang lain menguntungkan peserta tes dari rayon-rayon nonkodya. 4)       Enam butir menguntungkan peserta tes dari rayon Kodya Pekalongan, sedangkan 6 butir yang lain menguntungkan peserta tes dari rayon-rayon nonkodya. 5)       Tak satupun dari butir-butir tes yang menguntungkan peserta tes dari rayon Kodya Tegal. Kata kunci: butir diferensial, perangkat tes, ebtanas.
DIMENSI KARAKTER DALAM PENILAIAN PROSES BERKARYA SENI LUKIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Trie Hartiti Retnowati; Djemari Mardapi; Bambang Prihadi
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6534.994 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i2.18845

Abstract

Penelitian bertujuan menyusun instrumen penilaian nontes berupa penilaian proses berkarya seni lukis yang terintegrasi dengan penilaian karakter, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menuju dunia kerja. Teknik penilaian yang digunakan berupa teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Berdasarkan studi awal terbatas, pada saat ini belum ada intstrumen penilaian proses berkarya seni lukis yang terintegrasi dengan penilaian karakter untuk menilai proses berkarya seni secara objektif dan utuh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall yaitu melakukan (1) studi awal untuk menemukan temuan-temuan penelitian yang terkait dengan produk yang akan dikembangkan, (2) pengembangan instrumen penilaian proses berkarya seni rupa, dan (3) pengujian instrumen di lapangan yang hasilnya digunakan untuk perbaikan. Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk penentuan konstruk, kisi-kisi, dan dilakukan telaah item-item instrumen oleh praktisi dan pakar pendidikan seni rupa. Hasil penelitian ini berupa instrumen penilaian proses berkarya seni lukis yang terdiri atas penilaian persiapan dan penilaian pelaksanaan berkarya seni lukis. Penilaian persiapan berkarya seni lukis berupa lembar observasi dengan rubrik penilaian yang mencakup 6 dimensi, yaitu kesiapan mental, kesiapan fisik, kesiapan alat dan bahan melukis, sikap responsif, dan sikap proaktif dan terdiri atas 8 item dengan empat pilihan. Penilaian pelaksaan berkarya seni lukis berupa lembar penilaian antarteman mencakup 4 dimensi, yaitu penuangan ide, pemanfaatan waktu, dan sikap disiplin dan terdiri atas 9 item dengan dua pilihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian proses berkarya seni rupa dapat melatih pembentukan karakter pada siswa SMK seni rupa, khususnya untuk program studi seni lukis.Kata kunci: instrumen nontes, berkarya seni rupa, karakter DIMENSIONS OF CHARACTER IN ASSESSMENT OF PAINTING PROCESS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTSAbstractThe objective of this research is to develop a non-test instrument in the form of assessment of painting process which integrates with character assessment as an effort to prepare students of Vocational High School (SMK) in the work field. Assessment techniques used are in the form of techniques of observation, self assessment, and peer assessment. Based on preliminary studies, there is currently no documented assessment of painting process integrated with character judgment to assess the process of artwork objectively and intactly. This research uses research and development design from Borg and Gall which includes (1) preliminary study to find research findings related to product to be developed, (2) development of assessment instrument of fine arts process, and (3) testing instrument in the field where the results are used for improvement. Focus Group Discussion (FGD) is used for the determination of constructions, grids, and the review of instrument items by practitioners and art education experts. The result of this research is the assessment instrument of painting process which consists of the assessment of preparation and the assessment of performance of painting. The assessment of preparation of painting is in the form of observation sheet with rubric assessment covering 6 dimensions, namely mental readiness, physical readiness, preparedness of tools and painting materials, responsive attitude, and proactive attitude and consists of 8 items with four choices. The assessment of performance of painting is in the form of a peer assessment sheet covering 4 dimensions, namely the pouring of ideas, the use of time, and the attitude of discipline and consists of 9 items with two choices. The results showed that the assessment of the process of works of fine arts can train the formation of students characters in vocational high school of fine arts, especially for the study program of painting.Keywords: non-test instrument, fine arts, character
Komparasi Ketepatan Estimasi Koefisien Reliabilitas Teori Skor Murni Klasik wahyu Widhiarso; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 14, No 1 (2010)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v14i1.1973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ketepatan estimasi koefisien reliabilitas pada teori skor murni klasik. Peneliti membandingkan ketepatan estimasi koefisien-koefisien reliabilitas melalui data simulasi. Data simulasi dibangkitkan secara acak berdasarkan besarnya nilai reliabilitas murni, model pengukuran, ukuran sampel dan distribusi normal. Ukuran sampel yang dipakai terdapat empat jenis yaitu sebesar 50, 250, 1000 dan 5000. Reliabilitas murni yang dipakai terdiri dari lima kondisi yaitu 0,5; 0,6; 0,7; 0,8 dan 0,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (a) koefisien reliabilitas dalam teori skor murni klasik yang dikembangkan oleh para ahli pengukuran memiliki ketepatan estimasi yang bervariasi. (b) Rata-rata koefisien reliabilitas memiliki ketepatan estimasi yang cukup tinggi yang dibuktikan dengan kecilnya rerata bias estimasi. (c) Koefisien reliabilitas komposit memiliki ketepatan yang tinggi pada model paralel dan kesetaraan tau, Koefisien Feldt pada model konjenerik, Koefisien Wang pada model korelasi antarsesatan dan Koefisien alpha berstrata pada model multidimensi.
PENGUJIAN HIPOTESIS NIHIL: UJI SIGNIFIKANSI DAN INTERVAL KEPERCAYAAN Djemari Mardapi
Buletin Psikologi Vol 8, No 2 (2000)
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.342 KB) | DOI: 10.22146/bpsi.7431

Abstract

Sikap orang terhadap statistik bermacam-macam, ada yang senang, kagum, ada yang sinis, curiga, dan tidak senang. Bahkan ada yang mengatakan bahwa orang mudah berbohong dengan statistik. Seseorang yang sebagian anggota badannya di almari pendingin dan sebagian lainnya di alat pemanas, disimpulkan keadaan orang tersebut normal. Tentunya kesimpulan ini hanya melihat harga rerata saja tanpa memperhatikan besarnya range dan simpangan baku.