Qaulan Nor Suci Barokah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KONSEP DIRI REMAJA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SMP Z SEMARANG Dewi Puspitaningrum; Fitriani Nur Damayanti; Qaulan Nor Suci Barokah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.24 KB)

Abstract

Adanya perubahan gobalisasi pergaulan remaja yang semakin merebak dan informasi tentang pendidikan seks yang akurat, mengakibatkan terbentuknya kultur dan gaya hidup, terutama pada kaum muda suatu kelompok usia yang sangat rawan terhadap berbagai perubahan dan pengaruh yang datang dari luar . Berdasarkan mini survei tahun 2015 dilakukan terhadap 2843 responden remaja SMA di kota Semarang, hampir 50% remaja sudah melakukan perilaku seksual. Sekitar 39.6% remaja SMA mempunyai status pacaran dan sekitar 73.3%remaja masih SMP mempunyai status pacaran. Survei PKBI Jawa Tengah, bahwa 63% remaja di beberapa kota besar telah melakukan seks pranikah. Data KTD (kehamilan tidak diinginkan) dari PILAR PKBI Jawa Tengah juga setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2014 sebanyak 67 remaja yang datang konseling meningkat dari tahun 2013 sebanyak 63 remaja yang datang konseling. Tujuan: Mengetahui pengaruh konsep diri remaja tentang perilaku pencegahan seks bebas di SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan uji korelasi pearson. Jumlah populasi sebanyak 287 siswa kelas VII SMP Z Semarang dengan sampel 167 siswa kelas VII SMP Z Semarang dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang di gunakan berupa proportionate stratified randomsampling. Hasil penelitian menunjukkan hasil bivariat dengan nilai p value= 0,021 yang artinya adanya pengaruh konsep diri remaja dengan perilaku pencegahan seks bebas pada remaja. Perlunya pembentukkan konsep diri remaja sedini mungkin, serta peran orangtua dalam berkomunikasi memberikan informasi pendidikan seks yang akurat, sehingga remaja walaupun dengan perubahan pergaulan tetap bisa mempunyaikonsep diri dalam perilaku pencegahan seks bebas. Kata kunci : Remaja, Pengaruh Konsep diri, Pencegahan Seks Bebas.
GAMBARAN KONSEP DIRI REMAJA TENTANG PERILAKU PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SMP N X SEMARANG Qaulan Nor Suci Barokah; Dewi Puspitaningrum; Lia Mulyanti
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.795 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.78-81

Abstract

Latar Belakang: Mini survei tahun 2015 dilakukan terhadap 2843 responden remaja SMA di kota Semarang, hampir 50% remaja sudah melakukan perilaku seksual. Sekitar 39.6% remaja SMA mempunyai status pacaran dan sekitar 73.3% remaja masih SMP mempunyai status pacaran. Survei PKBI Jawa Tengah, bahwa 63% remaja di beberapa kota besar telah melakukan seks pranikah. Data KTD (kehamilan tidak diinginkan) dari PILAR PKBI Jawa Tengah juga setiap tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2014 sebanyak 67 remaja yang datang konseling meningkat dari tahun 2013 sebanyak 63 remaja yang datang konseling. Tujuan: Mengetahui gambaran konsep diri remaja tentang perilaku pencegahan seks bebas di SMP. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 287 siswa kelas VII SMP dengan sampel 167 siswa kelas VII SMP N 2 Semarang dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang di gunakan berupa proportionate stratified random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan konsep diri positif 52,7% dan konsep diri negatif 47,3%. Sedangkan untuk perilaku pencegahan seks bebas baik 53,9% dan perilaku pencegahan seks bebas kurang baik 46,1%. Kesimpulan: Di temukan konsep diri lebih tinggi pada konsep diri positif, dimana konsep diri positif dapat disamakan dengan evaluasi diri yang positif, penghargaan diri yang positif dan penerimaan diri yang positif . Sedangkan untuk perilaku pencegahan seks bebas lebih banyak perilaku pencegahan seks bebas baik yaitu peranan agama, pembatasan diri, peranan orangtua dan pengetahuan seksual yang baik.