This Author published in this journals
All Journal HUMANIS
Frans I Made Brata
Udayana University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

English Passive Voice In Inferno And Its Translation In Neraka I Gusti Agung Khrisna Narayana; I Nyoman Sedeng; Frans I Made Brata
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.394 KB)

Abstract

Passive form lebih sering digunakan jika tindakan lebih penting dari identitas pelaku. Ada tiga penanda dari passive construction; be, -ed, by yang mana mereka punya arti dan sudut pandang yang lebih spesifik. Di Indonesia, proses pempasifan dapat dilakukan dengan cara (1) menambahkan kata kerja dengan awalan di-dan (2)dengan kata kerja tanpa awalan di-. Skripsi dengan judul English Passive Voice in Inferno and Its Translation in Neraka fokus dengan dua rumusan masalah, yaitu passive types are found in Inferno and types of translation shifts applied in translating sentence with passive form in Inferno into Indonesian in Neraka. Data dalam skripsi ini diambil dari novel berbahasa inggris dengan judul Inferno dengan menggarisbawahi kalimat yang diduga mengandung passive voice. Passive voice yang ditemukan di source text yang diklasifikan berdasarkan teori yang disusung oleh Eastwood (1994). Lalu disandingkan dengan terjemahannya dalam target text untuk menentukan jenis translation shift dan menggunakan teori Catford (1965) untuk menganalisis. Hasil dari analisis ini menunjukan jika affirmative passive voice form ditemukan paling banyak dalam Inferno dan passive form dengan gerund adalah yang terjarang yang ditemukan. Meskipun dalam istilah terjemahan, translation shift digunakan untuk menemukan translation equivalence. Semua jenis shift yang ditemukan dalam skripsi ini kecuali intra system shift yang mana merupakan bagian dari category shift.
The English - Indonesian Translation Of Taboo Words In Ted Movie Kadek Putri Yamayanti; Frans I Made Brata; I Nyoman Sedeng
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.15 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas temuan kata – kata tabu dalam Bahasa Inggris dan terjemahannya dalam Bahasa Indonsesia. Dikarenakan masing – masing bahasa memiliki latar belakang budaya yang berbeda, maka penerjemah akan menemukan beberapa perbedaan budaya yang membuat penerjemahan kata – kata tabu menjadi rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan kata – kata tabu yang muncul dalam bahasa sumber dan mendeskripsikan teknik penerjemahannya sehingga didapat padanan dalam terjemahan. Metode dokumentasi diaplikasikan untuk mengumpulkan data dari film Ted. Selanjutnya, metode deskriptif kualitatif diaplikasikan dalam analisis dan penyajian data. Analisis dari penelitian ini diperoleh dengan cara mengaplikasikan teori yang dikemukakan oleh Jay (1992) tentang tipe – tipe kata tabu, Larson (1998) dan Davoodi (2009) tentang teknik penerjemahan. Kemudian, teori – teori tersebut didukung dengan pendekatan makna konsep oleh Bell (1991). Terdapat 9 tipe kata tabu yang ditemukan, yaitu cursing, profanity, taboo, obscenity, vulgarity, slang, epithet, insult and slurs and scatology. Sementara blasphemy tidak ditemukan dalam data. Terdapat 6 variasi teknik penerjemahan yang muncul dalam menerjemahkan kata tabu. Secara garis besar teknik tersenut dibagi menjadi dua yaitu literal and idiomatic translations. Secara lebih spesifik, dibagi menjadi empat yaitu, censorship, substitution, taboo for taboo and euphemism. Teknik penerjemahan tersebut diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi pada saat kata tabu tersebut diucapkan sehingga akan didapatkan padanan dalam terjemahan.
THE FUNCTION AND MEANING OF TECHICAL TERMS USED IN MOVIE SCRIPT RATATOUILLE Putu Eka Desyantari; Frans I Made Brata; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.42 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul The Meaning of Technical Terms Used in Movie Script Ratatouille. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megidentifikasi jenis-jenis istilah dan menganalisis fungsi dan maknanya. Data diambil dari sebuah naskah film yang berjudul Ratatouille. Ini adalah sebuah film animasi dari amerika yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2007. Dalam naskah film ini ditemukan tujuh jenis-jenis istilah, yaitu: personalia di dapur, alat-alat dapur, seragam, bahan makanan, masakan, menu, dan restaurant. Data ini disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara quantitative berdasarkan teori makna yang diusulkan oleh Lyons (1995) dan teori mengenai fungsi bahasa yang diusulkan oleh Halliday (1973). Hasil darianalisis menunjukkan bahwa hanya ada lima fungsi bahasa dan empat makna dari istilah-istilah yang ada.
The English - Indonesian Translation Of Taboo Words In Ted Movie Kadek Putri Yamayanti; Frans I Made Brata; I Nyoman Sedeng
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.15 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas temuan kata – kata tabu dalam Bahasa Inggris dan terjemahannya dalam Bahasa Indonsesia. Dikarenakan masing – masing bahasa memiliki latar belakang budaya yang berbeda, maka penerjemah akan menemukan beberapa perbedaan budaya yang membuat penerjemahan kata – kata tabu menjadi rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan kata – kata tabu yang muncul dalam bahasa sumber dan mendeskripsikan teknik penerjemahannya sehingga didapat padanan dalam terjemahan. Metode dokumentasi diaplikasikan untuk mengumpulkan data dari film Ted. Selanjutnya, metode deskriptif kualitatif diaplikasikan dalam analisis dan penyajian data. Analisis dari penelitian ini diperoleh dengan cara mengaplikasikan teori yang dikemukakan oleh Jay (1992) tentang tipe – tipe kata tabu, Larson (1998) dan Davoodi (2009) tentang teknik penerjemahan. Kemudian, teori – teori tersebut didukung dengan pendekatan makna konsep oleh Bell (1991). Terdapat 9 tipe kata tabu yang ditemukan, yaitu cursing, profanity, taboo, obscenity, vulgarity, slang, epithet, insult and slurs and scatology. Sementara blasphemy tidak ditemukan dalam data. Terdapat 6 variasi teknik penerjemahan yang muncul dalam menerjemahkan kata tabu. Secara garis besar teknik tersenut dibagi menjadi dua yaitu literal and idiomatic translations. Secara lebih spesifik, dibagi menjadi empat yaitu, censorship, substitution, taboo for taboo and euphemism. Teknik penerjemahan tersebut diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi pada saat kata tabu tersebut diucapkan sehingga akan didapatkan padanan dalam terjemahan.