Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGURANGAN JUMLAH PRODUK CACAT PADA PRODUKSI GLASSES BOX DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA Pingkan Inggrid Piay; Helena Juliana Kristina; Carla Olyvia Doaly
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i2.12654

Abstract

Pada dunia industri, kata “kualitas” dan “produktivitas” merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan dan proses industri. Selain kualitas dan produktivitas, hal lain yang menjadi masalah pada setiap proses produksi adalah produk cacat. Dunia industri terus menuju ke arah efektifitas dan efisiensi. Perusahaan dituntut untuk dapat memproduksi secara cepat, namun tetap dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Selain untuk memenuhi tuntutan tersebut, efektivitas dan efisiensi ini akan sangat berpengaruh terhadap profit yang akan diterima perusahaan. PT. X merupakan suatu perusahaan yang berdiri pada tahun 1995 yang bergerak di bidang industri pembuatan produk-produk seperti kotak kacamata, box penyimpanan barang, dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode Lean six sigma untuk pengurangan produk cacat demi meningkatkan produktivitas di PT. X dengan menggunakan tahapan DMAIC. Dari pengumpulan dan hasil analisis pengolahan data diketahui bahwa 3 waste yang paling sering terjadi yaitu defect, waiting dan inventory. Untuk total lead time yaitu 8.055 detik dan nilai PCE proses produksi yaitu 24,15%% yang artinya proses belum Lean. Kemudian setelah dilakukan perbaikan,total lead time berkurang menjadi 5.245 detik dan nilai PCE meningkat menjadi 37,08% yang artinya proses produksi sudah menuju Lean . 
TRANSFER PENGETAHUAN NILAI BARANG RONGSOKAN UNTUK BENGKEL SAMPAHQU - TANGERANG SELATAN Helena Juliana Kristina; Rosehan rosehan; Ahmad ahmad; Suraidi suraidi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.11821

Abstract

In the concept of circular economy, paradigm of garbage as something that has a meaning (material recovery) so as to lower production costs and save natural resources that are not renewable and maintain the environment. By using circular economy principle, where the value of products and materials are maintained and utilized for as long as possible, so that landfill can be limited as small as possible. In Indonesia itself, there are several ways of collecting electronic waste from community sources, such as channeled through dropbox and Waste Bank for recycling. In unraveling the problem of waste, there must be social and economic institutions that cooperate with each other in their activities, for the sustainability of the movement in the community, both social movements and social engineers in changing the paradikma of waste management in the community. Because household electronic waste from waste banks is almost always present in every weighing. The knowledge of workers in lapak is very minimal to ascertain whether the goods can still function if repaired or must be channeled for recycling. Therefore, SampahQu intends to set up a small workshop in lapaknya for the management of electronic waste from households, which will try to invite teenagers in their villages and participants of the SampahQu network, to participate in this activity, in the hope as one way to foster environmental concern to them. The solution offered by the PKM team to SampahQu Bp Posma is to make an approach to the participants to build their internal motivation first, that garbage has a high value if it can be managed correctly, while supporting the Reuse and Recovery program, by transferring knowledge of the value of junk goods. This activity is realized in the form of a workshop class program SampahQuABSTRAK:Dalam konsep circular economy, paradigma sampah sebagai sesuatu yang mempunyai arti (material recovery) sehingga mampu menurunkan biaya produksi dan menyelamatkan sumber daya alam yang tidak terbarukan serta menjaga lingkungan. Dengan menggunakan prinsip circular economy, dimana nilai produk dan material dijaga dan dimanfaatkan selama mungkin, sehingga timbunan sampah dapat dibatasi sekecil mungkin. Di Indonesia sendiri, ada beberapa cara pengumpulan sampah elektronik dari sumber masyarakat, seperti disalurkan melalui dropbox dan Bank Sampah untuk di daur ulang. Dalam mengurai masalah sampah harus ada lembaga sosial dan ekonomi yang saling bekerjasama dalam kegiatannya, demi keberlanjutan gerakannya di masyarakat, baik gerakan sosial ataupun perekayasa sosial dalam mengubah paradikma kelola sampah di masyarakat. Dikarenakan sampah elektronik rumah tangga dari bank sampah hampir selalu ada di setiap penimbangan. Pengetahuan pekerja di lapak sangatlah minim untuk memastikan apakah barang – barang rongsok itu masih bisa berfungsi jika diperbaiki ataukah harus disalurkan untuk didaur ulang. Oleh karena itu, SampahQu bermaksud mendirikan bengkel kecil di lapaknya untuk pengelolaan sampah elektronik dari rumah tangga, yang dimana akan mencoba mengajak orang muda di sekitar lapak dan partisipan jejaring SampahQu, untuk ikut dalam aktivitas ini, dengan harapan sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan kepada mereka.  Solusi yang ditawarkan tim PKM kepada SampahQu Bp Posma adalah membuat suatu kegiatan pendekatan kepada para partisipan untuk membangun motivasi internal mereka lebih dulu, bahwa sampah punya nilai yang tinggi kalau bisa dikelola dengan benar, sekaligus mendukung program reuse dan recovery, dengan melakukan transfer knowledge nilai barang rongsokan. Kegiatan ini direalisasikan dalam bentuk program kelas bengkel SampahQu.
PENGURANGAN JUMLAH PRODUK CACAT PADA PRODUKSI GLASSES BOX DENGAN METODE LEAN SIX SIGMA Pingkan Inggrid Piay; Helena Juliana Kristina; Carla Olyvia Doaly
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i2.12654

Abstract

Pada dunia industri, kata “kualitas” dan “produktivitas” merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan dan proses industri. Selain kualitas dan produktivitas, hal lain yang menjadi masalah pada setiap proses produksi adalah produk cacat. Dunia industri terus menuju ke arah efektifitas dan efisiensi. Perusahaan dituntut untuk dapat memproduksi secara cepat, namun tetap dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Selain untuk memenuhi tuntutan tersebut, efektivitas dan efisiensi ini akan sangat berpengaruh terhadap profit yang akan diterima perusahaan. PT. X merupakan suatu perusahaan yang berdiri pada tahun 1995 yang bergerak di bidang industri pembuatan produk-produk seperti kotak kacamata, box penyimpanan barang, dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode Lean six sigma untuk pengurangan produk cacat demi meningkatkan produktivitas di PT. X dengan menggunakan tahapan DMAIC. Dari pengumpulan dan hasil analisis pengolahan data diketahui bahwa 3 waste yang paling sering terjadi yaitu defect, waiting dan inventory. Untuk total lead time yaitu 8.055 detik dan nilai PCE proses produksi yaitu 24,15%% yang artinya proses belum Lean. Kemudian setelah dilakukan perbaikan,total lead time berkurang menjadi 5.245 detik dan nilai PCE meningkat menjadi 37,08% yang artinya proses produksi sudah menuju Lean .