Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camaraL.) Yang Berpotensi Sebagai Pengendali JamurFusarium solani (Mart.) Sacc. Penyebab Layu Batang dan Busuk Akar Tanaman Pisang Kepok(Musa paradisiacaforma typica) Ni Made Dewi Wahyuni; Ni Putu Adriani Astiti; Meitini Wahyuni Proborini
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p08

Abstract

Banana plants have been used as parts of ritualism by Hindu’S people in Bali nevertheles these plants are often infected by fungal pathogens. Fusarium sp is one of the most common fungal pathogen infecting these plants. Commonly to release this pathogen the usage synthetic fungicides. To reduce the use of these synthetic fungicides, alternative method such as using natural compound of fungicides has been researched. The main objective of this research was to investigate the compounds of tembelekan leaf extract to control the growth of F. solani (Mart.) Sacc, the causative agent of stem wilt and root rot in kapok banana by using GC-MS. The result of identification using GC-MS identified that there are four compounds is 2,2,4-Trimethyl-1,3-pentanediol diisobutyrate, Hexadecanoic acid, Terephthali acid, and Squalene.
FEEDING ACTIVITIES OF LONG-TAILED MACAQUES (Macaca fascicularis Raffles) AT LUHUR ULUWATU TEMPLE TOURISTDESTINATION, BALI Ni Made Dewi Wahyuni; A. A. Gde Raka Dalem; I Ketut Ginantra
Jurnal Biologi Udayana Vol 19 No 1 (2015): JURNAL BIOLOGI
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1613.495 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas mendapatkan makan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Destinasi Wisata Luhur Uluwatu, Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodeinstantaneous scan sampling. Data yang diperoleh dari berbagai jenis aktivitas mendapatkan makan monyet dianalisa secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mendapatkan makan monyet ekor panjang, nampak dengan cara yang relatif tidak jauh berbeda antar waktu, dengan variasi antara 7,91-21,85%. Persentase aktivitas mendapatkan makan monyet pada pagi, siang dan sore hari didominasi oleh aktivitas mendapatkan makan langsung dari alam (24,89; 21,14 dan 20,06%). Aktivitas mendapatkan makan yang mendominasi berbeda pada cohort (jantan dewasa, jantan remaja dan anakan). Monyet jantan dewasa didominasi oleh aktivitas mendapatkan dengan cara merebut dari wisatawan atau pengelola (22,84%), monyet jantan remaja didominasi oleh aktivitas mendapatkan makan dengan cara merebut antar sesama monyet (24,16%) dan anak monyet didominasi oleh aktivitas mendapatkan makan dengan cara diberi monyet lainnya (29,63%). Aktivitas mendapatkan makan monyet betina dewasa dan remaja didominasi oleh aktivitas mendapatkan yang sama yaitu makan dari alam (25,71 dan 26,38%).