L. Lasiyo
Faculty Of Philosophy Universitas Gadjah Mada

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Ontologi Pathet: Kajian Kritis Terhadap Pathet sebagai Representasi Norma Ontologis Transendental dalam Pergelaran Wayang Reno Wikandaru; Lasiyo Lasiyo; Suminto A. Sayuti
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 29, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.082 KB) | DOI: 10.22146/jf.48784

Abstract

Pathet is one of the most important parts in a puppet performance. Unfortunately, discussions about pathets, especially from a metaphysical perspective are very rarely found so that the wayang metaphysics is not comprehensive. This study examines the metaphysical dimensions in the puppet performance pathet in Anton Bakker's metaphysical perspective, with the aim to complete the existing puppet metaphysics studies. This research uses the methodical method of assessment, namely interpretation; induction and deduction; internal coherence; holistic; historical continuity; idealization; comparison; heuristics; inclusive or analogous language; and description, and reflection. The results of this study indicate that: first, pathet is a representation of the concept of harmony in puppet shows. Pathet is a transcendental ontological norm in puppet shows. Transcendental ontological norms, in the perspective of Anton Bakker's ontology thinking, are called harmony. In other words, it can be said that the pathet is a representation of harmony or ontological norms that apply in a puppet show. All aesthetic elements of the show are returned to the pathet, and must remain in the corridor of the applicable pathet.
RESISTENSI KOMUNITAS BONOKELING TERHADAP ISLAM PURITAN DI DESA PEKUNCEN KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS nawawi nawai; Lasiyo Lasiyo; Sugeng Bayu Wahyono
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 14 No 1 (2016): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.899 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v14i1.522

Abstract

Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang merupakan desa yang menyimpan penuh keunikan. Secara sosial mereka tampak hidup rukun, saling bekerjasama dan saling menghormati antara  warga yang satu dengan yang lain. Sekilas bila dipandang secara lahiriyah tampak demikian, seakan tidak ada masalah dalam kehidupan mereka. Namun, bila dicermati dan diamati secara mendalam, ternyata warga Pekuncen menyimpan permasalahan dan ketegangan di antara mereka. Hal itu dipicu oleh pemahaman keyakinan yang berbeda yaitu penganut Islam adat dan penganut Islam Puritan atau Islam yang murni berdasarkan al Qur’an dan Hadits. Kedua corak keislaman tersebut sangat berbeda bahkan kontradiktif. Komunitas Bonokeling sebagai penganut Islam Adat menduduki posisi subordinat dan selalu mendapat tekanan dari Islam Puritan. Oleh karena itu, mereka berusaha melakukan resistensi dan negosiasi terhadap pengaruh-pengaruh Islam Puritan agar kehidupan mereka tetap eksis. Mereka melakukan perlawanan dengan cara mimikri, plesetan, storytelling dan involusi kebudayaan.
Relevansi Filsafat Buddhisme terhadap Pendidikan Karakter di Indonesia Lasiyo Lasiyo
HUMANIKA Vol 29, No 2 (2022): December
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v29i2.50021

Abstract

Dewasa ini perkembangan globalisasi telah mengubah tatanan perilaku manusia, sehingga tidak sedikit generasi penerus bangsa yang mengabaikan nilai moralitas kehidupan. Persoalan tersebut, apabila tidak teratasi akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks. Pentingnya penguatan karakter dapat menjadi tolak kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini ditujukan untuk (1) menjelaskan tentang filsafat buddhisme (2) menjelaskan relevansi filsafat buddhisme terhadap pembentukan karakter di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode sistematis reflektif. Langkah yang dilakukan yaitu inventarisasi, evaluasi kritis, dan sintesis dengan tujuan mengintegrasikan semua unsur sehingga ditemukan relevansi filsafat buddhisme terhadap penguatan pendidikan karakter di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat buddhisme memiliki relevansi terhadap upaya penguatan karakter di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung antara lain kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan dan pemikiran yang terbuka dapat menjadi landasan dalam bertindak. Filsafat buddhisme menunjukkan terkait dengan hidup yang damai dengan penguatan spiritualitas.