Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP KEAMANAN PRODUK PANGAN DARI KEGIATAN BISNIS MULTINATIONAL CORPORATIONs (MNC) DI ERA GLOBALISASI Sri Lestariningsih
Masalah-Masalah Hukum Vol 40, No 1 (2011): Masalah-Masalah Hukum
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2549.61 KB) | DOI: 10.14710/mmh.40.1.2011.73-79

Abstract

All the life process in society are changeover in the globalization era. The role of state is changed too by non state actors, namely Multinationals Corporations (MNCs). The MNCs have an authority to fulfill the food of society. Actually, the MNCs made his product without submissive the food safety products. The consequence of the dangerous food product from MNCs could threat the quality of right to life for society. Therefore, State should be active to control the bad effect in the process globalization with using the cosmopolitan law. Concerning to protection the human right getting the food safety from business activity by MNCs and reach the society welfare.
KEJAHATAN KORUPSI BIDANG PERTANIAN : PELANGGARAN HAK ASASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN SOSIAL Sri Lestariningsih
Jurnal Ilmu Hukum Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.623 KB) | DOI: 10.30652/jih.v3i2.1815

Abstract

Food is a major necessity forhuman life in the world, evenfrom a very close association withfood clashing civilizations. But thefacts show that tngkat corruptionin ministries / agencies in the fieldof agriculture in central Indonesiawas ranked first based on datacorruption by authority. Based onthe specificity of the nature of thecrimeofcorruption,theenforcement of this crime requiresspecific ways as well. Lawenforcementforcrimesofcorruption needs to be donesimultaneouslyandsynergy,between the law enforcementdilaterapkankonsitenwithgovernment strategic policies inagriculture or food, so the risk orimpact of corruption crimes thatoccurred in the field of food willnot be just too bad for society.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK HIGIENE MENSTRUASI Sri Lestariningsih
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 8, No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v8i2.174

Abstract

Faktor risiko terjadinya Infeksi Alat Reproduksi diantaranya adalah higiene menstruasi yang buruk. Dampak praktik higiene menstruasi yang kurang baik yaitu infertilitas. Surveyawal pada siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah bulan Januari Tahun 2015 didapatkan hanya 58% siswi yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang praktik higiene menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik higiene menstruasi  siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah pada Tahun 2015. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian  adalah siswi kelas VIII. Besar sampel minimal yang harus didapat adalah 103 siswi. Karena besar sampel dan total populasi tidak jauh berbeda sehingga seluruh populasi yang sudah mengalami menstruasi dijadikan responden yaitu sejumlah 117 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat rata-rata praktik higiene menstruasi 58,25, rata-rata pengetahuan 70,68, sikap positif 51,3%, kepercayaan positif 59,8%, responden yang terpapar media masa 86,3%, tingkat pendidikan ibu responden ≤ SMA 83,8%, ibu responden yang bekerja 48,7%, siswi yang mendapat informasi dari ibu 86,3%. Analisis bivariat diketahui ada perbedaan praktik higiene menstruasi antara siswi yang mempunyai sikap positif, dan keterpaparan media masa dengan siswi yang mempunyai sikap negatif, dan yang tidak terpapar media masa. Saran perlu adanya penyebarluasan informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi remaja, dengan rutin mendatangkan petugas kesehatan ke sekolah untuk memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, termasuk mengenai menstruasi.
KUALITAS PELAYANAN JAMPERSAL YANG DILAKUKAN BIDAN Ika Oktaviani; Gangsar Indah Lestari; Sri Lestariningsih
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v6i1.710

Abstract

Abstrak. Program Jampersal sejak diluncurkan tahun 2011 mewajibkan setiap bidan, Rumah Bersalin (RB) atau Bidan Praktek Swasta (BPS) dan Rumah Sakit (RS) harus menandatangani kontrak kerjasama terlebih dahulu dengan pihak dinas kesehatan. Di wilayah Kota Metro sejak diluncurkannya program jampersal Januari 2011, hanya 4 orang bidan (6,15%) yang melakukan perjanjian kerjasama dengan dinas. Namun sejak tahun 2012 tenaga bidan yang ikut serta dalam perjanjian kerjasama pelayanan jampersal bertambah menjadi 25 orang (38,5%) dari 65 bidan praktek swasta yang ada di wilayah Kota Metro. Berdasarkan hasil prasurvey secara acak terhadap 4 bidan bahwa jumlah pelayanan jampersal di klinik swasta milik bidan adalah 70% menggunakan layanan jampersal, sisanya mereka memilih untuk dilayani sebagai pasien dengan layanan umum. Berdasarkan hasil prasurvey diperoleh alasan pasien tidak bersedia mendapatkan layanan jampersal adalah karena kekhawatiran terdapat perbedaan pelayanan/ pelayanan yang diterima bukan pelayanan optimal/berkualitas. Tujuan penelitian untuk mengukur kualitas pelayanan jampersal yang dilakukan bidan di RB/BPS di Wilayah Kota Metro, serta untuk menganalisis sampai sejauh mana tingkat kepuasan peserta Jampersal pada RB/BPS di Wilayah Kota Metro menurut perspektif pelanggan yang dilayani. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk mengukur kualitas pelayanan jampersal yang dilakukan bidan di RB/BPS di wilayah Kota Metro, Populasi adalah seluruh peserta jampersal yang dilayani oleh bidan di wilayah Kota Metro, Sampel diperoleh 150 responden yang terbagi 17 Bidan dari 25 Bidan yang MOU Jampersal. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Teknik analisis data menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Importance-Performance Analysis untuk melihat tingkat kesesuaian antara harapan dan kualitas pelayanan Jampersal yang dilakukan Bidan dengan rumus “analisis tingkat kepentingan dan kepuasan” peserta Jampersal. Hasil Penelitian didapatkan kualitas pelayanan Jampersal yang dilakukan Bidan memperoleh  nilai Indeks Kepuasan Masyarakat adalah 3,22 atau nilai indeks konversi adalah 80,5 artinya mutu pelayanan B, dan Kinerja unit pelayanan bidan di RB/BPS bagus. Tingkat kepuasan peserta Jampersal adalah 91% untuk semua indikator pelayanan (14 indikator), namun belum ada satupun indikator yang menunjukkan kepuasan 100 %, sedangkan aspek penting dan dianggap sangat memuaskan pasien adalah aspek Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas Pelayanan, Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan serta Keamanan Pelayanan. Aspek yang belum memuaskan pasien adalah kemampuan petugas, kecepatan Pelayanan dan kenyamanan Lingkungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI PT GPM BANDAR MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Sadiman Sadiman; Islamiyati Islamiyati; Sri Lestariningsih
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 7, No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN METRO SAI WAWAI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v7i2.552

Abstract

Tingkat pemberian ASI eksklusif di PT  GPM (Gula Putih Mataram) Bandar Mataram Lampung Tengah sebesar 32,12% dan angka ini masih di bawah target Lampung Tengah tahun 2012 yaitu sebesar 70%. Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif yaitu perubahan sosial budaya, faktor psikologis, faktor fisik ibu, faktor kekurangan petugas kesehatan, meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI. Berdasarkan hasil wawancara di PT GPM diperoleh 70% ibu lebih senang memberikan Makanan Pengganti Air Susu Ibu dengan alasan ASI yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan belum ada informasi tentang pemenuhan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di PT GPM tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan rancangan penelitian cross secsional yaitu untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Variabel independentnya adalah pengetahuan, kesiapan fisik dan mental, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, pekerjaan ibu dan promosi susu kaleng, variabel dependennya yaitu pemberian ASI eksklusif. Sampel sebanyak 64 ibu diambil dengan teknik random sampling dari populasi seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di PT GPM 2014. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan Bulan Mei – Juni 2014. Hasil penelitian tentang analisis hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan, kesiapan fisik dan mental dan dukungan petugas menunjukkan p value 0,000, hubungan pemberian ASI eksklusif dengan dukungan suami menunjukkan p value 0,231, hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pekerjaan p value 0,032 dan hubungan pemberian ASI eksklusif dengan promosi susu kaleng p value 0,796. Simpulan ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan, kesiapan fisik dan mental, dukungan petugas kesehatan dan pekerjaan.