Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BARI FOLA SEBAGAI MODAL SOSIAL DAN INSTRUMENTASI MASYARAKAT TANGGUH BENCANA Suleman Samuda
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 21, No 2: Oktober 2016
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.524 KB) | DOI: 10.21831/hum.v21i2.13102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidenti ikasi dan melihat gerakan sosial bari fola sebagai modal sosial yang bekerja pada tingkat individu dan tingkat komunitas. Objek penelitian adalah gerakan sosial bari fola yang diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Tidore (IKT) Kota Ternate. Pendekatan dan jenis penelitian bersifat kualitatif eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan tinjauan pustaka serta dokumentasi. Data dianalisis dengan metode anal isis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bari fola sebagai modal sosial dan instrumentasi masyarakat tangguh bencana yang bekerja pada tingkat individu dan tingkat komunitas. Bari fola yang tumbuh dan berkembang dalam lingkup organisasi Ikatan Keluarga Tidore. Kota Ternate menggambarkan jaringan sosial yang tumbuh atas dasar kesadzran akan norma yang berlaku berdasarkan semboyan “limau ma dade dade ma bara jiko se doe” (persatuan, persaudaraan, dan semangat kekeluargaan). Bari fola juga menjadi media sharing resources atau pembagian sumber daya dalam komunitas melalui solidaritas komunitas yang terbangun atas dasar trust dan norm sehingga memungkinkan untuk mobilisasi sumber daya komunitas guna pencapaian tujuan bersama
STRATEGI PEMANFAATAN KOMUNITAS LOKAL DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN EKOWISATA BAHARI PANTAI TEUPIN LAYEU IBOIH Dian Aswita; Suleman Samuda; Nurlena Andalia
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v6i2.12080

Abstract

Ekowisata merupakan suatu perpaduan dari keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Pengembangan ekowisata yang berkelanjutan didasarkan pada perpaduan antara perspektif ekonomi dengan perspektif ekologi, dan masyarakat turut andil dalam terwujudnya hal tersebut. Ekowisata yang melibatkan masyarakat dalam segala aspek pengembangan dan pengelolaanya disebut dengan ekowisata berbasis masyarakat. Penelitian dilaksanakan di Pantai Teupin Layeu Iboih Sabang. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah indepth interview, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Data kualitatif yang telah terkumpul kemudian diolah secara induktif menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan ekowisata bahari di Pantai Teupin Layeu Iboih berbasis masyarakat (community-based ecotourism) karena seluruh aktifitas ekowisata melibatkan masyarakat lokal baik sebagai pemilik (local ownership) ataupun sebagai pengelola dan pemandu wisata (guide), serta pemeliharaan obyek wisata menjadi tanggungjawab mereka, termasuk penentuan biaya untuk wisatawan. Pemanfaatan komunitas lokal untuk pengelolaan ekowisata bahari di Pantai Teupin Layeu Iboih yang berbasis community-based ecotourism diterapkan melalui strategi kemitraan dan kolaborasi
KEBIJAKAN PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA TERNATE DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DALAM MENUTUPI DEFISIT FISKAL (TAHUN ANGGARAN 2012-2014) Suleman Samuda
NATAPRAJA Vol 4, No 1 (2016): Public Sector Economics
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.867 KB) | DOI: 10.21831/jnp.v4i1.12612

Abstract

The aims of the research is to review the policy of increase locally derived revenue from local tax sector taken by the Local Revenue Office (DISPENDA) municipality of Ternate as one of the instruments to tackle the fiscal deficit in the fiscal year 2012- 2014. The method used in this study is a qualitative approach with descriptive analysis that aims to explore a phenomenon or social fact and then classified based on the clarifications performed by describing a number of variables relevant to the problem. The location was chosen as the object of this study is Local Revenue Office (DISPENDA) municipality of Ternate. The result showed the policy implemented by Local Revenue Office includes cross functional integration as an effort to maximize the availability of the tax authorities through actions combine several jobs into one job and formed coordinator of each local tax which is responsible for the management of the local taxes.Keywords: Fiscal Policy, PAD, and Local Taxes.
DINAMIKA COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM FESTIVAL LEGU GAM SEBAGAI WISATA KULTURAL KOTA TERNATE Sumitro S. Syawal; Suleman Samuda
NATAPRAJA Vol 5, No 2 (2017): Migration and gender
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.169 KB) | DOI: 10.21831/jnp.v5i2.18764

Abstract

This research aims to know the dynamics of collaborative governance process in implementing Legu Gam as cultural tourism of Ternate City, which the process of collaboration involves multi-stakeholder in accordance with capacity, motivation and extent of involvement starting from planning process and implementation from each stakeholder. Based on the focus, this research used qualitative descriptive approach with data analysis method refers to the interactive analysis model. The results showed that collaboration forum was formed based on Idin Kolano or The decree of the Sultanate Ternate. The value that underlies the Sultanate Ternate in organizing Legu Gam was to preserve adat seatorangin in daylife lifeamid waning of indigenous values and culture of Ternate. Meanwhile by holding Festival of Legu Gam, Ternate municipality government aimed to develop society economy of Ternate city.Keywords: Collaborative Governance , Cultural Tourism, Legu Gam, Ternate City
BIODIVERSITAS AKUATIK PANTAI TEUPIN LAYEU IBOIH SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA BAHARI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAANNYA Dian Aswita; Suleman Samuda
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.247 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2119

Abstract

Bentuk pemanfaatan keanekaragaman hayati pada bidang kepariwisataan terlihat dari pemanfaatan keanekaragaman tersebut sebagai daya tari wisata. Pariwisata seharusnya tidak hanya memberikan kontribusi untuk pembangunan ekonomi tetapi juga untuk perdamaian, keamanan, dan pelestarian lingkungan. Ekowisata merupakan salah satu alternatif pengelolaan sumberdaya alam di bidang pariwisata. Pelaksanaan ekowisata ini tentu tidak dapat lepas dari peran serta masyarakat dalam pengelolaannya. Pendekatan dan jenis penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survey dan observasi lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi lapangan, dan menganalisis serta mengkaji data skunder. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengematan ditemukan bahwa komposisi terumbu karang terdiri 21 spesies dari 9 famili, spesies ikan karang sangat bervariasi yang terdiri dari 71 spesies dari 22 famili, dan terdapat beberapa biota perairan lainnya seperti invertebrata. Kekayaan sumberdaya hayati ini menjadi daya tarik dan objek ekowisata. Partisipasi masyarakat terlihat dari keterlibatan mereka dalam membuat keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam tersebut untuk membangun perekonomian dan daerahnya. Pengelolaan ekowisata bahari di Pantai Teupin Layeu Iboih menerapkan model community-based ecotourism dimana model tersebut menempatkan masyarakat lokal sebagai pemilik, pengelola, dan pengawas seluruh aktitifitas wisata.
Rethinking The Roles and Institutions of Pawang Uteun for Sustainable Forest Management: Literature Review Dian Aswita; Suleman Samuda; Evi Apriana; Herlina Herlina
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 5, No 1 (2022): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v5i1.5254

Abstract

Customs that are sourced from local traditions and knowledge offer alternative perspectives for solutions in environmental management, one of which is sustainable forest governance. Local knowledge contains about how to interact and use resources born of an adaptive process with nature and the environment which is transmitted orally and shared practice from generation to generation. This study discusses the role of the pawang uteun in using their cultural authority as a manifestation of Traditional Ecological Knowledge to respond to the increasingly complex forest governance in Aceh. This research is a literature review research, using library research method. Data obtained from several articles and books, which were analyzed using descriptive analysis techniques. From the results of the study, it is known that studies related to Pawang Uteun discuss more about the role of institutions, customary law and as Indatu Tradition but very minimally discuss the existence of Pawang Uteun from the perspective of local ecological knowledge and the ecological wisdom of Acehnese indigenous peoples as a solution in overcoming forest destruction. The Pawang Uteun is only seen as a traditional representation but ignores the Pawang Uteun as a manifestation of local knowledge about ecological wisdom. The diminishing role of the pawang utuen (delegation) is directly proportional to the high rate of clearing of forest land cover. Keywords: pawang uteun, ecological wisdom, local knowledge, sustainability.