p-Index From 2020 - 2025
0.947
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Rohlan Rogomulyo
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Bobot Rimpang dan Tempat Penyimpanan terhadap Mutu Bibit Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Rahmat Hanif Abdillah; Rohlan Rogomulyo; Setyastuti Purwanti
Vegetalika Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.023 KB) | DOI: 10.22146/veg.23951

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot rimpang dan tempat penyimpanan terhadap kualitas bibit jahe (Zingiber officinale Rosc.), Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tridharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, yang berlokasi di Banguntapan, Bantul, pada bulan Mei 2014 hingga Desember 2014. Rancangan percobaan yang digunakan  Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor perlakuan, yaitu bobot rimpang dan tempat penyimpanan. Perlakuan bobot rimpang berupa bobot rimpang berukuran kecil (10 gram), bobot rimpang berukuran sedang (30 gram), bobot rimpang berukuran besar (50 gram). Perlakuan tempat penyimpanan berupa penyimpanan di plastik hermatik, penyimpanan di karung beras, dan penyimpanan di rak terbuka. Rimpang hasil panenan disimpan selama 1 hingga 4 bulan untuk diamati mutu fisiknya, kemudian dikecambahkan selama 2 bulan untuk mengetahui mutu bibitnya. Di akhir pengamatan, perlakuan bobot rimpang memberikan hasil gaya berkecambah dan indeks vigor hipotetik yang tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan tempat penyimpanan di plastik hermatik memberikan hasil gaya berkecambah dan indeks vigor hipotetik yang nyata lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa ketiga perlakuan bobot tidak memberikan mutu bibit yang berbeda, dan pernyimpanan di plastik hermatik memberikan mutu bibit yang paling baik hingga akhir pengamatan. Kombinasi bobot rimpang besar dan penyimpanan di plastik hermatik memberikan interaksi yang nyata lebih tinggi pada parameter berat kering akar dan luas akar total.
Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) Ahmad Zamzami; Rohlan Rogomulyo; Setyastuti Purwanti
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.109 KB) | DOI: 10.22146/veg.24651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan waktupemupukan dan macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil kedelaihitam. Penelitian lapangan ini dilakukan pada bulan Juni 2014 hingga bulan Oktober2014 di Kebun Percobaan Tridharma milik Fakultas Pertanian, Universitas GadjahMada, di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian menggunakan rancanganpercobaan faktorial 4x3 yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap(RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah waktu pemupukan pupukkandang dengan 4 aras, yaitu 1 minggu sebelum tanam (W1), 2 minggu sebelumtanam (W2), 3 minggu sebelum tanam (W3), dan 4 minggu sebelum tanam (W4).Faktor kedua adalah macam pupuk kandang (P) yang terdiri atas 3 aras, yaitu pupukkotoran sapi (P1), pupuk kotoran kambing (P2), dan pupuk kotoran ayam (P3). Datahasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian dengan tingkat kepercayaan 95%.Apabila perlakuan menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat kepercayaan yang sama.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa macam pupuk kandang yaitu pupuk kandangsapi, kambing, dan ayam memberikan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam yangsama baiknya dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa waktu pemupukan 1, 2, 3,dan 4 minggu sebelum tanam memberikan pengaruh yang sama terhadappertumbuhan dan hasil kedelai hitam.
Pertumbuhan Gulma dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) ‘Mallika’ terhadap Pengolahan Tanah dan Jarak Tanam di Lahan Pasir Pantai Eva Tristya Purnamasari; Prapto Yudono; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.579 KB) | DOI: 10.22146/veg.24652

Abstract

Pengolahan tanah merupakan salah satu langkah penting dalam teknik budidayatanaman di lahan marginal seperti tanah pasir. Salah satu cara untuk meningkatkanproduktivitas adalah dengan pengaturan jarak tanam. Pengaturan jarak tanam yangtidak tepat akan menimbulkan tumbuhnya gulma. Penelitian ini bertujuan untukmenentukan jenis gulma sebelum dan sesudah perlakuan pengolahan tanah dan jaraktanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil kedelai hitam. Penelitian dilaksanakandi lahan pasir pantai Samas, Bantul pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Februari2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial yangterdiri dari dua faktor yaitu pengolahan tanah (tanpa olah tanah, olah tanah, olah tanahdengan pembenaman gulma) dan jarak tanam (20 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm).Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengolahan tanah dan pembenaman gulmadengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dapat meningkatkan jumlah polong isi, jumlah bijiper tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 biji Secara keseluruhan sebelumpengolahan tanah didominasi oleh gulma rumputan dan setelah pengolahan tanahdidominasi oleh gulma daun lebar. Pertumbuhan gulma Axonophus compressus danCynodon dactylon dapat terkendali.
Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.) Danang Hartono; Dody Kastono; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.382 KB) | DOI: 10.22146/veg.25014

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Mei sampai dengan 17 September 2015 di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam yaitu budchip, budset, dan bagal terhadap pertumbuhan awal tebu. 2) Mengetahui takaran kompos blotong yang tepat terhadap pertumbuhan awal tebu. 3) Mengetahui pengaruh jenis bahan tanam tebu pada berbagai takaran kompos blotong (filter cake) terhadap pertumbuhan awal tebu. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga blok sebagai ulangan. Percobaan ini terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bahan tanam terdiri dari tiga aras yaitu budchip, budset, dan bagal. Faktor kedua adalah dosis blotong yang terdiri dari 4 aras yaitu: 0 (kontrol), 5, 10, dan 15 ton/ha, Pengamatan dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah anakan, jumlah ruas, bobot segar, bobot kering, luas daun dan luas akar. Data dianalisis menggunakan analisis varian pada level 5% dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test jika hasil analisis varian menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Tanaman tebu yang berasal dari budchip dan budset memiliki jumlah anakan, jumlah daun, bobot segar, bobot kering, laju asimilasi bersih, dan laju asimilasi bersih yang lebih baik daripada tanaman tebu yang berasal dari bagal. Tanaman tebu yang diberi kompos blotong memiliki pertumbuhan yang lebih baik daripada tanaman yang tidak diberi takaran kompos blotong, tanaman tebu dengan perlakuan takaran kompos blotong 10 dan 15 ton/ha, dan memiliki pertumbuhan yang secara nyata lebih baik dibanding perlakuan yang lain pada parameter jumlah anakan, jumlah daun, jumlah ruas, bobot segar dan bobot kering.
Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Tiga Kultivar Sorgum (Sorghum bicolor L.) Moench ) pada Tiga Stadium Perkembangan Agroforestri di Kabupaten Gunung Kidul Pradina Yenny Novitasari; Eka Tarwaca Susila Putra; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.323 KB) | DOI: 10.22146/veg.25350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan, perkembangan dan kapasitas produksi biomassa tiga kultivar sorgum di bawah tegakan pohon dalam sistem agroforestri stadium awal, pertengahan dan lanjut di zona Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah kultivar sorgum, sebanyak tiga kultivar yaitu Manis, CTY dan Numbu. Faktor kedua adalah fase perkembangan agroforestri yaitu awal dengan naungan 0 – 25%, pertengahan dengan naungan 25 – 50% dan lanjut dengan naungan lebih dari 50%. Variabel yang diamati meliputi karakter mikroklimat di lokasi penelitian, aktivitas fisiologis, analisis pertumbuhan dan produksi bi3ssa. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%,dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) apabila terdapat beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa aktivitas pertumbuhan dan perkembangan serta kapasitas produksi biomassa sorgum manis setara dengan sorgum kultivar CTY dan Numbu. Tanaman sorgum direkomendasikan untuk diintroduksikan pada kawasan agroforestiy fase awal, namun tidak direkomendasikan untuk dibudidayakan di kawasan agroforestri fase pertengahan dan lanjut karena terjadinya penurunan aktivitas pertumbuhan dan perkembangan serta kapasitas produksi biomassa secara nyata akibat rendahnya intensitas radiasi matahari yang menjangkau permukaan lahan di kedua kawasan tersebut.
Pengaruh Takaran dan Jenis Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica rapa L.) pada Sistem Pertanian Organik Canggih Nailil Maghfiroh; Sri Muhartini; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.355 KB) | DOI: 10.22146/veg.25681

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil sawi hijau (Brassica juncea L.) terhadap beberapa perlakuan jenis dan takaran pupuk organik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di lahan petani, Dusun Balangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai dari persiapan sampai pelaksanaan, panen, dan analisis pada bulan Maret sampai Agustus2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 4 x 2 + 1. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang terdiri atas brotowali, vinasse, lele, dan tulang sapi. Faktor kedua adalah takaran pupuk yang terdiri atas takaran 2,5 ml/liter air dan 5 ml/liter air dan ditambah dengan kontrol tanpa pupuk. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT tingkat kepercayaan 95%, untuk melihat perbandingan antara kontrol dengan pupuk dan pemupukan yang berasal dari tumbuhan dibandingkan dengan pupuk yang berasal dari hewan menggunakan kontras orthogonal taraf 5%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk yang berasal dari tulang sapi dan lele menunjukkan hasil yang terbaik dan berbeda nyata dibandingkan dengan brotowali dan vinasse pada parameter bobot kering tajuk. Dosis 5 ml/l menunjukkan hasil yang terbaik dan berbeda nyata pada parameter luas daun, indeks luas daun, nisbah luas daun, dan indeks panen. Kombinasi antara pupuk sapi dengan dosis 5 ml/l, meningkatkan bobot segar tajuk sebesar 37,43 % dan bobot kering tajuk sebesar 45,54 %. Sedangkan pupuk lele dengan dosis 5 ml/l meningkatkan 32,36% bobot segar tajuk dan  meningkatkan 42,82% bobot kering tajuk.
Pengaruh Waktu Penyiangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek) di Lahan Pasir Pantai Samas Bantul Gian Handika; Prapto Yudono; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.35 KB) | DOI: 10.22146/veg.25682

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyiangan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau, menentukan periode kritis kacang hijau di lahan pasir pantai samas terhadap gulma, dan menentukan jenis gulma setelah penanaman. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor tersebut adalah waktu penyiangan, yang terdiri dari sepuluh perlakuan. Variabel yang diamati meliputi analisis vegetasi gulma setelah penanaman, pertumbuhan dan hasil kacang hijau, analisis pertumbuhan kacang hijau, dan periode kritis tanaman. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANOVA) pada taraf signifikansi (α) 5% dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dan analisis korelasi antar variabel pengamatan. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa tidak ada gulma berdaun lebar setelah penanaman, penyiangan mencegah penurunan hasil hingga 56%, dan waktu periode kritis tanaman kacang hijau di lahan pasir pantai samas bantul terdapat di rentang waktu 14 – 21 hari setelah tanam.
Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) pada Pola Tanam Satu Lubang dengan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Amal Wira Nurhanafi; Didik Indradewa; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1821.003 KB) | DOI: 10.22146/veg.30899

Abstract

Jagung masih merupakan bahan pangan pokok di beberapa bagian Indonesia, antara laindi Nusa Tenggara Timur (NTT). Di NTT jagung dibudidayakan dengan cara spesifik lokasiyaitu ditanam dalam satu lubang dengan berbagai jenis tanaman lain misalnya kedelaidengan jumlah benih berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkultivar dan jumlah benih kedelai yang ditanam dalam satu lubang terhadap pertumbuhandan hasil jagung dan kultivar apa dan jumlah benih per lubang berapa yang dapat meningkatkan hasil jagung paling tinggi. Penelitian menggunakan jenis jagung hibridavarietas BISI 2 dan sembilan varietas kedelai unggul yaitu Anjasmara, Burangrang, Gema,Gepak Kuning, Grobogan, Kaba, Panderman, Sinabung dan Wilis. Penelitian ini telahdilaksanakan di Kebun Tridharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,Banguntapan, Bantul, Yogyakarta mulai bulan Agustus – November 2015. Penelitiandirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan tigaulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari satu kedelai dengan satu jagung, duakedelai dengan satu jagung, tiga kedelai dengan satu jagung dan empat kedelai dengansatu jagung dan monakultur jagung. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisisdengan menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%.Kemudian dilakukan uji lanjut yaitu Uji Jarak Berganda Duncan dan Uji Lanjut KontrasOrtoganal taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedelaimemberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Kedelai kultivarGema, Gepak Kuning, Kaba dan Sinabung meningkatkan hasil jagung, kultivar Anjasmara,Grobogan, Burangrang dan Wilis mempengaruhi hasil jagung namun tidak konsisten dankultivar Panderman menurunkan hasil tanaman jagung.
Pengaruh Pengayaan Oksigen dan Kalsium terhadap Pertumbuhan Akar dan Hasil Selada Keriting (Lactuca sativa L.) pada Hidroponik Rakit Apung Brian Krisna; Eka Eka Tarwaca Susila Putra; Rohlan Rogomulyo; Dody Kastono
Vegetalika Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.175 KB) | DOI: 10.22146/veg.30900

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengkayaan oksigen (O2) dankalsium (Ca) dalam larutan nutrisi hidroponik rakit apung terhadap pertumbuhan akar, hasil dan serapan Ca selada keriting. Penelitian dilaksanakan di Rumah KacaDepartemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada yangterletak di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Propinsi D.I. Yogyakarta, padabulan April-Juni 2016. Percobaan lapangan disusun dalam Rancangan Acak KelompokLengkap (RAKL) faktorial dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalahvariasi tekanan aerasi dalam larutan nutrisi yang meliputi 0 mPa (V1), 0,012 mPa (V2),0,006 mPa (V3), dan 0,003 mPa (V4). Faktor kedua adalah dosis Ca dalam larutannutrisi, meliputi 0 ppm (Ca0), 200 ppm (Ca1), 400 ppm (Ca2), dan 600 ppm (Ca3).Variabel yang diamati meliputi karakter iklim mikro dalam rumah kaca, karakter kimiawilarutan nutrisi, karakter perakaran, dan hasil selada keriting. Data yang telah diperolehselanjutnya dianalisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%, dandilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat beda nyataantar perlakuan. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa karakter perakaranselada keriting yang ditanam secara hidroponik rakit apung menjadi lebih baik jikadilakukan pengayaan oksigen dan kalsium pada larutan nutrisinya, masing-masingsampai dengan tekanan aerasi 0,012 mPa dan konsentrasi 600 ppm. Indikasinyaadalah terjadi kenaikan panjang dan luas permukaan total akar, pada tanaman seladakeriting yang diberi tekanan aerasi 0,012 mPa dan kalsium 600 ppm. Pengayaankalsium sampai dengan 600 ppm secara nyata juga meningkatkan bobot segar dankering tajuk selada keriting. Sedangkan pemberian tekanan aerasi sampai dengan0,012 mPa secara nyata meningkatkan bobot segar dan kering total selada keriting.Konsentrasi kalsium dalam jaringan selada keriting mencapai maksimal pada kalsium600 ppm, yang dikombinasikan dengan tekanan aerasi 0,012 mPa. Serapan kalsiumdipengaruhi secara individual oleh masing-masing faktor, mencapai maksimal padatanaman selada keriting yang diberi tekanan aerasi 0,012 mPa atau kalsium 600 ppm.
Pengaruh Takaran Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Organik Alami Diperkaya Mikroba Fungsional terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) Irma Erselia; Dyah Weny Respatie; Rohlan Rogomulyo
Vegetalika Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.436 KB) | DOI: 10.22146/veg.30915

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2015 di KebunPercobaan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, di Banguntapan, Bantul,Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan takaran kombinasi pupuk NPKdan pupuk organik alami diperkaya mikroba fungsional (POD) yang memberikanpertumbuhan dan hasil jagung optimal, dan mengetahui efektivitas POD dalammeningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung. Perlakuan disusun dalam rancanganacak kelompok lengkap faktor tunggal dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor yang diuji berupa takaran kombinasi pupuk NPK (NPK majemuk + urea) dan POD yangterdiri atas 7 aras yaitu tanpa pupuk (P0), 300 kg/ha NPK + 250 kg/ha urea (P1), 2ton/ha POD (P2), 300 kg/ha NPK + 250 kg/ha urea + 2 ton/ha POD (P3), 225 kg/haNPK + 187,5 kg/ha urea + 2 ton/ha POD (P4), 150 kg/ha NPK + 125 kg/ha urea + 2ton/ha POD (P5) dan 75 kg/ha NPK + 62,5 kg/ha urea + 2 ton/ha POD (P6). Datapengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikasi 5% dan apabilaterdapat beda nyata dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test dengan tarafsignifikasi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan hasil pipilankering biji jagung optimal (6,12 ton/ha) dicapai oleh perlakuan 300 kg/ha NPK + 250kg/ha urea (P1). Takaran kombinasi pupuk 225 kg/ha NPK + 187,5 kg/ha urea + 2ton/ha POD (P4) memberikan pertumbuhan dan hasil jagung (6,09 ton/ha) yang samabaiknya dengan takaran NPK standar (P1). POD sebanyak 2 ton/ha yangdikombinasikan dengan ¾ NPK standar (P4) efektif meningkatkan pertumbuhan danhasil jagung dengan nilai RAE mendekati 100%.