Sukanti Sukanti
Dosen Pendidikan Akuntansi FE UNY

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Sukanti Sukanti
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 5, No 2 (2006): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.696 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v5i2.1781

Abstract

Ruang lingkup evaluasi pendidikan pada umumnya meliputi evaluasi program pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi proses pembelajaran kurang mendapatkan perhatian guru dibandingkan dengan evaluasi hasil belajar, karena guru pada umumnya lebih menitikberatkan evaluasi hasil belajar sebagai kriteria keberhasilan kegiatan pembelajarannya. Evaluasi proses pembelajaran sangat bermanfaat terutama bagi guru dan kepala sekolah sebagai bahan untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan proses pembelajaran Evaluasi proses pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang nantinya diharapkan  dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui seberapa jauh program pembelajaran dapat dilaksanakan, perlu membandingkan antara proses pembelajaran  yang seharusnya dilaksanakan  dengan proses pembelajaran yang senyatanya berlangsung.  Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari efisiensi, efektivitas, relevansi, dan produktivitanya.  Secara rinci terdapat 10 kriteria yang dapat digunakan untuk menilai proses pembelajaran yaitu (1) konsistensinya dengan kegiatan yang terdapat dalam program pembelajaran, (2) keterlaksanaannya oleh guru, (3) keterlaksanaannya dari segi siswa, (4) perhatian yang diperlihatkan oleh siswa, (5) aktivitas para siswa dalam pembelajaran, (6) kesempatan yang diberikan untuk menerapkan hasil pembelajaran, (7) kesempatan dan kualitas bimbingan individual yang diberikan kepada siswa, (8) pola interaksi antara guru dan siswa, (9) kesempatan untuk mendapatkan umpan balik secara kontinyu, dan (10) bebasnya dari efek samping yang negatif). Sumber data yang dapat digunakan untuk melasanakan evaluasi proses pembelajaran ini adalah tenaga pendidikan,  siswa, orang tua siswa, dan kepala sekolah  Data dapat dikumpulkan dengan teknik wawancara, angket, dan observasi. Selanjutnya dari hasil analisis dapat digunakan untuk mengambil keputusan (memperbaiki, meningkatkan atau mempertahankan yang sudah ada)
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Sukanti Sukanti
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 6, No 1 (2008): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.218 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v6i1.1786

Abstract

Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui kualifikasi akademik guru, pendidikan dan pelatihan, uji sertifikasi, memberi kesempatan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran ini dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian yang menempatkan guru sebagai peneliti, sebagai agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kreatif dan inovatif. Penelitian tindakan kelas ini sangat tepat bagi guru karena guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya, namun demikian penelitian tindakan kelas kurang  mendapatkan perhatian guru. Salah satu faktor yang mempengaruhi kompetensi guru adalah penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu jika penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara sadar dan sistematik yang dilakukan di kelas akan meningkatkan kompetensinya, namun tentunya tidak semua  kompetensi dapat ditingkatkan tetapi hanya subkompetensi tertentu saja seperti kompetensi: (1) memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik, (2) menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik, (3) mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, (4) merancang pembelajaran yang mendidik, (5) melaksanakan pembelajaran yang mendidik, (6) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, (7) mengevaluasi kinerja sendiri, (8) mengembangkan diri secara berkelanjutan, (9) menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya, (10) menguasai struktur  dan materi kurikulum bidang studi, (11) menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (12) mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, (13)   meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK N I BANTUL TAHUN AJARAN 2006/2007 Robbaniyati Robbaniyati; Sukanti Sukanti
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 5, No 2 (2006): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.624 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v5i2.1779

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada program keahlian akuntansi di SMK N I Bantul tahun ajaran 2006/2007 yang meliputi perencanaan kurikulum terdiri dari perencanaan penyusunan kurikulum, kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar siswa, kalender pendidikan, dan silabus mata pelajaran akuntansi, pelaksanaan kurikulum terdiri dari mata pelajaran yang dilaksanakan pada kelas X dan jumlah keseluruhan jam pembelajaran dan jumlah jam pembelajaran akuntansi di kelas X selama semester I, serta kesesuaian dasar pemikiran penyusunan kurikulum program keahlian akuntansi dengan prinsip pengembangan kurikulum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan  wawancara,. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis data deskriptif melalui reduksi data, klasifikasi data, penafsiran data, display data, dan penarikan kesimpulan. .Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan program keahlian akuntansi di SMK N I Bantul sudak baik. Perencanaan kurikulum telah sesuai dengan standar isi dan pedoman penyusunan yang ditetapkan. Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang meliputi mata pelajaran yang dilaksanakan pada kelas X dan jumlah keseluruhan jam pembelajaran dan jumlah jam pembelajaran akuntansi di kelas X selama semester I sudah cukup baik. Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan program keahlian akuntansi memiliki dasar pemikiran yang sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum.
SISTEM PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Ani Widayati; Moh Djazari; Sukanti Sukanti
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 5, No 2 (2006): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.824 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v5i2.1780

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman mengenai sistem penilaian pada pembelajaran Akuntansi dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pembelajaran Akuntansi dalam implementasi KTSP dilakukan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan konsep mastery learning. Pembelajaran Akuntansi mengutamakan target pencapaian yang dialami langsung oleh siswa. Sesuai konsep KTSP, pembelajaran Akuntansi memberi keleluasaan guru untuk mengelola pembelajaran sesuai dengan potensi darah dan kondisi sekolah serta mendorong siswa untuk lebih memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah dan lingkungannya. Penilaian Sistem penilaian pada pembelajaran Akuntansi menggunakan acuan kriteria. Penilaian yang dilakukan harus merupakan penilaian otentik agar penilaian yang dilakukan menggambarkan pencapaian kompetensi yang sebenarnya.. Penilaian otentik dilakukan dengan pendekatan penilaian berbasis kelas. Jenis penilaian yang dilakukan adalah penilaian tertulis, penilaian kinerja, serta penilaian portofolio. Penilaian  portofolio merupakan penilaian terhadap sekumpulan hasil karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi dengan baik yang merupakan karya favorit siswa. Portofolio disusun untuk satu satuan waktu pendidikan untuk mata pelajaran tertentu. Dalam penerapannya, guru harus bersikap hati-hati mengingat konsistensi antara dasar pemikiran pengembangan kurikulum dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas belum dapat dicapai. Hal ini disebabkan karena secara esensial tujuan yang akan dicapai dan sistem yang digunakan  tidak sama.