Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Pemasok Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Promethee Adhiana, Tigar Putri; Krisnawati, Maria; Asyari, Hasyim
Dinamika Rekayasa Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2019
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2019.15.2.271

Abstract

Peran Industri Kecil Menengah (IKM) sangat penting untuk memasarkan produk atau layanan lokal ke pasar internasional serta bersaing dengan perusahaan pesaing multinasional di pasar lokal. Go Work Handy Craft adalah sebuah IKM yang memproduksi beberapa jenis sapu di Purbalingga. Permasalahan yang dihadapi Go Work Handy Craft adalah adanya keterlambatan pasokan bahan baku bambu dari pemasok. Apabila terjadi keterlambatan pasokan bahan baku bambu, maka proses produksi dihentikan sementara sehingga mengakibatkan produktivitas berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja pemasok secara keseluruhan dengan menggunakan kriteria kinerja. Metode yang digunakan adalah Fuzzy Promethee untuk mengevaluasi kinerja pemasok bahan baku pada IKM. Dari wawancara dan pengolahan data diperoleh bahwa Go Work Handy Craft memiliki 4 (empat) pemasok bahan baku bambu. Kriteria penilaian kinerja yang diperoleh melalui wawancara oleh pemilik IKM adalah harga yang kompetitif, ketersediaan barang, kualitas barang, lama waktu pengiriman dan kapasitas pengiriman. Dari pengolahan data diperoleh bahwa kinerja pemasok 2 yang paling baik dari pemasok lainnya dengan nilai Promethee II terbesar yaitu 0,0203.
DESAIN LAYOUT OPEN YARD STORAGE BATUBARA Eko Septianto; Maria Krisnawati
Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik DINAMIKA TEKNIK VOL. 7 No. 2 JULI 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.075 KB)

Abstract

Pada proses produksi semen, batubara digunakan untuk bahan bakar di mesin kiln. Batubara yang dibeli dari vendor oleh PT Holcim Indonesia Tbk, kemudian disimpan di open yard storage dan roofed yard storage. Sistem penumpukan material di open yard storage menggunakan alat berat, yang menjadikan hasil penumpukannya tidak teratur. Sehingga ketika dilakukan pengukuran volume material oleh Production Planning, hasilnya kurang akurat dan membuat selisih yang besar. Pada bulan Juli – Desember 2012 selisih antara stok aktual dan stok buku adalah 19%, dan pada bulan Oktober mencapai 33%, dimana selisih yang diperbolehkan menurut Production Planning Guideline hanya 2 %. Batubara yang disimpan dengan lebih dari satu bulan di storage akan meningkatkan potensi batubara terbakar dengan sendirinya “self heating”. Hal ini akan meningkatkan product loss, resiko alat terbakar, dan bahaya terhadap pekerja. Kondisi seperti ini dapat dikontrol dengan metode pemilihan layout desain storage yang tepat, yang memperhatikan proses Fi-Fo dan menjaga kondisi stokpile agar tetap rapi hingga dilakukan proses pengukuran tiap akhir bulan. Setelah proses reklamasi, selisih inventori rataan pada bulan Maret dan April turun menjadi 8.3 %. Kata Kunci : storage, inventori, batubara, desain layout, sistem Fi-Fo
Penentuan Kebijakan Pemesanan Bahan Baku Gula Rafinasi Pada Pabrik Gula Batu Cap Kembang Dengan Pendekatan Simulasi Maria Krisnawati; Mivitiara Mivitiara; Mariana Kusumaningrum
Dinamika Rekayasa Vol 19, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2023
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2023.19.2.575

Abstract

Pada pabrik ini belum ada penetapan kebijakan pemesanan bahan bak. Saat ini pemesanan bahan baku dilakukan berdasarkan keinginan pemilik pabrik. Sehingga tujuan dari penelitian adalah mengetahui jumlah dan waktu pemesanan bahan baku berdasarkan jumlah permintaan, dengan meminimalkan total biaya persediaan yang dikeluarkan. Metode penelitiaan yang digunakan adalah pendekatan simulasi DES, dengan menggunakan software extend V.4. berdasarkan hasil simulasi didapatkan hasil penetapan kebijakan pemesanan bahan baku di Pabrik gula cap kembang adalah ketika permintaan tinggi dengan nilai diatas 5.000 sak/bulan digunakan skenario 2 dengan rata-rata lead time 3 hari. Saat permintaan sedang dengan nilai 4.500 sak/bulan hingga 5.000 sak/bulan digunakan skenario 1 rata-rata lead time 7 hari, dan ketika permintaan rendah dengan nilai dibawah 4.500 sak/bulan digunakan skenario 3 rata-rata lead time 3 hari. Total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp.53.709.763/tahun. Sehingga total biaya persediaan mampu menghemat 83% dari total biaya yang dikeluarkaan saat ini.