Claim Missing Document
Check
Articles

TEMPERATURE HUMIDITY INDEX AND PHYSIOLOGICAL RESPONSES OF LOCAL RABBIT OFFERED DIFFERENT LEVEL OF ENERGY AND PROTEIN FEEDS AND HOUSED IN TWO CAGE SYSTEMS Nuriyasa, I.M.; Mastika, I.M.; Mahardika, IG; Kasa, I.W
E-Journal Of Animal Science Udayana University Vol 1, No 1, Tahun 2012
Publisher : E-Journal of Animal Science Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.047 KB)

Abstract

An experiment was carried out to study temperature humidity index (THI) and physiological responses of local rabbit offered different level of energy and protein feeds and housed in two cage systems.  A split – plot design consisted of two main plot : under ground shelter  and battery housing system and four diets as sub plot with different energy and protein level. The result show that, under ground shelter cage produced lower (P<0.05) THI than the battery cage (26.17 vs. 27.69).  The lower THI in under ground shelter cage than battery cage causing physiological responses better to the rabbits.  Diets with different energy and protein level did not give significant effect on THI, skin temperature and rectal temperature (P>0.05).  It was observed that there is a significant interaction (P<0.05) between cage system and ration on respiration rate.  Diets did not  have any significant effect (P>0.05) on respiration rate  of the rabbit housed under ground shelter cage. But converse was true for battery cage. Diets containing 2800 kcalME/kg and 18,50% crude protein causing significantly higher (P<0.05) respiration rate  than  other diets.  It was concluded that under ground shelter cage give  a better responds than battery cage.  Diets  differing  in energy and protein level did not affect temperature-humidity index. Further,  diets with 2800 kcalME/kg and 18.50% crude protein gave less physiological impact  than  those diets containing 2600 kcalME/kg and 17% crude protein, 2400 kcalME/kg and 15.50% crude protein, 2200 kcalME/kg and 14% crude protein.
STUDY ON GROWTH RATE OF MALE RABBITS (Lepus negricollis) FED DIFFERENT LEVELS OF FERMENTED COFFEE PULP Budiari, Ni Luh Gede; Mastika, I Made; Nuriyasa, I Made
E-Journal Of Animal Science Udayana University Vol 3, No 2, Tahun 2014
Publisher : E-Journal of Animal Science Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.184 KB)

Abstract

A study on growth rate of male rabbit fed different levels of fermented coffee pulp was carried out at Gulingan village, Mengwi, Badung regency, Bali province from August to October 2013. A Randomized Block Design (RBD) with five treatments and eight replicates in each treatment was used in this experiment.  The treatment were diet  without coffee  pulp (R0),  diet with 10%  unfermented coffee pulp (R1), diet with 20% unfermented coffee pulp (R2), diet with 10% fermented coffee pulp (R3), and diet with 20% fermented coffee pulp (R4). Each treatment consisted of 8 male five week old local rabbits as replication. Variables observed were final body weight, weight gain, feed intake, water consumption, feed efficiency, dry matter, energy and protein digestibility. The results showed that rabbits  given ration with 10% fermented coffee pulp (R3) revealed has higher dry matter energy and protein digestibility. Further, that had highest final body weight, weight gain and highest feed efficiency. From the result of the experiment can the  concluded that the use of 10% fermented coffee pulp in the diet produced the highest performance (P<0,05)  compared to other treatments. The use of fermented coffee  pulp 10% could be recommended to farmers for substituting rice brand in rabbits diets.
LUAS LANTAI KANDANG SERTA IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM YANG OPTIMUM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK KELINCI PADA KELOMPOK TERNAK TREWULU TABANAN E. Puspani; I M. Nuriyasa; I W. Wirawan; A.A. P.P Wibawa; D.P.M.A. Candrawati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.293 KB)

Abstract

Petani peternak di Desa Kesiut, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan memelihara kelinci secaratradisional dengan memberikan rumput sebagai pakan dasar dan sedikit konsentrat sebagai pakantambahan. Pelatihan singkat tentang teknik pembuatan pakan dalam bentuk pellet ini telahdilaksanakan pada bulan Juni 2014, bertujuan untuk memperkenalkan pakan pellet, menurut standarkebutuhan nutrisi kelinci. Pelatihan singkat ini didukung oleh Dinas Peternakan Tabanan dan ProgramPasca Sarjana Universitas Udayana. Pelatihan ini memperkenalkan luas lantai kandang optimum danformulasi ransum kelinci dalam bentuk pakan pellet. Terdapat 18 peternak lokal dan 9 istripeternak,dan 5 ketua kelompok peternak desa kesiut. Team mempresentasikan tentang , (1) KebutuhanNutrisi Kelinci, (2) Prospek kelinci, (3) Imbangan energi dan protein,(4) Penyakit kelinci dan (5)teknik pembuatan pakan dalam bentuk pellet. Petani peternak bisa mengerti tentang materi yangdisampaikan dan tertarik dalam pembuatan pakan pellet. Pada akhir diskusi, kita bisa melihatpartisipasi dan antusiasme dalam menjalankan kegiatan. Mereka menggunakan kesempatan ini untukmembuat diskusi dengan team dari Universitas Udayana.
PENGENALAN KULIT KOPI TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN KELINCI DI DESA RIANG GEDE, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN I. M. Nuriyasa; I. M. Mastika; G. A. M. K. Dewi; N. N. Suryani; E Puspani; D. P. M. A Candrawati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 13 No 2 (2014): Vol 13, No. 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.817 KB)

Abstract

Farmers in Riang Gede village, Tabanan District, Tabanan regency generally raise rabbits traditionally by providing grass field as basic feed and concentrate supplementation very minimum. Short course on diet manufacturing techniques in the form of pellets was performed in Juni 2014, aims to introduce the feed pellets, according to the rabbit nutrient requirements standard. Short course was suported by Tabanan Departement of Animal Production and Animal Sciense Post Gradute Program, Udayana University. This training introduces fermented of coffee leather as rabbit diet formulation in pellet form. There were 18 local famers and 9 farmer’s wife and 5 Riang Gede community leaders. The teams presented about (1) Rabbit nutrient requirment, (2) Prospect of rabbit, (3) energy and protein balance, (4) rabbit desease dan (4) diet manufacturing techniques in the form of pellets. Farmers can understand the course material and interested in creating a diet in the form of pellets. Based on the limited discussion, it could be seen that participants were very enthusiastic in joining this activity. They used this occasion for making discussion with the concerned team from Udayana University.Keywords: fermented coffee pulp, rabbit nutrien requirement standard, diet manufacturing techniques in the form of pellets.
PENGARUH RANSUM DENGAN TEPUNG KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) TERFERMENTASI TERHADAP KARKAS AYAM BROILER Dewi G. A. M. K.; I M. Nuriyasa; I M. Wirapartha
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.371 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i03.p05

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh ransum dengan tepung kulit buah naga (Hylocereuspolyrhizus) terfermentasi terhadap kualitas karkas ayam broiler telah dilaksanakan selama 4 minggu. Rancanganyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan dimana setiapulangan terdiri dari 5 ekor ayam broiler sehingga total ayam yang digunakan sebanyak 90 ekor. Perlakuan yangdiberikan yaitu: R0: ransum tanpa tepung kulit buah naga (TKBN), R1: ransum dengan 5% tepung kulit buah naga,R2: ransum dengan 7% tepung kulit buah naga. Variabel yang diamati: bobot potong, berat karkas, daging dada,warna, dan kolesterol daging ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan R0; R1 dan R2 berbeda tidaknyata (P>0,05) terhadap bobot potong dan berat karkas, sedangkan R0 berbeda nyata terhadap, warna shank, nonkarkas, serta kolesterol daging ayam broiler dibanding R1 dan R2. Simpulan penelitian ini ransum dengan tepungkulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) terfermentasi sampai 7% tidak berpengaruh terhadap bobot karkasdan bagian-bagian karkas tetapi berpengaruh terhadap bagian punggung karkas, non karkas, warna shank, danmenurunkan kolesterol daging broiler.
CARCASS OF NATIVE CHICKEN DUE TO FEEDING CONTAINS EXPIRED MILK NURIYASA I M.; M. E. D. PERTIWI; A. W. PUGER; E. PUSPANI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa dalam ransum terhadap karkas ayam buras. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan lima ulangan, setiap unit percobaan terdiri dari empat ekor ayam buras jantan. Perlakuan adalah ransum tanpa penggantian tepung ikan (R0); ransum pengantian 25% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R1); ransum pengantian 50% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R2); ransum pengantian 75% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R3) dan ransum pengantian 100% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R4). Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah karkas dan komposisi fisik karkas. Hasil penelitian mendapatkan berat karkas dan berat daging perlakuan R3 lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan R4, R2, R1 dan R0. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap potongan komersial karkas. Penelitian menyimpulkan bahwa penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa pada aras 75% menghasilkan karkas lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain.
STUDY OF OFFERING DIETS CONTAINING RICE HULL, MONOSODIUM GLUTAMAT SUPPLEMENTED WITH EFFECTIVE MICROORGANISMS-4 (EM-4) OF THE CARCASS AND MEAT QUALITY OF THE CAMPBELL DUCKS yadnya T. G. B; I M. Nuriyasa; N. M. S. Sukamawati; A. A. A. S. Trisnadewi
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.421 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p03

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengatahui pemberian ransum dengan sumber serat yang berbeda denganMonosodium Glutamat disuplementasi Effective Microorganisms-4 (EM-4) terhadap karkas dan kualitas dagingitik Campbell. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan empat perlakuan yaitu pemberianransum kontrol (A), ransum dengan 4,54% sekam padi, 3,36% MSG, dan EM-4 (B), Ransum dengan 5,97% sekampadi, 5,94% MSG, dan EM-4 (C), dan ransum dengan 6,94% sekam padi, 6,36% MSG dan EM-4 (D). Setiapperlakuan dengan empat ulangan, dan setiap ulangan berisi empat ekor itik Campbell. Variabel yang diamati adalahbobot karkas, persentase karkas dan kualitas daging termasuk kadar air, daya ikat air, dan pH. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian perlakuan B dan C bobot potong masing-masing adalah 18,18% dan 10,38%berpengaruh nyata, sedangkan dengan perlakuan D tidak berpengaruh terhadap bobot karkas dibandingkandengan perlakuan A. Pemberian perlakuan B, C, dan D tidak berpengaruh terhadap persentase karkas. Pemberianperlakuan B, C, dan D dapat meningkatkan persentase daging dan tulang, sedangkan pada persentase lemak karkasterjadi penurunan secara nyata daripada perlakuan A. Penilaian kualitas daging secara obyektif, pada pemberianperlakuan B, C, dan D tidak berpengaruh terhadap pH dan kadar air daging, sedangkan pada daya ikat air terjadipeningkatan berbeda nyata dibandingkan dengan pemberian perlakuan A. Penilaian kualitas daging secaraorganoleptik, pada pemberian perlakuan B, C dan D dapat meningkatkan secara nyata aroma, cita rasa dan tekstur,kecuali pada perlakuan C dan D tidak berpengaruh terhadap cita rasa daripada pemberian perlakuan A. Dari hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan 4,94% sekam padi dan 3,36% MSG dan EM-4(perlakuan B) menghasilkan karkas dan kualitas daging yang terbaik diantara perlakuan.
PENGARUH SUPLEMENTASI MULTI NUTRIENT BLOCK TERHADAP STATUS HEMATOLOGI KELINCI LOKAL Puger A. W.; I M. Nuriyasa; I M. Mastika; I M. Suasta
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.999 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p05

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui status hematologi kelinci diberi pakan rumput yang disuplementasiMulti Nutrient Block (MNB). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan lima kali ulangan.Perlakuan terdiri dari kelinci diberi rumput lapangan sebagai kontrol (R0), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 5 g/ekor/h (R1), ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/h (R2), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 15 g/ekor/h (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan eritrosit, leukosit, hematokrit, glukosadan trigiserida darah kelinci tidak dipengaruhi oleh tingkat suplementasi MNB (P<0,05), namun kandungan haemoglobindarah kelinci semakin meningkat dengan meningkatnya suplementasi MNB (P>0,05). Dapat disimpulkanbahwa suplementasi MNB berpengaruh positif terhadap status haemoglobin darah kelinci. Kata kunci; MNB, status hematologi, Lepus negricollis
PENGARUH ZONA KETINGGIAN TEMPAT PEMELIHARAAN TERHADAP PENAMPILAN DAN PRODUKSI KARKAS BROILER DI KABUPATEN KARANGASEM Akbar Y. K.; G. A. M. K. Dewi; I M. Nuriyasa
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 1 (2019): Vol. 22 No.1 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.286 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i01.p04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh zona ketinggian tempat pemeliharaan yang berbeda-bedaterhadap penampilan dan produksi karkas broiler di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Rencana penelitianyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan tujuh kali ulangan.Ternak yang digunakan adalah broiler berjenis kelamin jantan berumur 14 hari sebanyak 105 ekor. Perlakuan yangdiberikan adalah kandang zona ketinggian rendah 0 - 299 meter di atas permukaan laut (T0), zona ketinggiansedang 300 - 699 meter di atas permukaan laut (T1) dan zona ketinggian tinggi >700 meter di atas permukaanlaut (T2). Variabel yang diamati meliputi iklim mikro kandang, respon fisiologis, respon hematologi, penampilandan produksi karkas. Hasil penelitian menunjukkan ketinggian tempat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadappenampilan namun pada produksi karkas tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Pada zona ketinggian >700 meter diatas permukaan laut mempengaruhi konversi ransum lebih tinggi dibandingkan dengan zona ketinggian 0 - 299dan 300 - 699 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan perlakuan T0 danT1 menghasilkan penampilan lebih baik bila dibandingkan penampilan broiler pada perlakuan T2.Kata kunci: zona ketinggian tempat, penampilan, produksi karkas. broiler
KECERNAAN RANSUM PADA KELINCI BETINA LOKAL YANG DIBERI RANSUM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA Nuriyasa I M.; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.966 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i02.p07

Abstract

This study aims to determine the digestibility of local female rabbit fed diet containing different levels offermented tofu waste. The study used a randomized block design (RBD), with five treatments and five blocks.The treatment was rabbits fed rations without using tofu waste or control fed (R0), rabbit fed rations containing10% tofu waste (R1), rabbit fed containing 15% tofu waste (R2), rabbit fed rations containing 10% fermented tofuwaste (R3) and rabbit fed rations containing 15% fermented tofu waste (R4). Variables observed were dry matterdigestibility, protein digestibility and efficiency of changes GE to DE. The results showed that rabbits fed ration R3and R4 caused dry matter digestibility, protein digestibility and efficiency of changes GE to DE were higher thantreatments R2, R1 and R0. It can be concluded that diets containing 10% up to 15% fermented tofu waste in rabbitrations can increase the digestibility of rations for local female rabbits.
Co-Authors A. W. Puger A.A. P.P Wibawa Adhitya R.P Akbar Y. K. Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Arini, N.P.T. Arsana I. B. G. S. Atmaja C. G. R. Budi Rahayu Tanama Putri Bulu, Sosiawan Candradiarta IP.M DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewantara I P.E. Dewi E. K. Dewi, G.A.M.K. Dioksa I M. R. DSK.P.M.A. CANDRAWATI E. PUSPANI Eny Puspani Ermelia Maria F. R. Lodang G. A. M. K. Dewi Gulita S. S. Gunawijaya, Gusti Putu Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Gusti Putu Gunawijaya Hartona T.A I G. Lanang Oka Cakra I Gede Mahardika I Gusti Bagus Basudewa I K. Sukada I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Nopa Artawiguna I Ketut Sumadi I M. Suasta I NYOMAN ARDIKA I P. A. Astawa I Putu Andhika Putra Setiawan I Putu Ari Astawa I W. Wirawan I WAYAN WIRAWAN I. G. M. Rusdianta I. K. Sukada I. K. SUKADA I. M. Mastika I. M. Mastika I.W Kasa Johannes E.O.P Lodang, Ermelia Maria F. R. M. E. D. PERTIWI M. Wirapartha M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Mayana M.I N. M. INTAN W. Y. K. N. M. S. Sukamawati N. N. Suryani NI LUH GEDE BUDIARI Ni Luh Putu Sriyani Ni Nyoman Candraasih Kusumawati Ni Wayan Siti Ni Wayan Siti Noviyanti K.R. Nugraha G. A. Nugroho E. Paramartha D. B. K. G. R. Pertiwi I G. N. S. D. Pratita N. P. R. Purwaningsih M. Puspani E. R. Rochi Resla M. S. Rochi, R. Roni N. G. K. Saputra E.D Setiawan I P. A. P. Simamora C. Sosiawan Bulu Sudarmawan T Sugiarta I M. P. Sukerta I P. B. Wayan Sayang Yupardhi Wiguna I G. D. A. WIRA SUSANA I W. Wirawan I W. yadnya T. G. B Yanto K. A. U Yasa I W. S.