Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERENCANAAN JETTY DI MUARA SUNGAI RANOYAPO AMURANG Pokaton, Kern Youla; Tawas, Hansje J.; Jasin, Mohammad I.; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pantai Amurang memiliki muara sungai yang cukup besar, dan kadang mengancam keberadaan penduduk di daerah sekitar pantai Amurang. Bisa dilihat ketika pada musim penghujan, air sungai meluap dan mengakibatkan banjir di kawasan pemukiman penduduk yang letaknya di pesisir pantai Amurang, bagian di bagian kiri muara maupun bagian kanan. Hal itu terjadi karena endapan sedimen yang terbentuk menutup aliran alur sungai ke laut. Oleh karena itu, lewat penulisan ini ditemukan suatu alternatif, yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data-data seperti peta lokasi, data kecepatan angin, data pasang surut, kecepatan arus, angkutan sedimen. Selanjutnya diketahui bangunan pengaman pantai seperti apa yang tepat untuk permasalahan tersebut. Dari hasil perhitungan yang diperoleh besarnya angkutan sedimen sejajar pantai adalah sebesar 205837,7 m3/tahun dengan laju angkutan sedimen tegak lurus pantai adalah sebesar 677915,27 m3/tahun. Bangunan jeti pada muara sungai adalah untuk mengkonsentrasikan aliran air sungai pada alur yang telah ditetapkan menuju ke laut, juga untuk mengantisipasi terendapnya sedimen akibat angkutan sedimen menyusur pantai dan tegak lurus pantai yang besar. Jeti dipasang pada kiri dan kanan muara dengan kedalaman 1,2 meter dan dibuat sepanjang 25 meter. Kata kunci : gelombang, angkutan sedimen, Jetty, Pantai Amurang
ANALISA KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI BULO RERER KECAMATAN KOMBI KABUPATEN MINAHASA Ratu, Yosua Aditya; Jasin, Muh. I.; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 1 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Bulo Rerer yang sangat berpotensi sebagai daerah wisata, berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata telah mengalami perubahan fisik (kerusakan) pada daerah pesisir pantai. Kerusakan ini diakibatkan oleh proses dinamika pantai seperti abrasi yang berdampak buruk serta menimbulkan kekhawatiran bagi warga pesisir pantai tersebut. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu pengetahuan mengenai karakteristik gelombang yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Bulo Rerer. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Winangun Stasiun Tondano untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Dari hasil perhitungan, gelombang di perairan Bulo Rerer didominasi oleh gelombang arah Selatan dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Agustus 2005 dengan  H = 1,56m dan T = 5,12det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0,8181 sampai 1,0087 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0,9003 sampai 5,143. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 0,24m sampai 1,83m pada kedalaman 0,5m sampai 25,0m. Kata kunci: Pantai Bulo Rerer, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling, gelombang pecah.
ANALISIS KUALITAS DAN KUANTITAS PENGGUNAAN AIR BERSIH PT. AIR MANADO KECAMATAN WENANG Aronggear, Tigris Efrat; Supit, Cindy J.; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan air sangat penting bagi manusia, sehingga pengadaannya harus memenuhi standar kualitas dan kuantitas air bersih yang layak untuk di konsumsi bagi masyarakat di suatu kota. Letak perusahaan daerah air minum berada di dalam Kota Manado. Kebutuhan air masyarakat Kota Manado khusunya di daerah Kecamatan Wenang belum terpenuhi oleh karena faktor teknis yaitu pemakaian meter air dan faktor ekonomi berdasar tingkat kemampuan ekonomi masyarakat yang ditunjukkan dengan rekening listrik.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperlukan antara lain data pembacaan meter air, rekening listrik, jumlah jiwa dalam satu keluarga di Kecamatan Wenang Kota Manado untuk 30 sampel.Hasil analisis Kualitas dan Kuantitas  mewujudkan bahwa pemakaian air rata-rata untuk kelompok menengah ke atas (Kelompok A) sebesar 181.29 l/hr/jiwa. Untuk kelompok menengah kebawah (Kelompok B) sebesar 105.54 l/hr/jiwa. Pemakaian air rata-rata untuk kelompok A lebih besar dibandingkan rata-rata pemakaian air untuk kelompok B. Pemakaian air rata-rata untuk seluruh responden pelanggan PDAM di Kecamatan Wenang Kota Manado pada bulan Oktober - Desember 2018 berjumlah 143.415 l/hr/jiwa, sehingga termasuk kota kecil. Kualitas air di PDAM berdasarkan indikasi adanya chlor belum terdeteksi di semua pelanggan karena terpengaruh oleh jarak distribusinya dan terpenggaruh istalasi pada perpipaannya. Kata Kunci : Kualitas Air, Chlor
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Lalenoh, Leonardo; Mamoto, Jeffry D.; Dundu, Ariestides K. T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Mangatasik yang terletak di Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa adalah satu kawasan wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan bukan hanya masyarakat Sulawesi Utara tetapi juga oleh wisatawan dari luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan mulai adanya pembangunan home stay/cattage di kawasan pantai ini. Namun Pantai Mangatasik ternyata sudah mulai terancam erosi pantai yang dipengaruhi oleh gelombang. Bila dibiarkan maka lama-kelamaan keadaan ini akan menyebabkan dampak yang negatif yaitu rusaknya pantai yang indah dan juga mengganggu akan aktifitas keseharian masyarakat karena terputusnya jalan transportasi yang menghubungkan Mangatasik dengan desa Poopoh, Teling, Kumu dan Rap Rap. Untuk melindungi pantai Mangatasik dari erosi pantai dan gelombang air laut, maka dibangun bangunan pelindung pantai. Hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan yaitu ketersedian data primer dan data sekunder. Data-data sekunder tersebut antara lain : data angin dengan periode ulang 10-100 tahun, dan data pasang surut. Kemudian data tersebut di analisa untuk mendapatkan gelombang rencana dan angkutan sedimen pantai. Berdasarkan hasil analisa Tugas akhir ini didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai yang digunakan adalah Revetment dengan tinggi 6 meter, lebar puncak 2.72 meter, kemiringan 1 : 2, dan fungsi bangunan untuk mencegah erosi. . Kata kunci: Pantai Mangatasik, Gelombang, Pengaman Pantai
STUDI ANGKUTAN SEDIMEN DI PANTAI SINDULANG KOTA MANADO Pesik, Anggrili Ch.; Mamoto, Jeffry D.; Jasin, M. Ihsan
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 5 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu daerah di Sulawesi Utara yang sedang melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sektor industri. Daerah yang rencananya akan dikembangkan yaitu pada daerah pesisir pantai Sindulang berdasarkan Permen PU No.06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum RTBL. Pada tanggal 24 Juni 2013 telah diadakan Focus Group Discussion Kesatu Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Boulevard-2, Kota Manado. Adapun beberapa hal yang dihasilkan yaitu daerah perencanaan reklamasi mulai dari sungai tondano sampai area TPI Tumampa, kedalaman perencanaan area reklamasi berupa pedoman/aturan perencanaan dan pembangunan kawasan reklamasi sepanjang Boulevard II dan yang terakhir diperlukan fasilitas tambatan perahu bagi nelayan. Bertita acara tersebut telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Tata Kota Kota Manado dan Asisten II Kota Manado. Dalam melakukan pengembangan didaerah pesisir dengan melakukan reklamasi perlu diketahui angkutan sedimen yang terjadi di pantai tersebut.Oleh karena itu, lewat penulisan ini ditemukan suatu alternatif yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data-data seperti peta lokasi dan data kecepatan angin. Selanjutnya bisa dihitung angkutan sedimen tiap tahunnya.Dari hasil perhitungan gelombang di pantai Sindulang kota Manado didominasi oleh gelombang arah Barat dengan gelombang mkasimum terjadi bulan Januari 2014 dengan H = 1.466 m dan T = 5.091 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 1.002 sampai 1.832 dan koefisien shoaling berkisar antara 0.999 sampai 1.711. Tinggi gelombang yang didapatkan dari hasil perhitungan berkisar pada 1.144 m sampai 1.468 m pada kedalaman 1 m sampai 25 m. Besarnya angkutan sedimen sejajar pantai sebesar 254374 m3/tahun dan laju angkutan sedimen tegak lurus pantai sebesar 750673.99 m3/tahun. Kata kunci: Pantai Sindulang, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling, gelombang pecah, Angkutan Sedimen.
ANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Indra, Zulfikar; Jasin, Mohammad I.; Binilang, Alex; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 1 (2012): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam  suatu  perencanaan  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air,  faktor  penting  yang  perlu diketahui yaitu: besarnya debit harian, debit bulanan dan debit Andalan 80%, serta kondisi topografi daerah pengaliran Sungai. Untuk  menghitung  besarnya  debit  harian,  bulanan,  dan  debit  andalan  untuk  kebutuhan Pembangkit  Listrik  Tenaga  Air  di  sungai  munte  dengan  titik  tangkapan  didesa  Tincep digunakan  Metode  NRECA  dan  Metode  Mock.  Dan  besarnya  Evapotranspirasi  Potensial menggunakan Metode Penman. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 2001  sampai  dengan  tahun  2010  dari  Stasiun  Kakaskasen  dan  data  klimatologi  adalah Stasiun Paleloan. Dari hasil perhitungan diperoleh debit harian menggunakan metode NRECA yaitu data tahun 2001 s/d tahun 2010 besarnya debit pada kisaran Q = 0.7054 m³/det s/d Q = 0.7342 m³/det. Sedangkan debit bulanan menggunakan metode Mock besarnya debit pada kisaran Q = 0.171 m³/det s/d Q = 0.9150 m³/det, dan debit andalan probabilitas 80% untuk debit harian (Q80%) Qmax = 0.8891 m³/det, Qmin = 0.7053 m³/det  sedangkan debit bulanan  (Q80%) diperoleh Qmax = 0.7640 m³/det, Qmin = 0.3407 m³/det. Berdasarkan hasil analisis dan standar untuk kebutuhan pengembangan diperoleh jenis PLTA yaitu jenis PLTM dengan daya teoritis Pt = 531.83 Kw < 5 Mw. Kata kunci : sungai munte, metode NRECA, metode Mock, PLTM
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PANTAI PAL KABUPATEN MINAHASA UTARA Liunsanda, Moses; Mamoto, Jeffry D.; Dundu, Ariestides K. T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 9 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Pal yang terletak di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara adalah satu kawasan wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Bukan hanya masyarakat Sulawesi Utara tetapi juga oleh wisatawan dari luar negeri. Namun Pantai Pal ternyata sudah mulai mengalami erosi yang di akibatkan oleh gelombang yang  cukup besar yang membuat penggerusan tebing pantai. Bila dibiarkan maka lama-kelamaan keadaan ini akan menyebabkan dampak yang negatif yaitu rusaknya pantai.   Untuk melindungi pantai Pal dari erosi pantai dan gelombang air laut, maka dibangun bangunan pelindung pantai.Data primer antara lain : inventarisasi dan identifikasi masalah. Data-data sekunder antara lain : Data angin dengan periode ulang 10-100 tahun, dan data pasang surut. Kemudian data tersebut di analisa untuk mendapatkan gelombang rencana dan angkutan sedimen pantai.Berdasarkan hasil analisa Tugas akhir ini didapatkan perencanaan bangunan pengaman pantai yang digunakan adalah Revetment dengan lapis lindung Blok Beton, tinggi mercu 4,85 meter, lebar puncak 1,4 meter, kemiringan 1 : 5, dan fungsi bangunan untuk mencegah erosi. Kata kunci : Pantai Pal, Gelombang, Pengaman Pantai.
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Mulyabakti, Chandrika; Jasin, Moh. I.; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 9 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan wilayah pantai sangatlah penting dalam mempertahankan bentuknya dimana wilayah pantai berperan khusus dalam bidang rekreasi, pelabuhan, navigasi, dan lain sebagainya. Pantai Paal yang merupakan salah satu wilayah pantai yang berpotensi sebagai daerah wisata. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu mengetahui karakteristik gelombang dan pasang surut yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Paal. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Bitung untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Serta menentukan komponnen, tipe pasang surut, elevasi muka air laut yang terjadi Pantai Paal dengan Metode Admiralty dimana data pasang surut yang digunakan ialah data pengukuran yang dilakukakan selama 15 hari. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Bulo Rerer didominasi oleh gelombang arah Tenggara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juli 2006 dengan    H = 1.230 m dan T = 4.698 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.997 sampai 1.446 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.857 sampai 1.148. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 1.051 sampai 1.220 m pada kedalaman 1 m sampai 25 m. memiliki pasang surut tipe Harian Ganda (semidiurnal) dengan elevasi muka air laut tinggi tertinggi (HHWL) terjadi sebesar 360 cm dan elevasi muka air laut rendah terendah (LLWL) terjadi sebesar 20 cm. Kata kunci: Pantai Paal, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling, gelombang pecah, Pasang surut, Metode Admiralty.
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI DI ATEP OKI Dauhan, Stefani Kristie; Tawas, Hansje; Tangkudung, Hanny; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Atep Oki diduga mengalami proses dinamika akibat berubahnya karakteristik bentuk gelombang atau mengalami transformasi sehingga mengakibatkan terjadinya pembangkitan arus, abrasi atau erosi. Sehubungan dengan masalah di atas maka perlu dilakukan studi untuk mengidentifikasi karakteristik gelombang yang terjadi di perairan tersebut.Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Atep Oki. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 11 tahun dari stasiun BMKG Winangun untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan.Dari hasil perhitungan diperoleh H = 1,4721 m dan T = 4,4513 det, H’o = 1,472 m. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0,9260 sampai 1,0017. Sedangkan koefisien shoaling berkisar pada 0,931 sampai 3.374. Tinggi gelombang setelah mengalami transformasi yang didapatkan dari hasil perhitungan berkisar pada 0,7 m sampai 1,723 m pada kedalaman 0,1 m sampai 25 m.Kata kunci: Pantai Atep Oki, karakteristik, gelombang pecah, refraksi
ANALISIS PASANG SURUT DI PANTAI MOINIT PADA DAERAH PLTU AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Bachmid, Munifah; Jasin, M. Ihsan; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 4 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Selatan memiliki luas wilayah sekitar 1.429,7 km2. Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan adalah kota Amurang. Di wilayah Minahasa selatan ini, di lalui dengan banyak pantai. Salah satunya adalah pantai Moinit yang dimana terdapat PLTU yang terletak di tepi pantai, ,karena letaknya di tepi pantai maka, PLTU ini meggunakan air laut untuk sumber airnya karena instastruktur tersebut memerlukan system pendingin. Pada Kecamatan Amurang Terdapat Sebuah Intansi yaitu PLTU II, pada PLTU ini terjadi kerusakan pada sistem pendingin yang mengakibatkan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Faktor masalahnya adalah akibat sedimen laut yang menumpuk pada saluran yang akan masuk ke dalam kolam sistem pendingin tersebut. masalah tersebut dapat menimbulkan kerugian pada PLTU. Setiap wilayah pantai pada kenyataannya memiliki kondisi pasang surut yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen, tipe pasang surut, serta elevasi muka air laut yang terjadi Pantai Moinit Kabupaten Minahasa Selatan dengan Metode Admiralty dimana data pasang surut yang digunakan ialah data pengukuran yang dilakukakan selama 15 hari.Dari hasil Anilisis yang dilakukan diperoleh bahwa perairan Pantai Moinit  memiliki pasang surut tipe Pasang Surut Harian Ganda (semi diurnal) dengan Elevasi muka air laut tinggi tertinggi (HHWL) terjadi sebesar 370 cm (+180 cm dari MSL) dan elevasi muka air laut rendah terendah terjadi sebesar 30 cm (-160 cm dari MSL). Kata kunci : Pantai Moinit, Pasang Surut, metode Admiralty