Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien silase jerami jagung yang difermentasi menggunakan inokulum bakteri lignoselulolitik. Penelitian dilaksanakan dari September sampai Oktober 2020 bertempat di Farm Sesetan dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan yaitu: jerami jagung difermentasi tanpa inokulum bakteri lignoselulolitik sebagai kontrol (JP0), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus substilis BR4LG (JP1), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus substilis BR2CL (JP2), jerami jagung difermentasi inokulum Aneurinibacillus sp. BT4LS (JP3), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus sp. BT3CL (JP4), jerami jagung difermentasi inokulum Bacillus sp. BT8XY (JP5). Masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan. Variabel yang diamati yaitu, bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inokulum bakteri lignoselulolitik mampu meningkatan (P<0,05) kandungan protein kasar, lemak kasar dan bahan anorganik/abu serta menurunkan (P<0,05) kandungan serat kasar silase jerami jagung, namun tidak mempengaruhi kandungan bahan kering dan bahan organik (P>0,05). Penggunaan inokulum bakteri Aneurinibacillus sp. BT4LS (JP3) menghasilkan silase dengan bahan protein kasar tertinggi (P<0,05) sedangkan Penggunaan inokulum bakteri Bacillus substilis BR2CL (JP2) menghasilkan silase dengan serat kasar terendah (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan inokulum bakteri lignoselulolitik mampu meningkatkan kandungan nutrien khususnya protein kasar, lemak kasar, dan abu, serta menurunkan kandungan serat kasar dari silase jerami jagung. Kata kunci: inokulum bakteri lignoselulolitik, jerami jagung, kandungan nutrien, silase