I P. A. Astawa
PS Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH MELALUI AIR MINUM TERHADAP EDIBLE OFFALS BROILER Yanto K. A. U; I M. Nuriyasa; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 1 (2021): Vol. 9 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih melalui air minum terhadap edible offals broiler. Penelitian dilaksanakan di Br. Pande, Desa Dajan Peken, Tabanan, selama 6 minggu. Ayam yang digunakan merupakan DOC yang dibesarkan selama 2 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 2 ekor broiler sehingga jumlah ayam yang dipergunakan adalah 60 ekor. Perlakuan tersebut adalah (R0) pemberian air minum tanpa menggunakan ekstrat air daun sirih (Piper betle L.), (R1) pemberian 2% ekstrak air daun sirih (Piper betle L.) melalui air minum dan (R2) pemberian 4% ekstrat air daun sirih (Piper betle L.) melalui air minum. Variabel yang diamati adalah persentase kepala, kaki, jantung, hati, usus halus, dan ampela. Hasil penelitian menunjukkan persentase kepala, kaki, jantung, hati, usus halus, dan ampela tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara ketiga perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih melalui air minum sampai 4% tidak berpengaruh terhadap persentase edible offals broiler. Kata Kunci: broiler, daun sirih, dan edible offals
PENGARUH DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE RECAHAN KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) Antara I M. D.; A. W. Puger; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 3 (2021): Vol. 9 No. 3 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to examine the effect of fermented papaya leaves in the ration on the carcass pieces percentage of kampung chicken, which was carried out for 8 weeks. The design used was a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments and 4 replications, each replication consisted of 3 kampung chickens. The treatments given were, A: Ration without fermented papaya leaves, B: Ration containing 10% fermented papaya leaves, C: Ration containing 15% fermented papaya leaves, D: Ration containing 20% ??fermented papaya leaves. The variables observed included slaughtered weight, carcass weight, carcass percentage, percentage of carcass pieces (chest, thighs, calves, back and wings). The results showed that the ration cantaining 10% fermented papaya leaves was able to significantly increase (P<0.05) by 15.78% in slaughtered weight and 19.05% in carcass weight. Slaughtered weight and carcass weight also increased significantly (P<0.05) with the ration containing 15% fermented papaya leaves by 19.26% and 20.04%, while the ration containing 20% fermented papaya leaves did not give significantly different results (P>0 0.05) on slaughtered weight, carcass weight, percentage of carcass and percentage of carcass pieces (chest, thighs, calves, back, wings). Based on the results of study, it could be concluded that the use of fermented papaya leaves in the ration level of 10-15% can increase the slaughtered weight and carcass weight but had no effect on the percentage of carcass and the percentage of carcass pieces (chest, thigh, calves back and wings) in native chickens. 10 weeks old. Keywords: papaya leaves, kampung chicken, percentage of carcass pieces
PENGARUH PENGGANTI SEBAGIAN RAMSUM KOMERSIAL DENGAN RANSUM KONVENSIONAL TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR AYAM ISA BROWN Diningrat I D. G. A. A.; I M. Suasta; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan ransum konvensional terhadap kualitas fisik telur ayam Isa brown telah dilaksanakan di kandang milik Bapak I Putu Ari Astawa yang berlokasi di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, untuk analisis pakan dilakukan di laboratorium nutrisi dan makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana Bali pada tanggal 10 Oktober - 10 Januari 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan P0 ( Ayam yang diberikan ransum komersial (PL 241), perlakuan P1 (ayam yang diberikan ransum konvensional 1), perlakuan P2 (ayam yang diberikan ransum konvensional 2), perlakuan P3 (ayam yang diberikan ransum konvensional 3). Variabel yang diamati meliputi berat telur, persentase putih telur, persentase kuning telur, persentase kulit telur, warna kuning telur, dan HU (Haugh Unit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat telur pada perlakuan P1 nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada P0, sedangkan dengan P2 berbeda tidak nyata (P>0,05) dan dengan P3 nyata lebih rendah (P<0,05) daripada P0. Persentase putih telur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) di antara perlakuan. Persentase kuning telur pada perlakuan P1, P2, dan P3 nyata lebih rendah (P<0,05) daripada P0. Untuk persentase kulit telur perlakuan P0, nyata lebih rendah (P<0,05) daripada perlakuan P1, P2, dan P3. Warna kuning telur menunjukkan P1 nyata lebih rendah (P<0,05) daripada P0, sedangkan dengan P2 berbeda tidak nyata (P>0,05) dan dengan P3 nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada P0. Untuk haugh unit P1, P2, dan P3 nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada P0. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian sebagian ransum komersial dengan ransum konvensional memberikan hasil yang sama terhadap persentase putih telur tetapi memberikan hasil berbeda pada berat telur, HU, dan menurunkan persentase kuning telur dan warna kuning telur, serta meningkatkan persentase kulit telur dibandingkan dengan ransum komersial.Kata kunci: ransum, isa brown, kualitas fisik telur
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN RANSUM NON KOMERSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM PETELUR ISA BROWN Fikgiannisa V. T.; A. A. P. P. Wibawa; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan ransum non komersial terhadap produktivitas ayam petelur isa brown. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan menggunakan 10 ekor ayam pada tiap-tiap ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah P0 : ayam diberikan ransum komersial PL241, P1 : ayam diberikan ransum non komersial (komposisi 1), P2 : ayam diberikan ransum non komersial (komposisi 2), dan P3 : ayam diberikan ransum non komersial (komposisi 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan ransum non komersial terhadap produktivitas ayam petelur isa brown mendapatkan hasil yang sama pada konsumsi ransum di semua perlakuan, pada perlakuan P1 mendapatkan hasil Hen Day Production (HDP), berat telur total, berat telur rata-rata, dan konversi ransum yang sama dengan perlakuan P0. Kemudian pada perlakuan P2 dan P3 mendapatkan hasil Hen Day Production (HDP), berat telur total, dan berat telur rata-rata yang lebih rendah dibandingkan perlakuan P0, sedangkan pada konversi ransum mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan P0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ransum non komersial 1 (P1) dapat digunakan sebagai pakan alternatif dilihat dari hasil penelitian yaitu mendapatkan hasil pada konsumsi ransum, Hen Day Production (HDP), berat telur total, dan berat telur rata-rata, dan konversi ransum yang sama dengan ransum komersial P0, sehingga dengan penggantian sebagian ransum komersial dengan ransum non komersial terhadap produktivitas ayam petelus isa brown perlakuan ransum non komersial P1 ini sangat cocok untuk digunakan. Kata kunci: Ayam Petelur Isa Brown, Ransum non komersial, Produktivitas.
NILAI CERNA RANSUM KOMERSIAL DAN RANSUM KONVENSIONAL PADA AYAM PETELUR ISA BROWN Trisnayanthi N. N. A.; I P. A. Astawa; I G. Mahardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 1 (2023): Vol. 11 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai cerna ransum komersial dan ransum konvensional pada ayam petelur isa brown. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu yang pertama di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali dan yang kedua di Laboraturium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang berlangsung selama satu bulan satu minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan menggunakan 10 ekor ayam petelur. Keempat perlakuan tersebut adalah ayam yang di berikan ransum komersial (P0), Ayam yang di berikan ransum konvensional 1 (P1), Ayam yang di berikan ransum konvensional 2 (P2), Ayam yang di berikan ransum konvensional 3 (P3). Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar, kecernaan protein kasar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ransum komersial dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, serta menurunkan kecernaan serat kasar dan memberikan hasil yang sama pada kecernaan protein kasar terhadap ransum konvensional. Kata kunci : Ayam petelur isa brown, nilai cerna, ransum komersial dan konvensional.