Saidin naenggolan
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Perilaku Petani dengan Sistem Pelaksanaan Teknoloogi pada Usahatani Padi Sawah di Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat . Waridin; Arsyad lubis; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 15 No. 2 (2012): Juli 2012
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.618 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v15i2.2751

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode sampling simple random dan pemilihan daerah penelitian secara purposive. Sampel terdiri dari  60 orang yang terbagi menjadi 20 kelompok tani yaitu pada kelas kemampuan lanjut dan pemula. Analisis data perilaku petani dan sistem pelaksanaan teknologi pada usahatani padi sawah dilakukan secara deskriptif sedangkan analisis hubungan perilaku petani dengan sistem pelaksanaan teknologi pada usahatani padi sawah menggunakan uji Chi Square dengankontingensi 2 x 2.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 persen petani memiliki perilaku positif dan 35 persen berperilaku negatif 66,67 persen sistem pelaksanaan teknologi pada usahatani padi sawah tergolong tinggi dan perilaku petani berhubungan nyatadengan sistem pelaksanaan teknologi yang diamati melalui pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam berusahatani padi  sawah. Perbedaan perilaku petani menyebabkan perbedaan sistem pelaksanaan teknologi pada usahatani padi sawah didaerah penelitian. Perilaku petani dengan sistem pelaksanaan teknologi memiliki hubungan kuat. Keeratan hubungan sebesar 0,650, artinya 65 persen  tinggi rendahnya sistem pelaksanaan teknologi padi sawah disebabkan oleh positif negatifnya perilaku petani terhadap usahatani padi sawah di daerah penelitian. Terdapat hubungan yang nyata antara perilaku petani dengan sistem pelaksanaan teknologi usahatani sawah didaerah penelitian. Hal ini berarti semakin positif perilaku petani (pengetahuan, sikap dan keterampilan) maka akan menunjang sistem pelaksanaan teknologi pada usahatani padi sawah Kata kunci : Perilaku Petani, Sistem Pelaksanaan Teknologi Usahatani Padi Sawah dan Uji Chi-Square
ANALISIS KEBERAGAMAN USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PADA BEBERAPA TIPE LAHAN USAHATANI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI Saad Murdy; saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.161 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i1.2768

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji model usahatani di berbagai tipe lahan usahatani ; (2) Mengkaji tingkat keberagaman usaha rumah tangga; (3) Mengevaluasi kontribusi berbagai sumber pendapatan terhadap pendapatan rumah tangga; (4) Mengukur hubungan antara karakteristik rumah tangga (penguasaan lahan, tingkat pendidikan petani, tingkat pendapatan, ukuran rumah tangga) dengan tingkat keberagaman usaha rumah tangga.  Studi ini menggunakan kasus rumah tangga pertanian olahan di daerah Kabupaten Tajung Jabung Barat, yaitu Kecamatan Batang Asam untuk mewakili lahan usaha tani sawah irigasi, Kecematan Tungkal Ulu untuk mewakili lahan usaha tani sawah tadah hujan dan Kecamatan Pengabuan untuk mewakili lahan sawah pasang surut. Tiap daerah Kecamatan mewakili Agro-ekosistem yang berbeda. Tiap Kecamatan diambil satu desa sehingga jumlah desa contoh ada sebanyak tiga desa. Dari setiap desa diambil 25 KK petani contoh. Metode penarikan sampel menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Untuk mengukur tingkat keberagaman usaha rumah tangga dilakukan dengan analisis Indeks Entropy. Sedangkan untuk mengukur derajat hubungan antara karakteristik rumah tangga dengan tingkat keberagaman usaha digunakan analisis Rank Correlation Spearman. Dari uraian hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan, yang sekaligus merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini, yaitu : Model usahatani yang diterapkan di sawah tadah hujan di Kecamatan Tungkal Ulu dan sawah pasang surut di Kecamatan Pengabuan adalah usahatani parsial secara monokultur.  Sementara itu, di sawah irigasi Batang Asam petani sudah menerapkan usahatani terpadu, dengan mengintegrasikan ternak dan tanaman.  Usaha rumah tangga pertanian untuk memperoleh pendapatan di tiga agro-ekosistem relatif beragam. Usahatani sendiri (on-farm) masih merupakan sumber pendapatan utama bagi rumah tangga pertanian di tiga agro-ekesistem lahan marjinal. Rendahnya pendapatan dari usaha non-farm di sawah pasang surut terutama disebabkan kurangnya akses masyarakat terhadap peluang ekonomi di kota, karena relatif lebih terisolasi dibandingkan dua agro-ekosistem lainnya. Kecenderungan umum yang dijumpai di tiga agro-ekosistem lahan marjinal adalah bahwa makin banyak angkatan kerja dalam keluarga (anggota keluarga berumur 15 tahun keatas) makin beragam usaha yang dilakukan rumah tangga. Tidak ditemukan hubungan yang jelas antara tingkat keberagaman usaha dengan tingginya tingkat pendapatan rumah tangga. Kata Kunci :  Keberagaman, Tipe Lahan, Indeks Entropy
PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH DI KABUPATEN MUARO JAMBI Elyzabeth Christiani; armen Mara; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.38 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi ekonomi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi dilihat dari aspek pendapatan dan aspek tenaga kerja, (2) untuk mengetahui besar dampak dari perkebunan kelapa sawit terhadap total pendapatan dan total tenaga kerja di Kabupaten Muaro Jambi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis sektor basis dengan menggunakan formulasi Location Quotien (LQ), analisis shift share, analisis multiplier dan analisis kontribusi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil analisis LQ dengan indikator pendapatan dan indikator tenaga kerja lebih besar dari satu. Hasil analisis multiplier pendapatan jangka pendek atas dasar harga berlaku 9,56 dan 5,15 berdasarkan harga konstan. Sedangkan untuk multiplier tenaga kerja jangka pendek sebesar 8,99, hasil analisis shift-share perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi dengan inikator pendapatan dan indikator tenaga kerja mengalami peningkatan dan perkebunan kelapa sawit sangat baik diusahakan di Kabupaten Muaro Jambi, analisis kontribusi dengan indikator pendapatan atas dasar harga berlaku kontribusi terhadap perekonomian wilayah sebesar 11,33 % pertahun dan atas dasar harga konstan 23,97 % pertahun.Demikian pula dalam penyerapan tenaga kerja wilayah, perkebunan kelapa sawit memberikan kontribusi yang tinggi yaitu 28,41 %. Kata Kunci : Potensi, Kontribusi, Dampak
ANALISIS FINANSIAL PEREMAJAAN KEBUN KARET DI SUNGAI LANDAI KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Fransiska Simatupang; Adlaida Malik; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 16 No. 2 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.652 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v16i2.2786

Abstract

Penelitian tentang analisis finansial peremajaan kebun karet di Sungai Landai Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi biaya dan kelayakan finansial dari peremajaan perkebunan karet rakyat.  Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif.  Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dan jumlah responden sebanyak 36 petani.  Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder.  Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner.  Data sekunder diperoleh melalui instansi-instansi yang terkait dalam penelitian.  Selama 9 tahun peremajaan karet total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 63.508.025 sedangkan total benefit yang diterima adalah Rp 116.259.000.  Analisis kriteria investasi yang dilakukan pada tingkat bunga 18% per tahun dan harga karet Rp 11.000, maka diperoleh nilai B/C ratio 1,16, NPV 4.425.776, IRR 20,11 %  dan payback period 6 tahun 8 bulan, hal ini berarti secara finansial peremajaan karet layak dilakukan.  Hasil analisis sensitivitas dapat diketahui, jika kenaikan biaya variabel sebesar 5,23% maka batas toleransi kenaikan biaya variabel mencapai 15,53 %.  Jika kenaikan biaya variabel melebihi angka tersebut maka NPV akan menurun.Jika penurunan benefit sebesar 5,23 % maka batas toleransi penurunan benefit mencapai 13,14 %.  Jika penurunan benefit melebihi angka tersebut, maka NPV akan menurun atau negatif yang menyebabkan petani karet merugi.  Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan melakukan peremajaan, untuk itu disarankan bagi petani yang mempunyai keterbatasan modal dapat melakukannya dengan menebang tanaman karet tua secara bertahap.  Setengah tanaman tua diremajakan kemudian setelah dapat menghasilkan baru diremajakan yang setengahnya.   Kata kunci : karet, peremajaan, finansial
FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGALIHAN KEBUN KARET KE KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PAMENANG KABUPATEN MERANGIN Asep Nanang; . Jamaluddin; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.982 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i1.2789

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1). Untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apa saja yang ada pada petani kebun karet yang beralih ke kebun kelapa sawit di Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, 2). Untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan petani kebun karet yang beralih ke kebun kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei – 20 Juni 2013. Penelitian ini dilakukan didua Desa, Desa Pelakar Jaya dan Tanah Abang. Pengumpulan data penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Untuk memperoleh data yang lebih mendalam dilakukan wawancara (In-depht interview) dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonmi di daerah penelitian tergolong tinggi, namun dari faktor sosial ekonomi itu hanya pengetahuan berusahatani dan motif ekonomi yang mempunyai hubungan yang sangat nyata terhadap pengalihan kebun karet ke kebun kelapa sawit, sedangkan pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga dan harapan pendapatan usahatani tidak terdapat hubungan yang nyata terhadap pengalihan kebun karet ke kebun kelapa sawit. Pengalihan lahan perlu peran dan bimbingan penyuluh lapangan dan pemerintah agar lebih sesuai dengan yang diinginkan, petani juga perlu mempertimbangkan terlebih dahulu apakah usahatani ini menguntungkan atau justru sebaliknya.   Kata Kunci: Sosial Ekonomi, Korelasi, Pengalihan Lahan
ANALISIS INTEGRASI PASAR PINANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT . Asbiliyah; Zulkifli Alamsyah; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.859 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar pinang Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pasar pinang Singapura. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan menggunakan metode error corection model yang meliputi uji Augmented Dickey Fuller (ADF), uji Johannsen, dan uji Kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan kausalitas kedua pasar serta elastisitas transmisi harga antara pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal. Data yang digunakan adalah data time series. Software yang digunakan pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan program Eviews. Dari Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pasar pinang Singapura dan pasar pinang Kuala Tungkal terintegrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek artinya perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dipengaruhi oleh perubahan harga pinang di pasar Singapura. Perubahan 1% harga pinang di Singapura akan mempengaruhi perubahan harga pinang di pasar pinang Kuala Tungkal sebesar 0,38% dalam jangka pendek dan 1,67% dalam jangka panjang. Waktu penyesuaian perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal terhadap harga pinang di pasar Singapura ditunjukkan oleh koefisien λ yang bernilai 0,57, yang berarti perubahan harga pinang di pasar Singapura akan menyebabkan perubahan harga pinang di pasar Kuala Tungkal dalam jangka panjang memerlukan waktu 15 hari. Di Singapura dan Kuala Tungkal, elastisitas transmisi harga pinang dalam jangka pendek bersifat inelastis dan dalam jangka panjang bersifat elastis. Kata Kunci : Integrasi Pasar, Pinang, Transmisi Harga
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA BEKERJA SEBAGAI BURUH HARIAN LEPAS (BHL) DI PT. INTI INDOSAWIT SUBUR MUARA BULIAN KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANGHARI Afriyame Manalu; . Rosyani; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 17 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.947 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v17i2.2807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT. Inti Indosawit Subur Muara Bulian Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari. Faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) adalah faktor ekonomi yang meliputi  dan faktor Sosial-budaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana Simple Random Sampling. Data yang diperoleh dari responden terlebih dahulu disederhanakan secara tabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif. Scoring digunakan untuk kuantifikasi data kualitatif, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT. Inti Indosawit Subur Muara Bulian Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari dilakukan dengan uji Chi-Square Data Tunggal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Faktor Ekonomi yang menyebabkan wanita  ingin bekerja adalah sebagai berikut: 1) Tingkat pendapatan suami yang relatif rendah. 2) Membantu perekonomian keluarga. 3) Jumlah tanggungan keluarga. 4) Keanekaragaman kebutuhan wanita. Faktor sosial budaya yang mendorong wanita untuk bekerja adalah sebagai berikut: 1) Status sosial. 2) Berkompetisi dan mengembangkan diri. 3) Minat dan kemampuan tertentu. 4) Mengisi waktu luang. Pada tingkat kepercayaan 95 % terdapat perbedaan keputusan wanita bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di tinjau dari aspek faktor ekonomi, dan faktor Sosial-budaya secara nyata. Kata Kunci : Faktor-faktor, Wanita, Buruh Harian Lepas (BHL)
ANALISIS EFEKTIVITAS PASAR LELANG KARET DI KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI James Stevan; Zulkifli Alamsyah; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 1 (2015): januari 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.35 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i1.2814

Abstract

Karet merupakan komoditi unggulan pada subsektor  perkebunan yang terus menjadi perhatian pemerintah untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan tataniaga karet, pasar lelang karet merupakan suatu bentuk pasar yang teratur (organized market). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Pasar Lelang Karet Di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten Bungo ini merupakan kabupaten yang memiliki sembilan pasar lelang yang telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Bungo. Adapun sampel diambil sebanyak 60 orang, dimana sampel petani yang menjual bokar ke pasar lelang dan petani yang menjual karet ke luar pasar lelang (pedagang pengumpul). Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui efektivitas pasar lelang karet menggunakan metode analisis margin pemasaran dan analisis bagian harga yang di terima petani pada setiap saluran tataniaga, selanjutnya di analisis menggunakan metode analisis indeks efisiensi teknis dan indeks efisiensi ekonomis. Dari hasil penelitian diketahui hasil analisis diketahui bahwa besarnya bagian harga yang diterima petani pada saluran I lebih tinggi dibandingkan saluran II, bagian harga yang diterima petani pada saluran I yaitu 93,02% dan saluran II yaitu 76,52%. Selanjutnya hasil analisis diperoleh nilai t-test hitung (equal variance assumed) adalah 14,599. Nilai t hitung > t tabel (14,599 >2,00172) bahwa terdapat perbedaan tingkat farmer share (mean diference) sebesar 16,50637 (93,0275-76,5211), dan perbedaan berkisar antara 14.24305 sampai 18.76968.Kata Kunci : Pasar lelang karet, Margin Pemasaran dan Farmer share
EVALUASI KINERJA KEUANGAN KOPERASI UNIT DESA DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI Nadia Yuli Ambarwati; saidin naenggolan; dewi sri nurchaini
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 1 (2015): januari 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.301 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i1.2819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dan kinerja keuangan Koperasi Unit Desa yang berada di Kecamatan Sungai Bahar. Penelitian ini dilakukan di KUD Sumber Makmur, KUD Sri Rezeki, KUD Jujur Lestari dan KUD Bukit Manunggal dengan melakukan pendekatan rasio keuangan. Posisi keuangan menunjukkan bahwa KUD Sumber Makmur, KUD Sri Rezeki dan KUD Jujur Lestari memiliki hutang yang lebih besar dibandingkan dengan modal yang dimiliki. Sedangkan KUD Bukit Manunggal memiliki modal yang lebih besar dibandingkan dengan hutang yang ditanggung. Dari hasil perhitungan rasio likuiditas semua KUD dinyatakan mampu menjamin hutang yang dimiliki baik dengan aktiva lancar, persediaan atau dengan kas dan bank namun dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dari hasil perhitungan rasio profitabilitas semua KUD dinyatakan mampu menghasilkan laba dari usaha yang dijalankan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas menyatakan bahwa KUD Bukit Manunggal berada dalam keadaan yang paling baik diantara KUD yang lain. Dari hasil perhitungan rasio aktivitas menyatakan bahwa KUD Sri Rezeki memiliki nilai perputaran dana pada persediaan, aktiva tetap dan total aset yang paling besar.Kata Kunci : Evaluasi, Kinerja, Keuangan, Rasio Keuangan
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAWI MANIS DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE, CONDUCT, AND PERFORMANCE (SCP) DI KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI Tinur Sulastri Situmorang; Zulkifli Alamsyah; Saidin naenggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.782 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui gambaran pemasaran sawi manis di Kecamatan Jambi Selatan, 2) Menghitung efisiensi pemasaran sawi manis dilihat dari analisis market structure, market conduct, dan market performance (SCP). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan structure, conduct, and performance of market (SCP). Berdasarkan penelitian, pemasaran sawi manis di Kecamatan Jambi Selatan terdiri dari lima pola saluran pemasaran, yaitu : 1) petani-konsumen ; 2) petani-pedagang pengumpul besar (PPB)-agen/pedagang pengecer-konsumen ; 3) petani-pedagang pengecer-konsumen; 4) petani-pedagang pengumpul kecil (PPK)-pedagang pengecer-konsumen; 5) petani-pasar modern-konsumen. Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Dengan pendekatan market structure, pasar sawi manis di Jambi Selatan cenderung mengarah kepada persaingan oligopoli murni. Dilihat dari perilaku pasar, sistem pembayaran kemudian masih terjadi antara pedagang pengumpul dengan petani dan antara pedagang pengumpul dengan pedagang eceran. Sedangkan kinerja pasar menunjukkan bahwa penyebaran marjin, farmer’s share, dan rasio keuntungan tidak merata pada masing-masing lembaga pemasaran. Dari indikator SCP yang telah dijelaskan  di atas dapat diketahui bahwa pemasaran sawi manis di Jambi Selatan belum efisien. Berdasarkan kondisi saat ini dan hasil analisis yang telah dilakukan, saluran pemasaran IV (petani-pedagang pengumpul kecil (PPK)-pedagang pengecer-konsumen) merupakan alternatif saluran pemasaran yang efisien yang dapat dipilih oleh petani.   Kata Kunci : efisiensi, pemasaran, sawi manis, SCP (structure, conduct, and performance of market)