Ishak Hanafiah Ismullah
Pengajar Evaluasi Kawasan pada Program Magister-S2 Sistim dan Teknik Jalan Raya – ITB.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Wilayah dan Pengenalan Lokasi untuk Keperluan Rekayasa Ismullah, Ishak Hanafiah
Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2003)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.215 KB)

Abstract

Abstrak. Berbagai macam karakteristik kondisi permukaan wilayah sangat penting bagi ilmuwan atau siapapun yang bergerak di bidang tanah, khususnya geologist, geografer, teknik sipil, urban dan perencanaan tata ruang,arsitek, pengembang real estate dan semua yang ingin mengevaluasi suatu wilayah untuk berbagai penggunaan lahan. Teknik Interpretasi foto udara dan citra satelit untuk keperluan rekayasa sudah dimanfaatkan lebih dari tiga dekade, akan tetapi penggunaan citra radar dan metoda radar apertur sintetik interferometri baru saja dimulai dan sangat menjanjikan, khususnya untuk wilayah Indonesia dimana 20% dari wilayah Indonesia selalu tertutup awan sepanjang tahun. Tulisan ini mencoba menjelaskan pemanfaatan foto udara, citra satelit dan teknik radar untuk evaluasi wilayah.Abstract. For the scientist or people who dealing with a certain area, the landform is really important, especially for the geologist, geographer, civil engineer, urban and regional planner, architect, real estate developer and all those who will evaluate the area for the certain land use. Aerial photo and satellite image interpretation techniques applied to engineering studies have been used since more than three decades, however the use of radar imageries and Interferometric Sinthetic Aperture Radar (INSAR) methode has just begun and become one of the promising techniques for Indonesia, this is due to 20% of Indonesia region is covered by cloud all year long. This paper explained the use of aerial photo, satellite imagery and radar techniques for terrain evaluation.
Estimasi Produktivitas Padi Sawah Berbasis Kalender Tanam Heterogen Menggunakan Teknologi Pengindraan Jauh Sari, Dewi Kania; Ismullah, Ishak Hanafiah; Sulasdi, Widyo Nugroho; Harto, Agung Budi
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1587.197 KB)

Abstract

ABSTRAKPengindraan jauh yang dikombinasikan dengan model-model produksi tanaman merupakan sarana yang ampuh untuk mengestimasi produktivitas hasil tanaman pada berbagai skala spasial. Makalah ini menyajikan metode baru untuk mengestimasi produktivitas hasil tanaman padi sawah berbasis kalender tanam heterogen. Metode ini dibangun berdasarkan sintesis antara model estimasi produktivitas hasil tanaman dengan model deteksi fenologi padi sawah. Model yang dikembangkan diimplementasikan di wilayah Pantura Jawa Barat untuk padi sawah musim kemarau tahun 2004 dengan menggunakan data MODIS. Validasi dengan menggunakan data statistik dari Dinas Pertanian Kabupaten memberikan rata-rata kuadrat simpangan (RMSD) sebesar ± 0,974 ton/ha untuk perbandingan pada tingkat kecamatan dan ± 0,548 ton/ha untuk perbandingan pada tingkat kabupaten. Meskipun data MODIS dengan resolusi 1 km × 1 km terlalu kasar untuk mengestimasi produktivitas hasil tanaman pada skala lokal, namun cukup memadai untuk mengkaji variabilitas spasial produktivitas padi sawah pada area yang luas yang mencakup beberapa skema irigasi atau DAS.Kata Kunci: produktivitas, biomassa, padi sawah, model SEBAL, fenologi, MODIS. ABSTRACTThe combination of remote sensing and crop production models is a powerful tool to estimate crop yield at various spatial scale. This paper presents a new method for estimating the lowland rice yield based on heterogeneous cropping calendar. The method was developed by synthesizing a crop yield estimation model with a lowland rice phenology detection model. The developed method has been implemented in the northern part of West Java Province, known as Pantura Jawa Barat region, by using MODIS data. The validation using rice yield statistics data of District Office of Agriculture revealed a root mean square deviation (RMSD) of ± 0.974 ton/ha and ± 0.548 ton/ha for subdistrict and district level comparisons, respectively. MODIS measurements with 1 km × 1 km are too coarse to estimate crop yield on a local scale, but they are suitable to assess spatial variabilities rice yield over irrigation schemes and river basins.Keywords: crop yield, biomass, lowland rice, SEBAL model, phenology, MODIS.Â