Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa pertumbuhan keausan pahat karbida coated dan uncoated pada alloy steel AISI 4340 Sobron Lubis; Steven Darmawan; Rosehan Rosehan; Tommi Tanuwijaya
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2300.081 KB)

Abstract

Abstrak:Keausan pahat merupakan data yang sangat penting dalam perencanaan pemesinan. Penelitian ini menjelaskan tentangpercobaan pertumbuhan keausan pahat pada karbida coated dan uncoated dalam pembubutan bahan alloy steel AISI 4340.Penelitian dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan keausan pada menit 12, 24, 36, 48, 60 sampai didapat VB sebesar0.3 mm untuk kedua mata pahat, sedangkan kondisi pemotongan lain seperti gerak makan, kedalaman potong, kecepatanpotong konstan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara ilmiah pertumbuhan keausan yang terjadi pada mata pahatkarbida coated dan uncoated pada proses pemotongan alloy steel AISI 4340. Metode grafik digunakan untuk analisispercobaan, untuk melihat perbandingan pertumbuhan keausan mata pahat karbida coated dan uncoated serta mekanismekeausan yang terjadi, serta korelasi pertumbuhan keausan dengan kekasaran permukaan benda kerja. Hasil penelitianmendapatkan keausan pahat karbida coated pada menit 60 dengan VB sebesar 0.366 mm, sedangkan pada karbida uncoatedpada menit 36 sebesar 0.45 mm. Mekanisme keausan yang terjadi adalah keausan adhesi.Kata Kunci: Pahat potong karbida, baja paduan, keausan pahat, keausan tepi.Abstract:A tool life is an important data in planning a machining process. In this research, an experiment describe about growth of toolwear on carbide coated and uncoated cutting tools used in turning process of an alloy steel of AISI 4340. The experiment wasconducted by observing the growth of tool wear on minutes 12, 24, 36, 48, 60 until get VB 0.3 mm for both of cutting tools, whilethe other cutting conditions such a feed rate, depth of cut, cutting speed constant. The purpose of this experiment is to examinescientifically the growth of tool wear on carbide coated and uncoated in turning process of and alloy steel of AISI 4340. Graphicalmethod used for analisis of the experiment, to compare the growth of tool wear on cutting tool carbide coated and uncoated, andthe mechanisms that happened, and correlation between tool wear with workpiece surface roughness. The result of theexperiment is tool wear for carbide coated on 60 minutes with VB 0.366 mm, and carbide uncoated on 36 minutes with VB 0.45mm. The mechanism of tool wear that happened is adhesion wear.Keyword : Carbide cutting tool, alloy steel, tool wear, flank wear
Kajian Eksperimental Kekasaran Permukaan Polymer Ertalone 6SA Pada Proses Milling Sobron Lubis; Rosehan Rosehan; Kevin Nataniel
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.51 KB)

Abstract

Polymer Ertalone 6SA digunakan sebagai bahan pengganti material sintered bronze untuk produk bushing, karena ia memiliki kekuatan material yang sama baiknya, serta biaya produksi yang relatif lebih rendah. Produk bushing menuntut untuk memiliki nilai kekasaran permukaan yang rendah atau halus. Guna menghasilkan kekasaran permukaan yang baik, parameter pemotongan pada proses pemesinan memberi pengaruh yang significant. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kajian terhadap nilai kekasaran permukaan bahan polymer Ertalone 6SA yang dilakukan proses milling dalam membentuk permukaan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan. Metode yang dilakukan merupakan proses milling dengan menggunakan mesin Milling CNC, adapun jenis mata pahat yang digunakan adalah end milling HSS. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan parameter pemotongan pada proses pemesinan dan melakukan proses pemotongan side milling, hasil pemotongan yang terjadi pada permukaan benda kerja di ukur untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan yang diperoleh. Pengukuran nilai kekasaran permukaan benda kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur surfacet test Mitutoyo. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai kekasaran permukaan material Polymer Ertalone 6SA yang paling baik diperoleh pada variasi kecepatan potong (Vc) 140 m/min, kecepatan pemakanan (Vf) 300 mm/min, dan kedalaman pemakanan (a) sebesar 0,4 mm dengan nilai kekasaran permukaan (Ra) sebesar 0,722 ?m, dalam melakukan proses pemesinan material Polymer Ertalone 6SA diperlukan coolant untuk mencegah terjadinya Build Up Edge (BUE) pada mata pahat. Kata kunci: Polymer ertalone 6SA, milling, bushing, kekasaran permukaan, surface test Polymer Ertalone 6SA used as a substitute material for the product sintered bronze bushings, because he has the power of a material that is as good, as well as production costs are relatively lower. Product bushing demanded to have a low value of surface roughness or smooth. In order to produce a good surface roughness, cutting parameters on machining process gives a significant influence. This study was conducted to review the value of the surface roughness of polymer materials Ertalone 6SA milling process is carried out in accordance with the surface to form the shape and dimensions desired. The method used is a milling process using a CNC Milling machine, as for the type of cutting tool used is HSS end milling. Experiments carried out by varying the cutting parameters on machining processes and perform side milling cutting process, the result of cutting that occurs on the surface of the workpiece is measured to determine the surface roughness values obtained. Measurement of the workpiece surface roughness values is done by using a Mitutoyo measuring tool surfacet test. From the research that has been made known that the surface roughness value Ertalone 6SA Polymer materials are best obtained on the variation of cutting speed (Vc) 140 m / min, speed feeds (Vf) of 300 mm / min, and the depth of the cemetery (a) of 0.4 mm with a surface roughness value (Ra) of 0,722 lm, the machining process Ertalone 6SA Polymer materials required to prevent coolant Build Up Edge (BUE) on the cutting tools. Keywords: Polymer ertalone 6SA, milling, bushings, surface roughness, surface test
TRANSFER PENGETAHUAN NILAI BARANG RONGSOKAN UNTUK BENGKEL SAMPAHQU - TANGERANG SELATAN Helena Juliana Kristina; Rosehan rosehan; Ahmad ahmad; Suraidi suraidi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.11821

Abstract

In the concept of circular economy, paradigm of garbage as something that has a meaning (material recovery) so as to lower production costs and save natural resources that are not renewable and maintain the environment. By using circular economy principle, where the value of products and materials are maintained and utilized for as long as possible, so that landfill can be limited as small as possible. In Indonesia itself, there are several ways of collecting electronic waste from community sources, such as channeled through dropbox and Waste Bank for recycling. In unraveling the problem of waste, there must be social and economic institutions that cooperate with each other in their activities, for the sustainability of the movement in the community, both social movements and social engineers in changing the paradikma of waste management in the community. Because household electronic waste from waste banks is almost always present in every weighing. The knowledge of workers in lapak is very minimal to ascertain whether the goods can still function if repaired or must be channeled for recycling. Therefore, SampahQu intends to set up a small workshop in lapaknya for the management of electronic waste from households, which will try to invite teenagers in their villages and participants of the SampahQu network, to participate in this activity, in the hope as one way to foster environmental concern to them. The solution offered by the PKM team to SampahQu Bp Posma is to make an approach to the participants to build their internal motivation first, that garbage has a high value if it can be managed correctly, while supporting the Reuse and Recovery program, by transferring knowledge of the value of junk goods. This activity is realized in the form of a workshop class program SampahQuABSTRAK:Dalam konsep circular economy, paradigma sampah sebagai sesuatu yang mempunyai arti (material recovery) sehingga mampu menurunkan biaya produksi dan menyelamatkan sumber daya alam yang tidak terbarukan serta menjaga lingkungan. Dengan menggunakan prinsip circular economy, dimana nilai produk dan material dijaga dan dimanfaatkan selama mungkin, sehingga timbunan sampah dapat dibatasi sekecil mungkin. Di Indonesia sendiri, ada beberapa cara pengumpulan sampah elektronik dari sumber masyarakat, seperti disalurkan melalui dropbox dan Bank Sampah untuk di daur ulang. Dalam mengurai masalah sampah harus ada lembaga sosial dan ekonomi yang saling bekerjasama dalam kegiatannya, demi keberlanjutan gerakannya di masyarakat, baik gerakan sosial ataupun perekayasa sosial dalam mengubah paradikma kelola sampah di masyarakat. Dikarenakan sampah elektronik rumah tangga dari bank sampah hampir selalu ada di setiap penimbangan. Pengetahuan pekerja di lapak sangatlah minim untuk memastikan apakah barang – barang rongsok itu masih bisa berfungsi jika diperbaiki ataukah harus disalurkan untuk didaur ulang. Oleh karena itu, SampahQu bermaksud mendirikan bengkel kecil di lapaknya untuk pengelolaan sampah elektronik dari rumah tangga, yang dimana akan mencoba mengajak orang muda di sekitar lapak dan partisipan jejaring SampahQu, untuk ikut dalam aktivitas ini, dengan harapan sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan kepada mereka.  Solusi yang ditawarkan tim PKM kepada SampahQu Bp Posma adalah membuat suatu kegiatan pendekatan kepada para partisipan untuk membangun motivasi internal mereka lebih dulu, bahwa sampah punya nilai yang tinggi kalau bisa dikelola dengan benar, sekaligus mendukung program reuse dan recovery, dengan melakukan transfer knowledge nilai barang rongsokan. Kegiatan ini direalisasikan dalam bentuk program kelas bengkel SampahQu.
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS BAJA LATERIT TERHADAP PROSES PENGEROLAN Roy Hasudungan; Erwin Siahaan; Rosehan Rosehan; Bintang Bintang
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin POROS Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Imliah Teknik Mesin Poros
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.733 KB) | DOI: 10.24912/poros.v13i1.808

Abstract

Abstrak: Pemanfaatan sumber daya alam di indonesia merupakan salah satu hal yang harus dilakukan karena yang kita ketahui Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya yang melimpah dan harus diolah untuk mendapatkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi kehidupan seluruh warga Indonesia. Baja laterit merupaknan baja yang didapat dari pemurrnian dan pengecoran nikel pig iron. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai kekerasan baja laterit serta mengetahui struktur mikro pada baja laterit, adapun cara untuk mengetahui proses tersebut ialah dengan cara mencor baja laterit tersebut dengan dicampur dengan zat lainnya, lalu setelah proses pengecoran dilakukan proses pengerolan dengan hot rolling dengan temperatur 900 °C dengan bermacam reduksi yang bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan dan peruabhan struktur mikro pada setiap reduksi yang terjadi. Kemudian setelah dialkukan proses pengerolan maka dilakukan proses pengujian kekerasan dan metalography,dan untuk memudahkan proses pengujian tersebut maka specimen dipotong dengan panjang 2cm lalu specimen tersebut dimounting dengan menggunakan resin. 
KONTROL POSISI PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN ARDUINO DAN PID Adhitiya Satiawan Suryadata; Agus Halim; Rosehan Rosehan
POROS Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Poros
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/poros.v18i1.23224

Abstract

The development of industrial technology is growing rapidly, especially in the field of control systems, one of the controllers that is often used, namely PID which is composed of proportional, integrals, and derivatives, each control has a different role and to determine the value of each control sometimes trials are needed to find the right value. The advantages of this type of controller are that the algorithm used is simple but with accurate output, in this study a potentiometer is used for determining the set point and then an encoder which is useful for reading DC motor rotation and arduino.uno as a medium in implementing the PID system. This journal aims to be a learning medium to determine the parameters on the PID. The method used is a systematic method that starts with making a literature study that will determine the detailed requirements. After that, it is continued with the design of the microcontroller circuit using the Tinkercad website and doing 2D and 3D designs. The results of the design obtained that this circuit can work perfectly because every input given by the potentiometer can drive the motor smoothly and accurately through the encoder reading.