Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SISTEM KONSULTASI DAN LAPORAN PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR Sri Handayaningsih; Wahyu Pujiyono
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 5 (2010): Information System And Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Studi Informatika mempunyai students body sebanyak 1350 mahasiswa. Mahasiswa yang mengambil tugas akhir sebanyak 256 orang dari angkatan 2003 hingga 2006. Jumlah pembimbing menurut SK yang diterbitkan oleh rektor No. 50 Tahun 2008, adalah pembimbing I sebanyak 6 orang dan pembimbing II sebanyak 9 orang. Jumlah mahasiswa yang harus dibimbing oleh pembimbing I kurang lebih 40 orang. Dengan melihat beban kerja dosen yang berat dengan jumlah bimbingan tugas akhir yang banyak mengakibatkan dosen pembimbing TA kurang optimal dalam memberikan bimbingan. Terlebih mahasiswa yang menunda-nunda pengerjaan TA. Ketidakoptimalan dosen pembimbing dalam membimbing mahasiswa sangat berpengaruh pada waktu melakukan bimbingan TA menjadi lama, tidak fokus pada topik, dan sulitnya mahasiswa jika ingin menemui dosen untuk bimbingan. Dampak bagi prodi dari hal ini adalah menurunnya produktifitas prodi. Makalah ini akan membahas perancangan dan implementasi aplikasi sistem konsultasi dan laporan pembimbingan tugas akhir berbasis web. Aplikasi ini dijalankan dan terintegrasi dengan sistem di IT CENTER.
PEMBUATAN MODEL PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) GOVERNMENT BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI Studi Kasus : Pemerintahan Kabupaten Sleman Sri Handayaningsih
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 5 (2008): Information System And Application
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan teknologi informasi (TI) pada sebuah pemerintahan sudah menjadi kebutuhan. Penyebab terhambatnya pengembangan TI di pemerintahan antara lain belum matangnya analisis kebutuhan secara keseluruhan seperti ; visi dan misi, kebutuhan TI, SDM, budaya organisasi yang berjalan saat ini dan perubahan budaya yang diinginkan , keuangan dan lain sebagainya. Budaya organisasi merupakan faktor utama dalam melaksanakan kegiatan dalam organisasi, sehingga dalam pengembangan TI sangat perlu melihat dari faktor budaya organisasi yang sedang berjalan, yang berguna untuk menentukan TI yang akan dibangun dan digunakan sudah sejalan atau belum. Sedangkan budaya organisasi yang diinginkan pada  saat mendatang akan berguna untuk melakukan kelanjutan pengembangan TI yang disesuaikan dengan pengembangan e-government. Model Pengembangan TI dibuat dalam rangka untuk memudahkan pemerintah dalam menentukan dan mengembangan TI sesuai dengan tahapan e-government. Model pengembangan TI berdasarkan budaya yang berjalan saat ini dan bentuk rekomendasi berupa model pengembangan TI berdasarkan perubahan budaya organisasi yang diinginkan.
PEMBUATAN MODEL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI DIY PADA BIDANG BINA USAHA MENGGUNAKAN METODE COBIT 4.1 Nida Maisaroh Assari; Sri Handayaningsih
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol 5, No 3 (2017): Oktober
Publisher : Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jstie.v5i3.12367

Abstract

Bidang Bina Usaha merupakan salah satu bidang yang terdapat pada Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Bidang Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan usaha, pengolahan dan pemasaran serta pengembangan kelembagaan perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan telah mempunyai manajemen yang mengatur pelayanan terhadap pelanggan tetapi dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan pelanggan.Kurang sesuainya manajemen pelanggan yang ada dengan kebutuhan pelanggan menyebabkan tidak maksimal dalam pelayanan customer. Oleh karena itu pelayanan kepada masyarakat pada bidang dirasa masih belum optimal, hal ini yang mendasari pembuatan model CRM pada Bidang Bina Usaha.Subyek yang akan dibahas pada penelitian ini adalah “Model Customer Relationship Management(CRM) di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY pada Bidang Bina Usaha Menggunakan COBIT 4.1”. Adapun tahapan dalam pembuatan model CRM ini antara lain pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, survey, analisis yaitu analisis kondisi saat ini, analisis kondisi yang diharapkan, dan pembuatan model CRM dengan menggunakan metode COBIT 4.1 berdasarkan customer prespektif dilakukan dengan pembuatan proses bisnis baru, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur jaringan, pembuatan model CRM serta uji kelayakan model dan rekomendasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu: “Kerangka Model CRM di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY pada Bidang Bina Usaha menggunakan Metode COBIT 4.1” yang dapat memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan customer melalui sistem informasi yang disarankan untuk dikembangkan. Hasil Uji Kelayakan Model menunjukkan bahwa 100% responden menyutujui bahwa model CRM yang diusulkan dapat diimplementasikan dan dapat membantu meningkatkan pelayanan DKP DIY khususnya pada Bidang Bina Usaha sebagai bahan acuan dimasa mendatang, sehingga terjalin hubungan yang kondusif dengan customer
PEMBUATAN MODEL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SERVICE MOTOR DI YAMAHA BUDI JAYA Putra Wahyu Raharja; Sri Handayaningsih
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol 4, No 2 (2016): Juni
Publisher : Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jstie.v4i2.10759

Abstract

Bidang pelayanan jasa service motor yang dilakukan oleh Yamaha Budi Jaya pada akhir-akhir ini mengalami penurunan karenabanyaknyakeluhan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai Yamaha Budi Jaya tidak maksimal, karena semua proses bisnis yang berjalan di Yamaha Budi Jaya masih menggunakan cara manual belum menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pendapatansetiap bulannya.Dengan adanya berbagai masalah yang ada di Yamaha Budi Jaya maka akan dilakukan sebuah penelitian, dimana subyek yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu “ Pembuatan Model Customer Relationship Management (CRM) pada service motor di Yamaha Budi Jaya”. Model ini diharapkan bisa digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan strategi bisnis dimasa yang akan datang juga meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan servicemotor  dan penjualan di Yamaha Budi Jaya.Penelitian yang dilakukan menghasilkan model sistem yaitu “ Kerangka Model CRM service sepeda motor di Yamaha Budi Jaya” yang dapat memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan customer melalui media layanan yang terintegrasi dengan sistem Informasi.Kata Kunci :Customer Relationship Management (CRM), Customer,Service sepeda motor.
APLIKASI SEMAR MESEM (SISTEM ELEKTRONIK MONITORING ANAK RAWAT MENCEGAH STUNTING EFEKTIF MODERN) UNTUK MENGENDALIKAN STUNTING DI POSYANDU DAHLIA Dyah Suryani; Sri Handayaningsih; Solikhah, Solikhah; Taufan Ali; Ira Hardina; Mohammad Soleh; Aulia Nahda Az-Zahra
Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 03 (2025): Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat, inpress edition 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi mitra, yaitu Posyandu Dahlia di Padukuhan Pringgading, Kelurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, adalah pencatatan status gizi balita yang masih dilakukan secara manual sehingga data belum terintegrasi dan rawan kesalahan. Kondisi ini berdampak pada keterlambatan deteksi dini risiko stunting dan pengambilan keputusan dalam intervensi gizi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam melakukan pemantauan pertumbuhan anak melalui penerapan aplikasi Semar Mesem (Sistem Elektronik Monitoring Anak Rawat Mencegah Stunting Efektif Modern). Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kader posyandu dalam penggunaan aplikasi digital untuk pencatatan dan pelaporan status gizi balita. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan kader serta observasi terhadap efektivitas penggunaan aplikasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader dari 79% menjadi 100% setelah pelatihan, serta meningkatnya efisiensi dan akurasi pencatatan data gizi anak. Selain itu, kader melaporkan kemudahan dalam memantau pertumbuhan anak dan masyarakat menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya gizi seimbang. Kegiatan ini memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem pemantauan stunting berbasis masyarakat, sekaligus membuka peluang replikasi dan pengembangan aplikasi Semar Mesem di posyandu lain secara berkelanjutan.