This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Ananta Bayu Pratama
Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakter Morfologi Akar dan Hasil Padi Ratun (Oryza sativa L.) pada Perbedaan Waktu dan Tinggi Pemotongan Tunggul Sisa Panen Ananta Bayu Pratama; Didik Indradewa; Erlina Ambarwati
Vegetalika Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.37170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu dan tinggi pemotongan tunggul sisa panen yang optimal untuk mendukung pertumbuhan akar sehingga diperoleh daya hasil padi ratun maksimal. Percobaan lapangan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap split plot 2 faktor dan 3 blok sebagai ulangan.  Percobaan lapangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap split plot 2 faktor dan 3 blok sebagai ulangan.  Petak utama berupa waktu pemotongan tunggul, terdiri dari 3 taraf yaitu: saat panen (0 HSP), 7 hari setelah panen (7 HSP) dan 14 hari setelah panen (14 HSP). Anak petak berupa tinggi pemotongan tunggul, terdiri dari 4 taraf yaitu: 4 cm, 14 cm, 24 cm dan 34 cm. Variabel yang diamati berupa variabel morfologi akar dan hasil padi ratun. Data yang diperoleh dianalisis varians (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji polinomial orthogonal. Hubungan antar variabel pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian memberi informasi bahwa waktu pemotongan tunggul sisa panen berpengaruh terhadap diameter akar dengan waktu pemotongan terbaik 10 HSP yang menghasilkan diameter sebesar 0,89 mm, namun tidak berpengaruh nyata terhadap sifat perakaran lainnya. Pemotongan tunggul setinggi 4 cm di atas permukaan tanah menghasilkan pertumbuhan akar baru yang lebih baik dan ukuran diameter akar yang lebih besar. Padi ratun yang memiiki pertumbuhan akar yang baik dan diameter akar yang lebih besar memiliki lama fase vegetatif yang lebih panjang (44 hari) dan produktivitas gabah yang lebih tinggi (3,39 – 3,54 ton/ha).
Karakter Morfologi Akar dan Hasil Padi Ratun (Oryza sativa L.) pada Perbedaan Waktu dan Tinggi Pemotongan Tunggul Sisa Panen Ananta Bayu Pratama; Didik Indradewa; Erlina Ambarwati
Vegetalika Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.859 KB) | DOI: 10.22146/veg.41150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu dan tinggi pemotongan tunggul sisa panen yang optimal untuk mendukung pertumbuhan akar sehingga diperoleh daya hasil padi ratun maksimal. Percobaan lapangan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap split plot 2 faktor dan 3 blok sebagai ulangan.  Percobaan lapangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap split plot 2 faktor dan 3 blok sebagai ulangan.  Petak utama berupa waktu pemotongan tunggul, terdiri dari 3 taraf yaitu: saat panen (0 HSP), 7 hari setelah panen (7 HSP) dan 14 hari setelah panen (14 HSP). Anak petak berupa tinggi pemotongan tunggul, terdiri dari 4 taraf yaitu: 4 cm, 14 cm, 24 cm dan 34 cm. Variabel yang diamati berupa variabel morfologi akar dan hasil padi ratun. Data yang diperoleh dianalisis varians (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji polinomial orthogonal. Hubungan antar variabel pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian memberi informasi bahwa waktu pemotongan tunggul sisa panen hanya berpengaruh nyata terhadap diameter akar dengan waktu pemotongan terbaik 10 HSP yang menghasilkan diameter terbesar 0,89 mm, ketika dilakukan pemotongan tunggul setinggi 4 cm di atas permukaan tanah, namun tidak berpengaruh nyata terhadap sifat perakaran lainnya. Fase vegetatif yang paling lama (44 hari) dan  produktivitas gabah yang paling tinggi (3,39 – 3,54 ton/ha) diperoleh bila tunggul dipotong setinggi 4 cm di atas permukaan tanah, namun perbedaan waktu pemotongan tunggul tidak berpengaruh nyata terhadap kedua variabel tersebut.