Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Terapi Tradisional dan Alternatif oleh Penderita Gangguan Jiwa Muhammad Arsyad Subu
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 3 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.14 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v3i3.121

Abstract

Sampai saat ini masih sedikit informasi dari hasil-hasil penelitian tentang pemanfaatan terapi tradisional dan alternatif oleh para penderita gangguan jiwa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemanfaatan terapi tradisional dan alternatif di antara penderita gangguan jiwa di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan Charmaz Constructive Grounded Theory untuk mengeksplorasi pemanfaatan terapi tradisional dan alternatif di antara pasien yang menderita gangguan jiwa. Metode pengumpulan data termasuk interaksi langsung (wawancara semi-terstruktur), document review, catatan lapangan dan memo. Data analisis menggunakan pendekatan Paille data analisis. Penelitian menghasilkan lima kategori: 1) kerasukan oleh setan atau roh; 2) penyakit akibat berdosa; 3) Berobat ke tradisional dulu baru akhirnya ke rumah sakit jiwa; 4) kekerasan; 5) takut dengan pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tradisional dan alternatif dan orang pintar (dukun, para pemimpin agama Islam, pendeta, paranormal dan pengobatan tradisional Cina) memiliki peran sentral dalam mendukung dan menawarkan solusi ketika seseorang memiliki gangguan jiwa di Indonesia. Para terapis atau ‘orang pintar’ biasanya merupakan pilihan pertama dari keluarga dan anggota ‘masyarakat lainnya jika berhubungan dengan terapi yang orang yang menderita gangguan jiwa. Penelitian lanjut diperlukan untuk melihat efektivitas terapi tradisional dan alternatif ini yang masih kurang diteliti dan didokumentasikan di Indonesia. Penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk memahami sikap atau perspektif keluarga, masyarakat dan staf lembaga pemerintahan sebagai partisipan terkait dengan pengobatan tradisional dan alternatif ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kuantitatif diperlukan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaaatan terapi tradisional dan alternatif oleh penderita gangguan jiwa di Indonesia.Kata kunci: Gangguan jiwa, terapi, tradisional-alternatif. Traditional and Alternative Therapies Usage by Psychiatric Patients: A Grounded Theory.AbstractUntil recently, little information is known from studies regarding the use of traditional and alternative therapies by people with mental illness in Indonesia. This study explored the use of traditional or alternative therapies among mentally ill sufferers in Indonesia. A Charmaz’s Constructivist Grounded Theory method was used to explore the use of traditional or alternative therapies among patients as a result of suffering from mental illness. Data collection method involved direct interaction (semi-structured interviews), mute evidence (document review), field notes and memos. Paillé (1994) data analysis was employed to organize and manage data. Study has led to five categories: 1) possessed by Satan or spirit; 2) sinful illness; 3) treatment at traditional before going to the hospital; 4) violence; 5) fear of treatment. Study results indicated that complementary - alternative treatments and ‘smart people’ (shamans, Islamic leaders, chaplains, paranormal and traditional Chinese medicine) have a central role in supporting and offering solutions when someone has a mental illness in Indonesia. Visiting therapists or ‘smart people’, is usually the first choice of patients, families and other community members when dealing with the mentally ill treatments. Further research is needed to see the effectiveness of traditional or alternative therapy which is still poorly researched and documented in Indonesia. It is also needed to understand the attitude or perspective of the family, the community and government staff as participants regarding traditional or alternative therapies. This study used a qualitative approach, thus quantitative research is needed to examine the factors that affect the utilization of traditional or alternative therapies by mentally ill people in Indonesia..Key words: Alternative, mental illness, therapy, traditional.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Wanita Usia Subur Melalui Pelatihan Praktek Pengolahan Menu Gizi Seimbang Dalam Rangka Pencegahan Stunting Maryuni; Lutfi Handayani; Hastin Trustisari; Muhammad Arsyad Subu; Indrajani Sutedja; Annisa Sabina; Nadia Putri Yolanda; Siti Nurnajah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Memaksimalkan Potensi
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v4i1.1359

Abstract

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten yang ditetapkan sebagai lokus stunting di Indonesia serta merupakan 4 kabupaten dengan prevalensi stunting kategori sangat tinggi. Prevalensi stunting di Desa Majalaya Kabupaten Cianjur pada tahun 2022 sebesar 27,5%, angka ini masih di atas angka nasional. Berbagai intervensi dilakukan sebagai upaya percepatan penurunan stunting hingga tercapai Indonesia zero-stunting. Perlu adanya peningkatan ketrampilan bagi masyarakat khususnya wanita usia subur dalam penyajian makanan sehat dan penyusunan menu gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Majalaya, Cikalongkulon, Cianjur pada bulan Juli 2024. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini Wanita Usia Subur mulai dari remaja, ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai balita. Peserta pengabdian masyarakat berjumlah 60 orang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan Wanita Usia Subur melalui pelatihan praktek pengolahan menu gizi seimbang dalam rangka pencegahan stunting dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada di Desa Majalaya, Cianjur. Metode pengabdian masyarakat ini ceramah, diskusi dan demonstrasi praktek pengolahan serta penyajian menu gizi seimbang dalam rangka pencegahan stunting. Berdasarkan hasil PKM terjadi peningkatan pengetahuan Wanita Usia Subur tentang zat gizi penting dalam pencegahan stunting, saat dilakukan pretest hanya 20% peserta PKM yang mempunyai pengetahuan baik, setelah diberikan edukasi dan pelatihan tentang Zat Gizi Penting dalam mencegah stunting hampir sebagian peserta mempunyai pengetahuan baik, yaitu 93,3%. Pengetahuan ibu merupakan faktor penting dan memberikan kontribusi yang besar dalam intervensi deteksi dini dan pencegahan stunting. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini peserta juga mampu mengolah dan menyajikan menu gizi seimbang dalam rangka pencegahan stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang ada di desa Majalaya. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat terutama kelompok wanita usia subur sebagai agent of change dalam pencegahan stunting