Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Enterobiasis: Infeksi Kecacingan Penting pada Balita Sumanto, Didik; Alfizena, M. Samroy; Kristini, Tri Dewi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2021): JPPKMI: Juni 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i1.47560

Abstract

Enterobiasis disebabkan oleh cacing usus yang dapat menyerang siapa saja namun lebih sering dilaporkan kasusnya pada anak. Angka kejadian tertinggi sebesar 52,6% di Godong Grobogan. Penelitian ini menggali informasi kasus enterobiasis pada balita di daerah dengan ketersediaan sumber air bersih yang kurang memadai. Observasi secara cross-sectional diskriptif dilakukan terhadap 74 balita di Desa Marong Lombok Tengah. Pengambilan specimen apusan perianal menggunakan periplaswab, lalu diperiksa secara mikroskopis, sedangkan variabel lain diobservasi dan wawancara responden. Kasus enterobiasis ditemukan sebesar 27,0% pada balita. Ketersediaan sumber air bersih hanya 21,7% dari jumlah keluarga. Kebersihan kuku balita sebanyak 48,6% kurang baik. Kebersihan selimut dan sprei tempat tidur anak yang kurang baik masing-masing sebesar 50,0% dan 27,0%. Kamar tidur anak tanpa pencahayaan matahari langsung sebanyak 74,3%. Sebanyak 31,1% keluarga belum melakukan pengobatan mandiri. Tingginya angka enterobiasis di Desa Marong harus dipecahkan dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama terkait penyediaan sarana air bersih dan yang kedua adalah upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan infeksi enterobiasis.
PENGARUH LAMA SIMPAN PADA SUHU RUANG TERHADAP KADAR PROTEIN DODOL TAPE KULIT UMBI UBI KAYU Wikanastri . Hersoelistyorini; Didik Sumanto; Lugman . Najih
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 1, No 1 (2010): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.1.1.2010.%p

Abstract

The carbohydrate’s content of cassava is quite high, so it is possible to be used as the source of energy for microorganism in fermentation process. The result of fermentation in cassava can be processed as food product in the form of ‘dodol’. The aim of this research to find out whether there is any difference of protein content based on the duration of saving the fermented cassava in the normal temperature. The result of research based on the data which were tested using Kruskal Wallis test showed that p-value = 0,009; if α = 5% is applied, so that p-value < α. There is a difference in the protein content of the dodol of tapai cassava product, which is saved in the normal temperature. Key words : dodol, cassava, fermentation.
IbM KELOMPOK GUIDE LAWANG SEWU SEMARANG Dodi Mulyadi; Testiana Deni Wijayatiningsih; Didik Sumanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.363 KB)

Abstract

The quality of English speaking for  tour guides in Lawang Sewu need to improve in line with the globalization of tourism in Central Java that is being launched to bring a lot of tourists from within the country and abroad are known by the slogan “Visit Jateng 2013”. In accordance with this statement, we did “Pengabdian Masyarakat” dedicated servant of the community for group of guides of Lawang Sewu . the group was divided into two associations and community i.e. paguyuban siang and paguyuban sore. So far, the problems faced by your group Lawang Sewu is how to improve their English language skills with practical, efficient, and does not complicate the psychological learning and motivate them to be ready to serve foreign tourists.  The priority issues of partners (mitra)are how to improve English language skills of Lawang Sewu guides of Semarang, the absence of a practical and efficient guide to practice speaking and storytelling in English for your group Lawang Sewu Semarang, and the realization of the increase in the English language in guide of Lawang Sewu Semarang with appropriatemethods and interesting.  Targets and outcomes of science and technology activities (IPTEKS) for the community of quide in Lawang Sewu Semarang namely; increasing mastery of the English language for guide in Lawang Semarang with Drill method and Repetition, certificates for the guide, English guide to savings, increased motivation and psychological cont ol if travelers face bothdomestically and abroad so as to become a professional guide, and CD of English instruction to guide the improvement of the English language.  The solution offered in our devotion is to increase English skills of guides in Lawang Sewu Semarang, producing methods, materials, methods, and guidelines that are effective, and realize an increasing in their English skills. Therefore, Lawang Sewu is expected to become a symbol of quality foreign tourism by having a guide that is fluent in English.
SURVEI KEBERADAAN SERANGGA Cimex sp PADA LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DIKAITKAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PENGHUNI RUMAH DI DESA GEBANG SUKODONO SRAGEN Didik Sumanto; Fuad Alhamidy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Bio Molekuler, Analis Kesehatan, Keperawatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.382 KB)

Abstract

Background : Cimex sp is a blood sucking insects that allow for continuous blood loss for men who always contact every day so it is possible to make the condition of anemia. Objective : To survey the presence of Cimex sp and measuring the gweller hemoglobin levels and analyzes the relationship between the two. Research method : Analytical research with survey method and using cross sectional approach.Result : Found Cimex sp in 70% (21 houses) of respondent and respondents with less than normal hemoglobin of 66.7% (20 persons). Conclusion : There is a relationship between the presence of Cimex sp with hemoglobin (Hb) levels of respondents Key words : survey, Cimex sp, hemoglobin
STUDI EFISIENSI BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN INFEKSI KECACINGAN METODE FLOTASI NaCI JENUH MENGGUNAKAN NaCI MURNI DAN GARAM DAPUR Didik Sumanto; Fuad Al Hamidy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2004: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4812.449 KB)

Abstract

Dalam hal menegakkan diagnosa pasti tentang penyakit kecacingan,  perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai. Salah satu jenis pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa pasti bahwa seseorang telah  terkena infeksi kecacingan adalah pemeriksaan telur cacing yang ada  dalam specimen tinja. Didasarkan atas telah ditemukannya telur cacing  dalam tinja tersangka penderita, maka diagnosa pasti infeksi kecacingan  dapat ditegakkan. Teknik pengapungan dengan larutan NaCl jenuh  biasanya lebih disukai karena tidak memerlukan alat yang lebih komplek.Semua jenis garam dapur dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium metode konsentrasi teknik pengapungan  dengan NaCl jenuh, namun demikian kemungkinan membutuhkan perbedaan perlakuan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kajian perihal efisiensi dalam penggunaan bahan yang terkait denganbiaya pemeriksaan serta efektifitas waktu kerja kiranya perlu dilakukan  guna menentukan pilihan bahan yang tepat dalam upaya memberikan  pelayanan yang maksimal kepada  pasien.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian efisiensi penggunaan  NaCl murni dan garam dapur dalam metode flotasi NaCl jenuh didasarkan atas biaya pembelian bahan, mengkaji efektifitas waktu penyiapan bahan untuk pemeriksaan metode flotasi NaCl jenuh dengan menggunakan  NaCl mumi dan garam dapur dan mengkaji perihal stabilitas berat jenis  larutan NaCl jenuh yang dibuat dari NaCl murni dan garam dapur.Dari hasil uji laboratorium diperoleh hasil  bahwa larutan  NaCl  jenuh yangdibuat dari bahan garam murni memiliki tingkat efisiensi waktu pembuatan paling baik, sedangkan garam cetak merek B memiliki tingkat efisiensi biaya pembuatan larutan NaCl jenuh paling baik. Larutan  NaCl jenuh yang disaring mengakibatkan penurunan berat jenis yang  cukup bermakna, sedangkan penyimpanan larutan NaCl jenuh selama  7hari akan mengendapkan sebagian partikel padat yang tidak larut  sehingga memungkinkan terjadinya penurunan berat jenis larutan.  Larutan yang paling efektif untuk menemukan telur cacing dalam pemeriksaan metode pengapungan dengan NaCl jenuh adalah larutan yang dibuat dari bahan garam  murni.  Satu hal  yang  perlu  dicermatiadalah setiap kenaikan berat  jenis larutan yang digunakan dalam pemeriksaan metode pengapungan dengan NaCl jenuh selalu diikuti  kenaikan jumlah telur yang ditemukan.
Keragaman dan Kepadatan Vektor Anopheles sp di Jatirejo Purworejo Nugroho Tanjung Putranto; Wahyu Handoyo; Didik Sumanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 2. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.649 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.2.2020.39-41

Abstract

Latar belakang: Nyamuk merupakan organisme merugikan bagi kehidupan manusia karena dapat menyebarkan penyakit malaria, demam berdarah, cikungunya dan filariasis. Kabupaten Purworejo menjadi daerah endemis terutama Kecamatan Kaligesing tergolong daerah rawan malaria karena daerah ini paling nyaman sebagai perkembangan vektor malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman spesies nyamuk dan menghitung kepadatan vektor Anopheles sp. Metode: Disain cross-sectional diskriptif dipilih dengan sampel nyamuk Anopheles sp yang ada  di dalam dan di luar rumah serta kandang ternak kambing yang terdapat di sekitar rumah penderita malaria dan rumah penduduk radius 100 meter. Penangkapan nyamuk menggunakan Umpan Badan Orang dan Umpan Hewan. Hasil: Diperoleh tiga spesies nyamuk yang tertangkap yaitu An. maculatus, An. subpictus,dan An. Aconitus. Kepadatan nyamuk Anopheles sp lebih banyak tertangkap menggunakan metode umpan ternak (UT) sebanyak 8 ekor dan umpan badan orang luar rumah (UOL) sebanyak 6 ekor. Kesimpulan: Populasi Anopheles di Jatirejo lebih banyak bersifat zoofilik karena lebih banyak ditemukan pada kandang ternak dibandingkan dalam rumah hunian manusia.
TEKNIK SELOTIF-ENTELLAN DAPAT MENGAWETKAN TELUR Enterobius vermicularis (E. vermicularis) DALAM PREPARAT PERMANEN SELAMA 8 TAHUN Didik Sumanto; Sayono Sayono; Puji Lestari Mudawamah
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 14. No. 1. Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.619 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.v14i1.4788

Abstract

Latar belakang: Pengolahan parasit menjadi awetan permanen merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan morfologi parasit agar memudahkan pembelajaran identifikasi parasit. Enterobiasis sudah menjadi penyakit yang diabaikan, namun kasusnya masih sering ditemukan. Stadium telur menjadi penting dalam penegakan diagnosis enterobiasis. E. vermicularis memiliki telur berdinding dua lapis dari bahan protein yang mudah rusak. Pengolahan spesimen telur cacing yang kurang tepat menyebabkan kerusakan morfologinya dan awetan tidak akan bertahan lama. Tujuan: mengetahui daya tahan telur E. vermicularis dalam awetan permanen selotif-entellan. Metode: Spesimen telur cacing diambil dari daerah perianal penderita menggunakan periplaswab dengan metode Graham scotch tape. Selotif berisi telur cacing dipotong dan ditempelkan pada kaca obyek. Proses mounting dilakukan dengan entellan di atas selotif dengan kaca penutup. Pengamatan dilakukan setiap tahun selama 8 tahun dengan melihat morfologi dan jumlah telur yang masih utuh dalam awetan. Hasil: morfologi telur E. vermicularis masih utuh dan bertahan selama 8 tahun dalam awetan selotif entellan. Dari tahun ke tahun tidak ada satupun telur yang mengalami kerusakan ataupun pecah. Jumlah telur sejak tahun pertama pengamatan hingga tahun ke 8 masih tetap sama. Perubahan warna terjadi pada bagian dalam telur. Saat awal pengambilan spesimen apus perianal, bagian dalam telur berwarna agak kehijauan. Paparan entellan dalam awetan mengubah warna sel telur yang semula kehijauan menjadi pucat transparan sejak tahun pertama pada bulan kedua pengamatan.
Pengasapan Kandang Ternak: Perilaku Potensial Peningkatan Risiko Gigitan Anopheles pada Penduduk Daerah Endemik Malaria Husniyatun Nisrina; Didik Sumanto; Sri Widodo
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.648 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.35-41

Abstract

Latar Belakang: Vektor malaria terverifikasi di Purworejo adalah Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus.  Vektor  bersifat zooantropofilik yang lebih menyukai darah kambing dibandingkan manusia. Kondisi ini menjadi peluang positif bagi upaya pengendalian malaria melalui pengalihan serangan gigitan Anopheles dari manusia ke ternak. Tujuan: Untuk mengeksplorasi kebiasaan pengelolaan ternak pada masyarakat endemik malaria. Metode: Survei dilakukan pada penduduk sekitar domisili penderita malaria di daerah endemik malaria Desa Jatirejo Kaligesing Purworejo. Variabel pengamatan yaitu jarak kandang dengan pemukiman, jumlah kambing dalam kandang, perilaku pengusiran nyamuk. Etik penelitian dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.  Hasil: Seluruh kandang ternak berjarak lebih dari 10 m dari tempat tinggal. Jumlah kambing etawa tiap kandang berkisar antara 2 – 3 ekor. Tidak ada yang membalurkan insektisida pada hewan ternak untuk mencegah serangan nyamuk. Perilaku pengusiran nyamuk dengan membakar jerami di sekitar kandang ternak 75.3%.  Simpulan : Upaya pengalihan serangan gigitan Anopheles yang dilakukan adalah memelihara ternak kambing ditempatkan pada kandang berjarak lebih 10 meter dari rumah hunian. Pengusiran nyamuk metode pengasapan dengan membakar jerami atau rumput kering di malam hari potensial efektif meminimalkan serangan pada ternak namun perlu diwaspadai berbaliknya nyamuk ke area pemukiman penduduk.
PAPARAN TELUR CACING USUS PADA IKAN LELE YANG DIPELIHARA PADA KOLAM DENGAN SUMBER AIR DARI SUNGAI Didik Sumanto; Juli Budi W; Sayono -
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 4. No. 2. Tahun 2008
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.533 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.4.2.2008.%p

Abstract

Background. Lele fish is the carnivore animal, and often feed w-ith feces. This habit has a risk to be a source of disease agent parasite. However, the existence of soil-transmitted-helminthes eggs in lele fish was not clear yet.Objective. To understand the proportion of infected-lele fish with the eggs of soil transmitted helmints, describe the species of them.Result. The helmipth eggs were found in 25% of lele-fish samples. The species of helminthes are Ascaris lumbricoides (80%), and mix of Ascaris lumbricoides and Tr i c hur i s tr i chi ur a (20%).Conlusion. Lele-fish were feed with feces having a risk to be a source of disease agent parasite.Keywords : soil-transmitted-helminth, lele-fi sh, Ascaris, Trichuris
SURVEI PERILAKU PSN DAN SANITASI LINGKUNGAN PADA DESA ENDEMIK FILARIASIS DI KABUPATEN BLORA Fuad Alhamidy; Andri Sukeksi; Didik Sumanto
JURNAL LITBANG Vol 4, No 3 (2006): Sain dan Teknologi
Publisher : JURNAL LITBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.87 KB)

Abstract

Background : Tke spread af filariasis disease can be control if the society lmow the procedure to avoid contact with infecler vector. Mosquite population as a infecter vector can be control by us with knowledge of fight the focus mosquite action. Mosquite control at the several area influenced by envirounment sqnitation, while lhe envirounment sanitation influenced by human action to manage it.Objective: To survey offight thefocus of mosquite action on society and observed the envirounment sanitation that corelated withfocus of mosquite plqce on Tawangrejo village on Blora.Method : population of this research is all of peoples on Tawangrejo village on Blora. Accidental sampling applied to take sample research. All of peoples that present in the healthy instruction as a sample research. To tqke the data of fight the focus mosquite used the questioner, while the observation done to observed the envirounment sanitation bydirect procedure on filariasis endemic village.Result : Among of 83,9 ok responden have offight thefocus mosquite action with ' baik ' predicqte. So on rotation of ' cukup ' and ' buruk ' is 1,7 96 and 14,4 %.Conclusion : Almost of all of the responden have of fight the focus mosquite action with 'baik' predicate, so must befound the other caused ofspread offilariasis on Tawangrejo village.Key words : The fight of the focus of mosquite action, sanitation, filariasis