Slamet Raharjo
Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN GAMBARAN DARAH ULAR SANCA BATIK (Malayophyton reticulatus) LOKAL JAWA DAN KALIMANTAN Slamet Raharjo; Sri Hartati; Sedarmanto Indarjulianto; Rini Widayanti
Jurnal Sain Veteriner Vol 37, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.042 KB) | DOI: 10.22146/jsv.41105

Abstract

Reticulated python (M. reticulatus) Java and Kalimantan locality highly demand as pet animal. Blood profile has an important role on animal health status. This research was aim to study the blood profile comparison of Java and Kalimantan M. reticulatus. Ten blood samples of Java M. reticulatus and 10 samples of Kalimantan M. reticulatus were used in this study. As much as 1 ml blood sample was collected from ventral coccygeal vein of adult healthy M. reticulatus. Blood sample put into tube with EDTA then analized at Internal Department Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine UGM. Based on blood samples analize results, adult healthy Java M. reticulatus shows the higher value on parameters of erytrocyte, leucocyte, PCV, MCH, heterophyl, limphocyte and monocyte, while haemoglobin, TPP, MCV, MCHC, azurofil and monosit were lower than Kalimantan M. reticulatus. There were no significant differences (P>0,05) between blood profile of Java and Kalimantan M. reticulatus. It could be concluded that blood profile of Java and Kalimantan M. reticulatus is not different.
Swab Bukal Sebagai Bahan Sexing Piyikan Burung Kenari (Serinus canaria) dan Burung Merpati (Columba livia) Afif Muhammad Akrom; Soedarmanto Indarjulianto; Yanuartono Yanuartono; Trini Susmiati; Alfarisa Nururrozi; Slamet Raharjo; Rief Ghulam Satria Permana; Yeremia Yobelanno Sitompul
Jurnal Sain Veteriner Vol 38, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.49032

Abstract

Teknik sexing pada burung secara molekuler dengan metode PCR telah banyak dikembangkan, tetapi sampel yang digunakan adalah darah dan bulu yang dianggap invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi sampel swab bukal sebagai sumber DNA dalam sexing dengan metode PCR. Penelitian ini menggunakan 10 ekor burung kenari (Serinus canaria) yang terdiri dari 6 ekor burung dewasa (3 jantan dan 3 betina) dan 4 ekor kenari piyikan (umur 14 – 18 hari) yang belum diketahui jenis kelaminnya serta 6 ekor merpati (Columba livia) dewasa (3 jantan dan 3 betina) dan 7 ekor merpati piyikan (umur 14 – 25 hari) yang belum diketahui jenis kelaminnya. Amplifikasi fragmen gen dilakukan menggunakan metode PCR dengan pasangan primer CHD1F/CHD1R.Hasil visualisasi produk PCR menunjukkan semua burung jantan dewasa menghasilkan satu band (± 500 bp), sedangkan burung betina dewasa menghasilkan dua band (± 500 bp dan ± 300 bp). Amplifikasi gen dari swab bukal burung kenari muda didapatkan 2 ekor jantan dan 2 ekor betina, sedangkan dari swab bukal burung merpati muda didapatkan 6 ekor jantan dan 1 ekor betina. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sampel swab bukal terbukti efisien sebagai sumber DNA dalam sexing burung khususnya burung piyikan.