Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA POWALUTAN KECAMATAN RANOYAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Taju, Rivaldi Armando; Binilang, Alex; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 7 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sistem penyediaan air bersih merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang belum memadai bagi masyarakat desa Powalutan, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang baik agar mampu melayani kebutuhan air bersih di daerah tersebut dengan umur perencanaan adalah 20 tahun. Debit kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan metode aritmatik yang mencapai 2085 jiwa pada tahun 2035 dengan kebutuhan air bersih mencapai 3,567 liter/detik. Dari keseluruhan komponen sistem penyediaan air bersih, sistem distribusi dan pelayanan merupakan prioritas dalam rencana pengembangan. Perhitungan hidraulis jaringan perpipaan menggunakan program WaterCAD V8i. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter bervariasi dimulai dari ¾” sampai 3”. Secara umum, komponen sistem distribusi yang direncanakan mampu untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kata Kunci: Desa Powalutan, Kebutuhan Air Bersih, Sistem Penyediaan Air Bersih
KAJIAN EFEKTIVITAS TINGGI TANGGUL BANJIR DI DESA SIMBEL KECAMATAN KAKAS BARAT KABUPATEN MINAHASA Lomo, Meivi Mareike; Binilang, Alex; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 2 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan tanggul banjir di Desa Simbel Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa, sebagai upaya masyarakat menanggulangi banjir yang terjadi. Efektivitas tinggi tanggul dihitung berdasarkan analisis debit banjir dengan menggunakan Metode Rasional berdasarkan data-data yang didapat dari studi lapangan dan studi kepustakaan. Data-data yang diperoleh berupa data curah hujan, data debit, dan tinggi tanggul. Untuk menentukan tipe distribusi mana yang akan dipilih, maka dilakukan uji kecocokan dengan metode Smirnov-Kolmogorov. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semua tipe sebaran (Gumbel, Normal, Log Normal, Log Pearson III) memenuhi syarat untuk uji Smirnov-Kolmogorov karena memiliki nilai Dmax (selisih peluang terbesar antara distribusi data dan teoritisnya) lebih kecil dari nilai kritis (Do = 0,409). Namun dari ke empat sebaran yang ada tipe distribusi Log Pearson III yang memiliki Dmax paling besar yaitu 0,189, sehingga curah hujan rencana yang digunakan adalah curah hujan rencana yang mengikuti distribusi Log Pearson III. Curah hujan rencana untuk berbagai periode ulang menurut Log Pearson III sebagai berikut : periode 1 tahun sebesar 168,792 mm, periode ulang 2 tahun sebesar 269,060 mm, periode ulang 5 tahun sebesar 335,768 mm, periode ulang 10 tahun sebesar 376,066 mm, periode ulang 50 tahun sebesar 457,132 mm, periode ulang 100 tahun sebesar 489,013 mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa debit puncak banjir rencana diperoleh untuk kala ulang 1 tahun sebesar 9,262 m³/det, untuk kala ulang 2 tahun sebesar 14764 m³/det, untuk kala ulang 5 tahun sebesar 18,424 m³/det, untuk kala ulang 10 tahun sebesar 20,635 m³/det, untuk kala untuk kala ulang 50 tahun sebesar 25,084 m³/det, untuk kala ulang 100 tahun sebesar 26,833 m³/det. Sedangkan berdasarkan Rumus Manning, Strickler dan Chezy untuk mencari debit yang aman bagi tanggul sebesar 23,823 m³/det, Dari hasil perhitungan debit puncak banjir rencana dapat dilihat bahwa ketinggian tanggul banjir masih efektif mengatasi banjir untuk kala ulang 20 tahun yaitu 22,777 m³/det dengan tinggi jagaan hanya 1 m. Kata kunci : Curah Hujan, Debit Banjir, Tinggi Tanggul, Metode Rasional, Desa Simbel.
ANALISIS EROSI DAN SEDIMENTASI LAHAN DI SUB DAS PANASEN KABUPATEN MINAHASA Rantung, Marizca Monica; Binilang, Alex; Wuisan, Eveline M.; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 5 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sub DAS Panasen merupakan salah satu sub DAS andalan di Kabupaten Minahasa. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, pemanfaatan lahan di Sub DAS Panasen semakin meningkat. Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai menyebabkan tanah mudah tererosi dan menyebabkan terjadinya sedimentasi di sungai atau danau Tondano. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis erosi dan sedimentasi lahan pada Sub DAS Panasen, mengingat begitu besarnya peran sub DAS Panasen di Danau Tondano. Perhitungan laju erosi dan sedimentasi pada penelitian ini menggunakan metode USLE dan MUSLE. Penelitian ini diawali dengan menganalisis beberapa faktor yang dapat menyebabkan erosi seperti curah hujan (R), jenis tanah untuk menentukan nilai erodibilitas tanah (KET), topografi untuk menghitung faktor kemiringan lereng (LS), pengelolaan lahan dan pengelolaan tanaman untuk memperoleh nilai CP. Pada analisis jumlah sedimentasi faktor erosivitas tanah diganti dengan memperhitungkan debit puncak dan total volume limpasan permukaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode USLE dan MUSLE maka diperoleh laju erosi di Sub DAS Panasen pada tahun 2011 sebesar 22,05 ton/ha/tahun atau sama dengan 2537,92ton/thn, dan jumlah sedimentasi sebesar 469,06 ton. Hasil analisis yang ada menunjukkan bahwa tidak semua tanah yang terangkat dari permukaan tanah melalui proses erosi, masuk ke danau dan menjadi sedimen. Kata kunci: erosi, MUSLE, sedimentasi, sub DAS Panasen, USLE.
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI PALAUS DI KELURAHAN LOWU I KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Kereh, Inri Eklesia; Binilang, Alex; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 4 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Palaus adalah salah satu sungai di kecamatan Ratahan, kabupaten Minahasa Tenggara yang bermuara di pantai Belang. Tahun 2007 sungai tersebut meluap mengakibatkan rumah warga dan hewan hanyut oleh air. Hal ini terjadi karena pembangunan pemukiman di pinggiran sungai sepanjang 200 meter yang menyebabkan penampang basah sungai semakin mengecil sehingga pada saat terjadi banjir maka air yang ada di sungai meluap ke daerah yang berada disekitar sungai. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan upaya pengendalian banjir yang dapat dilakukan dengan mengetahui debit banjir rencana.Data curah hujan diperoleh dari hasil pengamatan yang berasal dari 1 pos hujan dan 1 pos klimatologi, yaitu pos hujan Noongan Winebetan dan pos klimatologi Tompaso Baru Tumani. Berdasarkan metode poligon Thiessen maka data curah hujan yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah pos hujan Noongan Winebetan dari tahun 2002 s/d 2016. Selanjutnya untuk mendapatkan besarnya debit banjir rencana maka dibutuhkan suatu analisis frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III.Dari hasil besar hujan yang didapat, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang sungai dari sta 0 + 40, sta 0 + 60, sta 0 + 80, sta 0 + 100, sta 0 + 180 dan sta 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang. Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Indra, Zulfikar; Jasin, Mohammad I.; Binilang, Alex; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam  suatu  perencanaan  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air,  faktor  penting  yang  perlu diketahui yaitu: besarnya debit harian, debit bulanan dan debit Andalan 80%, serta kondisi topografi daerah pengaliran Sungai. Untuk  menghitung  besarnya  debit  harian,  bulanan,  dan  debit  andalan  untuk  kebutuhan Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air  di  sungai  munte  dengan  titik  tangkapan  didesa  Tincep digunakan  Metode  NRECA  dan  Metode  Mock.  Dan  besarnya  Evapotranspirasi  Potensial menggunakan Metode Penman. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 2001  sampai  dengan  tahun  2010  dari  Stasiun  Kakaskasen  dan  data  klimatologi  adalah Stasiun Paleloan. Dari hasil perhitungan diperoleh debit harian menggunakan metode NRECA yaitu data tahun 2001 s/d tahun 2010 besarnya debit pada kisaran Q = 0.7054 m³/det s/d Q = 0.7342 m³/det. Sedangkan debit bulanan menggunakan metode Mock besarnya debit pada kisaran Q = 0.171 m³/det s/d Q = 0.9150 m³/det, dan debit andalan probabilitas 80% untuk debit harian (Q80%) Qmax = 0.8891 m³/det, Qmin = 0.7053 m³/det  sedangkan debit bulanan  (Q80%) diperoleh Qmax = 0.7640 m³/det, Qmin = 0.3407 m³/det. Berdasarkan hasil analisis dan standar untuk kebutuhan pengembangan diperoleh jenis PLTA yaitu jenis PLTM dengan daya teoritis Pt = 531.83 Kw < 5 Mw. Kata kunci : sungai munte, metode NRECA, metode Mock, PLTM
PERENCANAAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BONKAWIR KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI PAPUA BARAT Masombe, Novriyan; Halim, Fuad; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 11 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pelayanan air bersih adalah suatu sistem suplai air bersih yang meliputi pengambilan air baku, unit pengolahan air bersih serta sistem distribusi air bersih ke daerah pelayanan, yang sangat dibutuhkan untuk dapat melayani masyarakat di Kelurahan Bonkawir Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Belum adanya Sistem Pelayanan air bersih dari PDAM untuk Kelurahan Bonkawir dikarenakan Kelurahan Bonkawir terpisah jauh dari daerah ibu kota kabupaten. Perencanaan sistem pelayanan air bersih yang dilakukan PDAM untuk saat ini baru mencakup daerah Ibu Kota Kabupaten sedangkan daerah yang di luar ibu kota kabupaten belum dilakukan. Dalam penelitian ini perencanaan sistem palayanan air bersih yang dilakukan di kelurahan bonkawir dibuat untuk pelayanan dari tahun 2015 sampai tahun 2025. Berdasarkan pada hasil proyeksi pertumbuhan penduduk dengan menggunakan analisa regresi exponensial didapat jumlah penduduk pada tahun 2025 sebesar 4001 jiwa, kemudian dengan Standar Perencanaan Sistem Air Bersih Pedesaan dimana kebutuhan 30 liter/orang/hari selanjutnya dapat dihitung Kebutuhan air bersih dikelurahan bonkawir  pada tahun 2025 yang  mencapai 2,936 liter/detik. Sistem distribusi ke daerah layanan menggunakan sistem gravitasi dimana terdapat reservoar dengan ukuran 3,5m x 4m x 5,2m. Hasil perhitungan diameter pipa dari unit pengolahan ke reservoar adalah 6 inchi dan pipa distribusi bervariasi antara 3 inchi, 2 inchi dan 1 inch, untuk mendesain dimensi pipa digunakan rumus Hazen-wiliam dan software EPANET 2.0.   Kata kunci : Air bersih, Perpipaan, Sistem Pelayanan.
ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DI KELURAHAN TONA 1 KABUPATEN SANGIHE Gaghana, Marleve Ighnatius Sasundung I. S.; Binilang, Alex; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan masalah yang sangat sering terjadi di Indonesia termasuk di wilayah Kota Tahuna. Penyebab terjadinya banjir cukup beragam, diantaranya karena kurangnya daerah resapan air, pembangunan di pinggir sungai yang mengakibatkan mengecilnya penampang sungai. Sungai Buas merupakan salah satu sungai yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kecamatan Tahuna Timur. Sungai Buas adalah sungai yang debitnya berubah-rubah tiap tahunnya mengakibatkan meluapnya sungai tersebut, puncaknya terjadi pada tahun 2008 dan 2014. Meluapnya sungai Buas menggenangi pemukiman penduduk disekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan besaran debit banjir dan tinggi muka air penampang di sungai Buas di titik jembatan dekat dengan kantor Telkom Tahuna, Kelurahan Tona 1, terhadap berbagai kala ulang banjir. Penelitian ini menggunakan metode log person III. Sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder, data curah hujan pos Kuma atau data sekunder dari kantor badan wilayah sungai.Berdasarkan hasil penelitian didapat curah hujan tinggi, kemudian dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS SCS menggunakan program computer HEC-HMS. Hasil dari simulasi debit puncak dimasukkan ke dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukan bahwa penampang pada STA 0 + 73 dan 0 + 83 tidak dapat menampung debit banjir terjadi untuk kala ulang 100 tahun. Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Kapasitas Penampang, HEC-HMS, HEC-RAS 
PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN Kadir, A. Rauf Abd.; Halim, Fuad; Binilang, Alex; Jasin, Muhammad I.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem jaringan air bersih adalah suatu sistem suplai air bersih yang meliputi sistem transmisi, dan reservoir serta sistem distribusi atau perpipaan yang dioperasikan sedemikian rupa sehingga mendapat tekanan yang cukup setiap saat pada seluruh bagian sistem perpipaan dan dapat digunakan untuk pemakaian setiap saat. Kelurahan Gurabunga terletak di Kecamatan Tidore Kota Tidore Kepulauan. Saat ini belum ada sistem jaringan untuk kebutuhan air bersih oleh PDAM di kelurahan Gurabunga, disebabkan karena wilayah tersebut berada pada daerah ketinggian yang secara teknis sulit dilayani dari sumber air yang ada, disamping itu wilayah tersebut juga terpisah dari pusat kota,sehingga perlu direncanakan sistem jaringan baru agar pendistribusian air bersih di daerah tersebut dapat terlayani.Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2032. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa eksponensial. Sumber air akan dimanfaatkan melalui sumur milik PDAM yang ada pada dataran rendah, awalnya air akan ditampung terlebih dahulu pada bak penampung 1, yang kemudian dipompa melalui pipa transmisi menuju pada bak penampung 2, selanjutnya air dipompa menuju reservoir, dan melalui pipa distribusi air akan dialiri secara gravitasi menuju ke hidran umum yang tersebar di daerah layanan.Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih di Kelurahan Gurabunga pada tahun 2032 dengan jumlah penduduk 704 jiwa mencapai 0,381 liter/detik. Reservoir bertipe ground reservoir dengan ukuran 3 m x 2,5 m x 2 m. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem pemompaan dan gravitasi, dengan hasil perhitungan diameter pipa transmisi adalah 75 mm dan pipa distribusi bervariasi antara 15 mm – 25 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata kunci : Air bersih, Perpipaan, Sistem Penyediaan.
PERENCANAAN SALURAN PENANGGULANGAN BANJIR MUARA SUNGAI TILAMUTA Mangende, Rike Rismawati; Sukarno, .; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 7 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAS Tilamuta terletak di kabupaten Boalemo dengan luas DAS 110,74 Km2 dan panjang sungai Tilamuta 17,55 km. Di muara sungai Tilamuta terdapat dua desa yaitu Pentadu Barat dan Pentadu Timur. Jika muara sungai Tilamuta meluap dapat menggenangi kawasan pemukiman warga dan kantor-kantor pemerintahan kabupaten Boalemo. Untuk mengurangi resiko kerusakan akibat banjir maka dibutuhkan pengendalian banjir untuk mengatasi masalah banjir di muara sungai Tilamuta. Pengukuran parameter-parameter DAS Tilamuta menggunakan peta rupa bumi dengan skala 1:50000. Untuk menghitung debit banjir DAS Tilamuta digunakan data curah hujan dari BMKG Jalaludin, Gorontalo dengan pencatatan Tahun 2002  s/d 2014. Analisis debit banjir muara sungai Tilamuta dilakukan dengan tujuh metode yaitiu: HSS Snyder, HSS Nakayasu, HSS Gama 1, Melchior, Haspers, Australian Rainfall & Runoff – Rational Method Developments, dan metode Rasional dari Jepang. Setelah dilakukan kalibrasi pada curah hujan Tahun 2011, kemudian dianalisis dengan berbagai metode didapat kondisi DAS Tilamuta yang paling mendekati debit banjir lapangan saat terjadi banjir sebesar  363,417 m3/det yaitu debit banjir HSS Snyder sebesar 363,459 m3/det. Perencanaan bajir kanal menggunakan debit banjir rencana HSS Snyder periode ulang 100 tahun sebesar 932,565 m3/det. Banjir kanal mempunyai lebar dasar = 30 m, koefisien kekasaran strikler (k) = 45, kemiringan dasar saluran (s) = 0,002. Kata kunci : Muara sungai Tilamuta, HSS Snyder, Banjir kanal
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Rismawanto, Tio Herdin; Binilang, Alex; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 5 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Dumoga II terletak di Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow yang saat ini belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari masyarakat mengandalkan air sumur, namun pada musim hujan sumur warga menjadi keruh sedangkan pada musim kemarau sumur warga menjadi kering. Desa ini memiliki potensi mata air yang dinamakan mata air Mobulu-Bulu, namun belum dimanfaatkan karena jarak yang akan di tempuh cukup jauh serta medan yang sulit untuk dilalui. Sehingga perlu dibuat suatu sistem penyediaan air bersih yang baik dan bisa melayani masyarakat. Proyeksi pertumbuhan penduduk untuk 20 tahun kedepan dihitung menggunakan metode regresi eksponensial, diperoleh sebanyak 2049 jiwa. Sehingga didapat kebutuhan air bersih desa Dumoga II yaitu 0,859 liter/detik atau 36,225 liter/orang/hari hingga tahun 2035. Dari debit mata air yang tersedia sebesar 1,718 liter/detik. Maka dapat dipastikan bahwa kebutuhan air dapat dipenuhi.Perencanaan sistem air bersih dilakukan dengan cara menangkap air dari mata air Mobulu-bulu dengan menggunakan bangunan penangkap mata air (broncaptering) kemudian disalurkan dengan sistem gravitasi (gravity system) ke reservoir distribusi, selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui hidran umum dengan sistem gravitasi. Ukuran broncaptering (2 x 1,25 x 1,25) m dan ukuran  reservoir distribusi (5 x 4 x 4,5) m. Jenis pipa yang digunakan adalah HDPE. Untuk menganalisis sistem perpipaan distribusi, menggunakan program Epanet 2.0. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di desa Dumoga II.  Kata kunci : Desa Dumoga II, Hidran Umum, Perencanaan Sistem Air Bersih