Djoko Suryo
Universitas Gadjah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INKLUSIVITAS PESANTREN TEBUIRENG: MENATAP GLOBALISASI DENGAN WAJAH TRADISIONALISME Syamsul Ma'arif; Achmad Dardiri; Djoko Suryo
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 3, No 1 (2015): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.553 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v3i1.7814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inklusivitas Pesantern Tebuireng dalam menatap globalisasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, partisipasi, interview dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah teknik analisis domain. Hasil penelitian menunjukkan Pesantren sebagai sebuah lembaga tertua di Indonesia sesungguhnya memiliki karakter unik dan khas yang berbeda dengan lembaga pendidikan agama Islam. Kelenturan sikap dan ekspresi keagamaan yang cenderung inklusif, sering ditunjukkan oleh komunitas pesantren. Hal ini disebabkan karena pada wataknya pesantren memiliki seperangkat aturan, nilai, dan norma yang membudaya dan bersumber pada alquran dan hadistdi samping bersumber pada kesepakatan para ulama. Begitu juga Pesantren Tebuireng, sebagai salah satu pesantren terkemuka di Indonesia terkenal sangat inklusif, senantiasa berusaha menjawab tuntutan-tuntutan globalisasi dengan senantiasa berpegang pada “tradisionalisme” dan kearifan lokal peninggalan Mbah Hasyim Asy’ari dan para leluhurnya. Terbukti dengan paradigma seperti ini, Tebuireng mampu berselayar di tengah tantangan modernitas tanpa harus tercerabut akar-akar kebudayaanya sendiri. Hal ini dapat dijadikan sebagai modal bagi pesantren dalam mendakwahkan prinsip-prinsip ajaran Islam kepada masyarakat tanpa mengalami benturan dan konflik dengan agama lain maupun kepercayaan lokal di Indonesia.
DINAMIKA PENANAMAN NILAI-NILAI BELA NEGARA KADET MAGUWO DALAM PERSPEKTIF HISTORIS Yulianto Hadi; Djoko Suryo; F.X. Sudarsono
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.912 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v2i2.2660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengetahui, memahami, dan menemukan: 1) formulasi nilai-nilai bela negara yang terkandung dalam peristiwa Serangan Fajar dan jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947; 2) dinamika interpretasi tokoh  dan pejabat TNI AU terhadap bela negara; 3) rumusan dinamika proses penanaman nilai-nilai bela negara di Sekbang; 4) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dinamika penanaman nilai-nilai bela negara di Sekbang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan kombinasi dari berbagai pendekatan dan metode penelitian. Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) core value bela negara Kadet Maguwo yang masih relevan; sesuai dengan landasan historis dan landasan filosofis pendidikan meliputi nilai-nilai kesetiaan dan kecintaan terhadap negara Indonesia dengan tetap didasari nilai-nilai ketuhanan, ketulusan, kekuatan tekad, kesatria, moralitas, keteladanan, integritas, profesionalitas, dan kedisiplinan; 2) bela negara awalnya bersifat filosofis, dan diperkuat secara ideologis untuk mengembangkan eksistensinya yang mengutamakan keberanian dengan integritas dan profesionalitas; 3) penanaman nilai diawali secara sederhana dengan landasan filosofis yang penuh makna, berlanjut dengan intensitas yang tinggi untuk pemantapan ideologis, dan psikologis, kemudian mengarah ke sosiologis yang intensitasnya menuru; 4) dinamika penanaman nilai-nilai bela negara dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, zaman, dan budaya yang berada pada empat tingkatan, yaitu nasional/internasional, departemen, unit pelaksana, dan individu siswa. Proses penanaman nilai-nilai bela negara yang berpola behavioristik dan melibatkan kesadaran siswa untuk turut aktif dalam proses pendidikan akan berdampak sangat dalam, merasuk kedalam jiwa dan menjadi sikap hidup sepanjang hayat siswa, karena telah mencapai pada tataran titik kesadaran integral. Kata kunci: penanaman nilai, nilai bela negara
Internalisasi nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman dalam pendidikan karakter di SMA Taruna Nusantara Mokhammad Unggul Wibowo; Djoko Suryo; Dwi Siswoyo
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 5, No 2 (2017): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.939 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v5i2.15630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman yang diinternalisasi; (2) proses internalisasi nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman; dan (3) efektivitas internalisasi nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman di SMA Taruna Nusantara. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis data kualitatif Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman yang diinternalisasi di SMA Taruna Nusantara belum dirumuskan secara eksplisit. Internalisasi nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman dilaksanakan pada tahapan pertama pendidikan karakter, menggunakan pendekatan inspiratif dan pola tindak pengajaran, pengasuhan, dan pelatihan. Internalisasi nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman di SMA Taruna Nusantara telah memberikan pengetahuan moral (moral knowing) kepada para siswa. Nilai-nilai tersebut diinternalisasi oleh para siswa sehingga mereka memiliki perasaan moral (moral feeling). Dalam menghadapi permasalahan hidup, mereka mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman tersebut sebagai perilaku moral (moral action).Kata kunci: nilai kejuangan, internalisasi nilai, dan pendidikan karakter THE GENERAL SUDIRMAN STRUGGLE VALUES INTERNALIZATION IN CHARACTER EDUCATION IN TARUNA NUSANTARA SENIOR HIGH SCHOOLAbstractThis study aims to describe: (1) the General Sudirman struggle values which are internalized; (2) the process of the General Sudirman struggle value internalization; and (3) the effectiveness of the General Sudirman struggle values internalization in Taruna Nusantara Senior High School. This study is a qualitative descriptive by using phenomenology approach. Data collection using interviews, observation, and documentation studies. The data analysis used Miles Huberman qualitative data analysis model. The study findings are the General Sudirman struggle values which are internalized in Taruna Nusantara Senior High School have not explicitly formulated.  The General Sudirman struggle values internalization done in the first step of character education, using inspirative and teaching pattern approach, parenting, and training. The General Sudirman struggle values internalization in Taruna Nusantara Senior High School Magelang has effectively given moral knowing. Those values then internalized by the students so that they have moral feeling. In facing life problem, they actualize the General Sudirman Struggle Values as moral action.Keywords: struggle values, value internalization, character education