This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Vicky Silvia Nuzul
Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Waktu dan Tinggi Pemotongan Tunggul terhadap Komponen Hasil dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Ratun Vicky Silvia Nuzul; Didik Indradewa; Dody Kastono
Vegetalika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.725 KB) | DOI: 10.22146/veg.35773

Abstract

Ratun adalah tunas tanaman padi yang tumbuh dari tunggul yang telah dipanen, sehingga dapat memberikan tambahan produksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan komponen hasil dan hasil padi ratun dengan padi induk, mempelajari pengaruh waktu dan tinggi pemotongan tunggul terhadap komponen hasil dan hasil padi ratun serta menentukan waktu dan tinggi pemotongan yang optimal bagi komponen hasil dan hasil padi ratun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di lahan penelitian Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada Kalitirto, Berbah, Sleman, D. I. Yogyakarta. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dengan waktu pemotongan sebagai faktor utama dan tinggi pemotongan sebagai anak petak dengan 3 blok sebagai ulangan. Waktu pemotongan terdiri dari 3 aras yaitu saat panen, 7 hari setelah panen, dan 14 hari setelah panen. Tinggi pemotongan terdiri dari 4 aras yaitu 3 cm, 13 cm, 23 cm, dan 33 cm di atas permukaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen hasil dan hasil padi ratun lebih rendah dibandingkan padi induk. Pemotongan yang dilakukan pada saat panen, 7, 14 hsp dengan ketinggian pemotongan dekat dengan permukaan tanah akan memperlambat fase generatif, meningkatkan komponen hasil dan hasil padi ratun. Komponen hasil dan hasil padi ratun tertinggi dicapai pada pemotongan yang dilakukan saat panen dengan ketinggian 3 cm di atas permukaan tanah dengan hasil gabah 3,54 ton/ha.