Iftitah Jafar
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an Jafar, Iftitah; Amrullah, Mudzhira Nur
Jurnal Komunikasi Islam Vol. 8 No. 1 (2018): June
Publisher : Departement of Islami Comuunication and Broadcasting, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.992 KB) | DOI: 10.15642/jki.2018.8.1.41-66

Abstract

This paper aims to examine the form of da’wa mes­­­­­­­­­­­sa­­ge in the al-Qur’an. It argues that the forms of pro­selytizing (da’wa) message in the Qur’an encompass; Qur’­anic verses, prophetic tradition, scholar’s opinions, research results, stories, and news. The Qur’anic verses play a major role in regard with da’wa message due to its dis­tinctive func­tions, namely as guidance or humankind, crite­rion between right and wrong, evaluation standards for other holy scrip­tures, and as a medium of enlightenment. ?ad?th of the Prophet Muhammad, Saw., also consi­dered as form of da’wa message because it interpret some verses or make clarifications of ambiguities which hide in some verses. While ulema roles is as a refe­rence for religious studies as well as stories and news constitute the proselytizing message.
Al-Qur’an Dalam Debat Lintas Agama: Respon atas Kritik Pdt. Pangeran Manurung Terhadap Al-Qur’an Jafar, Iftitah; Hamiruddin
Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith Vol. 12 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Department of Qur'an dan Hadith Faculty of Ushuluddin and Philosophy UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mutawatir.2022.12.1.109-133

Abstract

Abstract: This article describes the criticism of Pdt. Manurung towards the Qur’an as well as providing a critical response to it. Manurung, in one case, appreciated the Qur’an in terms of the process of revelation, but questioned its codification and contents which are claimed as problematic. By using a historical approach to the Qur’an, analysis of thematic interpretations and cross-biblical interpretations, this article concludes that some of Pdt. Manurung towards the Koran include: 1) the Qur’an is not final and incomplete, and the manuscripts are not uniform; 2) Several stories in the Qur’an are not in accordance with historical facts. 3) The contents of the Qur’an are inconsistent and uniform. In this case, we argue that some of these criticisms are genealogically quite popular, originating from orientalists, evangelists and Christian debaters. However, these criticisms have lack and poor argumentation as they are not engaged with the discourse of Qur’anic sciences, particularly on the history of the Qur’an and the thematic unity. Abstrak: Artikel ini menjelaskan tentang kritikan Pdt. Manurung terhadap al-Qur’an sekaligus memberikan respon kritis terhadapnya. Manurung, dalam satu kasus, mengapresiasi al-Qur’an dalam aspek proses pewahyuan, namun mempertanyakan kodifikasinya dan isinya yang diklaim bermasalah. Dengan menggunakan pendekatan sejarah al-Qur’an, analisis tafsir tematik dan interpretasi lintas kitab suci, artikel ini menyimpulkan bahwa beberapa krtikan Pdt. Manurung terhadap al-Qur’an di antaranya adalah 1) al-Qur’an belum final dan tidak lengkap, serta mushafnya tidak seragam. 2) Beberapa kisah dalam al-Qur’an tidak sesuai dengan fakta sejarah. 3) Isi al-Qur’an tidak konsisten dan seragam. Penulis berargumen bahwa secara genealogis, beberapa kritikan ini sudah cukup populer berasal dari para orientalis, penginjil dan pendebat Kristen. Hanya saja, kritik tersebut tidak cukup kuat dan argumentatif karena tidak familiar dengan diskursus keilmuan al-Qur’an, khususnya tentang sejarah al-Qur’an dan kesatuan tematik al-Qur’an.
KONSEP DAKWAH LINTAS AGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Jafar, Iftitah; Nur Amrullah, Mudzhira; Muh. Anwar
Jurnal Al-Khitabah Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Al-Khitabah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah antar agama diteakkan di atas landasan yang kokoh dari konsep Al-Qur'an. QS. al-Baqarah (2): 62, misalnya, menekankan perlunya pengakuan terhadp komunitas agama lain. Pengakuan ini sangat penting untuk memulai implementasi dakwah lintas agama. Agak sulit untuk berdakwah kepada pengikut agama lain jika seorang dai bertolak dari penolakan dan kecurigaan. Pengakuan ini menandai kesamaan antara komunikator dan komunikan, baik dalam kerangka acuan maupun pengalaman lapangan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi konsep dakwah lintas agama dalam Al-Qur'an, khususnya metode dan tujuannya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan tematik kontekstual. Pendekatan tematik menempuh beberapa langkah sebagai berikut: 1. Meneliti dan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an tentang dakwah antaragama, 2. Mengelompokkan ayat-ayat tersebut ke dalam klasifikasi metode dakwah antaragama dan tujuan dakwah antaragama. 3. Menganalisis ayat-ayat dalam kedua klasifikasi dengan berkonsultasi dengan karya-karya tafsir. 4. Menghubungkan analisis dengan dakwah para rasul dan konteks dakwah saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa metode dakwah lintas agama adalah: debat, pendekatan dakwah struktural, pendekatan dakwah kultural, kemitraan dan kolaborasi. Dakwah lintas agama sendiri bertujuan antara lain: 1. Memerkenalkan ajaran Islam, 2. Meluruskan kesalahpahaman tentang Islam, 3. Mewujudkan rasa peduli pada keprihatinan bersama, dan 4. Mendorong kehidupan yang lebih kompetitif.