Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rutaceae: conservation at Eka Karya Bali Botanic Garden and its in vitro antifungal activity screening I Putu Agus Hendra Wibawa; Arrohmatus Syafaqoh Li'aini; Putri Sri Andila; Frelyta Ainuz Zahro'
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2021): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.60369

Abstract

Several species of Rutaceae have been widely used and commercialized in all regions in Indonesia. Some species of Rutaceae are consumed as fresh fruit and traditional medicine for various kinds of diseases, as well as to add aroma to various Indonesian culinary. Since 1959, Eka Karya Bali Botanic Garden (Eka Karya BBG) has successfully collected dozens of Rutaceae species with unknown potential. In addition to reporting the conservation of Rutaceae in Eka Karya BBG, this study aimed to screen the antifungal activity of Rutaceae methanolic extract toward Aspergillus niger, Cladosporium sp., and Fusarium solani. Leaves of 13 species of Rutaceae (Boenninghausenia sp., Citrus aurantifolia, C. maxima, C. medica, Clausena sp., Melicope sp., Micromelum sp., Murraya paniculata, Toddalia sp., Zanthoxylum sp., Z. alatum, Z. limonella, and Z. ovalifolium) were collected, cleaned, air-dried, soaked in methanol for three days, then evaporated using a rotary evaporator to obtain the plant crude extract. The in vitro inhibitory assay was conducted by the diffusion method. As a result, only C. medica, Clausena sp., and Z. limonella exhibited antifungal activity against those tested fungi. Their antifungal activity increased on day 2 post-treatment but slowly decreased on day 3. Thus, the result of this experiment can be used as preliminary data to researchRutaceae plant extracts as an alternative method to control pathogenic fungi. However, further research is needed to maintain and increase its inhibitory effect.
Rutaceae: conservation at Eka Karya Bali Botanic Garden and its in vitro antifungal activity screening I Putu Agus Hendra Wibawa; Arrohmatus Syafaqoh Li'aini; Putri Sri Andila; Frelyta Ainuz Zahro'
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2021): August
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.60369

Abstract

Several species of Rutaceae have been widely used and commercialized in all regions in Indonesia. Some species of Rutaceae are consumed as fresh fruit and traditional medicine for various kinds of diseases, as well as to add aroma to various Indonesian culinary. Since 1959, Eka Karya Bali Botanic Garden (Eka Karya BBG) has successfully collected dozens of Rutaceae species with unknown potential. In addition to reporting the conservation of Rutaceae in Eka Karya BBG, this study aimed to screen the antifungal activity of Rutaceae methanolic extract toward Aspergillus niger, Cladosporium sp., and Fusarium solani. Leaves of 13 species of Rutaceae (Boenninghausenia sp., Citrus aurantifolia, C. maxima, C. medica, Clausena sp., Melicope sp., Micromelum sp., Murraya paniculata, Toddalia sp., Zanthoxylum sp., Z. alatum, Z. limonella, and Z. ovalifolium) were collected, cleaned, air-dried, soaked in methanol for three days, then evaporated using a rotary evaporator to obtain the plant crude extract. The in vitro inhibitory assay was conducted by the diffusion method. As a result, only C. medica, Clausena sp., and Z. limonella exhibited antifungal activity against those tested fungi. Their antifungal activity increased on day 2 post-treatment but slowly decreased on day 3. Thus, the result of this experiment can be used as preliminary data to researchRutaceae plant extracts as an alternative method to control pathogenic fungi. However, further research is needed to maintain and increase its inhibitory effect.
UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK DAUN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. Rendle) TERHADAP Plutella xylostella Linnaeus Frelyta Ainuz Zahro; Toto Himawan; Gatot Mudjiono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas ekstrak daun serai wangi terhadap Plutella xylostella(pengaruhnya terhadap penurunan aktivitas makan larva, pembentukan pupa maupun imago, peletakan telur, dan penetasan telur), sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama yang tepat.Penelitian dilaksanakan di Sub Laboratorium Toksikologi dan ruang Rearing. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Perlakuan yang dipakai yaitu 6 konsentrasi yang terdiri atas 0 ppm (control), 3000 ppm, 4000 ppm, 5000 ppm, 6000 ppm, dan 7000 pm dengan 4 ulangan setiap perlakuan dan setiap perlakuan menggunakan 20 larva P. xylostella. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. Sementara itu nilai LC50 dan LT50 analisis dihitung dengan analisis probit menggunakan perangkat lunak Hsin Chi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sereh wangi mampu menyebabkan mortalitas larva P. xylstella hingga 57,50%, menyebabkan penurunan aktivitas makan larva mencapai 79,25%, menghambat pembentukan pupa dan imago, serta mengganggu sistem reproduksi melalui penghambatan jumlah peletakan telur dan tingkat penetasan telur P. xylostella. Konsentrasi mematikan 50% larva P. xylostella (LC50) terdapat pada konsentrasi ekstrak daun sereh wangi 6262,447 ppm, dengan waktu mematikan 50% (LT50) yaitu pada 60,00 jam setelah aplikasi.
PEMANFAATAN DAN KEANEKARAGAMAN TANAMAN PEKARANGAN DESA PAGUNG KABUPATEN KEDIRI Santi Kusuma Fajarwati; Dewi Ratih Rizki Damaiyanti; Frelyta Ainuz Zahro; Yohana Avelia Sandi
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.890

Abstract

Pekarangan merupakan lahan yang berbatasan langsung dengan rumah yang memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan pemiliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan lahan pekarangan dan keanekaragaman tanaman yang dibudidayakan di pekarangan Desa Pagung melalui kegiatan survey dengan metode pengamatan dan wawancara. Keanekaragaman tanaman yang dibudidayakan di pekarangan Desa Pagung tinggi yang meliputi komoditas tanaman pangan, buah, sayur, bunga, dan tanmaan industri. Budidaya tanaman di pekarangan Desa Pagung memiliki beberapa tujuan yaitu untuk konsumsi pribadi, pengisi lahan kosong, komersil, penyejuk rumah/pekarangan, fungsi ekologis (mencegah longsor), hobi, serta untuk meningkatkan estetika rumah/pekarangan. Hanya saja keanekaragaman tanaman pekarnagan yang tinggi di Desa pagung ini masih belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemilik pekarangan. Kata Kunci: pekarangan, keanekaragaman, pemanfaatan
PEMANFAATAN DAN KEANEKARAGAMAN TANAMAN PEKARANGAN DESA PAGUNG KABUPATEN KEDIRI Santi Kusuma Fajarwati; Dewi Ratih Rizki Damaiyanti; Frelyta Ainuz Zahro; Yohana Avelia Sandi
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.890

Abstract

Pekarangan merupakan lahan yang berbatasan langsung dengan rumah yang memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan pemiliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan lahan pekarangan dan keanekaragaman tanaman yang dibudidayakan di pekarangan Desa Pagung melalui kegiatan survey dengan metode pengamatan dan wawancara. Keanekaragaman tanaman yang dibudidayakan di pekarangan Desa Pagung tinggi yang meliputi komoditas tanaman pangan, buah, sayur, bunga, dan tanmaan industri. Budidaya tanaman di pekarangan Desa Pagung memiliki beberapa tujuan yaitu untuk konsumsi pribadi, pengisi lahan kosong, komersil, penyejuk rumah/pekarangan, fungsi ekologis (mencegah longsor), hobi, serta untuk meningkatkan estetika rumah/pekarangan. Hanya saja keanekaragaman tanaman pekarnagan yang tinggi di Desa pagung ini masih belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemilik pekarangan. Kata Kunci: pekarangan, keanekaragaman, pemanfaatan