Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO Yassin, Mohamad Oktora; Kawet, Lingkan; Halim, Fuad; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem jaringan air bersih adalah suatu sistem suplai air bersih yang meliputi sistem transmisi dan reservoar. Sistem distribusi atau perpipaan dioperasikan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih.Zona pelayanan IPA Pilolodaa terletak di Kota Barat, Kota Gorontalo. Saat ini sebagian wilayah pelayanan tersebut telah mendapat pelayanan air bersih dari PDAM, namun sebagian wilayah pelayanan tidak mendapatkan air bersih. Penyebabnya adalah wilayah tersebut berada pada dataran yang lebih tinggi dari PDAM, sehingga tekanan air untuk distribusinya terbatas.Dengan menggunakan analisa eksponensial, hasil proyeksi jumlah penduduk zona pelayanan IPA Pilolodaa pada tahun 2032 yakni berjumlah 18.537 jiwa dengan total kebutuhan air bersih mencapai 40,164 liter/detik. Agar kebutuhan air bersih terpenuhi maka dibangun 2 reservoir, masing-masing bertipe ground reservoir dengan ukuran 11m x 11m x 3m dan 15m x 15m x 3m. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem pompa dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa transmisi ke masing-masing reservoar adalah 175 mm dan 200 mm, untuk pipa distribusi bervariasi antara 50 mm - 200 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata kunci : Air bersih, Perpipaan, Sistem Penyediaan.
PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN Kadir, A. Rauf Abd.; Halim, Fuad; Binilang, Alex; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem jaringan air bersih adalah suatu sistem suplai air bersih yang meliputi sistem transmisi, dan reservoir serta sistem distribusi atau perpipaan yang dioperasikan sedemikian rupa sehingga mendapat tekanan yang cukup setiap saat pada seluruh bagian sistem perpipaan dan dapat digunakan untuk pemakaian setiap saat. Kelurahan Gurabunga terletak di Kecamatan Tidore Kota Tidore Kepulauan. Saat ini belum ada sistem jaringan untuk kebutuhan air bersih oleh PDAM di kelurahan Gurabunga, disebabkan karena wilayah tersebut berada pada daerah ketinggian yang secara teknis sulit dilayani dari sumber air yang ada, disamping itu wilayah tersebut juga terpisah dari pusat kota,sehingga perlu direncanakan sistem jaringan baru agar pendistribusian air bersih di daerah tersebut dapat terlayani.Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa eksponensial. Sumber air akan dimanfaatkan melalui sumur milik PDAM yang ada pada dataran rendah, awalnya air akan ditampung terlebih dahulu pada bak penampung 1, yang kemudian dipompa melalui pipa transmisi menuju pada bak penampung 2, selanjutnya air dipompa menuju reservoir, dan melalui pipa distribusi air akan dialiri secara gravitasi menuju ke hidran umum yang tersebar di daerah layanan.Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih di Kelurahan Gurabunga pada tahun 2032 dengan jumlah penduduk 704 jiwa mencapai 0,381 liter/detik. Reservoir bertipe ground reservoir dengan ukuran 3 m x 2,5 m x 2 m. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem pemompaan dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa transmisi adalah 75 mm dan pipa distribusi bervariasi antara 15 mm – 25 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata kunci : Air bersih, Perpipaan, Sistem Penyediaan.
PENANGANAN MASALAH EROSI DAN SEDIMENTASI DI KAWASAN KELURAHAN PERKAMIL Fitriyah, Fifi Nur Fitriyah Nur; Halim, Fuad; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 4 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi di sungai maupun di saluran drainase sehingga dapat mengurangi daya tampung saluran, seperti yang terjadi di Kawasan Kelurahan Perkamil, Kecamatan Tikala, Kota Manado. Seiring dengan berjalannya waktu maka pertumbuhan penduduk semakin pesat, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan tata guna lahan di daerah lereng bukit kawasan Kelurahan Perkamil yang menimbulkan masalah erosi dan sedimentasi. Oleh karena itu dilakukan kajian terhadap “Penanganan Masalah Erosi dan sedimentasi di Kawasan Kelurahan Perkamil”. Adapun aspek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah analisis besar erosi menggunakan metode USLE dengan menganalisis beberapa faktor penyebab erosi seperti curah hujan, jenis tanah untuk menentukan nilai erodibilitas tanah, topografi untuk menghitung kemiringan lereng, pengelolaan lahan dan pengelolaan tanaman. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan metode USLE di peroleh laju erosi total di kawasan Kelurahan Perkamil pada tahun 2012 sebesar 394,59 ton/thn dan prediksi besarnya erosi untuk kala ulang 2 tahun sebesar 1147,62 ton/thn, untuk kala ulang 5 tahun sebesar 1525,41ton/thn, dan untuk kala ulang 10 tahun sebesar 2065,57 ton/thn. Berdasarkan hasil analisis, pemilihan pola penanganan dan tipe bangunan pengendali erosi dan sedimentasi yang sesuai pada kawasan penelitian yaitu pembuatan teras bangku dan teras batu sebagai upaya pengendalian erosi, dan pengendalian sedimentasi dengan pembuatan kolam endapan sedimen. Kata Kunci : Erosi, USLE, Penanganan Erosi dan Sedimentasi
ALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA SEA KOTA MANADO Dasir, Fandy Rayyan; Halim, Fuad; Kawet, Lingkan; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 2 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona pelayanan IPA Sea yang terletak di Kecamatan Malalayang merupakan zona pelayanan yang dimiliki oleh PT. Air Manado. Pada zona ini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses pelayanan distribusi air bersih selayaknya. Hal ini disebabkan karena kapasitas penyadapan oleh IPA Sea tidak cukup untuk melayani masyarakat saat ini yang semakin hari semakin bertambah. Untuk itu diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih sehingga dapat memenuhikebutuhan air bersih di zona pelayanan IPA Sea.Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa regresi linier. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih untuk zona pelayanan IPA Sea pada tahun 2032 dengan pelayanan 80% mencapai 11,36 liter/detik. Kapasitas penyadapan ditambah menjadi 50% dari debit Sungai Sea atau sebesar 12,5 liter/detik dimana sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru. Pengembangan sistem penyediaan air bersih terdiri dari intake, pipa transmisi air baku Ø200mm dan panjang (L) = 78,21m, unit pengolahan (IPA), pipa transmisi air bersih Ø150mm dan panjang (L) = 52,21m, resevoar distribusi tipe ground reservoar berukuran 13,90m x 10,80m x 2,70m, pipa distribusi Ø25mm s/d Ø125mm.Kata kunci: IPA Sea, Sistem Penyediaan, Kebutuhan air
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Mokoginta, Fachruddin; Halim, Fuad; Kawet, Lingkan; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 2, No 4 (2014): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Lobong, Desa Muntoi, dan Desa Inuai terletak di Barat Kecamatan Passi, Kabupaten Bolaang Mongondow. Desa Lobong memiliki masalah mengenai air bersih dikarenakan air tanah ditempat tersebut mengandung belerang sehingga air tidak memenuhi kualitas untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Desa Muntoi memiliki pasokan air bersih dengan sistem sederhana yang buat oleh Pemerintah namun pelayanan air bersih tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah penduduk dihitung menggunakan analisa regresi aritmatika, analisa regresi geometrik, dan analisa regresi eksponensial. Kemudian dihitung kebutuhan air bersih yaitu kebutuhan domestik sebesar 90 l/jiwa/hari, kebutuhan non-domestik sebesar 5% dari kebutuhan domestik dan kebutuhan untuk menanggulangi kebocoran sebesar 15% dari kebutuhan domestik dan non-domestik. Dilakukan pengukuran debit menggunakan Volumetric Method. Total kebutuhan air untuk desa Lobong, desa Muntoi, dan desa Inuai sampai tahun 2030 masing-masing sebesar 3 l/det, 2.68 l/det, dan 0.98 l/det. Dari hasil studi diperoleh mata air Inuai dengan debit total 13 l/det berpotensi untuk dimanfaatkan. Perencanaan sistem penyediaan air bersih terdiri dari 1 unit bronkaptering, 1 unit BPT, 3 unit reservoar dan jaringan perpipaan.   Kata kunci: Passi Barat, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Air
Evaluasi Bangunan Pengaman Pantai Maruni Kota Manokwari Provinsi Papua Barat Palapessy, Stanley M.; Jasin, Muhammad I.; Mamoto, Jeffry D.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59156

Abstract

Pantai maruni merupakan salah satu tempat wisata di kota manokwari yang terletak ditepi jalan raya Manokwari-Bintuni, daerah pantai ini berdekatan dengan kawasan pemukiman warga. namun kondisi pantai dengan gelombang yang cukup tinggi pada bulan tertentu telah merusak bangunan pengaman pantai yang sudah dibangun dan mengganggu kegiatan transportasi yang berlangsung di sepanjang jalan raya Manokwari-Bintuni. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan evaluasi bangunan pengaman pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengumpulan data primer dan sekunder di lokasi Pantai Maruni. Data sekunder tersebut antara lain: data angin, data pasang surut dan batimetri Pantai Maruni, Selanjutnya adalah mengolah data untuk mendapatkan gelombang dan sedimen pantai. Hasil analisa menunkjukkan bahwa bangunan pengaman eksisting tidak sesuai dalam menahan gelombang dan sedimen yang timbul di Pantai Maruni. Rekomendasi bangunan pengaman pantai untuk kondisi terkini di Pantai Maruni adalah revetment dengan dimensi: elevasi mercu 3,54 m, lebar puncak 1,72 m, kemiringan 1:2, tinggi toe protection: 0,95 m, lebar toe protection: 2,96 m, dimana fungsi bangunan adalah untuk mengurangi transport sedimen dan menahan energi gelombang. Kata kunci: Pantai Maruni, gelombang, pengaman pantai, revetment, evaluasi bangunan
Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Malalayang Kota Manado Manalip, Eunike H.; Jasin, Muhammad I.; Dundu, Ariestides K. T.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.60363

Abstract

Sedimentasi di muara sungai merupakan fenomena alam yang kompleks dan seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat pesisir. Fokus penelitian ini yaitu pada analisis sedimentasi di Muara Sungai Malalayang, Kota Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi proses sedimentasi di lokasi tersebut. Berdasarkan pengamatan lapangan dan kajian literatur, beberapa faktor yang diduga kuat mempengaruhi sedimentasi di muara sungai ini antara lain gelombang, debit sungai, dan pasang surut. Proses sedimentasi ini berdampak negatif pada lingkungan pesisir, seperti penyempitan mulut sungai yang menghambat aktivitas nelayan dan perubahan garis pantai. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data angin, gelombang, dan pasang surut dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – Stasiun Meteorologi Maritim Bitung di Kota Bitung selama kurun waktu 5 tahun (2019-2024). Data ini kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai angkutan sedimen sepanjang pantai maupun tegak lurus pantai di setiap tahun dengan menggunakan metode Coastal Engineering Research Center (CERC). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami dinamika sedimentasi di muara sungai serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang tepat untuk mengurangi dampak negatif sedimentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dampak negatif sedimentasi, seperti pembangunan bangunan pengaman pantai seperti jetty, groin, dan breakwater. Kata kunci: sedimentasi, muara Sungai Malalayang, gelombang, pengelolaan pesisir
Analisis Perbandingan Pengaruh Kedalaman Terhadap Transformasi Gelombang Di Pantai Mokupa Dan Pantai Makatana Torar, Zefanya A. V.; Jasin, Muhammad I.; Mamoto, Jeffry D.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.60472

Abstract

Gelombang laut yang terbentuk dari interaksi antara angin, topografi dasar laut, dan struktur pesisir memiliki dampak signifikan terhadap pantai. Penelitian ini membahas perbedaan transformasi gelombang di Pantai Mokupa dan Pantai Makatana, Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua pantai memiliki perbedaan signifikan dalam proses refraksi , shoaling, tinggi gelombang, dan gelombang pecah. Pada pantai Mokupa berdasarkan hasil Analisis ditemukan, bahwa daerah pembangkit Gelombang terjadi di bulan februari dan di dominasi oleh arah Barat Laut dengan Tinggi Gelombang Signifikan (Ho) sebesar 0,992 m dan Periode gelombang signifikan (T0) Sebesar 4,785 detik. Sedangkan untuk Pantai Makatana, berdasarkan hasil Analisis ditemukan, bahwa daerah pembangkit Gelombang terjadi juga pada bulan februari dan di dominasi oleh arah Barat Laut dengan Tinggi Gelombang Signifikan (Ho) sebesar 0,481 m dan Periode gelombang signifikan (T0) Sebesar 3,471 detik. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan bathimetri dan kedalaman laut di kedua pantai. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai perbandingan dalam transformasi gelombang di kedua lokasi, serta untuk merumuskan rekomendasi yang dapat memperbaiki pengelolaan pesisir dan infrastruktur terkait di kedua pantai tersebut. Kata kunci: transformasi gelombang, Pantai Mokupa, Pantai Makatana