Aliyah Rasyid Baswedan
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS MASYARAKAT PEDESAAN SEBAGAI USAHA PENGENTASAN KEMISKINAN DI WILAYAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Aliyah Rasyid Baswedan; Ngadirin Setiawan; Siswanto Siswanto
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.807 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v6i2.937

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah memberikan pelayanan pendidikankewirausahaan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap danmenumbuhkan motivasi serta etos kerja bagi anak remaja putus sekolah untukmemiliki jiwa kewirausahaan di bidang tertentu sesuai dengan bakat dan minatnyayang disesuaikan dengan potensi desa, sehingga mereka memiliki kemampuan untukbekerja/berkarya yang dapat mendatangkan penghasilan yang layak guna memenuhikebutuhan hidupnya.Penelitian pada tahun pertama (2007) yang masih menitikberatkan padaidentifikasi masalah dan needs assessment, menggunakan pendekatan penelitiansurvey dengan didukung metode pengumpulan data melalui angket, interview,observasi, dan partipatori aktip. Penelitian tahun kedua (2008) yang memfokuskanpada program aksi, menggunakan pendekatan penelitian tindakan (action research)dan penelitian evaluasi, dengan didukung metode pengumpulan data eksperimen,demonstrasi/pemberian tugas,observasi, dan interview.Hasil penelitian memberikan kesimpulan sebagai berikut: (1) angka prevalansianak putus sekolah masih cukup tinggi, (2) dari identifikasi permasalahan diperolehgambaran bahwa factor intern dan factor eksteren anak remaja putus sekolahmempengaruhi model pendidikan kewirausahaan dan jiwa kemandirian, (3) hasilneeds assessment menunjukkan bahwa bidang kewirausaahaan yang dapatdikembangkan disesuaikan dengan potensi desa masing-masing, (4) langkahlangkahpengembangan model pendidikan kewirausahaan bagi anak putus sekolahpada tahap awal telah dapat dilaksanakan dengan baik dan mampu memberikanmotivasi bagi anak remaja putus sekolah dalam membangun jiwa kemandirian danmencari peluang usaha di desanya, dan (5) hasil temuan dalam bentukkonseptualisasi berupa: metode dan prosedur pengembangan model pendidikankewirausahaan berbasis masyarakat pedesaan. Guna mendukung tercapainyaprogram dipandang perlu untuk dilanjutkan pelaksanaan program aksi pada tahunberikutnya (2008), yang diikuti dengan bimbingan teknis dan bantuan permodalanserta pembinaan yang berkelanjutan.
PROFIL ETOS KERJA DAN MOTIF BERPRESTASI KARYAWAN UNY Siti Irene Astuti D; Aliyah Rasyid Baswedan
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 8, No 1 (2009): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.598 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v8i1.947

Abstract

Etos kerja sebagai spirit kerja sangat mempengaruhi semangat kerja keras daridalam diri manusia. Dengan etos kerja individu melakukan kegiatan-kegiatan dengansemangat yang luar biasa. Jika dikaitkan dengan keinginan untuk berprestasi, maka etoskerja mempunyai peran penting dalam mendorong perilaku berprestasi seseorang,karena dalam diri mereka akan terbentuk motif berprestasi yang tinggi. Etos kerjasebagai panggilan rohani untuk mencapai kesempurnaan kehi-dupan spritual akandiimplikasikan dengan bekerja keras serta hidup hemat dan seder-hana. Perilakuproduktif dan efektif dipengaruhi juga oleh etos kerja dan motif berpres-tasi. Dengankata lain, orang produktif dan efektif dalam bekerja karena memiliki etos kerja danmotif berprestasi yang tinggi. penelitian tentang etoskerja dan motif berprestasi ini perludilakukan karena karyawan UNY adalah bagian dari Civitas Akemika sebagai bagiandari sistem pendidikan yang akan mendukung proses belajar di perguruan tinggi yangharus bekerja secara produktif dan efektif untuk bisa bersikap proaktif dan kreatif dalammenghadapi tantangan perubahan sosial.Populasi penelitian adalah karyawan UNY. Pengambilan sampel denganmenggunakan-akan proportional random sampling. Jumlah sampel ditentukan denganmenggunakan monogram Harry King. Dari hasil perhitungan tersebut didapat jumlahsampel sebanyak 133 orang. Namun yang terkumpul sejumlah 123 orang. Respondentersebar pada enam fakultas dan unit-unit kerja di luar fakultas yang berada di UNY.Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen yang dimiliki oleh WSPK danITB yang sudah teruji untuk mengungkap motif prestasi dari aspek individu maupunkaitannya dengan analisis kerjanya. Sedangkan etos kerja akan diungkap dari berbagaivariabel yang terkait dengan masalah makna kerja, kerja keras dan pekerjaan danpenghargaan. Instrumen I akan mengungkap profil motif sosial, dengan menekankanpada analisis profil motif berprestasi. Instrumen II akan mengungkap profil motif kerjadengan menekankan pada analisis data adalah kesenjangan antara motif sosial danmotif kerja dalam aspek berprestasi. Instrumen III dan IV akan mengungkap etos kerjadi dalamnya terdiri deskripsi responden tentang: a) identitas responden seperti umur,pendidikan, lama kerja, dan sebagainya; b) etos kerja terkait dengan makna kerja dankonsep kerja keras, pekerja-an dan penghargaan. Pengumpulan data dilaksanakandengan menggunakan angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif,baik dengan menggambarkan kecenderungan sentral maupun dengan menggunakanprosentase. Hasil penelitian dilihat dari motif pribadi (PMP), ada kecenderungan bahwamotif berprestasi dan motif bersahabat karyawan UNY baik laki-laki maupunperempuan cenderung ke arah kategori tinggi, sedangkan motif berkuasa cenderung kearah kategori sedang. Sedangkan dari motif pekerjaan (PMK), ada kecenderunganbahwa motif berprestasi dan motif bersahabat karyawan UNY baik laki-laki maupuncenderung ke arah kategori tinggi, sedangkan motif berkuasa kea rah kategori sedang.Dibandingkan antara PMP dan PMK diperoleh hasil bahwa ada kecenderungan samaantara karyawan laki-laki (69,4%) dan perempuan bahwa PMP=PMK. Sedangkan untukPMPPMK laki-laki (25,3%) perempuan (17,9%), dan PMPPMK laki-laki (5,3%) danperempuan (10,7%). Modal etos kerja karyawan laki-laki dan perempuan UNYcenderung relatif kuat. Tingkat Etos kerja sebagai karyawan UNY sebagian besarcenderung tinggi Hubungan antara etos kerja dan motif berprestasi dilihat darigolongan kerja dapat disimpulkan bahwa ada kecenderungan pada karyawan golonganIV sebagian besar memiliki etos kerja tinggi dibandingkan dengan dari golonganlainnya. Ada kecende-rungan bahwa semakin tinggi golongan kerja maka etos kerjanyasemakin tinggi pula. Pada karyawan dengan golongan kerja III ada kecenderunganbahwa sebagian besar etos kerja dengan motif berprestasi pribadi dan motif berprestasikerja tinggi.
PERAN IBU DALAM MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA ANAK Sukanti Sukanti; Aliyah Rasyid Baswedan; Isroah Isroah
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.608 KB) | DOI: 10.21831/jpai.v9i2.968

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran pendidikan dalam keluargadalam menumbuhkembangkan jiwa wirausaha anak, (2) peran ibu dalam menumbuhkan danmengembangkan jiwa wirausaha pada anak, dan (3) faktor-faktor yang dominan untukberkembangnya jiwa wirausaha.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pendekatan ini dianggap palingsesuai karena dapat mengungkap permasalahan wirausaha, khususnya untuk mengungkapperan keluarga lebih khusus lagi ibu dalam mengembangkan jiwa wirausaha anak dan ibuyang telah melahirkan wirausaha-wirausaha yang sukses. Direncanakan subjek dalampenelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak yang sukses sebagai wirausaha yangberdomisili di Yogyakarta, yang berjumlah 8 orang. Setting penelitian yang dianggap tepatbagi penelitian ini adalah di tempat responden berada baik di tempat kegiatan maupun dirumah responden. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara secara mendalam(in-depth interview). Wawancara secara mendalam digunakan untuk mengungkap latarbelakang kehidupan. Selain dengan wawancara juga digunakan observasi. Dalam penelitiankualitatif peneliti bertindak sebagai instrumen (human instrument). Analisis data dilakukanbaik ketika masih dalam tahap pengumpulan data maupun setelah data terkumpul seluruhnyadengan teknik deskriptif. Teknik untuk mencapai kredibilitas penelitian dengan trianggulasiteknik dan sumber.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Secara umum pendidikan dalam keluarga berperandalam menumbuhkan jiwa wirausaha anak. Wirausaha yang sukses pada umumnya dipicudengan pendidikan yang demokratis, melatih kemandirian, kepercayaan diri dan kerja sama,disiplin, serta menghargai orang lain. (2) Kebanyakan (75%) ibu berperan dalammenumbuhkankan jiwa wirausaha pada anak, ajakan Ibu untuk melibatkan anak dalamkegiatan kewirausahaan menjadikan anak untuk mempertimbangkan wirausaha sebagaipilihan karirnya (3) Faktor-faktor yang dominan untuk berkembangnya jiwa wirausahaadalah lingkungan/ personal environmental yaitu pengaruh dari luar. Sebagian reponden(87,5%) yang sukses berwirausaha karena orang tuanya berkecimpung di bidangkewirausahaan.Kata Kunci : Ibu, Pendidikan, Kewirausahaan