Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas harian harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan harimau benggala (Panthera tigris tigris) di Bali Zoo, Gianyar Putu Laksmi Candra Dewi; Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni; Ni Luh Watiniasih
Jurnal Biologi Udayana Vol 25 No 2 (2021): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2021.v25.i02.p11

Abstract

Bali Zoo merupakan lembaga konservasi eksitu bagi berbagai jenis satwa, termasuk harimau benggala dan harimau sumatra. Kedua jenis ini termasuk dalam daftar IUCN dengan status terancam punah untuk harimau benggala dan status kritis untuk harimau sumatra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian kedua jenis harimau tersebut di Bali Zoo. Pengambilan dan pengumpulan data aktivitas harian dilakukan dengan metode focal animal sampling, pencatatan menggunakan metode instantaneous recording dengan interval 30 detik selama 30 menit. Pengambilan data dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari. Kedua jenis harimau mengalokasikan waktunya paling banyak untuk beristirahat. Harimau sumatra mengalokasikan waktunya untuk istirahat sebesar 64,69 ± 2,52%, moving 31,32 ± 2,46%, grooming 2,72 ± 0,40%, buang air 0,37 ± 0,08%, makan 0,33 ± 0,11%, minum 0,31 ± 0,07% dan aktivitas sosial 0,26 ± 0,08%. Untuk harimau benggala, harimau ini mengalokasikan waktunya untuk istirahat sebesar 68,23± 2,20%, moving 24,14 ± 1,99%, sosial 3,54 ± 0,34%, grooming 2,23 ± 0,29%, buang air 0,39 ± 0,08%, minum 0,39 ± 0,09%, dan makan 0,08 ± 0,18%. Aktivitas pacing tercatat sangat rendah pada kedua jenis harimau mengindikasikan kondisi harimau yang cukup nyaman berada pada kandangnya.
Enrichment provision for sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) and bengal tiger (Panthera tigris tigris) in Bali Zoo, Gianyar Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni; Putu Laksmi Candra Dewi; Ni Luh Watiniasih
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i02.p07

Abstract

Harimau Panthera tigris memiliki peran ekologis yang signifikan pada ekosistemnya, namun populasinya di alam mengalami penurunan yang sangat tajam akibat degradasi/hilangnya habitat, perburuan terhadap harimau dan hewan mangsanya, perdagangan satwa illegal, dan konflik manusia-harimau. Kesemua sub spesies harimau P. tigris dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah (endangered) dalam daftar merah IUCN dan masuk dalam CITES Appendix 1. Salah satu upaya yang dilakukan untuk konservasi jenis hewan terancam punah adalah dengan mengkaitkan upaya konservasi eksitu dengan konservasi insitu. Pemberian enrichment dapat meningkatkan kompleksitas lingkungan penangkaran dan selanjutnya meningkatkan kesejahteraan hewan dengan merangsang terjadinya perilaku aktif dan mencegah timbulnya perilaku stereotip yang sering muncul pada jenis-jenis harimau yang dipelihara di dalam kandang di kebun binatang. Bali Zoo merupakan lembaga konservasi eksitu yang berperan didalam upaya konservasi harimau di luar habitat alaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis enrichment yang diberikan kepada harimau sumatra dan harimau benggala di Bali Zoo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari-Maret 2021 dengan menggunakan metode observasi secara langsung. Penelitian ini mencatat bahwa telah diberikan berbagai jenis enrichment yang meliputi food enrichment, sensory enrichment, physical enrichment, cognitive enrichment, dan social enrichment terhadap harimau sumatra dan harimau benggala di Bali Zoo. Hal ini telah dapat mengurangi kadar stress pada hewan tersebut. Lebih lanjut, meskipun penyediaan berbagai jenis enrichment telah dilakukan dengan baik di Bali Zoo, disarankan untuk membuat lebih banyak variasi sebagai antisipasi untuk menghindari timbulnya rasa bosan pada hewan.