Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA TEMBAGA DALAM PELAPISAN KHROM DEKORATIF TERHADAP TINGKAT KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN I Ketut Suarsana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 3, No.1 Juni 2008
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.234 KB)

Abstract

Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan elektro lapisan logam pada elektrode yang bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Logam yang dilapisi adalah tembaga karena mudah dibentuk menjadi perhiasan, alat industri, bagian kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Logam pelapis yang digunakan dalam pelapisan khrom dekoratif ini adalah nikel dan khrom. Penelitian ini menggunakan spesimen berupa tembaga yang berjumlah 15 buah dengan panjang 60 mm dan diameter 14 mm. Dalam pelaksanaan pelapisan pertama menggunakan voltase 5 volt, temperatur 60 0C dan dengan arus 50 ampere. Variasi dilakukan pada waktu pencelupan yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit dengan tiga kali pengulangan. Sedang pada pelapisan kedua menggunakan voltase 5 volt, temperatur 50 0C, arus 50 ampere dan waktu pencelupan 2 menit. Hasil penelitian ini adalah dengan variasi waktu pelapisan nikel pada tembaga yang dilakukan (dengan range 5 menit-25 menit), nilai iluminasi cahayanya (tingkat kecerahannya) dan ketebalan lapisannya meningkat, yaitu pada waktu pelapisan nikel 5 menit nilai iluminasi cahayanya adalah 3297,027 lux dan ketebalannya adalah 14,1 µm hingga pada waktu pelapisan nikel 20 menit yaitu sebesar 8242,904 lux untuk iluminasi cahayanya dan hingga waktu pelapisan nikel 25 menit yaitu sebesar 55,77 µm untuk ketebalan lapisannya. Sedangkan untuk waktu pelapisan nikel 25 menit nilai iluminasi cahayanya menurun yaitu sebesar 6868,862 lux yang disebabkan karena banyak lubang pada permukaan lapisan.
The effect of work piece velocity and depth of cut on the performance of grinding process using alumina-En9 DNK Putra Negara; IGN Priambadi; I Ketut Suarsana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 1, No 1 Juni 2006
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.356 KB)

Abstract

Grinding is a very complex machining process due to many parameters to be considered. In this research, the effect of workpiece velocity and depth of cut toward performent of grinding such as actual depth of cut, force, power and specific energy to be investigated. Grinding process to be applyed is straight surface grinding with alumina and En9 as grinding wheel and workpiece respectivelly. Two independent variables to be condisioned, there are workpiece velocities ( 0,1, 0,2, and 0,3 m/s) and setting depth of cut (10, 20, 30, 40 and 50?m. The data obtained is evaluated by plooting into grapht. The results of experiment show that the higher depth of cut, the higher actual depth of cut obtained, however, the higher worcpice velocity, the lower depth of cut obtained; depth of cut and workpiece velocity are proportional to force, power and volume rate of metal removal; and specific energy is proportional to depth of cut but it is opposite to vorkpiece velocity.
Pengaruh Perlakuan Temperatur dan Waktu Penahanan Pack Carburizing Terhadap Umur Lelah Baja St 42 Ketut Suarsana; Cok Istri Putri K; I Made Astika
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 1 (2018): Published in April 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.315 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i01.p05

Abstract

Pack carburizing merupakan suatu proses laku panas untuk memperoleh pengerasan hanya pada bagian permukaan dengan menggunakan media carburizer padat. Dengan memberikan temperatur pemanasan dan waktu penahanan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan umur lelah suatu material baja St.42. Metode pada penelitian ini mengunakan pack carburizing padat berupa serbuk, yang dibuat dalam bentuk kotak dan didalamnya diisi serbuk carbon. Penelitian ini membahas tentang pengaruh waktu penahanan dan temperatur pack carburizing terhadap umur lelah baja ST 42 dengan menggunakan variasi temperatur pemanasan adalah : 850, 900 dan 950°C dan waktu penahanan 4, 6 dan 8 jam. Kedua variabel ini diamati pengaruhnya terhadap umur lelah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa waktu penahanan dan temperatur pack carburizing berpengaruh nyata terhadap umur lelah, dimana umur lelah tertinggi yaitu pada 993.089 cycle pada temperatur pemanasan 950 °C dan waktu penahanan 8 jam. Umur lelah paling rendah adalah 440.613 cycle terjadi pada temperatur pemanasan 850 °C dan waktu penahanan 4 jam. Pack carburizing is a hot-selling process to obtain only hardening on the surface by using solid carburizer media. Providing proper heating temperature and retention time is expected to increase the fatigue life of a steel material of St.42. The method in this study using a solid pack carburizing of powder, which is made in the form of a box and inside it is filled with carbon powder. This study discusses the effect of detention time and pack carburizing temperature on ST 42 fat age by using variation of heating temperature are: 850, 900 and 950?C and holding time 4, 6 and 8 hours. Both of these variables were observed to influence the fatigue life. Based on the result of research that the holding time and temperature of pack carburizing have a significant effect on fatigue life, where the highest fatigue age is 993,089 cycles at heating temperature 950 ?C and 8 hours of detention time. The lowest fatigue period was 440,613 cycles occurring at a heating temperature of 850 ?C and a 4 hour detention time.
Analisa Pengaruh Temperatur Lingkungan Terhadap Akurasi Pompa Bahan Bakar Minyak Komang Ayu Ratnawati; I Ketut Suarsana; I Wayan Nata Septiadi
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak (BBM) masih relative tinggi terutama untuk transportasi darat. BBM dapat diperoleh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pelayanan SPBU menggunakan Pompa BBM yang wajib diuji secara berkala oleh instansi metrology daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.  Mengingat pentingnya akurasi pompa BBM untuk melindungi konsumen, maka penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh temperature lingkungan terhadap akurasi pompa BBM, apakah terjadi perbedaan akurasi pompa pada temperatur 28°C, 31°C dan 33°C. Pengujian dilakukan dengan Bejana Ukur Standar 20 liter dengan batas kesalahan sebesar ±0,5% atau ±100 ml. Dari pengujian yang dilakukan pada SPBU di Kabupaten Buleleng, diperoleh bahwa temperature lingkungan memiliki pengaruh sangat kecil terhadap akurasi pompa BBM. Pada temperatur 28°C error sebesar-0,165%, pada temperatur 31°C  error -0,168% dan pada temperatur 33°C error -0,250%.Community needs to fuel oil (BBM) is still relatively high, particularly for ground transportation. Fuel can be obtained at the General Fuel Filling Station (Gas Station). Service gas stations use fuel pumps that must be tested periodically by regional metrology institutions in accordance with applicable regulations. Given the importance of the accuracy of the fuel pump to protect the consumer, the authors conducted a study of the influence of environmental temperature on the accuracy of fuel pumps, pump accuracy whether there is a difference in temperature 28°C, 31°C and 33°C. Testing is done with a standard 20 liter gauging vessels with a margin of error of ± 0.5% or ± 100 ml. From the tests carried out at a gas station in Buleleng, found that the environmental temperature has very little effect on the accuracy of fuel pumps. At temperatures of 28°C error of -0.165%, at a temperature of 31°C error -0.168% and at a temperature of 33°C error -0.250%.
Lama Perendaman Ekstrak Pucuk Daun Ungu Terhadap Tegangan Yang Dihasilkan DSSC Komang Alit Kumara Jaya; I Gusti Ngurah Nitya Santiarsa; I Ketut Suarsana
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2020.v06.i01.p03

Abstract

Pada umumnya masyarakat di Indonesia masih menggunakan sumber energi tidak terbaharui yang suatu saat akan habis. Penggunaan energi meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, energi surya merupakan energi yang memiliki potensi besar. Dye sensitized solar cell (DSSC) merupakan solar cell generasi ke 3. Daun ungu merupakan tumbuhan yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, mudah dibudidayakan dan tidak merupakan daun dengan nilai ekonomi tinggi juga tidak kenal musim dalam tumbuh kembangnya. Penelitian ini menggunakan ekstrak pucuk daun ungu sebagai dye sensitizer di ekstrak menggunakan alkohol (96%) dengan perbandingan campuran 20gr pucuk daun ungu yang sudah ditumbuk halus dengan alkohol sebanyak 50ml, kemudian direndam dengan variasi lama perendaman 12, 24 dan 36 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap tegangan yang dihasilkan DSSC. Hasil penelitian didapat hasil tegangan tertinggi pada variasi lama perendaman 36 jam sebesar 254 mV. Lama perendaman 12 jam sebesar 202 mV dan lama perendaman 24 jam berada diantara kedua variasi tersebut dengan nilai tegangan dan arus sebesar 230 mV. Generally people in Indonesia still use non-renewable energy sources that will one day be exhausted. Energy use in Indonesia increased considerably in line with economic growth and population growth, solar energy is the energy that has great potential. Dye sensitized solar cells (DSSC) are 3rd generation solar cells. Purple leaf is a plant that is spread almost all over Indonesia, easily cultivated and is not a leaf with high economic value nor does it know the season of growth and development. This study uses purple leaf shoot extract as a dye sensitizer extracted using alcohol (96%) with a ratio of 20 gr of mixture of purple leaf buds that have been finely ground with alcohol as much as 50 ml, then soaked with a 12, 24 and 36 hour soaking variation. This study aims to determine the effect of immersion duration on the voltage generated by DSSC. The results obtained the highest voltage at 36 hours soaking variation of 254 mV. The 12 hour soaking time is 202 mV and the 24 hour soaking is between the two variations with voltage and current values of 230 mV.
Pengaruh Perlakuan Temperatur dan Media Pendinginan Terhadap Sifat Ketangguhan Baja AISI 3215 I Ketut Suarsana; IGN Nitya Santhiarsa; DNK Putra Negara
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2018.v04.i01.p04

Abstract

Perlakuan panas adalah pemanasan yang diikuti dengan penahanan dan pendinginan menggunakan media quenching. Pengerasan adalah pemanasan logam hingga suhu austenit, tahan pada suhu tersebut untuk sementara waktu dan kemudian didinginkan pada media pendinginan seperti air, minyak, udara, air garam. Untuk mengatasi perubahan sifat mekanik, perlu diberikan proses perlakuan panas. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan stress internal dan mencegah terjadinya retak atau cacat. Sifat mekanis ketangguhan adalah kemampuan material untuk menyerap energi sesaat sebelum terjadi fraktur pada struktur itu. Penelitian ini membahas tentang prediksi ketangguhan properti mekanik dengan memberikan pemanasan pada temperatur 800, 850 dan 9000C dan masing-masing specimen diquenching dengan : air tawar, air laut dan minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sifat ketangguhan dari efek temperatur dan media pendinginan yang digunakan. Data menunjukan pada 8000C dengan media quenching minyak nilai ketangguhan adalah 33,833 kg/cm2, serta suhu 9000C dengan quenching media air nilai ketangguhan adalah 40,8747 kg/cm2). Jadi semakin meningkat temperature perlakuan, berpengaruh terhadap sifat ketangguhan impak bahan. Heat treatment is carried out by heating followed by anchoring and using quenching medium as cooling. Hardening is metal heating to austenite temperature, hold it at a temporary temperature and then cooled to cooling media such as water, oil, air, brine. To overcome the change of mechanical properties, need to be given process of heat treatment. This is to remove internal stress and prevent the occurrence of cracks or defects. The mechanical properties of toughness are the ability of the material to absorb energy without fracturing the structure. This study discusses the prediction of toughness of mechanical properties by heating at temperatures of 800, 850 and 9000C and each specimen quenching with: freshwater, seawater and oil. The results showed that there was an increase in the toughness properties of the temperature effect and the cooling medium used. The data show on 8000C with medium quenching oil the toughness value is 33.833 kg/cm2, and the temperature of 9000C with quenching medium water toughness value is 40.8747 kg/cm2). So the increasing of treatment temperature has influence to the material toughness
EFEK KOMPOSISI DAN PERLAKUAN SINTERING PADA KOMPOSIT Al/(SiCw+Al2O3) TERHADAP SIFAT FISIK, DAN KEAUSAN I Wayan Lega Suprapto; Ketut Suarsana; I.G.N. Nitya Santhiarsa
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan material komposit berbasis logam pada dunia industri cukup potensial untuk memenuhi akan komponen-komponen permesinan. Dengan adanya perkembangan bahan yang sangat pesat, maka dituntut untuk menghasilkan bahan ringan dan murah yang merupakan persyaratan utama dalam dunia industri pembuatan komponen-komponen mesin. Hal ini memunculkan inovasi baru dalam pembuatan Aluminium Matrix Composite (AMC) yang berbasis matrik Alumunium dengan penguat Silicon Carbon dan Al2O3 partikel. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan proses powder metalurgi dan variasi komposisi penguat komposit. Awal proses komposit dibuat dengan variasi komposisi matrik Aluminium dengan penguat SiC+Al2O3 dalam komposit. Komposisi Aliminium : 80% wt dengan variasi penguat 20% wt. Pembuatan material uji dilakukan dengan proses metalurgi serbuk dimana gaya tekan 25 N, waktu penahanan 15 menit. Pengujian karakteristik dilakukan untuk menggetahui sifat fisik dan mekanik komposit. Jadi hasil penelitian adalah penambahan komposisi persen berat SiC dan Alumina (Al2O3) memberikan pengaruh pada sifat fisik dan mekanik komposit. Dimana densitas dan keausan meningkat terjadi pada setiap penambahan Alumina (Al2O3) itu sendiri. Sebaliknya porositas menurun dengan meningkatnya komposisi penguat. Hubungan antara sifat dari masing-masing komposisi penguat SiCw dan Al2O3 pembentuk komposit yang dibuat dengan menganalisa struktur mikro yang terbentuk. The development of metal-based composite materials in the industrial world is sufficiently potential to meet the machining components. With the development of materials that are very fast, it is required to produce light and cheap materials which is a major requirement in the world of manufacturing machinery components. This led to new innovations in the manufacturing of Aluminum Matrix Composite (AMC) based on Aluminum matrix with Silicon Carbon and Al2O3 particle reinforcement. The method used in this research is by powder metallurgy process and variation of composite reinforcement composition. Initial composite process with variation of Aluminum matrix composition with SiC + Al2O3 amplifier in composite. Aliminium Composition: 80% wt with variation of 20% wt. N, hold time of 15 minutes. Characteristic testing is performed to determine the physical and mechanical properties of the composite. So the result of research is composition of heavy composition SiC and Alumina (Al2O3) give effect on physical and mechanical properties of composite. Where density and wear occurs, increase in each addition of Alumina (Al2O3) itself. The porosity reaction decreases with the capability of the reinforcing composition. The relationship between the properties of each of the SiCw and Al2O3 composite compositing compositions prepared by analyzing the formed microstructure.
Properties of Thermal Conductivity Hybrid Epoxy Resin Composite Reinforced Natural Fiber as Alternative Insulator Material Ketut Suarsana; DNK Putra Negara; Igpagus Suryawan
TEKNIK Vol. 43, No. 3 (2022): December 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v43i3.42496

Abstract

The properties of composite materials are highly dependent on the constituents used as reinforcement such as natural fibers with a matrix. This research was conducted to determine the effect of chemical solution treatment of NaOH and Silane coupling agent on fiber with concentration on thermal conductivity properties. The research involved processing fiber from nettle plant by decortication to obtain a single fiber. The hybrid composite process uses the hand lay-up molding method. The fibers were treated with a chemical solution of NaOH and Silane at concentrations of: 3 and 6% for 2 hours, had a length of 5 mm, and in random orientation. The ratio of the nettle fiber reinforced resin matrix to the weight ratio of natural fibers was 10, 15, 20 and 25%. The results obtained that the highest thermal conductivity properties with a fiber composition of 25% in the chemical solution treatment of 6% Silane of 0.1995 Watt/moK. On the other hand, the lowest with a composition of 10% natural fiber with 3% NaOH treatment of 0.1099 Watt/moK. The low thermal conductivity of hybrid composites can be applied as an insulator
Peningkatan Sifat Mekanik Hybrid Ceramik Komposit dengan Penambahan Partikel Magnesium dan Serat Silica Carbon I Ketut Suarsana; DNK Putra Negara; I Made Astika
Jurnal Mettek: Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Teknik Mesin Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/METTEK.2023.v09.i01.p04

Abstract

Pada penelitian ini Aluminium powder digunakan sebagai matriks dan Silicon Carbon whisker (SiCw) serta Alumina partikel (Al2O3p) digunakan sebagai penguat. Pembuatan material uji dengan proses metalurgi powder pada variasi gaya tekan 15, 20 dan 25 kN, temperatur sintering 350oC, waktu penahanan 15 menit pada masing-masing specimen uji. Pengujian yang dilakukan meliputi densitas, porositas dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan komposisi SiCw dan aditif Alumina pada persen berat berpengaruh secara signifikan terhadap sifat fisik dan mekanik komposit. Dimana peningkatan densitas dan kekerasan terjadi karena semakin kuat atau semakin rapatnya ikatan antarmuka matrik dan penguat, sedangkan porositas menurun berbanding terbalik dengan densitas yang terjadi dalam material hybrid keramik matrik komposit. In this study, Aluminum powder was used as a matrix, and Silicon Carbon whisker (SiCw) and Alumina particle additives (Al2O3p) were used as reinforcement. Manufacture of test material with powder metallurgy process with variations in the compressive force of 15, 20, and 25 kN, sintering temperature of 350oC, and holding time of 15 minutes for each test specimen. Tests carried out include density, porosity, and hardness. The results showed that the addition of SiCw composition and Alumina additives in weight percent had an effect on the physical and mechanical properties of the composite. There was an increase in density and hardness due to the stronger or tighter interfacial bonds between the matrix and reinforcement, while porosity decreased inversely with the density that occurred in the hybrid material. composite matrix ceramics.
Analisis Penyajian Laporan Keuangan Bumdes Mengacu pada KepmenDesa PDTT No 136 Tahun 2022: (Studi Kasus Pada BUMDes Nugraha Tata Samaya di Desa Pejarakan) Suarsana, I Ketut; Sinarwati, Ni Kadek
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiah.v14i1.74364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa BUMDes Nugraha Tata Samaya tidak mengacu pada KepmenDesa PDTT No 136 Tahun 2022 pada laporan keuanganya, serta untuk mengetahui bagaimanakah laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan KepmenDesa PDTT No 136 Tahun 2022 pada BUMDes Nugraha Tata Samaya.mengetahui penyajian laporan keuangan yang ada di BUMDes Nugraha Tata Samaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo dan dokumen resmi lainnya. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu BUMDes Nugraha Tata Samaya ini telah mengetahui terkait KepmenDesa PDTT No 136 Tahun 2022 terkait penyajian laporan keuangan, namun belum dapat menyesuaikan hal tersebut. BUMDes ini juga tidak dapat menggunakan aplikasi untuk menyajikan laporan keuangan, hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki serta dengan demikian laporan keuangan yang dibuat masih banyak terdapat kekeliruan hasil dan jenis laporan keuangan yang dibuat oleh BUMDes.