Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengenalan ecoprint guna meningkatkan keterampilan siswa dalam pemanfaatan bahan alam Nindita Clourisa Amaris Susanto; Madyawati Latief; Ratih Dyah Puspitasari; Restina Bemis; Heriyanti Heriyanti
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i1.8974

Abstract

Ecoprint is a technique for printing colors and shapes on fabric using natural materials. Ecoprint techniques have been introduced to junior high school students because they can capture the material and teacher's instructions independently, think critically and creatively. The purpose of the ecoprint introduction activity is to provide knowledge about ecoprint and students' skills in utilizing local potential through natural materials or plants around the school. The methods used are lectures, demonstrations, practice, and evaluation. The questionnaires and direct observations on ecoprint products were used as evaluations for this activity. Students have been able to print motifs and colors from leaves and flowers on a cloth to produce ecoprint products according to their respective creativity. 
Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih Ilegal di Kecamatan Pasar Kota Jambi menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Havizur Rahman; Ilmavia Wilantika; Madyawati Latief
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.43 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4350

Abstract

Merkuri merupakan logam beracun yang dapat menimbulkan efek serius pada kesehatan meskipun pada konsentrasi yang sangat kecil. Dicurigai ada kandungan merkuri pada kosmetik krim pemutih illegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan dan mengetahui kadar merkuri pada krim pemutih merek X. Sampel krim pemutih X dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Sebanyak 2 g sampel dilarutkan dengan cara dekstruksi basah untuk menghilangkan zat-zat organik. Identifikasi merkuri menggunakan uji warna dengan reagen KI, HCl, dan NaOH, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) pada panjang gelombang 253,7 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa sampel yang direaksikan dengan pereaksi KI menghasilkan endapan merah orange, yang menunjukkan hasil positif adanya merkuri. Namun, dengan pereaksi NaOH dan HCl tidak menunjukkan hasil reaksi positif. Semua sampel teridentifikasi kandungan merkuri, dengan kadar masing-masing sampel 0,29; 0,289; 0,201; 0,179; 0,265; 0,263; 0,193; 0,194; 0,328; dan 0,304 ppm. Krim pemutih ilegal merek X positif mengandung merkuri dengan kadar merkuri rata-rata 0,251 ppm.
Antidiabetic Activity of the Methanol Fraction of Sungkai Leaves (Peronema canescens Jack) Indra Lasmana Tarigan; Anggi Ayunda Triani; Madyawati Latief
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol 12, No 2 (2023): May-August 2023
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2023.012.02.699

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is one of a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia caused by a disturbance in insulin so that blood glucose levels increase. Prevention of absorption of blood glucose by the intestine can be done with the help of the enzyme α-glucosidase. Based on the results of phytochemical tests, it is known that the methanol fraction of sungkai leaves contains flavonoid compounds. The Fourier Transform Infra-Red (FTIR) spectrum showed that the isolates had phenolic O-H groups (3,354.53 cm-1, 1,359.28 cm-1), aromatic C=C group (1,615.48 cm-1), C-O-C ether group (1,046.60 cm-1) and aromatic C-H group (822.21 cm-1). In vivo antidiabetic activity test was carried out using test animals of white male mice which were induced by alloxan. Antidiabetic testing was carried out using 6 treatment groups with glibenclamide, Na-Carboxymethyl cellulose (Na-CMC) 0.5%, dose 175 mg/kgBW, 350 mg/kgBW, 700 mg/kg Body Weight (BW) and isolates 2 mg/kgBW. The results showed that the methanol fraction of sungkai leaves had the best antidiabetic activity at a dose of isolate and 700 mg/kgBW which was able to reduce blood glucose levels by 42.20% and 42.00%. In vitro antidiabetic testing through α-glucosidase enzyme inhibition mechanism did not show any antidiabetic activity at concentrations of fractions 5, 10, 25, 50 and 100 ppm.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN ETANOL DAUN DURIAN (Durio zibethinus Linn.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis Shindi Amanda Rizki; Madyawati Latief; Fitrianingsih Fitrianingsih; Havizur Rahman
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.275 KB)

Abstract

The durian plant is believed to have medicinal properties and has a distinctive name in each region, such as durian selat from Selat Village in Jambi. Parts of the durian plant such as durian skin and durian seeds have been shown to have antibacterial activity. This study aimed to determine the antibacterial activity and the diameter of the inhibition zone of strait durian leaves (Durio zibethinus Linn.) against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis bacteria. Antibacterial activity testing was carried out using the disc diffusion method. Based on the results obtained, n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extract of durian leaves have antibacterial activity at 1% to 6% concentration with weak level against Propionibacterium acnes bacteria and moderate level against Staphylococcus epidermidis bacteria. The highest inhibition zone diameter was obtained from ethyl acetate extract 4.76 mm (weak category) against P. acnes bacteria and the highest inhibition zone diameter was obtained from ethyl acetate extract 6.26 mm (medium category) against S. epidermidis bacteria with MIC values ​​(Minimum Inhibitory Concentration) at 1% concentration.
Senyawa Turunan Terpenoid dari Ekstrak Aseton Daun Perepat (Sonneratia alba) dan Aktivitasnya Terhadap Escherichia coli Muhaimin Muhaimin; Kurnia Nastira Ningsih; Madyawati Latief
Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry Vol. 13 No. 2 (2021): Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry
Publisher : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jisic.v13i2.14714

Abstract

Perepat (Sonneratia alba) secara tradisional masih digunakan untuk pengobatan luka, diare dan demam. Diare disebabkan oleh Escherichia coli. Daun perepat mengandung alkaloid, fenolat, triterpenoid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan glikosida. Terpenoid berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi senyawa turunan terpenoid dan uji aktivitasnya terhadap Escherichia coli. Proses isolasi dilakukan dalam 3 tahap yaitu kromatografi vakum cair, kromatografi kolom gravitasi pertama dan kromatografi kolom gravitasi kedua. Isolat F2.2.2 murni sebagai kristal putih tajam. Titik leleh isolat F2.2.2 pada 210,2-211,1 °C. Hasil spektrofotometer UV-Vis memiliki serapan maksimum pada 203 nm dan 212 nm yang menunjukkan adanya transisi elektron π→π* yang menunjukkan adanya gugus kromofor yang khas pada sistem ikatan rangkap C=C terisolasi. Hasil interpretasi data FTIR menunjukkan senyawa memiliki gugus -OH (3277,20 cm-1), -C-O (1047,39 cm-1), -C=C terisolasi (1656,92 cm-1), -C-H alifatik (2896,24 cm-1) dan gem dimetil (1463,07 cm-1 dan 1377,23 cm-1) sebagai karakteristik senyawa triterpenoid. Berdasarkan hal tersebut diduga isolat F2.2.2 merupakan senyawa turunan triterpenoid lupan yaitu Lupeol. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli menunjukkan bahwa ekstrak aseton daun perepat memiliki aktivitas yang lemah, sedangkan isolat F2.2.2 tidak memiliki aktivitas.
Isolasi Senyawa Turunan Kuinon dari Ekstrak Aseton Daun Perepat (Sonneratia Alba) dan Uji Aktivitas Terhadap Staphylococcus Aureus Muhaimin Muhaimin; Dwi Wahyu Ramadhan; Madyawati Latief
Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry Vol. 14 No. 1 (2022): Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry
Publisher : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jisic.v14i1.18213

Abstract

[Isolation of Quinone Derivative Compound from Acetone Extract of Perepat Leaves (Sonneratia alba) and Activity Testing Against Staphylococcus aureus] Staphylococcus aureus merupakan salah satu patogen paling umum yang menyebabkan infeksi nosokomial. Kemudian dengan cepatnya perkembangan resistensi yang ditunjukkan S. Aureus terhadap antibiotik yang ada, maka pengembangan terus dilakukan baik secara sintesis maupun dari bahan alam. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu S. Alba memiliki aktivitas antimikroba yang baik dari beberapa bagian tumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi senyawa dari ekstrak aseton daun S. alba dan pengujian aktivitasnya terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi skrining fitokimia, isolasi senyawa dengan menggunakan kromatografi vakum dan kromatografi grafitasi dan karakterisasi dengan spektrofotometri UV-vis dan FTIR serta uji antibakteri dengan metode difusi kertas cakram. Hasil isolasi diperoleh isolat F.5.2 menunjukkan hasil positif pada uji kuinon dan triterpenoid. Berdasarkan karakterisasi spektrofotometri UV-Vis diperoleh pita serapan maksimum pada 257 nm dan 301,2 nm yang menandakan gugus kromofor C=O terkonjukasi dan berdasarkan spektrum FTIR diperoleh beberapa serapan pada bilangan gelombang 3264,57 cm-1 (ulur O-H), 2921,06 cm-1 (C-H alifatik), 1692,80 cm-1 (C=O), 1611,28 cm-1 (ulur C=C) dan 1315,93 cm-1 (C-O). Berdasarkan uji antibakteri terhadap S. aureus oleh ekstrak aseton daun S. Alba dan isolat F.5.2 menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri S. aureus