Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Improve the Performances of Broilers as Reduce Heat Stress by the Supplementation Jaloh (Salix tetrasperma Roxb) in Drinking Water Zulfan Zulfan; Sugito Sugito; Cut Aida Fitri; Herawati Latif; Khairul Murdani
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.59711

Abstract

Abstrak Pencegahan dampak cekaman panas pada ayam broiler dapat dilakukan dengan pemberian ekstrak tanaman yang juga berguna dalam pengembangan obat-obat tradisional sebagai alternatif pengurangan penggunaan bahan-bahan kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performan ayam broiler yang diberikan ekstrak daun jaloh melalui air minum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Sebanyak 80 ekor anak ayam broiler strain MB 202 produksi PT Japfa, Medan digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan adalah suplementasi ekstrak daun jaloh melalui air minum pada dosis 0, 500, 1000, and 1500 ml/l air. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Blok terdiri 4 perlakuan dan 4 blok. Tiap blok merupakan eksperimental unit yang masing-masing ditempati 5 ekor ayam. Hasil penelitian memperlihatkan walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05), suplementasi ekstrak daun jaloh di dalam air minum cenderung meningkatkan performan ayam broiler. Berat badan akhir, konsumsi ransum, dan konsumsi air minum meningkat sedangkan FCR menurun. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun jaloh melalui air minum dapat menurunkan cekaman panas dan kematian ayam broiler dengan penggunaan terbaik pada pengenceran 1000 ml /l water air. Kata kunci: Jaloh; leaf, ekstrak, broiler, performan  Abstract Prevent heat stress in broilers has been optionally created by using plants as starting points for drug development, specifically those used in traditional medicine. The objective of this study was to evaluate the performances of broiler chickens raised by offering jaloh leaf extract (JLE) through drinking water. The research has been conducted at the Field Laboratory of Animal Husbandry, Animal Husbandry Department, Syiah Kuala University. As many as 80 broiler chicks strain MB 202 produced by PT Japfa, Medan were used in this study. The treatment was supplementation JLE within drinking water at a dose of 0, 500, 1000, and 1500 ml/l of water, respectively. The research was performed into a Block Randomized Design (RBD), consisting of 4 treatments and 4 blocks. Each block was an experimental unit, each of which was placed by 5 chickens. The results of study indicated that although statistically no significant differences were detected (P>0.05) supplementation of JLE through drinking water had tendency to improve the performances of broilers. Final body weight, body weight gain, feed intake. and drinking water intake increased and FCR decreased. It was concluded that giving JLE through drinking water could minimize heat stress and reduce the mortality of broilers with the best provision of JLE at the level of 1000 ml /l water.Key words: Jaloh; leaf, extract, broiler, performances
PRODUKTIVITAS SAPI PERAH BERDASARKAN LAMA PEMELIHARAAN DAN TOTAL PRODUKSI SUSU PADA MASA LAKTASI Khalidin Khalidin; Khairul Murdani; Muhammad Jakfar
Jurnal Sains Riset Vol 12, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v12i2.717

Abstract

The research entitled Dairy Cattle Productivity Based on Maintenance Length and Total Milk Production during the Lactation Period was conducted at the Center for Dairy Cattle and Forage Cattle Development (BPT-SP and HMT) Cikole, Lembang District, Bandung Regency, West Java Province. Analysis of research data to determine the relationship between the age group of first calving with milk production was carried out using SAS 9.1 software while descriptive analysis was calculated based on Walpole (1992). There were two variables observed, namely Age at First Marriage, Age at First Calming (FC), First and Second Lactation Milk Production. The results of the study showed that there was a significant difference in the grouping at the age of the first child or P 0.05. The calving interval did not show any significant difference or P0.05 from the first calving age group. Milk production or milk yield in the lactation period during rearing showed significant differences or P0.05.Keywords: productivity, dairy cows, lactation
BOBOT LAHIR SAPI ACEH HASIL KAWIN ALAM DAN INSEMINASI BUATAN DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK (BPTU-HPT) INDRAPURI Khairul Murdani; Khalidin Khalidin; Yudi Kesuma
Jurnal Sains Riset Vol 13, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v13i1.1084

Abstract

Penelitian untuk mengetahui bobot lahir Sapi Aceh hasil kawin alam dan Inseminasi Buatan (IB) telah dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri. Penelitian dilakukan dengan mengambil data berat lahir pedet Sapi Aceh umur 0-3 hari hasil kawin alam dan Inseminasi Buatan (IB) di BPTU-HPT Indrapuri. Materi yang digunakan untuk penelitian yaitu data dari Pedet Sapi Aceh hasil kawin alam dan IB masing-masing sebanyak 30 ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunnakan Uji t dengan tujuan untuk menguji signifikasi hubungan antara variabel X dan Y. Hasil penelitian berdasarkan Uji t terhadap bobot lahir hasil kawin alam dan kawin inseminasi buatan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Pengukuran bobot lahir kawin alam memiliki bobot minimal 12 kg, bobot maksimal 17 kg, dan rata-rata 14,23 kg, sementara bobot lahir hasil kawin IB memiliki bobot minimal 13 kg, bobot maksimal 17 kg, dan rata-rata 15,07 kg.Kata kunci: bobot lahir, Sapi Aceh, kawn alam, inseminasi buatan