Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ADSORPSI ION LOGAM Fe DALAM LIMBAH TEKSTIL SINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BATCH Karim, Muhammad Arief; Juniar, Heni; Ambarsari, M. Fitria Putri
Jurnal Distilasi Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v2i2.1205

Abstract

Adsorption is a process occurs in a fluid, either it is liquid or gas, bonded in a solid or liquid (absorbent agent, adsorbent) and eventually creates a thin layer or film (adsorbed agent, adsorbent) on its surface. In this study, the writer did the process of the adsorption of Fe metal ion to the adsorbent of carbide waste that has been processed into tablet with 3x5 mm size, adsorption was done with Batch process by stirring 15gr or adsorbent into 100ml of synthetic waste with 50rpm stirring speed. There are two factors that influence the decrease of Fe metal concentration in synthesis waste which is the influence of pH and time. This study used variables of adsorption time (1; 2; 3; 4; 5; 6) hours with pH (2.5; 4.1) for each hour with an initial concentration of Fe 800g metal ions. This study was conducted to obtain the optimum value of pH and concentration of final Fe metal ions with the comparison of initial pH ratio and predetermined time. Seen from the matrix results of the study, it can be concluded that the longer the stirring time the more metal ions are absorbed by the adsorbent of carbide waste and pH value also rises.
PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Karim, Muhammad Arief
Jurnal Distilasi Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v3i1.1876

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh kelapa sawit, limbah ini dapat diperoleh dalam jumlah yang banyak dan dihasilkan secara kontinyu. Alternatif pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang paling sederhana adalah dengan menjadikannya briket arang sebagai sumber energi terbaharukan. Keunggulan dari briket arang ini adalah panas dari nyala briket relatif tinggi, nyala briket lebih bersih (tidak berjelaga), lebih hemat, bebas bahan kimia dan tidak bau Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit untuk pembuatan briket arang dengan menggunakan starch ubi kayu sebagai bahan pengikat. Dari penelitian yang dilakukan didapat nilai kalor briket arang Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang tertinggi sebesar 3988 cal/g diperoleh dari ratio perbandingan 6:1 antara arang dan zat pengikat starch ubi kayu, dengan waktu pengeringan selama 3,5 jam. Untuk uji pembakaran, ukuran briket dengan diameter 7 cm menunjukkan waktu pembakaran terlama selama 1,5 jam.Kata kunci : tandan kosong kelapa sawit, briket arang, energi terbarukan
BIOBRIKET ENCENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) SEBAGAI BAHAN BAKAR ENERGI TERBARUKAN Eko Ariyanto; Muhammad Arief Karim; Agung Firmansyah
Reaktor Volume 15, No.1, APRIL 2014
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.781 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.15.1.59-63

Abstract

Menipisnya cadangan energi fosil sebagai akibat dari meningkatnya pertumbuhan penduduk dan sektor industri. Biomassa dapat dianggap sebagai pilihan terbaik untuk energy alternatif terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati kemungkinan eceng gondok (Eichhornia crassipes) untuk diolah menjadi bio-briket. Penelitian briket dilakukan dengan menggunakan tepung tapioka dan lem kayu sebagai perekat. Dengan persentase perekat adalah 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Bio-briket yang dihasilkan diamati kadar air evalueted, kadar abu dan nilai kalor. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air dan kadar abu meningkat dengan meningkatnya presentasi perekat pada bio-briket. Namun, nilai kalor mencapai titik maksimum 10% dan 8% untuk masing-masing penambahan tapioka strach dan lem kayu perekat.