Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Klenteng Kwang Sing Bio: Di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Sejarah, Struktur dan Fungsi serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) Thobiatul Husna .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dr. Tuty Maryati,M.Pd .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i1.12553

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)Sejarah berdirinya Klenteng Kwang Sing BioTuban (2) stuktur dan fungsi dari bangunan Klenteng Kwang Sing Bio,(3)aspek-aspek yang dapat digunakan dari bangunan Klenteng Kwang Sing Bio sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tahap-tahap: (1)lokasi penelitian di Klenteng Kwang Sing Bio di kelurahan karangsari, kecamatan Tuban, kabupaten Tuban,Jawa Timur (2)Metode penentuan informan menggunakan Purposive Sampling, dikembangkan dengan Snow Ball (3)Metode pengumpulan datamelaluiobservasi, wawancara, dan studi pustaka (4)validasi data menggunkan trianggulasi data dan trianggulasi metode),(5)analisis data menggunakan analisis interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,(1)sejarah pendirian Klenteng kwang sing bio ini dimulai dari periode awal pada tahun 1742-1970 dan mengalami pengembangan bangunan dari periode tahun 1970 hingga-sekarang(2)Struktur klenteng Kwang Sing Bioterdiri dari beberapa bagian, yaitu bangunan utama, bangunan tengah, bangunan barat, dan bangunan belakang,klenteng Kwang Sing Bio memiiliki 5 fungsi yaitu fungsi religi, sosia, ekonomi, destinasi wisata dan pendidikan(3)Klenteng Kwang Sing Bioberpotensi sebagai sumber belajar sejarah di SMA di kelas X dan XI berdasarkan kurikulum 2013, adapun aspek-aspek yang dapat digunakan yaitu: aspek sejarah, aspek bangunan, dan aspek kerukunan antar umat beragama.Kata Kunci : klenteng, struktur, fungsi, sumber belajar The purpose of this research is to know (1) History of Kwang Sing Bio Tuban stand (2) structure and function of Kwang Sing Bio temple building, (3) aspects that can be used from Klagenese Kwang Sing Bio building as a source of history learning in SMA . This research used qualitative approach, with stages: (1) research location at Klenteng Kwang Sing Bio in Karangsari village, Tuban sub-district, Tuban district, East Java (2) Informant determination method using Purposive Sampling, developed with Snow Ball (3) ) Data collection method through observation, interview, and literature study (4) data validation using triangulation data and triangulation method), (5) data analysis using interaction analysis. The result of the research shows that (1) the history of the establishment of Klagoeng kwang sing bio started from the early period in 1742-1970 and experienced the development of the building from the period of 1970 to the present (2) The structure of Kwang Sing Bio temple consists of several parts, The main building, the central building, the western building, and the rear building, the Kwang Sing Bio temple has 5 functions, namely religious function, socio-economic, tourism and education destination (3) Kwang Sing Bio Klenteng has the potential to learn history in high school in class X and XI Based on the curriculum 2013, as for the aspects that can be used are: aspects of history, aspects of the building, and aspects of harmony between religious communities.keyword : pagoda, structure, function, learning resource
TRADISI SAMPI GERUMBUNGAN DI DESA KALIASEM, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG, BALI (PEMERTAHANAN DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI RANCANGAN BUKU SUPLEMEN BAHAN AJAR IPS SMP) I Gusti Ayu Ratnasari .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i1.12554

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Sistem permainan Sampi Gerumbungan (2) latar belakang pemertahanan tradisi Sampi Gerumbungan oleh masyarakat Desa Kaliasem,(3) Pemanfaatan hasil penelitian tentang Sampi Gerumbungan sebagai rancangan buku suplemen bahan ajar IPS SMP. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Uji validitas data dilakukan dengan metode triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Sampi Gerumbungan telah ada jauh sebelum tahun 1910-an dan petani Sampi Gerumbungan terorganisasi dalam kelompok yang disebut baga. Perlengkapan yang digunakan yaitu uga, lampit, penyelah, penanggu, pot, kober, rumbing, badong, keroncongan, dan gelang sapi; (2) alasan pemertahanan Sampi Gerumbungan adalah karena faktor fungsional sebagai sarana naur sangi, identitas budaya Buleleng dan sarana hiburan serta faktor ekonomi; (3) hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai buku suplemen bahan ajar IPS SMP karena mengandung nilai-nilai karakter seperti nilai religius, kejujuran, toleransi, disiplin, kreativitas, semangat kebersamaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, persahabatan, cinta damai, peduli lingkungan, sosial dan tanggung jawab.Kata Kunci : Sampi Gerumbungan, pemertahanan tradisi, buku suplemen, nilai karakter This study aims to know (1) the system of Sampi Gerumbungan’s tradition (2 the reason behind the will to keep the Sampi Gerumbungan tradition alive by Kaliasem Villagers, (3) the use of this study about Sampi Gerumbungan result as draft of supplementary book for social science in Junior High School.This research is a qualitative research that was conducted in Kaliasem Village,.Informans were determined by purposive sampling and snowball sampling.The data validity test was done by triangulation method of source and triangulation method.The result of this research indicated that, (1) sampi Gerumbungan existed well before year 1910s and Sampi Gerumbungan farmers were organized in groups called ‘baga’. The equipment used were uga, lampit, penyelahs, penanggu, pot, kober, rumbing, badong, keroncongan, and cow bracelets called gongseng, (2) the reason for maintaining Sampi Gerumbungan was due to functional factors such as a means of naur sangi, cultural identity of Buleleng and entertainment amusement as well as economic factors; (3) the results of this research can be used as a draft of supplementary book for social science in Junior High School because it contains values of character such as religious values, honesty, tolerance, discipline, creativity, and spirit of togeherness.keyword : Sampi Gerumbungan, tradition retention, suplementary book, character value
SEJARAH TARI PIDATA DI DESA LENEK LOMBOK TIMUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA Baiq Zohrah .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i1.12559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sejarah tari pidata di desa Lenek Lombok Timur, (2) Sistem Pementasan tari pidata di desa lenek, dan (3) Unsur-unsur tari pidata yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan langkah-langkah: (1) Penentuan lokasi penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Metode Pengumpulan data, (Observasi, wawancara, kajian Dokumentasi), (4) Teknik penjaminan keaslian data, (Triangulasi data, Triangulasi metode), (5) Teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) latar belakang kemunculan seni tari pidata yaitu adanya sistem kepercayaan dan keyakinan. (2) pementasan tari pidata dilaksanakan pada saat peringatan hari besar nasional dan juga pada saat hari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, disamping itu juga untuk mempertahankan keberadaan tari ini yang hampir terkikis oleh arus deras globalisasi. (3) Unsur-unsur dari tari pidata yang dapat di jadikan sumber belajar Sejarah di SMA yaitu unsur historis, unsur pendidikan dan unsur sosial yang dapat di jabarkan pada mata pelajaran Sejarah kelas X semester Genap kurikulum 2013.Kata Kunci : Sejarah tari Pidata, desa Lenek Lombok, Sumber Belajar Sejarah This research aims to understand (1) History dance pidata in the village lenek lombok east, (2) Staging system dance pidata in the village lenek, and (3) Elements dance pidata that can be used as a source of studied history in high school .Research methodology used to research this is the method qualitative by steps: (1) The determination of research sites, (2) The determination of informants technique, (3) data collection method, (Observation, interview, study documentation), (4) Insurance technique the authenticity of data, (data triangulation, triangulation method), (5) data analysis techniques. The results of this study suggest that (1) the background to the emergence of the dance art pidata namely belief systems and beliefs. (2) staging dance pidata implemented at a time of great national memorial day and also at the time of the anniversary to celebrate the Prophet Muhammad, in addition also to defend the existence of this dance are almost eroded by torrential currents of globalization. (3) the elements of dance pidata can make learning resources in the history of high school historical elements, i.e. elements of education and social elements that can be describe on subjects of history Even semester curriculum class X 2013.keyword : Dance Pidata history , village Lenek Lombok , source studied history
CANDI TEBING JEHEM DI DESA JEHEM, TEMBUKU, BANGLI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SMP I Wyn Krisnayana R d .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i1.13382

Abstract

CANDI TEBING JEHEM DI DESA JEHEM, TEMBUKU, BANGLI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS DI SMP Oleh I Wayan Krisnayana Rana Damana*, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A**, Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum***. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha, e-mail: krisnayanard@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penemuan dan penafsiran sejarah Candi Tebing Jehem di Desa Jehem, Tembuku, Bangli, (2) mengetahui struktur dan fungsi Candi Tebing Jehem di Desa Jehem, Tembuku, Bangli, (3) mengetahui potensi apa sajakah yang terdapat di Candi Tebing Jehem yang dapat dijadikan sumber belajar IPS di SMP. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap: (1) penentuan lokasi penelitian, (2) teknik penentuan informan, (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen), (3) teknik validitas data (trianggulasi data, trianggulasi metode), (4) teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keberadaan Candi Tebing Jehem baru diketahui masyarakat setelah terjadi tanah longsor tahun 1987. Pada waktu itu Candi Tebing Jehem ditemukan oleh para penambang pasir yang sedang mencari pasir di Sungai Melangit. Pada saat ditemukan posisi Candi Tebing Jehem tidak lagi di tebing, melainkan terlepas dari tebing yang diakibatkan oleh tanah longsor. Jika dilihat dari arsitektur yang digunakan, Candi Tebing Jehem kemungkinan didirikan atau dibangun pada abad ke-11 masehi pada periode Bali Kuno. Fungsi Candi Tebing Jehem dapat dibagi menjadi empat, (1) fungsi religious, (2) fungsi sosial, (3) fungsi pendidikan, (4) fungsi rekreasi. Adapun potensi yang terdapat di Candi Tebing Jehem yang dapat dijadikan sumber belajar yaitu peninggalan bersejarah Candi Tebing Jehem dan disekitar kawasan Candi Tebing Jehem. Kata Kunci : Candi Tebing Jehem, sumber belajar, IPS (ilmu pengetahuan sosial). This study aims to (1) find out the discovery and interpretation of the history of the Tebing Jehem Temple in Jehem Village, Tembuku, Bangli, (2) to know the structure and function of the Tebing Jehem Temple in Jehem Village, Tembuku, Bangli, (3) to know what potentials are there in the Tebing Temple Jehem which can be used as the source of IPS study in junior high school. In this research, it can be collected using qualitative method with stages: (1) determination of research location, (2) informant determination technique, (3) data collection technique (observation, interview, document study), (3) data validity technique (data triangulation, method triangulation), (4) data analysis techniques. The result of the research shows that the existence of Tebing Jehem Temple is only known to the public after the landslide in 1987. At that time, the Candi Tebing Jehem was found by sand miners who were looking for sand on the River Melangit. At the time found the position of Tebing Temple Jehem is no longer on the cliff, but apart from the cliff caused by landslides. When viewed from the architecture used, the Cliff Temple of Jehem may be erected or built in the 11th century AD in the period of Ancient Bali. Tebing Jehem Temple functions can be divided into four, (1) religious function, (2) social function, (3) education function, (4) recreation function. The potential contained in the Tebing Temple Jehem which can be used as a source of learning is the historic relics of the Temple of Jehem Cliff and around the area of Tebing Jehem Temple.keyword : Tebing Jehem Temple, learning resource, IPS (social sciences).
Dusun Islam Wanasari di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali (Latar Belakang Sejarah, Dinamika, serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) ASVIANI .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.14733

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang sejarah berdirinya Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar. (2) Dinamika yang terjadi di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar. (3) Aspek-aspek apa saja dari sejarah Dusun Wanasari yang dapat digunakan sebagai sumber sejarah lokal di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah melalui beberapa langkah yakni: (1) Heuristik: tehnik observasi, tehnik wawancara, dan studi dokumen, (2) Kritik Sumber: Kritik eksternal dan kritik internal, (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) Dusun Wanasari pada awalnya bernama Kampung Jawa kemudian menjadi Kampung Wanasari dan hingga saat ni menjadi Dusun Wanasari. (2) Setiap kelompok sosial pasti mengalami perubahan begitupula di Dusun Wanasari yang berdinamika dalam berbagai aspek diantaranya aspek politik pemerintahan, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek dinamika kehidupan keagamaan, dan hubungan antar etnis di Dusun Wanasari dan antar umat beragama. (3) Dusun Wanasari memiliki beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai sumber sejarah lokal di SMA diantaranya aspek sejarah, aspek toleransi, aspek kerjasama, aspek, budaya, dan aspek kedamaian.Kata Kunci : Dinamika, Dusun Wanasari, Sejarah, Sumber Balajar This study aims to determine: (1) Background history of the foundation of Dusun Wanasari, Dauh Puri Kaja Village, Denpasar. (2) The dynamics that occurred in Dusun Wanasari, Dauh Puri Kaja Village, Denpasar. (3) What aspects of Dusun Wanasari hamlet history can be used as a source of local history in high school. This study uses historical research methods through several steps: (1) Heuristics: observation techniques, interview techniques, and document studies, (2) Source Criticism: External criticism and internal criticism, (3) Interpretation, (4) Historiography. The results of this study show that, (1) Dusun Wanasari was originally name is “Kampung Jawa” after that is “Kampung Wanasari” and until this then be became Dusun Wanasari. (2) Each social group must undergo a change similarly in Dusun Wanasari which is dynamic in various aspects such as political aspects of government, socio-economic aspects, cultural aspects, aspects of dynamics of religious life, and inter-ethnic relations in Dusun Wanasari and inter-religious communities. (3) Dusun Wanasari has several aspects that can be used as a source of local history in high school such as historical aspect, tolerance aspect, cooperation aspect, aspect, culture, and peace aspect.keyword : Dynamics, Dusun Wanasari, History, Learning Reasearch
Kampung Kecicang Islam di Desa Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem, Bali (Latar Belakang Sejarah, Dinamika, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) RAHAYU ARINI .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.14734

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah masuknya Islam di Kampung Kecicang Islam di Bebandem, Karangasem, Bali.(2) Dinamika Sosial yang terjadi di Kampung Kecicang Islam. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu dengan tahap-tahap (1) Heuristik ( teknik observasi, teknik wawancara , dan studi dokumen), (2) Kritik Sumber ( Kritik Eksternal dan Internal ), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masuknya Islam di Kampung Kecicang Islam berkaitan erat dengan masa Ekspansi Kerajaan Karangasem-Lombok. Kampung Kecicang Islam ini adalah salah satu Kampung Muslim yang didirikan oleh utusan raja yang berasal dari Lombok yaitu Balok Sakti. Kampung Muslim Kecicang Islam adalah Kampung Muslim yang memilki jumlah penduduk terbesar.Kampung Kecicang ini adalah salah satu Kelompok sosial yang terus berdinamika baik dinamilka dari segi pemerintahan, sosial budaya dan ekonomi.Kampung Kecicang Islam dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai Sumber belajar yaitu : aspek sejarah, aspek sosial budaya, aspek toleransi, aspek gotong royong dan aspek kedamaian. Kata Kunci : Sejarah, Dinamika Sosial, Sumber Belajar The purpose of this research is (1) to describe Background History of Islam entry in Kampung Kecicang Islam in Bebandem, Karangasem, Bali. (2) Social Dynamics that happened in Kampong Kecicang sIslam. This research use qualitative method that is with stages (1 ) Heuristics (observation techniques, interview techniques, and document studies), (2) Source Criticism (External and Internal Criticism), (3) Interpretation, (4) Historiography. In the results of this study shows that the entry of Islam in Kampung Kecicang Islam closely related to the expansion of the Kingdom of Karangasem-Lombok. Kampung Kecicang Islam This is one of the Muslim Village founded by messenger king who came from Lombok is Balok Sakti. The Muslim village of Kecicang Islam is the Muslim village that has the largest population. Kecicang Village is one of the social groups that continue dynamics of dinamilka in terms of government, socio-cultural and economy. Kampung Kecicang Islam can be used as a source of learning. Aspects that can be used as a source of learning are: aspects of history, socio-cultural aspects, aspects of tolerance, aspects gotongroyong and aspects of peace.keyword : History, Social Dynamics, Learning Resources
PURA DALEM JAWA DI DESA WERDI BHUWANA, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG BALI (SEJARAH, STRUKTUR, FUNGSI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) Gusti Made Sriwidiari .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.14754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah berdirinya Pura Dalem Jawa di Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Bali, (2) struktur dan fungsi Pura Dalem Jawa (3) potensi yang terdapat di Pura Dalem Jawa yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif meliputi: (1) penentuan lokasi penelitian, (2) teknik penentuan informan, (3) teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen, (4) teknik validasi data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber, (5) teknik analisis data memakai model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menujukkan bahwa: sejarah Pura Dalem Jawa memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Mengwi dan Blambangan. Hal ini dikarenakan ketika Kerajaan Mengwi menduduki Blambangan, Mas Sepuh penguasan Blambangan datang ke Bali dan diasingkan di Banjar Jawa yang merupakan lokasi Pura Dalem Jawa. Struktur Pura Dalem Jawa menggunakan konsep dwi mandala yaitu jeroan dan jaba sisi, namun dalam hal ini terdapat dua jaba sisi bagian selatan dan utara. Fungsi Pura Dalem Jawa yaitu (1) fungsi religius, (2) fungsi sosial, (3) fungsi budaya, (4) fungsi pendidikan. Adapun potensi Pura Dalem Jawa ialah aspek historis , aspek peninggalan meliputi cengkuwung, arca pedanda, arca pendeta, arca singa, batu alam. Kata Kunci : Kata Kunci: Pura Dalem Jawa, sejarah, struktur, fungsi, sumber belajar sejarah The study aimed to know: (1) History of the establishment of Pura Dalem Jawa in Werdi Bhuwana village , Mengwi sub-district, Badung regency Bali, (2) structure and function of Pura Dalem Jawa, (3) the potential contained in Pura Dalem Jawa which can be use as a source of history in high school. The research method use is qualitative approach including: (1) determination of research location, (2) informant determination technique, (3) data collection technique use observation, interview, document study, (4) data validation technique use triangulation method and triangulation source, (5) data analysis technique use interactive models Miles and Huberman. The result of research shows that the hsitory of Pura Dalem Jawa has close relation with Mengwi and Blambangan Kingdom. Because when Mengwi Kingdom occupies Blambangan, Mas Sepus as Blambangan penguin came to Bali and exiled in Banjar Jawa which is the locaton of Pura Dalem Jawa. The structure of Pura Dalem Jawa use the consept of dwi mandala that is jeroan and jaba sisi, but Pura Dalem Jawa has two part jaba sisi in south side and north side. Function of Pura Dalem Jawa is (1) religious function, (2) social function, (3) culture function, (4) education function. The potential of Pura Dalem Jawa is historical aspect, aspects of the relics include cengkuwung, arca pedanda, arca pendeta, arca singa and natural stone.keyword : Keywords: Pura Dalem Jawa, history, structure, function, learning resources history
RITUAL NYELUNG DI DESA ADAT BUAHAN DAN BUAHAN KAJA, PAYANGAN, GIANYAR, BALI (LATAR BELAKANG DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) I Wayan Edi Setiawan .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Ketut Sedana Arta, S.Pd., M.Pd. .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i2.18036

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan latar belakang Desa Buahan dan Buahan Kaja melakukan ritual Nyelung, (2) Mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual Nyelung, (3) Mengetahui Aspek-aspek dari ritual Nyelung yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Memilih lokasi penelitan berada di Desa Adat Buahan dan Buahan Kaja, (2) Teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan juga Snow Ball, (3) Teknik penjaminan keaslian data menggunakan Triangulasi Data dan Triangulasi Metode, (4) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi dan Teknik Analisis Data. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang sejarah ritual Nyelung di Desa Adat Buahan dan Buahan merupakan upacara yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil-hasil pertanian. (2) Tahapan pelaksanaan ritual Nyelung adalah dimulai dari tahapan persiapan ritual, tahap pelaksanaan ritual yang meliputi (a) Negen Jelung, (b) Mekideh, (c) Mekeleb. Dan tahapan terakhir yakni penutupan ritual. (3) Aspek-aspek dari ritual Nyelung yang dapat digunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA adalah sebagai berikut: Aspek sejarah dan Aspek pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam bentuk buku suplemen.Kata Kunci : Sejarah, Ritual Nyelung, Sumber Belajar Sejarah. This study aims to (1) describe the background of the village of Buahan and Buahan Kaja performing the Nyelung ritual, (2) Describe the procession of the Nyelung ritual, (3) Know the aspects of the Nyelung ritual that can be used as a source of historical learning in High School . This study uses qualitative methods with stages; (1) Selecting the location of the research in the DesaAdat Buahan and Buahan Kaja, (2) The technique of determining the informant is done by using Purposive Sampling and Snow Ball techniques, (3) Techniques for guaranteeing the authenticity of the data using Triangulation Data and Triangulation Method, Data collection is done by Observation, Interview, Documentation Study and Data Analysis Technique. The results of the study show that, (1) the historical background of the Nyelung ritual in the Desa Adat Buahan and Buahan is a ceremony carried out as a form of gratitude for agricultural products. (2) The stages of implementing the Nyelung ritual are starting from the stage of ritual preparation, the stage of ritual implementation which includes (a) Negen Jelung, (b) Mekideh, (c) Mekeleb. And the last stage is the closing of the ritual. (3) Aspects of the Nyelung ritual which can be used as learning resources History in high school are as follows: Historical aspects and aspects of character education are implemented in the form of supplementary books.keyword : History, Nyelung Ritual, Historical Learning Resources.
Museum Palagan Bojongkokosan di Kecamatan Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat (Sejarah, Nilai-Nilai, dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) INDRA SAPUTRA .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18718

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan latar belakang pendirian Museum Palagan Bojongkokosan, (2) Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung pada artefak dan diorama di Museum Palagan Bojongkokosan (3) Mengetahui pemanfaatan Museum Palagan Bojongkokosan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Memilih lokasi penelitan yaitu desa Bojongkokosan, (2) Teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan juga Snow Ball, (3) Teknik penjaminan keaslian data menggunakan Triangulasi Data dan Triangulasi Metode, (4) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi dan Teknik Analisis Data. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang sejarah pendirian Museum Palagan Bojongkokosan sebagai bentuk apresiasi untuk jasa para pahlawan. (2) Nilai-nilai yang terkandung pada artefak dan diorama di Museum Palagan Bojongkokosan yaitu Nilai nasionalisme dan patriotisme, nilai religi, nilai estetika, nilai rekreatif, dan nilai edukasi (3) Museum Palagan Bojongkokosan dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah dalam bentuk buku suplemen.Kata Kunci : Sejarah, Museum Palagan Bojongkokosan, Sumber Belajar Sejarah. This study aims to (1) Describe the background of the establishment of the Palagan Bojongkokosan Museum, (2) Describe the values contained in artifacts and dioramas at the Palagan Bojongkokosan Museum (3) Knowing the use of Palagan Bojongkokosan Museum as a source of historical learning in high school. This study uses qualitative methods with stages; (1) Selecting the location of research, namely Bojongkokosan village, (2) The technique of determining informants is done by using Purposive Sampling techniques and also Snow Ball, (3) Techniques for guaranteeing the authenticity of the data using Triangulation Data and Triangulation Methods, (4) Data collection techniques with Observation , Interviews, Documentation Studies and Data Analysis Techniques. The results of the study show that, (1) Historical background of the establishment of Palagan Museum Bojongkokosan as a form of appreciation for the services of heroes. (2) The values contained in the artifacts and dioramas at the Palagan Bojongkokosan Museum are the values of nationalism and patriotism, religious values, aesthetic values, recreational values, and educational values (3) Palagan Bojongkokosan Museum can be used as a source of learning history in supplementary books .keyword : History, Palagan Bojongkokosan Museum, Historical Learning Resources
Rumah Djiaw Kie Siong Di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Di SMA FAJAR MAGHDA .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18723

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar Belakang Pengasingan Soekarno dan Hatta ke rumah Djiaw Kie Siong, (2) Bentuk dan Pemaknaan rumah Djiaw Kie Siong, (3) Aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran Sejarah di SMA dari Rumah Djiaw Kie Siong Desa Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah yaitu (1) Penentuan lokasi penelitian, (2) Teknik penentuan informan, (3) Teknik pengumpulan data (teknik observasi, teknik wawancara, teknik studi dokumen), (4) Teknik penjaminan keabsahan data (trianggulasi data dan trianggulasi metode), (5) Teknik analisis data, (6) Teknik penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Latar Belakang Pengasingan Soekarno dan Hatta ke rumah Djiaw Kie Siong, dipilih karena faktor geografis, faktor keamanan, dan faktor sosial (2) Bentuk rumah Djiaw Kie Siong yaitu bentuk rumah adat Sunda susuhunan jalopong, dan Pemaknaannya di aktualisasikan dalam bentuk altar, tempat tidur, dan posisi rumah. (3) Aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran Sejarah di SMA dari Rumah Djiaw Kie Siong Desa Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat dapat dilihat dari aspek pendidikan, aspek historis,dan aspek pariwisata.Kata Kunci : Rumah Djiaw Kie Siong, Desa Rengasdengklok Utara dan Sumber Belajar Sejarah This research was conducted in Rengasdengklok Utara Village, Rengasdengklok District, Karawang Regency, West Java. (1) Background of Soekarno and Hatta's Exile to Djiaw Kie Siong's house, (2) Form and Meaning of house Djiew Kie Siong, (3) Aspects that can be used as sources of learning History in High School for Djiew Kie Siong House, North Rengasdengklok Village, Karawang, West Java. The method used in this study is descriptive qualitative method with steps namely (1) Determination of the location of the study, (2) Technique of selecting informants, (3) Data collection techniques (collection techniques, interview techniques, document study techniques), (4) Technique for guaranteeing the validity of data (data triangulation and method triangulation), (5) Data analysis techniques, (6) Techniques for obtaining research results. The results showed that (1) Background of Soekarno and Hatta's exile to the house Djiaw Kie Siong, was chosen because of geographical factors, safety factors, and social factors (2) The form of Djiaw Kie Siong's house which is the form of Sundanese traditional house susuhunan jalopong, and its meaning starting in the form of the altar, bed, and position of the house. (3) Aspects that can be used as a source of learning History in high school from the House of Djiaw Kie Siong Village Rengasdengklok Utara, Karawang, West Java can be seen from the aspects of education, historical aspects, and the field of tourism.keyword : Djiaw Kie Siong House, North Rengasdengklok Village and Historical Learning Resources