Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA SYOK SEPTIK DI RUANG TERAPI INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR PERIODE OKTOBER 2017–OKTOBER 2018 Jeremy Jonathan; I Putu Kurniyanta; Kadek Agus Heryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i10.P14

Abstract

ABSTRAK Sepsis adalah keadaan disfungsi organ karena disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Sepsis yang tidak tertangani bisa menjadi syok septik, yaitu sepsis dengan abnormalitas metabolisme seluler dan sirkulatorik meskipun telah diresusitasi secara adekuat. Tingkat mortalitas syok septik sangat tinggi. Namun, data karakteristik pasien syok septik khususnya di Bali belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien syok septik di ruang terapi intensif RSUP Sanglah periode Oktober 2017–Oktober 2018 berdasarkan usia, jenis kelamin, sumber infeksi, pola mikroorganisme, dan pemberian antibiotika. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang deskriptif observasional. Pengambilan sampel dilakukan memakai total sampling. Pada 44 pasien yang terlibat, sebesar 40,9% pasien berasal dari rentang umur >65 tahun. Penyakit syok septik lebih banyak ditemukan pada laki-laki sebanyak 56,81%. Sumber infeksi terbanyak adalah infeksi sistem respirasi sebanyak 61,36%. Antibiotika yang paling sering digunakan ialah sefoperazon sebanyak 30%, dan antibiotika kombinasi yang paling sering digunakan yaitu sefoperazon-levofloksasin sebanyak 45,16%. Pada 26 pasien dengan hasil kultur, patogen terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa sebanyak 8%. Pada 18 pasien lainnya tidak ditemukan hasil kultur. Kata Kunci: Syok septik, karakteristik syok septik, pasien ruang terapi intensif.
Strategi PT. Ciracasindo Perdana dalam Persaingan Usaha dengan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix dan SWOT Jeremy Jonathan
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3, No 5 (2019): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.93 KB) | DOI: 10.24912/jmbk.v3i5.6077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan mengetahui strategi yang paling sesuai dari PT. Ciracasindo Perdana dalam menghadapi persaingan usaha food and beverages yang ketat dengan metode Quantitative Strategic Planning Matrix dan analisa SWOT. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data yang diperoleh diambil dengan teknik wawancara langsung kepada tiga narasumber dari perusahaan. Selain itu juga menggunakan observasi langsung di lapangan dan analisa kepustakaan seperti buku, company profile, dan laporan keuangan perusahaan. Dari sisi eksternal perusahaan, diketahui faktor yang paling berpengaruh pada perkembangan perusahaan yaitu sektor dari pangsa perusahaan cukup luas dan dapat dijadikan sebagai peluang, sementara faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah banyaknya kompetitor pada bidang bisnis ini yang menjadi ancaman perusahaan. Sedangkan di sisi internal, perusahaan menonjolkan kualitas produk dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan sebagai kekuatan utama perusahaan. Sementara yang dijadikan sebagai kelemahan perusahaan yang harus diperbaiki adalah kurangnya diferensiasi produk dan tidak agresifnya pengenalan produk di pasar. Perusahaan sendiri sedang berada pada posisi pasar yang sedang bertumbuh dan agresif sehingga meghasilkan 2 opsi strategi yang dapat diambil perusahaan ke depan yaitu perluasan pasar baru dengan dari sektor pasar utama yang ada dan juga perluasan produk baru dari produk unggulan yang selama ini dijual di pasaran. Dengan metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dan kemudian didapat kembali beberapa kesimpulan yang berupa analisa SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat) perusahaan, maka strategi yang paling cocok pada perusahaan dengan kondisi pasar yang ada yaitu perlunya perluasan produk baru.
Peningkatan Keterampilan Microsoft Word dan Powerpoint Untuk Staf Administrasi Pada Gereja Orthodox Indonesia Mardi Hardjianto; Agnes Aryasanti; Jan Everhard; Jeremy Jonathan; Hayati, Putri
KRESNA: Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Jurnal KRESNA Mei 2023
Publisher : DRPM Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/kresna.v3i1.65

Abstract

Kebutuhan lembaga atau organisasi masyarakat di era informasi saat ini adalah bagaimana mampu membuat laporan dalam bentuk digital dan juga mampu menampilkannya dalam bentuk digital. Sayangnya, kebutuhan tersebut masih belum dirasakan oleh masyarakat luas. Mitra pengabdian kepada masyarakat (PKM) saat ini adalah Gereja Orthodox Indonesia, sebuah organisasi masyarakat yang memiliki catatan tertulis yang harus diinventarisasi dengan baik dan suatu saat dapat disajikan dengan menggunakan media komputer. Permasalahan yang dihadapi Gereja Orthodox adalah tidak semua staf administrasi memahami dengan baik penggunaan teknologi komputer, sehingga proses administrasi tidak dapat dilakukan dengan cepat. Sebelum pelatihan nilai rata-rata pre-test peserta sebesar 59, setelah pelatihan nilai rata-rata post-test adalah 85.38. Hal ini membuktikan terjadi peningkatan keterampilan dan pengetahuan staf administrasi setelah mengikuti pelatihan Microsoft Word dan Powerpoint.
Albumin Use and Its Association with Nutritional Status in the Intensive Care Unit : A Narrative Review Putu Eka Nantha Kusuma; Jeremy Jonathan; Putu Agus Surya Panji
Jurnal Anestesiologi dan Terapi Intensif Vol. 1 No. 2 (2025): JATI Agustus 2025
Publisher : Udayana University and Indonesian Society of Anesthesiologists (PERDATIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JATI.2025.v01.i02.p08

Abstract

Introduction: Albumin is the major protein in blood plasma that plays a pivotal role in the regulation of oncotic pressure and nutritional status, particularly in critically ill patients. Hypoalbuminemia is frequently observed in ICU patients and is associated with increased morbidity and mortality. This narrative review aims to assess the role and efficacy of albumin supplementation, administered both orally and intravenously, in supporting the nutritional status and prognosis of critically ill patients. Methods: A literature search was conducted across the PubMed, Google Scholar, ScienceDirect, and ProQuest databases utilizing the keywords: "albumin", "critical illness", "nutrition", and "ICU". Articles included were those published within the last 10 years, available in English and Indonesian, and comprised review articles, clinical trials, and clinical practice guidelines. The selection process was performed through the screening of titles, abstracts, and subsequent full-text reviews. A total of 23 articles were included in this review. Results: The literature indicates that albumin supplementation contributes to hemodynamic stability, a reduction in nosocomial infections, and improved prognosis in patients with conditions such as sepsis, ARDS, hepatic and renal dysfunction, and in post-operative states. Supplementation with snakehead fish (Channa striata) extract has also been reported to increase albumin levels. Accurate nutritional assessment, using tools like the Nutrition Focused Physical Exam (NFPE), Subjective Global Assessment (SGA), and biomarkers such as Total Lymphocyte Count (TLC) and Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) are essential for determining the nutritional status of critically ill patients. Specific recommendations from the ESPEN consensus and various hepatology and nephrology associations exist concerning the application of albumin in specific clinical conditions. Conclusion: Albumin supplementation holds significant potential in supporting the nutritional status and improving the clinical outcomes of critically ill patients. Further studies are required to determine optimal protocols and the cost-effectiveness of albumin therapy in the critically ill patient population.
Implementasi Kriptografi Dengan Menggunakan Algoritma 3Des dan Algoritma RC4 Serta Kompresi Huffman Untuk Keamanan File Ikhsan Rahdiana; Jeremy Jonathan
Jurnal Ticom: Technology of Information and Communication Vol 10 No 3 (2022): Jurnal Ticom-Mei 2022
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer Provinsi DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70309/ticom.v10i3.41

Abstract

Permasalahan yang terjadi dengan berkembangnya teknologi memungkinkan terjadinya pencurian data di perusahaan PT. Timas Suplindo, berupa data-data penting seperti proposal tender, transaksi keuangan dan desain desain proyek yang ditujukan kepada klien yang tidak boleh diketahui oleh pihak yang tidak berwenang. Sehingga perlu diterapkan kriptografi pada saat pengiriman file data untuk menjaga kerahasiaan informasi data tersebut. Dengan menggunakan algoritma kriptografi yang diterapkan pada proses enkripsi dan dekripsi yaitu menggunakan algoritma 3DES, algoritma RC4 dan metode kompresi Huffman dan dibuat dengan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah implementasi aplikasi yang dapat mengenkrip file minimal sebesar 84 Kb dengan waktu proses selama 3 detik (3.5278499126434 seconds) dan maksimal 4,33 Mb dengan waktu proses selama 3 menit 04 detik (184.21214008331 seconds), sehingga file-file yang telah terenkripsi dapat terjaga kerahasiaan nya sampai ketujuan
Albumin Use and Its Association with Nutritional Status in the Intensive Care Unit : A Narrative Review Putu Eka Nantha Kusuma; Jeremy Jonathan; Putu Agus Surya Panji
Jurnal Anestesiologi dan Terapi Intensif Vol. 1 No. 2 (2025): JATI Agustus 2025
Publisher : Udayana University and Indonesian Society of Anesthesiologists (PERDATIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JATI.2025.v01.i02.p08

Abstract

Introduction: Albumin is the major protein in blood plasma that plays a pivotal role in the regulation of oncotic pressure and nutritional status, particularly in critically ill patients. Hypoalbuminemia is frequently observed in ICU patients and is associated with increased morbidity and mortality. This narrative review aims to assess the role and efficacy of albumin supplementation, administered both orally and intravenously, in supporting the nutritional status and prognosis of critically ill patients. Methods: A literature search was conducted across the PubMed, Google Scholar, ScienceDirect, and ProQuest databases utilizing the keywords: "albumin", "critical illness", "nutrition", and "ICU". Articles included were those published within the last 10 years, available in English and Indonesian, and comprised review articles, clinical trials, and clinical practice guidelines. The selection process was performed through the screening of titles, abstracts, and subsequent full-text reviews. A total of 23 articles were included in this review. Results: The literature indicates that albumin supplementation contributes to hemodynamic stability, a reduction in nosocomial infections, and improved prognosis in patients with conditions such as sepsis, ARDS, hepatic and renal dysfunction, and in post-operative states. Supplementation with snakehead fish (Channa striata) extract has also been reported to increase albumin levels. Accurate nutritional assessment, using tools like the Nutrition Focused Physical Exam (NFPE), Subjective Global Assessment (SGA), and biomarkers such as Total Lymphocyte Count (TLC) and Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) are essential for determining the nutritional status of critically ill patients. Specific recommendations from the ESPEN consensus and various hepatology and nephrology associations exist concerning the application of albumin in specific clinical conditions. Conclusion: Albumin supplementation holds significant potential in supporting the nutritional status and improving the clinical outcomes of critically ill patients. Further studies are required to determine optimal protocols and the cost-effectiveness of albumin therapy in the critically ill patient population.