Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MANAJEMEN LALU LINTAS DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Irfandi, Ian Isman; Eka Dharma, Helen Paulin; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Brawijaya berlokasi pada Jalan Veteran, Malang. Didirikan pada tahun 1963. Universitas Brawijaya memiliki mahasiswa dari berbagai strata mulai Program Sarajana hingga Program Doktor yang tersebar pada 13 fakultas. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan Universitas Brawijaya semakin pesat dari tahun ke tahun, hal ini menimbulkan peningkatan bangkitan dan tarikan pergerakan dari mahasiswa yang tersebar di Kota Malang menuju Universitas Brawijaya, hal ini menyebabkan berkurangnya lahan parkir dan menyebabkan banyak kendaraan yang parkir dipinggir jalan menyebabkan kapasitas jalan berkurang dan lalu lintas menjadi tidak lancar karena meningkatnya jumlah pengguna kendaraan .  Selain itu terjadi antrian pada pintu-pintu akses masuk-keluar pada Universitas Brawijaya, baik untuk pintu akses utama yaitu akses yang menhubungkan antara Universitas Brawijaya dengan jalan-jalan kolektor di Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei langsung pada tiap pintu gerbang dengan menggunakan metode simple random sampling dan ruas utama yaitu ruas Veteran – Soekarno Hatta dan ruas Veteran -  Mayjend Panjaitan. Survei dilakukan selama 12 jam dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Dari hasil analsis didapat bahwa kinerja pintu gerbang eksisting sudah melebihi kapasitas pelayanan maksimum yang ditandai dengan hasil analisis yang bernilai minus sehingga disarankan pengaturan dan desain pintu gerbang yang baru. Sedangkan untuk ruas utama didapatkan LOS D yang memiliki DS sebesar 0,903 dan DS tertinggi memiliki LOS A yang memiliki DS sebesar 0,300. Untuk itu direkomendasikan untuk memindahkan ruang parkir yang ada pada sisi kiri dan kanan ruas utama sehingga didapatkan DS terbesar sebesar 0,630 dan DS terendah sebesar 0,220. Kata kunci : Antrian, Derajat Kejenuhan, Ruas, Universitas Brawijaya
STUDI POTENSI JUMLAH PENUMPANG BUS PEMADU MODA RUTE MALANG – BANDAR UDARA JUANDA PP Yuniar, Gefrin K.R; M.P, Anindya Tasha; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.004 KB)

Abstract

Bandar Udara Malang yang belum melayani banyak tujuan penerbangan membuat pengguna moda pesawat memilih Bandar Udara Juanda. Disisi lain angkutan yang melayani rute Malang-Juanda PP hanya angkutan travel. Untuk itu dibutuhkan moda lain yang lebih ekonomis dan memiliki kapasitas lebih banyak dibandingkan angkutan travel. Bus pemadu moda adalah moda alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner karakteristik sosial-ekonomi, karakteristik perjalanan serta kuisioner dengan teknik penyusunan stated preference. Stated preference memiliki atribut biaya perjalanan, waktu tempuh dan frekuensi keberangkatan. Sedangkan untuk prediksi tarif bus pemadu moda yang direncanakan diperoleh dari perhitungan BOK. Tarif yang telah diperoleh dari perhitungan BOK dibandingkan dengan nilai ATP dan WTP yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan. Sehingga didapatkan tarif ideal yang akan diberlakukan apabila bus pemadu moda tersebut direalisasikan.Setelah melakukan perhitungan tarif berdasarkan BOK diperoleh tarif sebesar Rp 23.374,- serta berdasarkan ATP dan WTP diperoleh tarif sebesar Rp 43.675,-. Dengan demikian perkiraan awal tarif bus pemadu moda sebesar Rp 40.000,- dapat diberlakukan. Hasil dari pemodelan pemilihan moda dengan metode stated preference untuk selisih biaya perjalanan  Malang-Juanda:  dan Juanda-Malang : , untuk selisih waktu tempuh perjalanan () rute Malang-Juanda :  dan rute Juanda-Malang : , sedangkan untuk selisih Frekuensi Keberangkatan () rute Malang-Juanda :  dan rute Juanda-Malang : .Potensi perpindahan pengguna travel ke bus pemadu moda rute Malang-Juanda sebanyak 705 orang per hari (83,97%). Sedangkan untuk rute Juanda-Malang sebanyak 1516 orang per hari (90,24%).   Kata kunci : travel, bus pemadu moda, ATP, WTP, BOK, stated preference.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS JALAN TOL KARANGANYAR-SOLO Ridwansyah, Achmad Miraj; Putranto, Yonandika Pandu; Djakfar, Ludfi; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1373.106 KB)

Abstract

Jalan tol Solo – Kertosono merupakan salah satu bagian jalan tol Trans Jawa yang saat inimasih dalam tahap pembangunan. Pembangunan jalan tol ini menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement). Perkerasan kaku adalahperkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan  ikat sehingga mempunyaitingkat  kekakuan yang  relatif  cukup  tinggi. Penelitian ini dilakukan karena adanya beberapa hambatan yang terjadi mengakibatkan tertundanya perkerjaan pembangunan hingga saat ini (2015) yang awalnya dijadwalkan selesai pada tahun 2014. Penundaaan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya perubahan data lapangan, terutama data lalu lintas harian, yang menyebabkan perubahan pada desain perencanaan. Hasil analisa tebal perkerasan yang baru nantinya dapat digunakan sebagai data pembanding dan dapat digunakan sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perencanaan perkerasan kaku pada ruas tol Karanganyar-Solo dianalisa berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2013, berbeda dari hasil analisa sebelumnya yang diketahui masih memakai Metode Bina Marga tahun 2002 yang merupakan metode analisa lama. Maka diharapkan hasilnya dapat menjadi pembanding dan saran alternatif untuk instansi terkait karena tertundanya proyek dapat menyebabkan terjadinya perubahan data analisa desain terutama pada data jumlah lalu lintas. Selain berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2013, digunakan Metode AASHTO 1993 sebagai pembanding hasil perencanaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perencanaan perkerasan kaku (rigid pavement) menggunakan jenisperkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.Struktur perkerasan beton direncanakan dengan menggunakan ketebalan 300 mm atau 30,0 cm, disesuaikan dengan perhitungan perencanaantebal perkerasan dengan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013. Sedangkan untuk pondasi bawahmenggunakan lapis pondasi agregat kelas A dengan tebal 15 cm. Lebar pelat sebesar 2 x 3,6 m per lajur dengan panjang 5 m. Sambungan susut dipasang setiap jarak 5 m dengan diameter 36 mm, panjang 45 cm, dan jarak antar dowel 30 cm. Batang pengikat (tiebar) digunakan baja ulir dengan diameter 16 mm, panjang 70 cm, dan jarak antar batang pengikat 75 cm. Berdasarkan Metode AASHTO didapatkan hasil tebal pelat beton 28 cm dengan menggunakan Lapis Pondasi LMC (Lean-Mix Concrete) 10 cm dan juga Lapis pondasi Agregat Kelas A 15 cm. Perbedaan tersebut terjadi dikarenakan perbedaan metode yang digunakan serta semakin bertambahnya volume lalu lintas tiap tahunnya selama masa tertundanya pembangunan proyek. Sehingga analisis proyek yang dibuat pada tahun 2010 tentunya akan berbeda dengan analisis yang dibuat pada tahun 2015. Kata kunci : perencanaan jalan, jalan tol, perkerasan kaku, tebal perkerasan, tol karanganyar-solo
PEMILIHAN MODA ANTARA TRAVEL DENGAN BUS EKSEKUTIF CITRA TRANS RUTE KOTA MADIUN - MALANG R.A.A.G.S, Syafalia; Ghifari, Reza Iqbal; Bowoputro, Hendi; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan penumpang dengan menggunakan angkutan travel dari Kota Madiun menuju Kota Malang semakin meningkat sehingga pertambahan jumlah kendaraan pribadi di jalan ikut meningkat dan menimbulkan kepadatan di jalan raya. Alternatif angkutan yang bisa digunakan calon penumpang dari Kota Madiun menuju Kota Malang melalui Kota Batu tanpa perlu berpindah bus di terminal Kota Jombang yaitu bus  eksekutif citra trans yang melayani penumpang dari Kota Magetan sampai ke Kota Malang melalui Pujon, Kota Batu. Bus citra trans memiliki fasilitas seperti televisi, Air Conditioner (AC), Wireless Fidelity (Wi-Fi), dan CCTV di dalam bus yang menjaga keamanan para penumpang. Sayangnya, dengan fasilitas yang cukup lengkap dan harga yang lebih terjangkau dari angkutan travel jumlah peminat bus citra trans belum maksimal. Objek yang diteliti adalah penumpang travel dengan jumlah sampel sebanyak 271 responden yang diperoleh menggunakan rumus Slovin, dan pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan serta kuisioner dengan teknik penyusunan Stated Preference yang memiliki atribut biaya perjalanan, waktu tempuh dan frekuensi keberangkatan per hari dari angkutan travel dan bus citra trans. Nilai Ability to Pay (ATP), dan Willingness to Pay (WTP) yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan dibandingkan dengan tarif yang berlaku sekarang. Hasil studi dapat diketahui karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan dari penumpang travel Madiun-Malang. Nilai ATP rata-rata responden sebesar Rp79.864,71 dan WTP rata-rata responden untuk angkutan travel Rp75.627,54 serta WTP rata-rata untuk bus citra trans Rp53.376,38 dalam satu kali perjalanan. Dengan demikian nilai ATP dan WTP penumpang lebih rendah dari tarif yang berlaku saat ini. Hasil dari pemodelan pemilihan angkutan travel dan bus citra trans adalah sebagai berikut: Selisih biaya perjalanan 2. Selisih waktu tempuh3. Selisih frekuensi keberangkatan per hariKata Kunci: angkutan travel, bus citra trans, ATP, WTP, Stated Preference
KAJIAN KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM PADA TRAYEK MALANG – LUMAJANG Fahmi, Ahmad; Pradhana, Bintang; Arifin, M. Zainul; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi  menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari pada zaman ini, tranportasi digunakan untuk menunjang segala aspek kehidupan sehari-hari manusia mulai dari kegiatan ekonomi, sosial budaya, dan kegiatan-kegiatan lainnya.  Kondisi dari angkutan yang beroperasi saat ini masih kurang layak untuk melayani para pengguna jasa angkutan umum, karena angkutan yang beroperasi saat ini termasuk angkutan lama yang masih beroperasi hingga saat ini.Penumpang angkutan umum juga mulai beralih menggunakan kendaraan pribadi untuk melakukan aktifitas sehari-hari, karena angkutan pribadi dinilai lebih cepat dan efisien dalam menunjang aktifitas sehari-hari.Dari hal tersebut perlu dilakukan kajian mengenai kinerja operasional dari angkutan umum untuk mengetahui kinerja operasional pada saat ini agar kinerja operasional angkutan umum bisa ditingkatkan. Pada kajian ini akan dibahas mengenai kinerja operasional angkutan umum yang beroperasi pada bus Malang – Dampit, bus Malang – Lumajang dan MPU Malang – Dampit.  Untuk survei asal tujuan pada kajian ini ada 278 responden untuk bus Malang-Dampit,  182 responden untukbus Maang-Lumajang, dan 78 responden untuk MPU Malang-Dampit yang didapat dari rumus slovin, dan dalam pengambilan sampel menggunakan metode Random Sampling.Dalam kajian yang akan dilakukan digunakan dua metode survei, yaitu survei statis dan survei dinamis untuk mendapatkan data kinerja operasional kendaraan dimana dilakukan pada hari kerja (weekday) dan pada hari libur (weekend).  Untuk survei biaya operasional kendaraan (BOK) pengkaji melakukan dua cara, yaitu dengan wawancara pengemudi angkutan umum  dan mendatangi kantor setiap penyedia jasa angkutan umum, agar mendapatkan besar biaya yang dikeluarkan penyedia jasa untuk memberikan pelayanan yang maksimal pada pengguna jasa angkutan umum. Kinerja operasional yang ada dari segi faktor muat, waktu antara, dan waktu perjalanan.Dimana untuk faktor muat yang terjadi dibawah standar ideal 70%, sedangkan untuk waktu antara dan waktu perjalanan sesuai dengan standar.Dari hasil faktor muat yang kurang dari standar hal ini berkaitan dengan kebutuhan armada, sehingga kebutuhan armada yang didapat dari hasil analisa berkurang dari armada yang semula.Dan direncanakannya jadwal keberangkatan dari kebutuhan armada yang didapat, agar angkutan umum yang beroperasi bisa berangkat sesuai dengan jadwal.Dari segi biaya operasional kendaraan didapatkan biaya operasional kendaraan berbeda – beda sesuai dengan km tempuh angkutan yang beroperasi untuk Bus Malang-Dampit BOK / bus adalah Rp. 2.816,34 / km , Bus Malang – Lumajang BOK / bus adalah Rp. 2.642,58 /km, dan untuk MPU Malang – Dampit BOK / MPU adalah Rp. 1.670,22 /km. Kata kunci : kinerja operasional, angkutan umum, trayek Malang – Lumajang, BOK, kebutuhan armada, jadwal keberangkatan.
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PESAWAT UDARA RUTE SUMENEP - SURABAYA S, Efriyanda Rahim; Darmawan, Deny; Sulistio, Harnen; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Madura merupakan salah satu pulau berkembang yang terletak di sebelah  timur Laut Jawa. Sebagai wilayah yang sedang berkembang, aktivitas warganya pun  juga ikut meningkat. Kabupaten Sumenep memiliki Bandar Udara Trunojoyo, tetapi  pengoperasiannya masih belum optimal. Sehingga perlu diadakan evaluasi terhadap  potensi penumpang dan kinerja dari bandara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui karakteristik penumpang moda bus patas, travel dan mobil pribadi rute  Sumenep-Surabaya; mengetahui kinerja operasional pesawat terbang rute Sumenep-  Surabaya; mengetahui bentuk model pemilihan pengguna moda bus patas, travel dan  mobil pribadi dibanding dengan pesawat terbang rute Sumenep-Surabaya. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Importance– Performance Analysis untuk analisis kinerja dan juga digunakan metode Stated Preference untuk mengetahui perbandingan dengan moda lain, yang juga bertujuan  untuk mengevaluasi kekurangan dan keunggulan moda pesawat terbang. Penelitian ini  dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2015 yang berlokasi di Kabupaten  Sumenep. Survei ini dilakukan terhadap penumpang bus patas, travel, mobil pribadi dan  pesawat terbang dengan rute Sumenep-Surabaya dengan jumlah responden 100 orang  untuk masing-masing moda bus patas, travel dan  mobil pribadi sedangkan untuk moda  pesawat terbang menggunakan jumlah responden sebanyak 50 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui karakteristik  responden bus patas didominasi oleh penumpang dengan pendidikan terakhir SMA  (58%), pekerjaan swasta (37%) dan penghasilan keluarga sebesar 1-3 juta rupiah  perbulan. Untuk responden travel didominasi oleh penumpang dengan pendidikan  terakhir SMA (60%), pekerjaan swasta (49%) dan penghasilan keluarga sebesar 1-3 juta  rupiah perbulan. Sedangkan untuk pengguna mobil pribadi didominasi oleh penumpang  dengan pendidikan terakhir SMA (49%), pekerjaan swasta (39%), dan penghasilan  keluarga sebesar 3-5 juta rupiah perbulan. Maksud tujuan dari perjalanan yang  dilakukan umumnya dengan maksud tujuan non-bisnis dengan menggunakan biaya  sendiri serta alasan penggunaan moda tersebut adalah karena alasan biaya perjalanan.  Dari analisis metode Importance–Performance Analysis, diperoleh hasil ada tujuh belas  poin yang dirasa penting oleh penumpang dan perlu diadakan pembenahan, tujuh belas  poin ini meliputi fasilitas keamanan, keselamatan, ruangan ibadah, pusat informasi,  pengkondisian cahaya ruangan bandara dan fasilitas parkir, serta dua belas poin yang  dianggap kurang penting oleh penumpang namun kinerjanya masih belum memuaskan  yang terdiri dari pelayanan petugas, pengkondisian suhu pesawat, rambu, fasilitas  trolley dan fasilitas ruang tunggu serta satu poin yang kinerjanya dianggap terlalu  berlebih yaitu toilet bandara. Sedangkan dari metode Stated Preference, diperoleh  model untuk bus patas (UPT–UBP)= 0,906-0.00001072(ΔX1) & (UPT–UBP)=-  1,101+0,869(ΔX2); travel (UPT–UTR)= 1,054-0.00001262(ΔX1) & (UPT–UTR)= 0,312+1,080(ΔX2); mobil pribadi (UPT–UMP)= 1,562-0.00001636(ΔX1) dimana ΔX1 =  selisih biaya perjalanan dan ΔX2 = selisih frekuensi keberangkatan. Kata Kunci : Evaluasi  Kinerja,  Bus  Patas,  Travel,  Mobil  Pribadi,  Pesawat  Terbang,  Sumenep  –  Surabaya,  Importance–Performance Analysis, Stated Preference.
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN KAPAL LAUT TUJUAN SURABAYA-MAKASSAR Ridlo, Miftahur; Prabowo, Bimantoro Beny; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar areanya terdiri dari  lautan.  Dengan begitu,  salah satu moda transportasi yang dapat diandalkan adalah kapal laut.  Kapal laut merupakan moda transportasi murah yang dapat menjangkau  sebagian besar pulau-pulau yang ada di Indonesia dengan daya angkut yang besar.  Namun,  telah terjadi penurunan jumlah penumpang dari waktu ke waktu.  Maka dari itu  perlu dilakukan evaluasi kinerja kapal. Penelitian ini bertujuan untuk;  mengetahui  karakteristik penumpang kapal laut rute Surabaya – Makassar,  mengetahui kinerja  operasional kapal laut rute pelayanan Surabaya – Makassar, dan mengetahui bentuk  model pemilihan pengguna layanan antara kapal laut dan pesawat terbang dengan tujuan  Surabaya – Makassar. Survei ini dilakukan terhadap penumpang kapal laut dengan rute Surabaya –  Makassar dengan jumlah responden 150 orang penumpang untuk metode Importance – Performance Analysis dan Stated Preference.  Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian  ini menggunkan metode Importance – Performance Analysis untuk analisis kinerja  pelayanan kapal laut dan juga digunakan metode Stated Preference untuk mengetahui  perbandingan dengan moda pesawat terbang,  yang juga bertujuan untuk mengevaluasi  kekurangan dan keunggulan moda kapal laut. Penelitaian ini dilakukan pada bulan  September 2015 yang berlokasi di atas kapal laut rute Surabaya – Makassar dan juga di  pelabuhan. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, maka diketahui karakteristik  responden yang didominasi oleh penumpang dengan usia 25 – 40 tahun (58%) dengan  pendidikan terakhir SMA (44%) dan penghasilan keluarga sebesar 3 – 4 juta rupiah  perbulan.  Maksud tujuan dari perjalanan yang dilkukan umumnya dengan maksud  tujuan non-bisnis dan menggunakan biaya sendiri serta alasan penggunaan kapal laut  adalah karena alasan biaya perjalanan. Dari analisis metode Importance – Performance Analysis, fasilitas yang perlu dibenahi diantaranya adalah naik turun penumpang dari  dan  ke kapal, toilet, fasilitas pengatur suhu, ruang pelayanan kesehatan, fasilitas  kemudahan naik turun penumpang, fasilitas penyandang difable, dan ruang ibu  menyusui. Sedangkan dari metode Stated Pereference, diperoleh model (UP– UK) = 1,823-0,688(ΔX₂) dimana ΔX₂ = selisih ketepatan jadwal. (UP– UK) = 7,838+0,778(ΔX3) dimana ΔX3 = selisih frekuensi keberangkatan. Kata Kunci :   Evaluasi Kinerja,  Kapal,  Laut, Surabaya-Makassar, Metode Stated Preference, Metode Importance Performance Analisis.
KAJIAN POTENSI PENUMPANG KM LEGUNDI TUJUAN SURABAYA-LOMBOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE S, Reinhard Fernando; Wicaksono, Achmad; K, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi laut sebagai sarana angkutan antar pulau memiliki kelebihan mampu menampung penumpang dan barang dengan kapasitas yang lebih besar dibanding dengan transportasi lainnya, dan juga biaya transportasi laut relative lebih murah dibanding transportasi penyeberangan lain. Namun saat ini hanya satu armada kapal penyeberangan yang beroperasi dengan waktu keberangkatan yang terbatas yaitu dua kali dalam satu minggu dari Surabaya-Lombok atau sebaliknya.Maka di perlukan survei menggunakan metode Stated Preference dan pemodelan dengan Logit/Binomial agar terlihat berapa besarnya potensi penumpang yang akan menggunakan KM Legundi atau pesawat jika KM Legundi menambah armada atau menambah jadwal keberangkatan berdasarkan atribut biaya perjalanan,waktu perjalanan,waktu tunggu. Kata Kunci: Metode Stated Preference, Stated Preference Method, Pemodelan Logit Binomial, Logit Binomial Modeling