Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Takaran dan Jenis Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica rapa L.) pada Sistem Pertanian Organik Canggih Nailil Maghfiroh; Sri Muhartini; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.355 KB) | DOI: 10.22146/veg.25681

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil sawi hijau (Brassica juncea L.) terhadap beberapa perlakuan jenis dan takaran pupuk organik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di lahan petani, Dusun Balangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai dari persiapan sampai pelaksanaan, panen, dan analisis pada bulan Maret sampai Agustus2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 4 x 2 + 1. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang terdiri atas brotowali, vinasse, lele, dan tulang sapi. Faktor kedua adalah takaran pupuk yang terdiri atas takaran 2,5 ml/liter air dan 5 ml/liter air dan ditambah dengan kontrol tanpa pupuk. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT tingkat kepercayaan 95%, untuk melihat perbandingan antara kontrol dengan pupuk dan pemupukan yang berasal dari tumbuhan dibandingkan dengan pupuk yang berasal dari hewan menggunakan kontras orthogonal taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk yang berasal dari tulang sapi dan lele menunjukkan hasil yang terbaik dan berbeda nyata dibandingkan dengan brotowali dan vinasse pada parameter bobot kering tajuk. Dosis 5 ml/l menunjukkan hasil yang terbaik dan berbeda nyata pada parameter luas daun, indeks luas daun, nisbah luas daun, dan indeks panen. Kombinasi antara pupuk sapi dengan dosis 5 ml/l, meningkatkan bobot segar tajuk sebesar 37,43 % dan bobot kering tajuk sebesar 45,54 %. Sedangkan pupuk lele dengan dosis 5 ml/l meningkatkan 32,36% bobot segar tajuk dan  meningkatkan 42,82% bobot kering tajuk.
PELATIHAN PEMBUATAN BAGLOG JAMUR BERBAHAN DASAR JERAMI UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN ZERO WASTE Canggih Nailil Maghfiroh; Dyah Ayu Sri Hartanti; Yessita Puspaningrum; Ana Mariatul Khiftiyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras merupakan salah satu makanan  pokok masyarakat Indonesia, hal tersebut menyebabkan banyak lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman padi. Sisa tanaman berupa jerami dibuang atau dibakar oleh para petani sehingga bisa menimbulkan pencemaran lingkungan. Solusi permasalahan tersebut yaitu pemanfaatan sebagai bahan baglog atau media tanam jamur. Jerami mengandung selulosa sehingga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam jamur. Kandungan nutrisi dalam 100 gr jerami padi adalah selulosa 29,63%, kandungan hemiselulosa 17,11%, dan lignin 12,17%. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok tani Tejo Selatan terletak  di Dusun Tejo Selatan, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Lokasi berada di areal persawahan yang cukup strategis, dan banyak limbah tanaman berupa jerami. Berdasarkan hasil dari pengabdian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa limbah jerami bisa dimanfaatkan untuk baglog. Pengolahan untuk membuat jerami menjadi baglog dilakukan dengan cara fermentasi dan dilakukan sterilisasi.Penggunaan jerami sebagai baglog bisa mengurangi jumlah limbah pertanian sehingga bisa membantu mewujudkan pertanian zero waste
The Impact of Agricultural Machinery Utilization on Production Efficiency and Productivity: A Case Study in Curahwelut Village, Ajung, Jember Regency Canggih Nailil Maghfiroh; Rizky, Dian; Putra, Mohammad Edwinsyah Yanuan
Jurnal Manajemen Agribisnis dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2025): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jmaa.v5i1.133

Abstract

This study examines the economic impact of agricultural mechanization on smallholder rice and maize farmers in Curahwelut Village, East Java, Indonesia. Agricultural machinery (alsintan) offers a strategic solution to address labor shortages, rising production costs, and inefficiencies in farm operations. The research employs a quantitative case study approach involving ten purposively selected farmers, all of whom operate on rented land and utilize mechanized equipment at different production stages. Data were collected through structured interviews and analyzed using financial modeling, correlation, and regression techniques. Results show that mechanization enhances productivity, reduces physical labor, and contributes positively to farm profitability. All respondents achieved positive profits, with revenue and net cash flow directly correlated to investment in machinery. Break-even point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Profitability Index (PI) analyses confirm the economic feasibility of mechanization, with all farmers exceeding BEP thresholds. Regression analysis demonstrates a strong positive relationship between total cost and revenue (R² = 0.749), indicating that greater input investment yields higher returns. However, structural challenges such as insecure land tenure and aging farmer demographics remain barriers to broader adoption. Findings highlight the need for supportive policies that expand access to credit, improve technology distribution, and promote gender and youth inclusion. Mechanization, when effectively managed, enhances financial sustainability and contributes to rural economic development. This research underscores the importance of tailored mechanization strategies to improve the livelihoods of smallholder farmers in Indonesia.