Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HISTOLOGI TESTIS TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIBERI TEPUNG DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala Lamk. de Wit) HASIL PERENDAMAN A.A. Istri Mas Padmiswari; Ngurah Intan Wiratmini; I Wayan Kasa
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i02.p07

Abstract

Lamtoro merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 25-35%. Namun, pemanfaatan lamtoro menjadi terbatas karena mengandung zat antinutrisi seperti mimosin. Kandungan mimosin dapat diturunkan melalui beberapa metode salah satunya adalah melalui perendaman dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian tepung daun lamoro hasil perendaman (TDLP) terhadap histologi testis tikus jantan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat kelompok dengan masing-masing delapan ulangan. Perlakuan berupa pemberian tepung daun lamtoro hasil perendaman yang dicampur dengan pelet komersial dengan aras 100% pakan komersial (tanpa TDLP) sebagai kontrol (P0), 92,5% pakan komersial + 7,5% TDLP sebagai perlakuan 1 (P1), 85% pakan komersial + 15% TDLP sebagai perlakuan 2 (P2) dan 77,5% pakan komersial + 22,5% TDLP sebagai perlakuan 3 (P3). Perlakuan diberikan pada tikus jantan selama 30 hari. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah sel spermatogenik. Data hasil penelitian diolah menggunakan program statistik komputer (SPSS 16.0 for Windows) dengan menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TDLP dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah sel spermatogenik. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan TDLP hingga aras 22,5% tidak menurunkan jumlah sel spermatogenik.
Invertebrates Diversity of Merta Segara and Nyangnyang Beach: Comparison Study of Two Beaches with Different Characteristics Buya Azmedia Istiqlal; I Wayan Kasa; Deny Suhernawan Yusup
Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences Vol 2 No 2 (2018): ATBES
Publisher : Institute for Research and Community Services Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.494 KB) | DOI: 10.24843/ATBES.2018.v02.i02.p01

Abstract

The diversity of intertidal invertebrates in Bali was believed to be affected by human activities, due to high rate of development in tourism industry. In order to reveal the real natural invertebrate diversity, it is necessary to investigate it at a kind of untouched beach of Bali. This study was perform by comparing invertebrate diversity (species richness, density, community structure) and human activity (Type, frequency) in Merta Segara Beach, as the beach with frequent human activities, and Nyangnyang Beach, as the beach with little human activities. Invertebrates sample were taken within intertidal zone using line transect-quadrate during low tide. Human activities were observed in the afternoon from March to April 2016. The result showed a significant different in density and community structure between both Merta Segara and Nyangnyang beach as the consequences of different substrate type of both beaches. Walking on substrate or trampling was believed to be the most influencing activity for invertebrate diversity, especially for Merta Segara Beach. Next, a thorough study must be performed to conclusively tie the human activity to the alteration of invertebrate diversity in a coastal area. The high diversity, density and abundance of intertidal invertebrate of Nyangnyang Beach has literally shown that how diverse the biodiversity could be if the beach were protected from overexploited by tourism visitation and activity.