Wahyu Handoyo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaman dan Kepadatan Vektor Anopheles sp di Jatirejo Purworejo Nugroho Tanjung Putranto; Wahyu Handoyo; Didik Sumanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 2. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.649 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.2.2020.39-41

Abstract

Latar belakang: Nyamuk merupakan organisme merugikan bagi kehidupan manusia karena dapat menyebarkan penyakit malaria, demam berdarah, cikungunya dan filariasis. Kabupaten Purworejo menjadi daerah endemis terutama Kecamatan Kaligesing tergolong daerah rawan malaria karena daerah ini paling nyaman sebagai perkembangan vektor malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman spesies nyamuk dan menghitung kepadatan vektor Anopheles sp. Metode: Disain cross-sectional diskriptif dipilih dengan sampel nyamuk Anopheles sp yang ada  di dalam dan di luar rumah serta kandang ternak kambing yang terdapat di sekitar rumah penderita malaria dan rumah penduduk radius 100 meter. Penangkapan nyamuk menggunakan Umpan Badan Orang dan Umpan Hewan. Hasil: Diperoleh tiga spesies nyamuk yang tertangkap yaitu An. maculatus, An. subpictus,dan An. Aconitus. Kepadatan nyamuk Anopheles sp lebih banyak tertangkap menggunakan metode umpan ternak (UT) sebanyak 8 ekor dan umpan badan orang luar rumah (UOL) sebanyak 6 ekor. Kesimpulan: Populasi Anopheles di Jatirejo lebih banyak bersifat zoofilik karena lebih banyak ditemukan pada kandang ternak dibandingkan dalam rumah hunian manusia.
Resistensi Vektor Dengue Strain Pedesaan Terhadap Malathion 5% Wahyu Handoyo; Fitri Widayati Endarning Hartati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.653 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.6-9

Abstract

Latar belakang: Aedes aegapty merupakan vektor utama Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemberantasan vektor menggunakan insektisida terutama di daerah endemis paling diminati oleh masyarakat. Penelitian ini untuk mengetahui resistensi insektisida temephos dan malathion terhadap vektor dengue di daerah pedesaan yang endemis DBD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah larva strain Batursari. Sampel sebanyak 60 rumah yang diambil dari 20 rumah disekitar rumah kasus DBD dengan ketinggian wilayah yang bervarisai. Variabel bebas dari penelitian ini adalah ketinggian wilayah, bahan aktif insektisida, jumlah kematian nyamuk. Variabel terikat resistensi larva dan nyamuk Aedes terhadap temephos dan malathion. Hasil: berdasarkan hasil observasi larva di Wilayah Desa Batursari RW 30, RW 3, RW XX adalah jenis Aedes Aegypti. Paparan dengan malathion 5 % di dapatkan hasil kepingsanan nyamuk terjadi di menit ke 10 dengan rata rata 2.8. Mortalitas menunjukkan persentase 100% untuk semua wilayah dengan Malathion 5%. Simpulan: Larva dan nyamuk Aedes aegypti di wilayah desa Batursari masih rentan terhadap Malathion 5%, sehingga insektisida masih efektif untuk pengendalian vektor di wilayah tersebut.
HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DEGUE (DBD) PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI KOTA TARAKAN (Studi Kasus Pada Daerah Buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan) The Correlation of Sociodemographic and Ph Wahyu Handoyo; Retno Hestinigsih; Martini Martini
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 3, No 3 (2015): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.635 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v3i3.12142

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is a health problem in Indonesia. Tarakan city within the last 4 years is constantly increasing number of dengue cases, as many as 409 cases with IR 194.3% per 100,000 population. While the Case Fatality Rate (CFR = 0.73%) greater than the national indicator (0.1%). The purpose of this study was to determine the relationship of sociodemographic, physical environment and karatristik individuals with incidence of dengue in the coastal communities buffer area port health office  class II of Tarakan. This type of research is analytic observational study with survey and interview. The design of the study using cross-sectional. Population is head of the family or a housewife with a sample of 138 respondents. Sampling using random sample. Data were analyzed by Chi-square test (X2) with a significance level of 95% and the value of α = 0.05. The results showed that out of town / mobility obtained pOR = 17.051 residents out of the city means 17 are more at risk of dengue fever than those who do not get out of town. The existence of larvae obtained pOR = 7.604 means that the house contained 7.6 larvae are particularly susceptible to dengue than homes that are not contained larvae. Incidence of dengue was no correlation with the level of education, sex, age, residential density, Characteristics of the home, where the lid containers, knowledge, attitudes and practices (p> 0.05). Eradication of Mosquito Breeding (PSN) needs to be done, fostering cadres, and Community Empowerment.