Selviyanti Kaawoan
IAIN Sultan Amai Gorontalo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MEMBANGUN KULTUR MASYARAKAT SEKOLAH Kaawoan, Selviyanti
Irfani Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan dapat diartikan sebagai proses menata dan mengembangkanpranata dalam masyarakat, yang didalam pranata tersebut berisi nilai-nilaidan norma-norma untuk mengatur dan memberi pedoman bagi eksistensitindakan masyarakat. Lingkungan sekolah merupakan salah satu agen sosialyang merepresentasikan lingkungan masyarakat secara keseluruhan harusdapat menjalankan fungsi dengan baik dalam melakukan proses pendidikan danpembelajaran sehingga sekolah dapat memelihara nilai dan norma masyarakatyang positif dan baik. Hal ini logis, dengan perkembangan saat ini, setiapkegiatan dari pembangunan akan menuntut dan mengadopsi berbagai kondisikemapanan yang telah diciptakan oleh masyarakat yang dinamis. Hal inipulamemberi dampak pada lingkungan sekolah untuk dapat beradaptasi dalammeningkatkan kualitas pendidikan yang memiliki karakter yang positif,sehingga peserta didik akan mampu menghadapi tantangan yang dihadapinya.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PERILAKU TOLERAN PADA WARGA SEKOLAH Kaawoan, Selviyanti
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu karakteristik PAI berusaha membentuk dan mengembangkan  kesalehan individu dan sekaligus kesalehan sosial. Jika kesalehan individu merupakan hak pribadi, maka bagaimana dengan keshalehan sosial yang senantiasa memperhatikan dan peduli akan kondisi sosial sekitar kita. Dalam kehidupan sosial, dimana sekolah merupakan salah satu lembaga yang mewakili lingkungan sosial ditengah masyarakat  harus menjadi   agen sosial  pendidikan dalam membentuk perilaku peserta didik yang senantiasa memiliki sikap terbuka  dan toleran  dalam membangun  semangat ukhuwah Islamiyah. Untuk itu tanggungjawab pendidikan adalah  bagaimana kegiatan pembelajaran dapat memberi kemampuan berdialog dan mencari cammon ground yang akan menjadi dasar pijakan dan bekal bagi peserta didik untuk  berdialog dengan realitas disekitarnya khususnya realitas keragaman.
PEMERKOSAAN ANAK KANDUNG OLEH ORANG TUA DALAM PANDANGAN ISLAM Kaawoan, Selviyanti
Irfani Vol 11, No 1 (2015): Irfani
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerkosaan merupakan kekerasan seksual yang mengakibatkan trauma terhadap korbannya baik penderitaan lahir maupun batin Tindak pidana pemerkosaan terhadap anak dibawah umur dan pemerkosaan terhadap anak kandung yang dilakukan oleh ayah kandung, merupakan salah satu masalah hukum yang sangat penting untuk dikaji secara mendalam. Karena dalam penegakan hukum terhadap pelaku pemerkosaan dipandang masih belum seimbang  dibandingkan dengan kerugian yang dialami oleh anak dan perempuan. Tindak pidana pemerkosaan yang menimpa para anak dan perempuan ini merupakan perbuatan yang melanggar norma sosial, norma agama bahkan melanggar hukum negara.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Abdjul, Nurhalisa; Koesry, Zainul Romiz; Kaawoan, Selviyanti
Pekerti: Journal Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Vol. 4 No. 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.765 KB) | DOI: 10.58194/pekerti.v4i1.1254

Abstract

Gorontalo merupakan satu  dari  Sembilan belas  hukum adat di Indonesia memiliki ragam hukum Adat diantaranya  adat Mopolihu Lo Limu  (Mandi Lemon) bagi anak perempuan umur 1 s.d 3  tahun.  Seiring perkembangan dan dinamika sosial, pelaksanaan adat ini  makin jauh dari makna esensialnya, lalu nilai-nilai apa yang dapat diungkap dari adat Gorontalo yang makin tidak populer dikalangan generasi muda Gorontalo. Desain penelitian menggunakan kajian fenomenologi melalui pendekatan kualitatif yang menitikberatkan pada Makna dan filosofis  adat Gorontalo Mopolihu Lo Limu  Data yang digunakan berupa : teks, kata-kata tertulis, frasa-frasa atau simbol-simbol, tindakan dan peristiwa dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa  Adat Mopolihu Lo Limu memiliki sejumlah makna yang relevan dengan Penguatan Pendidikan Karakter diantaranya : (1) Sikap Religius, (2)  Sikap Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Mandiri, (7) Cinta Tanah Air, (8) Bersahabat, (9) Cinta Damai, (10) Peduli Sosial, (11) Peduli Lingkungan dan (12) Bertanggung jawab.
Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Peningkatan Angka Putus Sekolah di Desa Kuala Utara Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Fendri, Moh; Mobonggi, Arten; Kaawoan, Selviyanti
Pekerti: Journal Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Vol. 2 No. 1 (2020): FEBRUARY
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.863 KB) | DOI: 10.58194/pekerti.v2i1.1261

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pergaulan bebas di Desa Kuala Utara, Untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah di Desa Kuala Utara dan Untuk mengetahui upaya penanggulangan angka putus sekolah di Desa Kuala Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Desa Kuala Utara Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Data yang terkumpul di analisis secara triangulasi, teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa: (1) Dampak pergaulan bebas di Desa Kuala Utara memberikan dampak negatif pada pendidikan masyarakat khususnya remaja dimana para remaja sering mabuk-mabukan sampai menyebabkan kecelakaan, perzinahan yang membuat anak putus sekolah. (2) beberapa factor yang melatar belakangi meningkatnya angka putus sekolah di Desa Kuala Utara terdiri dari dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Factor internal yaitu factor yang datang dari dalam dirinya sendiri, sedangkan factor eksternal adalah factor yang datang dari luar. (3) Bagaimana upaya penanggulangan angka putus sekolah di Desa Kuala Utara adalah dengan memperbanyak kegiatan kepemudaan, dan keagamaan sehingga tidak terjerumus pada pergaulan bebas, tersebut. Implikasi penelitian ini di harapkan mendorong pihak Pemeritah untuk meningkatkan upaya penanggulangan angka putus sekolah dengan mencegah pergaulan bebas, sehingga mampu meminimalisir anak putus sekolah di Desa Kuala Utara.